1. Pada dasarnya konstitusi dapat diartikan sebagai salah satu bentuk perangkat yang membentuk
suatu negara dan merupakan aturan serta prinsip yang ditujukan untuk mengatur suatu negara.
Berikut ini yang tidak termasuk tujuan dari konstitusi adalah: ….
A. Merupakan kontrol terhadap kekuasaan yang berasal dari penguasaan itu sendiri.
B. Merupakan alat propaganda politik penguasa bagi kemenangan partai politiknya.
C. Memberikan batasan ketetapan bagi para penguasa dalam melaksanakan kekuasaannya.
D. Merupakan suatu pembatasan sekaligus pengawasan pada kekuasaan terhadap kekuasaan
politik.
E. Memberikan pedoman bagi penyelenggara negara agar mampu menjalankan
kekuasaannya.
2. Perlu diperhatikan bahwa istilah "hukum dasar" berbeda dengan istilah "dasar hukum".
"Hukum Dasar" merujuk pada undang-undang dasar atau konstitusi sebuah negara atau
pemerintahan, sedangkan "dasar hukum" merujuk pada landasan/payung hukum, regulasi,
undang-undang, aturan, atau kebijakan yang diterbitkan oleh penyelenggara kebijakan publik
sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi dari
hukum dasar tertulis adalah :….
A. Peraturan hukum positif yang tertinggi pada suatu negara..
B. Alat kontrol terhadap norma hukum positif yang lebih rendah.
C. Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara.
D. Sebagai penyalur kewenangan dari sumber kekuasaan (rakyat) kepada organ negara.
E. Sebagai alat pemberi kekuasaan terhadap pelaku kebijakan secara bebas tanpa batas.
3. Pengertian hukum dasar meliputi dua macam, yaitu hukum dasar tertulis (Undang-Undang
Dasar) dan hukum dasar tidak tertulis (Convensi). a. Hukum dasar tertulis (UUD). b. Hukum
Dasar yang Tidak Tertulis ( Convensi ). Berikut ini adalah pengertian Convensi bagi
penyelenggaraan negara, kecuali….
A. Convensi tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
B. Convensi itu rumusnya tertulis dan tidak mudah berubah serta berlaku saat diperlukan.
C. Convensi bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar.
D. Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul
dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
E. Convensi adalah aturan-aturan yang bisa ada dan dipelihara dalam praktik ketatanegaraan
dan tidak dibenarkan jika bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
8. Seiring dengan perkembangan zaman, sesuai dengan aspirasi rakyat maka dipandang perlu
melakukan perubahan terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berikut ini
yang tidak termasuk karakteristik pemerintahan Indonesia setelah dilakukannya perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu:….
A. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
B. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggaraan pemerintahan negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar.
C. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini
dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
D. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini
dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara,
dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
E. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
1. Norma merupakan salah satu peraturan yang berlaku di lingkungan kehidupan, baik di masyarakat
maupun di sekolah. Adanya norma yang berlaku membuat kesadaran terhadap batasan berperilaku di
masyarakat bisa dilakukan oleh orang-orang. Norma-norma tersebut diterapkan dan melekat
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Berikut ini yang tidak termasuk ciri-ciri norma adalah ….
A. Norma dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
B. Norma biasanya tidak tertulis dan dilakukan sebagai bentuk kebiasaan.
C. Pelanggar norma akan mendapat sanksi berdasarkan hasil kesepakatan.
D. Masyarakat wajib menjalankan dan menaati norma sesuai kesepakatan bersama.
E. Norma dalam implementasinya banyak menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Tanpa adanya norma dapat terjadi ketidakharmonisan antar individu. Norma juga melindungi
masyarakat, terutama dari penyimpangan perilaku dan melindungi masyarakat dari
perampasan kepentingan-kepentingan pihak yang lemah oleh pihak yang merasa kuat.
Pernyataan tersebut mencerminkan nilai yang terkandung dalam norma, yaitu ….
