Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RAMDIANSYAH LISNUVIRGANTA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045250886

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4201/HUKUM TATA NEGARA

Kode/Nama UPBJJ : 78/MATARAM

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
A. SOAL
1. Parlemen dalam negara berfungsi untuk menjadi perwakilan atas dasar ide dan aspirasi.
Keterwakilan itu dianggap ada apabila secara fisik dan resmi, wakil rakyat yang terpilih
sudah duduk di lembaga perwakilan rakyat. Akan tetapi, secara substansial keterwakilan
rakyat itu sendiri baru dapat dikatakan tersalur apabila kepentingan nilai, aspirasi, dan
pendapat rakyat yang diwakili benar-benar telah diperjuangkan dan berhasil menjadi
bagian dari kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga perwakilan rakyat yang
bersangkutan atau setidak-tidaknya aspirasi mereka itu sudah benar-benar
diperjuangkan sehingga mempengaruhi perumusan kebijakan yang ditetapkan oleh
parlemen.

a. Berdasarkan pernyataan di atas, merupakan fungsi parlemen sebagai apa. Berikan


penjelasan beserta keutamaan fungsi tersebut.
b. Berikan analisis anda fungsi parlemen dalam pembentukan undang-undang

2. Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono


menyebut masyarakat harus memastikan, pemegang kekuasaan tidak melampaui batas.
Alasannya, pemerintah ditakutkan akan melakukan abuse of power atau penyalahgunaan
wewenang.

Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis penilaian soal pemerintah
melampaui batas kekuasaan. Dia mengatakan, penilaian itu sangat berlebihan. Menurut
Presiden, pemerintah sudah tidak punya ruang untuk menyalahgunakan atau melampaui
batas kekuasaan. Saat ini semua orang bisa mengawasi dan mengkritik kinerja
pemerintah.

a. Berdasarkan kasus di atas, bagaimana cara untuk memastikan bahwa presiden tidak
melampaui batas kekuasaannya.
b. Berikan analisis anda apakah presiden juga memiliki kekuasaan dalam yudisial.

3. Faisal Wahyudi Wahid Putra melalui kuasa hukumnya Tim Advokasi Peduli Hukum
Indonesia, mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil terhadap Perpres No.64 Tahun
2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No.82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan ke Mahkamah Agung, Kamis (4/6).
Perwakilan Tim Advokasi Johan Imanuel mengatakan hak uji materiil ini merupakan hak
Warga Negara Indonesia yang dijamin oleh UUD 1945. Oleh karenanya, menurut Johan,
Pemohon yang keberatan dengan kehadiran adanya kenaikan iuran dalam Perpres No.64
Tahun 2020, khususnya Pasal 34 sudah tepat melakukan permohonan ini ke Mahkamah
Agung.

a. Berdasarkan pernyataan di atas, apakah sudah sesuai dengan prosedur uji materi
peraturan presiden.
b. Berikan perbedaan kewenangan yang dimiliki oleh MK dan MA sebagai pemegang
lembaga kekuasaan di Indonesia

B. JAWABAN
1. a. Keutamaan dari fungsi ini adalah membentuk sistem yang lebih demokratis, dimana
suara rakyat didengar dan dipertimbangkan untuk merumuskan kebijakan yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Parlemen berperan sebagai badan legislatif yang bertugas membuat undang-undang.


Mereka melakukan diskusi, analisis mendalam, serta debat mengenai rancangan undang-
undang sebelum diterapkan menjadi undang-undang yang sah.

b. Peran parlemen dalam proses ini meliputi penelaahan rancangan undang-undang,


memberikan usulan perubahan, dan memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang mereka wakili. Kajian yang
cermat dan diskusi terbuka di parlemen membantu memastikan bahwa undang-undang
yang disahkan memiliki legitimasi serta mendukung kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Hal ini merupakan inti dari sistem demokrasi, dimana keputusan yang diambil
mencerminkan suara dan kepentingan rakyat.

