1. Mengatur semua hal tentang kementerian Negara, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan, pengubahan, menggabungkan, memisahkan dan/atau mengganti, pembubaran/menghapus kementerian, hubungan fungsional kementerian dengan lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah serta pengangkatan dan pemberhentian Menteri”. Pernyataan tersebut merupakan bunyi keberadaan kemeterian Negara yang tercantum dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 nomor …. a. Nomor 39 Tahun 2008 b. Nomor 32 Tahun 2008 c. Nomor 40 Tahun 2009 d. Nomor 39 Tahun 2009 e. Nomor 17 Tahun 2008
2. Kekuasaan untuk mempertahankan Undang-Undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap Undang- Undang disebut kekuasaan …. a. Kekuasaan Legislatif b. Kekuasaan Yudikatif c. Kekuasaan Federatif d. Kekuasaan Eksekutif e. Kekuasaan Konstitutif
3.Warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai
anggota penuh suatu negara. Oleh karena itu seorang warga negara …. a.Tidak memiliki semua hak dan kewajiban sebagai anggota negara. b.Tidak dituntut untuk memberikan kesetiaan kepada negaranya. c.Tidak menerima perlindungan dari negara. d.Tidak dapat menikmati hak ikut serta dalam proses politik. e.Tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan berdomisili di luar negeri.
4.“ Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh Undang-Undang”. Bunyi pasal tersebut merupakan bunyi dari Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal …. a.Pasal 28 B b.Pasal 24 B c. Pasal 25 A d.Pasal 36 C e.Pasal 24 A
5.Berikut sikap yang tidak mencerminkan peduli terhadap Lembaga sekolah
sebagai cerminan Lembaga negara, yakni.... a.Menghormati kebijakan wakil kepala sekolah bagian kekalianan yang menerapkan tata tertib sekolah dengan tegas b.Mengikuti pemilihan calon ketua OSIS di sekolah sendiri sebagai wujud dukungan pada sistem demokrasi di Indonesia c.Membuat Latihan kepemimpinan untuk organisasi sebagai kegiatan rutin sehingga tidak perlu izin pada pimpinan sekolah d.Mendukung setiap kebijakan ketua OSIS yang dapat menguntungkan pribadi dan kelompoknya e.Menggunakan PSAS dan atribut yang ditetapkan sebagai aturan bersama
6.Perhatikan lembaga di bawah ini !
1.Lembaga Swadaya Masyarakat 2.Dewan Perwakilan Rakyat 3.Dewan Perwakilan Daerah 4.Komisi Pemberantasan Korupsi 5.Presiden dan Wakil Presiden 6.Mahkamah Konstitusi Berdasarkan lembaga tersebut di atas, yang merupakan lembaga suprastruktur dalam sistem politik Indonesia ditandai oleh nomor .... a. 1, 2, 3 dan 4 b. 1, 3, 4 dan 5 c. 1, 3, 5 dan 6 d. 2, 3, 5 dan 6 Uraian (KD 3.1 - 3.3)
1.Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung
antara lembaga- lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jelaskan apa maksud pergeseran tersebut ! Jawab : Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi 6 kekuasaan negara. 1)Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2)Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang- undang dan penyelenggraan pemerintahan negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 4ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3)Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang- undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4)Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 5)Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6)Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.Kemerdekaan beragama tidak boleh dikurangi dengan alasan apapun
sebagaimana diatur dalam Pasal 28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jelaskan isi dari pasal tersebut! Jawab : Pasal 28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. 3.Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infra-struktur politik, akan tetapi jika diklasifikasikan terdapat 4 (empat) kekuatan. Jelaskan 4 kekuatan tersebut! Jawab : 4 kekuatan tersebut yakni : a.Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum. b.Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan Tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh dan sebagainya. c.Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok yang bertujuan mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan dan keinginan kelompok mereka. Kelompok ini biasanya tampil ke depan dengan berbagai cara untuk menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka misalnya dengan cara demonstrasi, aksi mogok dan sebagainya. d.Media komunikasi politik, yaitu sarana atau alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung baik terhadap pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya. Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.