A. Menciptakan ketertiban dan ketenteraman.
B. Perlindungan bagi keberadaan masyarakat.
C. Memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum.
D. Petunjuk arah dan pedoman bersikap dan bertindak.
E. Mencegah benturan antar kepentingan dalam masyarakat.
3. Norma dibuat dan disepakati bersama karena memiliki fungsi yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi norma adalah ….
A. Mengatur hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dan lingkungan kehidupan.
B. Mengawasi dan mengontrol tingkah laku manusia agar tidak mengganggu ketertiban
umum.
C. Mendorong terwujudnya nilai-nilai yang dibutuhkan manusia untuk kehidupan di dunia dan
di akhirat.
D. Memberikan ciri khas kehidupan manusia sebagi mahkluk sosial yang memiliki akal dan
peradaban.
E. Mengatur hubungan antar sesama manusia yang tujuannya agar manusia saling mengenal,
menghargai, menghormati dan melayani.
4. Norma yang berisikan petunjuk hidup yang didasarkan pada pergaulan segolongan manusia
dalam bermasyarakat dan mengatur perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dikenal
dengan nama ….
A. Norma Hukum
B. Norma Agama
C. Norma Kesusilaan
D. Norma Kelaziman
E. Norma Kesopanan
5. Norma kesusilaan adalah jenis norma yang memiliki tujuan agar individu tersebut dapat
berperilaku terpuji dan mempunyai hati yang bersih. Norma kesusilaan dapat terlaksana
dengan baik apabila ….
A. Dilaksanakan dengan mutlak dan tidak berubah-ubah.
B. Pelaku pelanggaran diberi sanksi berat sesuai hukum adat.
C. Masyarakat secara konsisten memelihara dan melaksanakan norma yang berlaku.
D. Masyarakat selalu melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku sebagai wujud
penolakan terhadap norma tersebut.
E. Masyarakat bersikap menolak segala norma yang berlaku karena bertentangan dengan
pendapat pribadi.
6. Yusran orang asli Kalimantan akan menikah dengan calon istrinya Surti yang asli orang Jawa.
Pernikahan tersebut dilaksanakan di daerah asal istri, yaitu : Jawa Timur dengan
menggunakan busana tradisional . Tradisi ini merupakan contoh penerapan dari norma ….
A. Adat
B. Agama
C. Hukum
D. Kesopanan
E. Kesusilaan
7. Suatu cara dalam bertindak yang paling digemari oleh masyarakat sehingga hal tersebut
dilakukan berulang-ulang serta memiliki kekuatan yang lebih besar dan mengikat pada tata
cara, dilihat dari tingkat sanksinya pengertian tersebut dapat digolongkan kedalam bentuk ….
A. Adat
B. Hukum
C. Tata Cara
D. Kebiasaan
E. Tata Kelakuan
9. Semua jenis norma memiliki bentuk sanksi yang berbeda-beda berdasarkan sumber norma
yang disepakati bersama. Kaidah atau norma yang jenis sanksinya berupa pengusiran dari
kelompoknya dinamakan dengan norma ….
A. Adat
B. Agama
C. Hukum
D. Kesusilaan
E. Kesopanan
10. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya juga diimplementasikan dalam bentuk norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai Pancasila yang memiliki arti mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban tanpa membedakan ras, jenis kelamin,
kedudukan, warna kulit, dll termasuk dalam Nilai….
A. Ketuhanan
B. Kemanusiaan
C. Persatuan
D. Kerakyatan
E. Keadilan
1. Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan Pembukaan UUD 1945 dan Pasal-pasal UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 karena pada dasarnya Pokok-pokok Pikiran
Pembukaan UUD 1945 dan Pasal-pasal UUD Negara RI Tahun 1945 bersumber pada nilai-
nilai Pancasila. Hal ini sesuai dengan fungsi Pancasila sebagai ….
A. Jiwa bangsa Indonesia.
B. Tujuan dan Cita-cita Bangsa Indonesia.
2. Pokok-pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan perwujudan
dari sila-sila dalam Pancasila. Selanjutnya, pokok-pokok pikiran tersebut dijabarkan atau
dijelaskan dalam Pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berikut ini yang
tidak termasuk Empat Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
adalah ....
A. Pokok Pikiran Pertama : Negara Melindungi Segenap bangsa Indonesia dan Seluruh
Tumpah Darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan. Pokok Pikiran ini
mencerminkan Sila Ketiga.
B. Pokok Pikiran Kedua : Negara hendak mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.Pokok Pikiran ini mencerminkan Sila Kelima.
C. Pokok Pikiran Ketiga : Negara yang berkedaulatan Rakyat berdasarkan atas Kerakyatan
dan Permusyawaratan/Perwakilan.Pokok Pikiran ini sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia yang selalu menjunjung tinggi asas musyawarah dan mufakat.
D. Pokok Pikiran Keempat : Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok Pikiran ini menjadi fondasi moral negara dan
terkandung Sila Kesatu dan Kedua.
E. Pokok Pikiran Keempat : Mengandung makna bahwa pemerintah harus memelihara budi
pekerti kemanusiaan luhur yang mencerminkan Sila Kesatu.
3. Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, merupakan pokok kaedah
negara yang fundamental. Berdasarkan hal tersebut Hubungan antara Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan Pancasila adalah …
A. Rumusan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea ke-III Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945
B. Pancasila dalam Alinea ke-I Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mengilhami lahirnya
deklarasi HAM sedunia
C. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi tertib hukum
bangsa-bangsa di dunia.
D. Inti dari Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Pokok Kaidah
Negara yang fundamental adalah Pancasila.
E. Inti sari Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai pokok kaidah negara fundamental
adalah Pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945.
4. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Deklarasi Kemerdekaan Negara Repubik
Indonesia yang hanya terjadi sekali pada saat negara itu berdiri tidak dapat dirubah sekalipun
oleh MPR hasil pemilihan umum. Pernyataan ini mengandung arti bahwa merubah
Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 berarti ….
A. Terjadinya pergantian kepemimpinan nasional.
B. Terjadinya perubahan bentuk pemerintahan republik.
C. Membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Menghilangkan jembatan emas menuju kemerdekaan Negara Indonesia.
E. Hanya dapat dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat selaku wakil rakyat.
5. Pernyataan berikut yang termasuk contoh adanya hubungan yang erat antara Sila Keempat
dengan pasal 11 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah Hubungan Tata Kerja
antara Presiden dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dalam hal pengambilan keputusan
berikut ini ….
A. Memberi gelar, tanda jasa dan tanda-tanda kehormatan.
B. Mengangkat menteri-menteri untuk memimpin departemen.
C. Mengangkat duta dan konsul untuk ditempatkan dinegara lain.
D. Menyatakan perang dan membuat perjanjian dengan Negara lain.
E. Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Hubungan antara Pancasila dengan UUD Negara Republik Indonesia terkait butir Sila
Pertama yang berbunyi: Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang dalam pasal ….UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
A. 27 Ayat (1)
B. 27 Ayat (2)
C. 27 Ayat (3)
D. 29 Ayat (1)
E. 29 Ayat (2)
7. Sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana tertuang dalam
salah satu butir Sila Ketiga merupakan kewajiban warga negara Indonesia sebagaimana
tertuang dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal….
A. 27 Ayat (3)
B. 29 Ayat (1)
C. 29 Ayat (2)
D. 31 Ayat (1)
E. 31 Ayat (2)
8. Mengembangkan Persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika adalah salah satu
butir Sila Ketiga yang diimplementasikan dalm bentuk lambang negara “Garuda Pancasila”
yang secara hukum dijamin dalam pasal….UUD Negara Republik Indonesia Tahun1 945.
A. 28 C
B. 28 D
C. 28 E
D. 36 A
E. 36 B
9. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial adalah
harapan bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam salah satu butir Sila Kelima. Jaminan
kesejahteraan masyarakat Indonesia ini tertuang dalam salah satu pasal UUD Negara
Republik Indonesia, yaitu : ….
A. Pasal 27 Ayat (1)
B. Pasal 27 Ayat (2)
C. Pasal 27 Ayat (3)
D. Pasal 29 Ayat (1)
E. Pasal 29 Ayat (2)
10. Pasal 5 Ayat (1) menyatakan bahwa : Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang-
Undang dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Pasal ini menyatakan bahwa dalam
hal membuat Undang-Undang, Presiden wajib melakukan musyawarah dengan DPR sesuai
dengan pengamalan Pancasila sila ….
A. Kesatu
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
E. Kelima
1. Kesepakatan bersama adalah suatu bentuk aturan ataupun perjanjian yang dibuat oleh dua
pihak atau lebih yang dilakukan secara sadar. Pada dasarnya dalam kesepakatan bersama
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : musyawarah mufakat dan pemungutan
suara. Berikut ini yang tidak termasuk ciri musyawarah mufakat adalah : ….
A. Pembicaraan dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani.
B. Pendapat yang dikemukakan sesuai dengan kepentingan bersama.
C. Penyampaian pendapat mudah dipahami dan tidak memberatkan.
D. Proses musyawarah mengutamakan nilai moral dan bersumber dari hati nurani.
E. Proses pengambilan keputusan dilakukan dilakukan dengan cara pemungutan suara.
2. Pada proses pembuatan kesepakatan bersama dibutuhkan sikap atau perilaku positif yang
menunjang kelancaran saat pengambilan kebulatan suara. Sikap-sikap tersebut antara lain di
bawah ini, kecuali ….
A. Patuh terhadap semua aturan yang berlaku dalam musyawarah.
B. Menghargai pendapat orang lain dan mampu mengendalikan diri.
C. Bersikap tenggang rasa terhadap teman yang mengajukan pendapat.
D. Bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah mufakat.
E. Keputusan dianggap sah apabila dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak.
3. Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan salah satu contoh
hasil kesepakatan bersama yang dilakukan oleh para pendiri bangsa yang harus ditaati dan
dilaksanakan dengan baik sehingga mampu menciptakan kehidupan harmonis di tengah-
tengah masyarakat luas. Dengan demikian jika terjadi suatu pelanggaran dari kesepakatan
tersebut akan berdampak pada tatanan kehidupan bernegara. Selain Pancasila dan UUD
Negara RI Tahun 1945, berikut ini beberapa contoh hasil kesepakatan bersama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, kecuali ….
A. Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
B. Proses pembuatan Peraturan Pemerintah oleh DPR dan DPD.
C. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara oleh DPR.
D. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui Peraturan Daerah.
E. Proses pembuatan Undang-Undang oleh Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Cara membuat kesepakatan bersama dapat dilakukan dengan cara negosiasi melalui
perundingan guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain
dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip berdemokrasi, seperti: kesamaan di depan
hukum, tidak boleh ada diskriminasi, senantiasa bersikap toleran, dan menghargai hak setiap
orang. Namun demikian, selain alur positif sebagaimana dijelaskan di atas, tidak menutup
kemungkinan pada proses pembuatan kesepakatan bersama juga ditemukan kendala sebagai
berikut: ….
A. Tidak tercapainya kata mufakat dan pengambilan keputusan dilakukan dengan cara
voting (pemungutan suara terbanyak).
B. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur serta tidak
memaksakan kehendak pada orang lain.
C. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan serta menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia.
D. Keputusan diambil dengan cara memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk pengambilan keputusan.
E. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan orang lain namun
pada akhirnya disertai konflik di ruang sidang.
10. Penyelenggaraan negara harus sesuai degan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Praktik penyelenggaraan negara berikut ini yang sesuai dengan nilai kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah ….
A. Penerapan wajib pajak bagi warga negara yang memiliki penghasilan di atas wajib pajak.
B. Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan pemimpin dan wakil-wakil rakyat melalui
pemilihan umum.
C. Rakyat diberi kebebasan untuk mengembangkan budaya daerah dan mengakui
keanekaragaman budaya.
D. Pemerintah menguasai sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak
untuk kemakmuran bersama.
E. Pemerintah berupaya untuk mengembangkan jaminan sosial sebagai upaya untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.