2. a. Cara untuk memastikan bahwa presiden tidak melampaui batas kekuasannya adalah
beberapa mekanisme yang dapat dilakukan:
• Pemisahan kekuasaan: Prinsip pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif,
dan yudikatif harus dijaga. Setiap cabang pemerintahan memiliki peran dan
tanggung jawab yang jelas, sehingga tidak ada satu cabang yang dominan.
• Konstitusi: Konstitusi negara harus mengatur batasan kekuasaan presiden.
Konstitusi harus jelas dan mengikat, serta memberikan pembatasan yang tegas
terhadap tindakan presiden.
• Sistem pengawasan: Membentuk lembaga pengawasan yang independen,
seperti badan anti-korupsi atau ombudsman, yang bertugas memantau dan
mengawasi tindakan presiden. Lembaga ini harus memiliki kewenangan untuk
menyelidiki dan mengadili pelanggaran yang dilakukan oleh presiden.
• Kebebasan pers: Kebebasan pers yang kuat dan independen dapat menjadi
penjaga kekuasaan presiden. Media massa yang bebas dapat mengungkapkan
tindakan presiden yang melampaui batas kekuasaannya dan memberitakan
kepada publik.
• Pemilihan yang adil dan bebas: Memastikan bahwa pemilihan presiden dilakukan
secara adil dan bebas. Pemilihan yang demokratis akan memberikan kesempatan
bagi publik untuk mengevaluasi kinerja presiden dan memilih pemimpin yang
sesuai dengan keinginan mereka

b. Tidak, presiden tidak seharusnya memiliki kekuasaan dalam yudisial. Prinsip


pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif adalah salah satu prinsip
dasar dalam sistem pemerintahan demokratis.

Yudikatif adalah cabang pemerintahan yang bertanggung jawab untuk menafsirkan


undang-undang dan menjatuhkan putusan hukum. Kekuasaan yudikatif harus
independen dan bebas dari campur tangan eksekutif atau legislatif agar dapat
menjalankan tugasnya dengan adil dan objektif.

Jika presiden memiliki kekuasaan dalam yudisial, hal ini dapat mengancam kemandirian
dan integritas sistem peradilan. Presiden dapat mempengaruhi atau memanipulasi
putusan pengadilan sesuai dengan kepentingan politiknya, yang bertentangan dengan
prinsip keadilan dan supremasi hukum.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga pemisahan kekuasaan yang jelas antara presiden
dan yudikatif, sehingga yudikatif dapat beroperasi secara independen dan menjalankan
tugasnya tanpa campur tangan politik.
3. a. Pernyataan tersebut mencerminkan bahwa Faisal Wahyudi Wahid Putra melalui kuasa
hukumnya Tim Advokasi Peduli Hukum Indonesia telah mengajukan Permohonan Hak Uji
Materiil terhadap Perpres No.64 Tahun 2020 ke Mahkamah Agung. Proses ini sesuai dengan
prosedur uji materi peraturan presiden di Indonesia, di mana Mahkamah Agung merupakan
lembaga yang berwenang mengadili perkara uji materiil terhadap peraturan perundang-
undangan.

b. Perbedaan kewenangan antara Mahkamah Konstitusi (MK) dan Mahkamah Agung


(MA) di Indonesia adalah sebagai berikut:
• Mahkamah Konstitusi (MK): Bertanggung jawab untuk menguji konstitusionalitas
undang-undang atau peraturan perundang-undangan. MK memiliki kewenangan
untuk memeriksa apakah suatu undang-undang atau peraturan bertentangan
dengan UUD 1945. Proses uji materi di MK dapat diajukan oleh pihak-pihak
tertentu, termasuk warga negara.
• Mahkamah Agung (MA): Tugas utama MA adalah memastikan penerapan hukum
yang benar dalam perkara perdata, pidana, agama, dan administrasi negara. MA
juga memiliki wewenang untuk mengadili perkara uji materiil terhadap peraturan
perundang-undangan, termasuk peraturan presiden. Proses ini dapat dilakukan
oleh pemohon yang memiliki kepentingan hukum.

Dalam konteks pemberitaan, Permohonan Hak Uji Materiil terhadap Perpres No.64 Tahun
2020 diajukan ke Mahkamah Agung, menunjukkan bahwa pihak pemohon memilih MA
sebagai lembaga yang berwenang mengadili perkara uji materiil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai