Anda di halaman 1dari 15

Volume 2 Nomor 1, April 2013

IMPLEMENTASI PENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS ACCESS TO

HN
JUSTICE PADA LEMBAGA BANTUAN HUKUM KAMPUS NEGERI PASCA
PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG BANTUAN HUKUM
(Community Service Implementa on Based on Access to Jus ce on Legal Aid Ins tu on of
State Universi es Post-Enactment the Law of Legal Aid)

BP
Fachrizal Afandi
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya /
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Email: fachrizalafandi@gmail.com

ing
Naskah diterima: 5 April 2013; revisi: 8 April 2013; disetujui: 10 April 2013

Abstrak
Lembaga Bantuan Hukum Perguruan Tinggi Negeri (LBH PTN) selama beberapa dekade turut mewarnai proses penegakan
hukum di Indonesia. Sejak diundangkannya Undang-Undang (UU) Advokat, mewajibkan pemberi bantuan hukum memiliki
ind
lisensi kepengacaraan, sehingga LBH PTN dak bisa lagi leluasa bergerak, meski kemudian terdapat putusan Mahkamah
Kons tusi (MK) yang membatalkan pasal pemidanaan dalam UU Advokat tersebut. Secara prak s, posisi LBH PTN harus
dipahami sebagai bagian upaya dari para civitas akademika dalam melakukan pengabdian masyarakat dan pengembangan
keilmuan hukum. Lahirnya UU No. 16 Tahun 2012 tentang Bantuan Hukum, memberikan angin segar dalam mereposisi
LBH PTN dalam melakukan pemberian bantuan hukum yang menjamin akses keadilan. Dengan menggunakan pendekatan
sosio legal ditemukan bahwa UU Bantuan Hukum mereposisi peran pengabdian masyarakat LBH PTN setelah vacuum
akibat dak adanya aturan yang jelas dan tegas yang mengakomodir peran mereka selama puluhan tahun bergerak
V
di bidang bantuan hukum pro masyarakat miskin. UU Bantuan Hukum memperluas definisi Pemberi Bantuan Hukum,
sehingga memberikan peluang bagi para dosen PTN, paralegal dan mahasiswa hukum yang tergabung dalam LBH untuk
melakukan pengabdian masyarakat sekaligus pengembangan keilmuan hukum. Implementasi jaminan access to jus ce yang
hts

dilakukan LBH PTN dapat dilakukan secara lebih op mal pasca diberlakukannya UU Bantuan Hukum. Proses pemberian
pelayanan bantuan hukum dapat dilakukan dengan cara melakukan pendampingan secara li gasi maupun non li gasi,
dengan bantuan pendanaan dari negara.
Kata Kunci: Bantuan Hukum, Lembaga Bantuan Hukum, Perguruan Tinggi Negeri, Pengabdian Masyarakat, Access to
Jus ce
ec

Abstract
Legal Aid Ins tu on of State Universi es (LBH PTN) influence process of law enforcement in Indonesia for several decade.
Since the enactment of law on advocate which requires advocate license for legal aid provider, so that LBH PTN could not
more move freely, even then there is the Cons tu onal Court (MK) decision who cancel ar cle punishment in the Advocates
lR

ActIn prac cally, posi on of LBH PTN should be understood as part of academic community effort to perform community
service and legal science development. The enactment of law number 16 year 2012 on legal assistance has given a fresh
breeze in reposi oning LBH-PTN to do some legal assistance that guaranteed access to jus ce. By using socio legal approach
founded that law on legal assistance has been reposi oning the role of community service in LBH-PTN a er vacuum caused
by the lack of obvious and asser ve rules that accommodates their roles for decades to legal assistance which is pro poor
na

society. The expansion of defini on legal aid provider in the law on legal aid have been giving an opportunity for state
university, paralegals and students who are members of legal aid ins tu on to perform community service together with
development of legal science. Implementa on of guaranteed access to jus ce is doing by LBH-PTN could be made op mally
post enactment the law on legal aid.Awarding process of legal assistance could be done by accompaniment li ga on
and non-li ga on, dissemina on, legal consulta on, and other program which related to the implementa on of legal
Jur

assistance with the help of state funds.


Keywords: Legal Aid, Legal Aid Ins tu on, State University, Advocate, Access to Jus ce, Community Service

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 31


Volume 2 Nomor 1, April 2013

A. Pendahuluan konsep legal aid merujuk pada penger an ”state

HN
subsidized”, pelayanan hukum yang dibiayai
Undang-Undang Dasar Negara Republik
atau disubsidi oleh negara. Ide bantuan hukum
Indonesia Tahun 1945 memberikan mandat
yang dibiayai negara (publicly funded legal aid)
pada negara untuk memberikan bantuan bagi
pertama kali ditemukan di Inggris dan Amerika
se ap warga negara yang mengalami kesulitan
Serikat.3 UU Bantuan Hukum yang berlaku di
mendapatkan akses hukum dan keadilan.1 Se ap

BP
Indonesia menganut konsep Legal Aid dimana
warga negara memiliki hak untuk mendapatkan
pemerintah melalui Kementerian Hukum
bantuan hukum, hak untuk mendapatkan
dan HAM memberikan subsidi biaya kepada
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
penerima bantuan hukum dalam berperkara
kepas an hukum yang adil serta perlakuan
secara li gasi di peradilan.

ing
yang sama di hadapan hukum yang merupakan
UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
bagian dari hak kons tusional.2
Hukum memiliki tujuan untuk menjamin
Indonesia sebagai negara hukum yang
dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan
mengakui dan melindungi serta menjamin hak
Hukum (fakir miskin) untuk mendapatkan akses
asasi warga negara terhadap akses pada keadilan
(access to jus ce) dan kesamaan di hadapan
ind keadilan, mewujudkan hak kons tusional segala
warga negara sesuai dengan prinsip persamaan
hukum (equality before the law) bertanggung
kedudukan di dalam hukum, menjamin
jawab menyelenggarakan pemberian bantuan
kepas an penyelenggaraan Bantuan Hukum
hukum kepada semua masyarakat. Jaminan atas
dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
V
hak kons tusional tersebut belum mendapatkan
Negara Republik Indonesia dan mewujudkan
perha an secara memadai, sampai lahirnya
peradilan yang efek f, efisien, dan dapat
hts

Undang-undang (UU) No. 16 Tahun 2011


dipertanggungjawabkan
tentang Bantuan Hukum yang menjadi dasar
UU Bantuan hukum mereposisi peran
bagi negara untuk menjamin warga negara
lembaga bantuan hukum kampus sebagai
khususnya bagi orang atau kelompok rentan
bagian dari civitas akademik untuk dapat
untuk mendapatkan akses pada keadilan.
ec

melakukan pengabdian masyarakat di bidang


Secara konseptual, terdapat dua penger an
hukum berdasarkan keilmuan dan keahlian
Bantuan hukum yakni bantuan hukum dalam ar
yang dimiliki. Apalagi lembaga bantuan hukum
probono dan bantuan hukum dalam penger an
lR

kampus yang berdiri di Perguruan Tinggi Negeri


legal aid. Stakeholders utama pemberian la-
sebagai bagian dari aparatur Negara memiliki
yanan hukum probono adalah advokat, dimana
peran pen ng bagi warga negara yang mencari
probono menjadi salah satu strategi bagi advokat
keadilan, utamanya bagi masyarakat yang dak
na

sebagai profesi terhormat (officium nobille)


mampu untuk memanfaatkan jasa advokat
untuk membela kepen ngan umum. Sedangkan
profesional. Keberadaan lembaga bantuan
Jur

1
Pasal 28H ayat (2) UUD NRI 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
2
Pasal 28 D UUD NRI 1945.
3
Siti Aminah, Hak Bantuan Hukum Dalam Berbagai Konteks Analisa Terhadap UU No. 16 Tahun 2011 tentang
Bantuan Hukum (makalah).

32 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

hukum perguruan nggi dapat dimaknai sebagai 2. Bagaimana implementasi pengabdian

HN
implementasi Tri Dharma perguruan nggi masyarakat Lembaga Bantuan Hukum
berupa pengabdian kepada masyarakat. Perguruan Tinggi Negeri yang menjamin
Undang-undang ini juga seolah menegaskan access to jus ce?
bahwa yang dimaksud dengan pemberi bantuan
hukum dak terbatas pada Advokat,4 namun C. Metode PeneliƟan

BP
juga pemberi bantuan hukum lain yaitu dosen Peneli an ini menggunakan pendekatan
dan paralegal yang bernaung di dalam lembaga sosio legal yaitu pendekatan dengan
bantuan hukum kampus, dimana mereka juga menggunakan ilmu hukum maupun ilmu-ilmu
diberikan peluang untuk mendampingi perkara sosial.6 Pendekatan ilmu hukum dilakukan
hukum yang melibatkan masyarakat dak

ing
dengan memecahkan problema ka hukum
mampu. Posisi lembaga bantuan hukum kampus secara norma f yang pada dasarnya bertumpu
menjadi cukup jelas dalam Undang-undang pada penelaahan kri s dan mendalam terhadap
ini, namun khusus lembaga bantuan hukum bahan-bahan pustaka dan dokumen-dokumen
kampus negeri terjadi perdebatan mengenai ind hukum yang relevan dengan permasalahan
kebolehan pelibatan dosen yang berstatus hukum yang dikaji, dalam penulisan ini
PNS dalam menangani perkara di peradilan, digunakan pendekatan peraturan perundang-
mengingat adanya larangan bagi PNS untuk undangan (statute approach). Fokus sekaligus
menjadi Advokat.5 tema sentral penulisan hukum norma f adalah
V
Atas berbagai latar belakang di atas, peraturan perundang-undangan, karena yang
penulis berkeinginan membahas implementasi akan diteli adalah berbagai aturan hukum.7
hts

pengabdian masyarakat berbasis access to jus ce Pendekatan undang-undang dilakukan dengan


pada lembaga bantuan hukum kampus negeri menelaah semua undang-undang dan regulasi
pasca pemberlakuan UU Bantuan Hukum. yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
sedang ditangani.8 Dalam hal ini dilakukan
B. Permasalahan dengan menganalisis ketentuan hukum dalam
ec

Ada 2 (dua) permasalahan yang menjadi KUHAP, UU Bantuan Hukum, UU Advokat,


fokus perha an penulis berkaitan dengan latar dan UU Perguruan Tinggi yang berkaitan
belakang yang telah dikemukakan, yaitu : posisi Lembaga Bantuan Hukum Perguruan
lR

1. Bagaimana kedudukan Lembaga Bantuan Tinggi Negeri dalam Sistem Peradilan Pidana.
Hukum Perguruan Tinggi Negeri pasca Mengingat aturan hukum juga mengandung
berlakunya Undang-Undang No. 16 tahun unsur-unsur e k-moral, ndakan serta nilai-nilai,
na

2011 tentang Bantuan Hukum? maka dalam melakukan pemaknaan akan suatu

4
Bandingkan dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam putusan No.06/PUU-II/2004 tanggal 31
Jur

Desember 2004, yang membatalkan Pasal 31 UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
5
Lihat Pasal 3 ayat (1) UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
6
Sulistyowati Irianto, Memperkenalkan Kajian Sosio Legal dan Implikasi Metodologisnya (Jakarta: Pustaka Larasan,
2012), hlm. 2.
7
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia, 2005), hlm. 302.
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 93.

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 33


Volume 2 Nomor 1, April 2013

aturan selalu terjadi pluralitas dalam konteks tersangkut perkara hukum berhak memperoleh

HN
sosialnya. Pendekatan ilmu sosial digunakan bantuan hukum. Dalam sistem peradilan pidana
untuk mengkaji fenomena implementasi Indonesia, hak atas bantuan hukum diatur dalam
bantuan hukum dengan menggunakan metode pasal 54 KUHAP dimana guna kepen ngan
semio ka hukum, tujuan akhirnya adalah agar pembelaan diri, Tersangka atau Terdakwa berhak
fenomena hukum dak terisolasi dari konteks mendapatkan bantuan hukum oleh seseorang

BP
sosial, budaya dimana hukum itu berada. atau beberapa orang penasihat hukum pada
se ap ngkat pemeriksaan, dan dalam se ap
D. Pembahasan waktu yang diperlukan. Secara lebih spesifik, hak
1. Kedudukan Lembaga Bantuan Hukum bantuan hukum dinyatakan dalam Pasal 14 (3) d
Perguruan Tinggi Negeri ICCPR yaitu dalam menentukan se ap tuduhan

ing
pidana yang ditujukan pada seseorang, se ap
Sejarah bantuan hukum dapat kita runut
orang harus diberi hak untuk mendapatkan
mulai dari jaman Romawi, dimana pemberian
bantuan hukum demi kepen ngan keadilan,
bantuan hukum didasari sifat kedermawanan
dimana orang tersebut dak dapat membiayai
(Charity) yang diberikan kepada masyarakat
miskin dalam penyelesaian masalah hukum
ind jasa advokat.
Sejak tahun 1960 an, Perguruan Tinggi
tanpa harus membayar. Dasar pemberian
khususnya kampus negeri telah memberikan
bantuan hukum kemudian menjadi berkembang,
bantuan hukum, dengan mendirikan Lembaga
bukan hanya karena persoalan belas kasihan
Konsultasi dan Bantuan Hukum. Pada tahun
V
namun menjadi hak mendasar bagi se ap warga
1963, Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Negara yang harus dipenuhi agar dak terjadi
mendirikan LKBH sebagai pelaksanaan Tri
hts

diskriminasi. Pemikiran ini berkembang sejak


Darma Perguruan Tinggi. Selanjutnya pada
revolusi Perancis dan Amerika yang meyakini
tahun 1969, Prof Mochtar Kusumaatmaja, SH
ada hubungan antara bantuan hukum dengan
menyelenggarakan program bantuan hukum
kesejahteraan suatu negara.9
dalam rangka pendidikan hukum adalah
Hak untuk mendapatkan bantuan hukum
ec

melalui pendidikan hukum klinis di biro hukum


dijamin dalam berbagai macam peraturan
di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
perundang-undangan di level nasional.10 maupun
LKBH FH Unpad dak hanya memberikan
internasional.11 Undang-undang No 39 tahun
lR

nasehat hukum, melainkan juga mewakili


1999 tentang Hak Azasi Manusia dan Undang-
dan mengadakan pembelaan hukum di muka
undang No 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan
pengadilan.12 Menyusul kemudian pada tahun
Kehakiman menyatakan se ap orang yang
na

9
”Bantuan Hukum: Akses Masyarakat Marjinal terhadap Keadilan” http://www.bantuanhukum.or.id/index.
php/id/dokumentasi/penerbitan/231-bantuan-hukum-akses-masyarakat-marjinal-terhadap-keadilan,
(diakses tanggal 13 Maret 2013).
Jur

10
Lihat Pasal 27 ayat (1), pasal 28 D ayat (1) dan pasal 28 I ayat (1) UUD NRI 1945.
11
Lihat Pasal 7 The Universal Declaration of Human Rights (UDHR) dan pasal 14 ayat (3), pasal 16, pasal 26
International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR).
12
Tim The Indonesian Legal Resource Center dan Forum Solidaritas LKBH Kampus, Menjamin Hak Atas Bantuan
Hukum Bagi Masyarakat Marginal Position Paper Ruu Bantuan Hukum Dan Peran Lkbh Kampus (Jakarta: Delapan
Cahaya Indonesia Printing, 2010), hlm. 11.

34 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

1972 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya di seluruh Indonesia diperintahkan untuk

HN
melalui Prof. M. Kafrawi, SH selaku Dekan mencegah pembentukan LBH Daerah kecuali
mendirikan Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum untuk DKI Jakarta. Hal ini berpengaruh pada
diilhami oleh model LKBH di FH Unpad dengan merosot dan terbatasnya bantuan hukum di
struktur organisasi yang dipimpin oleh Dekan Indonesia.15
secara langsung.13 Hal ini kemudian berubah ke ka Direktur

BP
Organisasi Advokatpun dak mau ke nggalan Jenderal Pembinaan Badan-Badan Peradilan
dalam melakukan pemberian bantuan hukum Departemen Kehakiman pada tanggal 12
untuk masyarakat miskin, berdasarkan surat Oktober 1974 melalui Surat Edaran No.0466/Sek-
keputusan pimpinan Perhimpunan Advokat DP/74 menegaskan bahwa larangan Komkab b
Indonesia (PERADIN) tanggal 26 Oktober tersebut dak berlaku untuk LKBH Kampus.16

ing
1970 No.001/Kep/DPP/10/1970 dibentuklah Surat Edaran Nomor : 0466/Sek-DP/74 mengatur
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang berimbas tentang pemberian bantuan hukum oleh Biro
pada lahirnya berbagai macam LBH di berbagai Bantuan Hukum Fakultas Hukum Negeri yang
daerah seper Yogyakarta, Solo dan menyusul ind isinya termasuk persyaratan pendirian Biro
Palembang. Lahirnya LBH-LBH di berbagai Bantuan Hukum yang dapat memperoleh
kota dan Biro Konsultasi Hukum di Fakultas bantuan/perha an pihak Pengadilan Tinggi/
Hukum mendorong diselenggarakan Konferensi Pengadilan Negeri, yaitu antara lain :
Lembaga Bantuan Hukum dan Biro Konsultasi a. Biro Bantuan Hukum diberikan dalam rangka
V
Hukum se-Indonesia, pada 10-12 Desember satu program pendidikan hukum yang
1971. Konferensi tersebut menghasilkan dipersiapkan dengan baik.
hts

berbagai keputusan pen ng diantaranya b. Bantuan Hukum yang diberikan oleh


pembentukan Lembaga Bantuan Hukum Tingkat Mahasiswa Hukum ngkat IV dan V yang
Nasional (Na onal Legal Aid Associa on) yang turut dalam program bantuan hukum harus
merupakan kerjasama antara LBH dan Biro diselenggarakan di bawah pengawasan dan
Konsultasi Hukum, menyarankan fakultas hukum bimbingan dosen/tenaga pengajar yang
ec

di Indonesia menyelenggarakan Biro Konsultasi telah berpengalaman dalam soal pembelaan


Hukum untuk masyarakat yang dak mampu perkara/pengadilan.
dengan mengikutsertakan para mahasiswa.14 c. Biro hanya diperbolehkan membela orang
lR

Namun pada tahun 1972, dengan alasan yang kurang mampu tanpa memungut
keamanan dan keter ban, pemerintah Orde bayaran dan dak bermaksud menyaingi
Baru melalui Instruksi KOMKAMTIB No.TR-173/ pengacara yang profesinya membela
KOPKAM/IV/1972 yang ditujukan kepada semua perkara.
na

LAKSUS KOPKAMTIBDA, Jepalas Staf Angkatan, d. Dianjurkan agar ada kerja sama yang baik
Kepala Kepolisian dan Gubernur Kepala Daerah antara Biro Bantuan Hukum Fakultas dengan
para Pengacara/Advokat.
Jur

13
Imam Ismanu, dkk, Proϔil Pengabdian Masyarakat BKBH FH UB 2012 (Malang: FH UB, 2013), hlm. 3.
14
Tim The Indonesian Legal Resource Center dan Forum Solidaritas, Op.Cit., hlm. 12.
15
Ibid.
16
Ibid., hlm. 13.

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 35


Volume 2 Nomor 1, April 2013

Penerbitan Surat Edaran ini didasarkan pada Pengadilan nggi (Pengacara Praktek);

HN
alasan yaitu pelaksanaan bantuan hukum oleh Berar hanya mereka-mereka yang telah
fakultas hukum mengandung fungsi ganda memenuhi persyaratan-persyaratan seper
yaitu pada satu pihak merupakan kegiatan tersebut dalam Surat Edaran Mahkamah
pendidikan dalam ar an mela h keterampilan Agung RI tanggal 25 November 1988 No. 8
para mahasiswa hukum dalam menghadapi Tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan

BP
penerapan hukum secara konkret, sedangkan Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung
di lain pihak merupakan kegiatan pengabdian RI dan Menteri Kehakiman RI tanggal 6 Juli
masyarakat dalam ar an memberikan pelayanan 1987 saja yang dibenarkan menjalankan
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Darma kegiatan profesi sebagai Penasehat Hukum.
Perguruan Tinggi. Imbas dari Surat Edaran ini 4) Sedang apabila didirikannya Biro Bantuan

ing
adalah Lembaga bantuan hukum perguruan Hukum semacam itu dimaksudkan untuk
nggi negeri dapat berprak k kembali di membimbing Mahasiswa Hukum ngkat
pengadilan negeri dalam melakukan pembelaan akhir untuk berpraktek hukum di muka
kepada masyarakat yang kurang mampu dengan Pengadilan maka hal itu dapat terjadi
tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan
ind setelah pihak Universitas mengadakan kerja
hukum. sama dengan Pengadilan Tinggi. Sesuai
Pengaturan prosedur pendirian Biro Bantuan dengan Surat Mahkamah Agung tanggal 20
Hukum ini pun disempurnakan dengan adanya Oktober 1987 No. 39/TUN/X/1987 Perihal
Surat Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 084/ Persetujuan Kerja sama mengenai Bantuan
V
TUN/VIII/1989 Perihal Mohon petunjuk adanya Hukum maka sebagai pelaksanaan dari kerja
perbedaan pendapat Pengadilan Jambi dengan sama antara Ketua Pengadilan Tinggi dan
hts

Fakultas Hukum Universitas Jambi dalam fihak Universitas, jumlah dosen pembimbing
masalah struktur organisasi dan operasional Mahasiswa Hukum tersebut paling banyak
Biro Bantuan Hukum di Universitas tanggal 14 3 ( ga) orang, kepada mereka itu dapat
Agustus 1989 yang pada pokoknya memberikan Saudara beri ijin praktek khusus yang hanya
ec

petunjuk : berlaku untuk mendampingi Mahasiswa


1) Pembentukan dan susunan Pengurus Biro berpraktek hukum.
Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Menurut Surat Ketua Mahkamah Agung
lR

Jambi adalah urusan intern dan terserah ini, Lembaga Bantuan Hukum Kampus dapat
kepada Fakultas Hukum itu sendiri; menda arkan lembaganya kepada Pengadilan
2) Sedangkan adanya keinginan Fakultas Tinggi untuk diberikan ijin prak k khusus dengan
Hukum tersebut untuk menda arkan Biro syarat Universitas tempat lembaga bantuan
na

Bantuan Hukumnya pada Pengadilan Tinggi hukum tersebut bernaung harus memiliki kerja
Jambi hendaknya Saudara sambut dengan sama dengan Pengadilan Tinggi setempat,
baik. dengan tujuan melakukan pengembangan
Jur

3) Tetapi yang boleh berpraktek di muka keilmuan hukum.Selama kurun waktu tersebut
Pengadilan hanyalah mereka-mereka yang terlihat LBH Kampus secara sosiologis memiliki
diangkat oleh Menteri Kehakiman (Advokat) peran dalam membangun gerakan bantuan
dan yang diberi ijin berpraktek oleh Ketua hukum di Indonesia.

36 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

Pada tahun 2003 disaat Undang-Undang Kons tusi dalam per mbangannya menyatakan

HN
No.18 Tahun 2003 tentang Advokat disahkan bahwa UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) secara tegas
dan diberlakukan secara perlahan namun pas menyatakan Indonesia adalah negara hukum
LBH Kampus mulai ma suri. Hal ini dikarenakan yang dengan demikian berar ,bahwa hak untuk
pengaturan penger an Advokat yang termuat mendapatkan bantuan hukum sebagai bagian
dalam pasal 1 angka 1 dan 2 UU Advokat dari hak asasi manusia,harus dianggap sebagai

BP
memberikan batasan pemberian jasa hukum hak kons tusional warga negara, keda pun
harus dilakukan oleh Advokat, jasa hukum undang-undang dasar dak secara eksplisit
yang dimaksud melipu konsultasi hukum, mengatur atau menyatakannya, dan oleh karena
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, itu negara wajib menjamin pemenuhannya.
mendampingi, membela, dan melakukan Selain itu, dalam per mbangannya, MK juga

ing
ndakan hukum lain untuk kepen ngan hukum menyatakan bahwa keberadaan pasal tersebut
klien. Di bagian lain terdapat ancaman pidana telah membatasi kebebasan seseorang untuk
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda memperoleh sumber informasi hanya pada
paling banyak Rp 50.000.000.-dalam Pasal ind seorang advokat. Padahal hak atas informasi
31 UU Advokat bagi se ap orang yang bukan dijamin dalam pasal 28F UUD 1945, yaitu se ap
advokat namun menjalankan pekerjaan profesi orang berhak berkomunikasi dan memperoleh
advokat berupa pemberian jasa hukum seper informasi untuk mengembangkan pribadi dan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan lingkungan sosialnya serta berhak mencari dan
V
kuasa, mewakili, mendampingi, membela memperoleh informasi dari segala saluran yang
dan melakukan ndakan hukum lain, untuk ada. MK menilai pula materi UU Advokat terlalu
hts

kepen ngan hukum klien, di dalam maupun jauh mengatur hukum acara. Pemikiran bahwa
diluar pengadilan. Ketentuan kriminalisasi ini kelak hanya advokat yang boleh beracara di
menimbulkan keresahan di kalangan pegiat muka pengadilan dinilai MK sebagai materi yang
LBH Kampus, karena dengan adanya pasal ini harusnya diatur dalam hukum acara. Sehingga
sejumlah dosen yang bekerja atas nama LBH melalui putusan ini, MK menegaskan bahwa
ec

Kampus dikenakan tuduhan melanggar UU Advokat bukan satu-satunya pihak yang boleh
Advokat, yang berakibat LBH Kampus di PTN beracara di muka pengadilan.
menjadi ma suri. Namun berdasarkan hasil peneli an
lR

Pada tahun 2004, Lembaga Konsultasi Indonesian Legal Resource Center (ILRC)
dan Pelayanan Hukum (LKPH) Universitas pasca putusan MK, masih menemukan LKBH
Muhammadiyah Malang (UMM), mengajukan Kampus yang dilarang menjalankan fungsinya
Permohonan Judicial Review (JR) Pasal 31 UU untuk memberikan bantuan hukum. Hal ini
na

Advokat ke Mahkamah Kons tusi, dimana dalam karena aparat penegak hukum khususnya
putusannya dengan nomor Perkara No.006/PUU- polisi dak mengetahui putusan MK bahwa
II/2004 tentang Pengujian Pasal 31 UU Advokat pasal 31 UU Advokat dak mengikat secara
Jur

memutuskan bahwa Pasal 31 UU Advokat hukum. Mahkamah Agung mencoba mengatasi


bertentangan dengan UUD 1945 dan menyatakan permasalahan ini melalui surat Sekretaris
Pasal 31 UU Advokat dak mempunyai Mahkamah Agung No 07/SEK/01/I/2007 tanggal
kekuatan hukum mengikat. Mahkamah 11 Januari 2007 yang menyatakan LBH Kampus

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 37


Volume 2 Nomor 1, April 2013

baik PTN/PTS dapat mewakili masyarakat miskin dengan kebutuhan pengembangan dan penye-

HN
dalam beracara di pengadilan.17 baran ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Sebenarnya jika ditelusuri dalam peraturan Pendirian lembaga bantuan hukum di kampus
perundang-undang, advokat melalui organisasi negeri dapat dimaknai sebagai usaha untuk
advokat pun memiliki kewajiban untuk mewujudkan cita-cita negara hukum. Se daknya
melakukan bantuan hukum. Hal ini dapat dengan diundangkannya Undang-Undang

BP
ditelusuri dalam Undang-Undang No.18 Tahun No 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum,
2003 tentang Advokat, Peraturan Pemerintah tujuan pemenuhan hak bagi Penerima Bantuan
83 tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Hukum (fakir miskin) untuk mendapatkan akses
Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma- keadilan, penjaminan hak kons tusional segala
Cuma dan Peraturan Peradi No 1 tahun 2010 warga negara sesuai dengan prinsip persamaan

ing
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian kedudukan di dalam hukum, penjaminan
Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. Meski kepas an penyelenggaraan Bantuan Hukum
demikian sifat pemberian bantuan hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
yang diberikan oleh Advokat adalah Pro Bono Negara Republik Indonesia dan perwujudan
ar nya dak ada kewajiban bagi mereka untuk
ind peradilan yang efek f, efisien, dan dapat
melakukan pemberian bantuan hukum. Hal ini dipertanggungjawabkan dapat dilaksanakan
menyebabkan dari belasan ribu advokat yang secara efek f oleh lembaga bantuan hukum.19
terda ar di Perhimpunan Advokat Indonesia UU Bantuan hukum seakan juga menegaskan
(Peradi) dak lebih dari lima puluh Advokat putusan MK dengan nomor Perkara No.006/
V
yang teregister di Pusat Bantuan Hukum PUU-II/2004 tentang definisi Bantuan Hukum
Peradi yang melaksanakan bantuan hukum dan memberikan definisi yang lebih jelas
hts

secara cuma-cuma. Hal ini disebabkan karena tentang siapa yang disebut sebagai Pemberi
beberapa advokat merasa sudah pernah dulu Bantuan Hukum. Bantuan Hukum dalam Pasal
melakukan, beberapa advokat lain menganggap 1 jo pasal 2 UU Bantuan Hukum didefinisikan
lebih baik memberikan dananya ke LBH yang sebagai jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi
ec

fokus pada upaya bantuan hukum cuma-cuma, Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada
selain adanya upaya paksa dari organisasi Penerima Bantuan Hukum yaitu orang atau
advokat yang turut menyebabkan kewajiban kelompok orang miskin, sedangkan dalam Pasal
lR

memberikan bantuan hukum cuma-cuma dak 1 ayat (3) mendefinisikan Pemberi Bantuan
bisa ditegakkan.18 Hukum sebagai Lembaga Bantuan Hukum atau
Peran Lembaga Bantuan Hukum Perguruan Organisasi Kemasyarakatan yang memenuhi
Tinggi dalam melakukan pengabdian masyarakat persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 8
na

berupa bantuan hukum menjadi sangat pen ng ayat (2) dimana Pemberi Bantuan Hukum harus
mengingat fakta di atas, apalagi jika dikaitkan berbadan hukum, terakreditasi berdasarkan
Jur

17
Ibid., hlm. 9.
18
”Dipertanyakan, Dedikasi Pengacara Sukses untuk Probono” http://www.hukumonline.com/berita/baca/
lt4fa399b190322/dipertanyakan--dedikasi-pengacara-sukses-untuk-probono, (diakses tanggal 27 Maret
2013).
19
Pasal 3 UU Bantuan Hukum.

38 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

Undang-Undang Bantuan Hukum, memiliki kan- Tinggi melakukan kegiatan tri darma berupa

HN
tor atau sekretariat yang tetap, memiliki peng- pengajaran, peneli an dan pengabdian kepada
urus, dan memiliki program Bantuan Hukum.20 masyarakat. Pasal 47 ayat 1 dan 2 UU Pendidikan
Persyaratan yang dikemukakan dalam UU Tinggi menyatakan bahwa:
Bantuan Hukum tersebut, tentunya dak sulit (1) Pengabdian kepada Masyarakat meru-
untuk dipenuhi oleh Lembaga Bantuan Hukum pakan kegiatan Sivitas Akademika dalam

BP
Kampus baik swasta maupun negeri, hal ini dika- mengamalkan dan membudayakan Ilmu
renakan secara teknis status badan hukum LBH Pengetahuan dan Teknologi untuk mema-
mengiku badan hukum Universitas induknya, jukan kesejahteraan umum dan mencer-
sudah pas memiliki pengurus yang terdiri dari daskan kehidupan bangsa.
civitas akademika, program bantuan hukum (2) Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana

ing
yang sudah tertata dan kesekretariatan yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam
sudah tersedia. berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan
Khusus Lembaga bantuan hukum Perguruan budaya akademik, keahlian, dan/atau
Tinggi Negeri, dengan adanya UU Bantuan ind otonomi keilmuan Sivitas Akademika serta
Hukum ini dapat mereposisi peran pengabdian kondisi sosial budaya masyarakat.
masyarakat mereka dalam bentuk bantuan Sedangkan dalam Undang-undang No. 14
hukum yang pro masyarakat miskin dalam tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, men-
menjamin access to jus ce. Hal ini disebabkan definisikan Dosen sebagai pendidik profesional
V
adanya perluasan definisi Pemberi Bantuan dan ilmuwan dengan tugas utama mentrans-
Hukum dalam UU Bantuan Hukum. Tidak formasikan, mengembangkan, dan menyebar-
hts

hanya Advokat satu-satunya profesi yang boleh luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
memberikan bantuan hukum sebagaimana melalui pendidikan, peneli an, dan pengabdian
diatur dalam UU Advokat, namun lembaga kepada masyarakat.21 Pasal 60 huruf a UU Guru
bantuan hukum dan organisasi kemasyarakatan dan Dosen ditegaskan lagi bahwa dosen memiliki
juga mendapatkan legalitas untuk turut kewajiban profesional berupa melaksanakan
ec

memberikan bantuan hukum khusus masyarakat pendidikan, peneli an, dan pengabdian kepada
dak mampu. masyarakat.
Dosen memiliki beban kerja sebagaimana
lR

2. Implementasi Pengabdian Masyarakat diatur dalam pasal 72 UU Guru dan Dosen


Lembaga Bantuan Hukum Perguruan yang mencakup kegiatan pokok yaitu meren-
Tinggi Negeri yang Menjamin Access canakan pembelajaran, melaksanakan proses
To JusƟce
pembelajaran, melakukan evaluasi pembela-
na

Undang-Undang No 12 Tahun 2012 ten- jaran, membimbing dan mela h, melakukan


tang Pendidikan Tinggi mengamanatkan peneli an, melakukan tugas tambahan, serta
civitas akademika di lingkungkan Perguruan melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Jur

20
Bandingkan dengan pasal 1 angka 10 RUU KUHAP yang menyatakan bahwa yang dimaksud penasehat hukum
adalah advokat atau orang lain yang memberi jasa hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang.
21
Pasal 1 angka 2 UU Guru dan Dosen.

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 39


Volume 2 Nomor 1, April 2013

Khusus Dosen pegawai negeri sipil yang wilayah terpencil. LBH Fakultas Hukum menjadi

HN
bernaung di Perguruan Tinggi Negeri selain tempat bagi mahasiswa untuk mendiskusikan
kedua UU diatas, mereka juga tunduk pada serta menelaah antara teori dan hukum yang
UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok hidup di masyarakat, sekaligus juga untuk
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan meningkatkan pengabdian mahasiswa kepada
UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas masyarakat; Kehadiran LBH Fakultas Hukum

BP
UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok ber k tolak dari kesadaran serta dedikasi
Kepegawaian serta PP No. 53 Tahun 2010 dalam pengabdiannya terhadap masyarakat
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dimana dalam rangka pelaksanaan suatu Community
ada larangan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk Oriented Legal Educa on yaitu realisasi terhadap
menjadi anggota dan/atau pengurus partai dharma ke ga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi

ing
poli k,22 dilarang tanpa izin Pemerintah menjadi di bidang hukum dan kemanusiaan.27
pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/ Pemberian bantuan hukum yang dilakukan
atau lembaga atau organisasi internasional23 oleh LBH PTN selain berfungsi sebagai bentuk
PNS dilarang bekerja pada perusahaan asing, tridharma perguruan nggi berupa pengabdian
konsultan asing, atau lembaga swadaya
ind masyarakat, juga memiliki empat fungsi utama
masyarakat asing.24 Dosen PNS juga dilarang sebagaimana dinyatakan oleh Akil Muchtar,
memberikan jasa hukum dengan berprofesi Pertama, Proses hukum yang fair dan impar al
sebagai Advokat25 dan Notaris.26 yang terjadi jika para pihak memiliki posisi dan
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh kekuatan yang seimbang dari sisi pengetahuan
V
sivitas akademika Fakultas Hukum di Perguruan dan ketrampilan hukum. Kedua, memperkuat
Tinggi Negeri memiliki banyak bentuk, salah upaya menegakkan keadilan substansial melalui
hts

satu yang paling menonjol dan membedakan proses hukum yang fair dan impar al. Ke ga,
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh bantuan hukum memberikan ruang interaksi
Fakultas Hukum dengan fakultas lainnya antara para ahli dan profesi hukum dengan
adalah dalam bentuk pendirian Lembaga/ Biro masyarakat umum. Keempat, kepatuhan
ec

Bantuan Hukum. Sebagaimana dilansir oleh The terhadap hukum hanya akan berkembang
Indonesian Legal Resource Center (ILRC) LBH pada saat masyarakat memahami kedudukan
Fakultas Hukum memiliki kontribusi pen ng dan materi aturan hukum, sehingga mereka
lR

terhadap gerakan bantuan hukum di Indonesia, dapat menjalani prosedur hukum dengan baik,
beberapa alasan yang mendukung argumentasi atau bahkan mengkri si materi serta prak k
ini antara lain : terdapat LBH hampir di se ap penegakan hukum.28 Keempat fungsi inilah yang
Fakultas Hukum di seluruh Indonesia termasuk di
na

22
Pasal 3 ayat (3) UU No. 43 Tahun 1999.
23
Pasal 4 angka 3 PP No. 53 Tahun 2010.
24
Pasal 4 angka 4 PP No. 53 Tahun 2010.
Jur

25
Pasal 3 ayat 1 UU Advokat.
26
Pasal 3 UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
27
Tim The Indonesian Legal Resource Center dan Forum Solidaritas LKBH Kampus, Op.Cit., hlm. 5.
28
M. Akil Mochtar, ”Bantuan Hukum Sebagai Hak Konstitusional Warga Negara” (makalah disampaikan pada
”Karya Latihan Bantuan Hukum (KALABAHU)”, diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta, 30
Maret 2009).

40 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

kemudian turut berpengaruh pada jaminan kebijakan yang berkaitan dengan akses

HN
access to jus ce bagi masyarakat miskin. keadilan;
Jaminan Access to jus ce atau akses pada 3. Tujuannya dak hanya keadilan prosedural,
keadilan memiliki makna persamaan dengan tetapi juga keadilan substan f;
hak untuk memperoleh, menggunakan dan 4. Se ap warga negara membutuhkan bantuan
mendapatkan manfaat dari proses keadilan hukum untuk kasus perdata maupun

BP
yang diperoleh melalui pengadilan maupun pidana;
melalui mekanisme nonformal. Akses disini 5. Akses menuju keadilan mensyaratkan untuk
semes nya memungkinkan masyarakat miskin melakukan se ap ndakan untuk mencapai
mendapat jaminan dan pengakuan dalam pemenuhan tujuannya termasuk reformasi
menggunakan hukum acara dan sarana dalam hukum formil dan materil, pembaruan

ing
sistem peradilan untuk mendapatkan keadilan pendidikan, informasi dan pelayanan
dan kebenaran materiil. Sebagai tambahan, hukum;
kata akses dapat diar kan sebagai sebuah 6. Kebijakan atas pelayanan hukum dengan
metode dan prosedur. Upaya memperluas ind memperkenalkan bantuan hukum yang
akses masyarakat miskin atas keadilan, tanpa dibiayai oleh negara (publicly funded) atau
membahas metode dan prosedur pelayanan, yang disediakan oleh advokat;
pencapaian dan pemenuhannya, bisa berakibat 7. Keterbatasan sumber daya (resource) atas
keadilan dak akan pernah dinikma oleh bantuan hukum bukan merupakan hal yang
V
masyarakat miskin.29 Akses pada keadilan ini mengakhiri akses menuju keadilan, tetapi
semes nya memungkinkan masyarakat miskin merupakan pembatasan cara pemberian
hts

mendapat jaminan dan pengakuan dalam bantuan hukum;


menggunakan hukum acara dan sarana dalam 8. Bantuan hukum harus efek f, terlalu banyak
sistem peradilan untuk mendapatkan keadilan persyaratan untuk mendapatkan bantuan
dan kebenaran materiil.30 hukum hal yang dak effek f;.
Sebagai bagian dari hak atas keadilan, Roger 9. Penggunaan teknologi yang potensial
ec

Smith sebagaimana diku p oleh Uli Parulian membantu bantuan hukum seper teknologi
Sihombing mengiden fikasi sembilan prinsip informasi dll;
access to jus ce, yaitu:31 Dalam rangka menjamin pemenuhan hak
lR

1. Akses keadilan merupakan hak konsitusional untuk mendapatkan akses keadilan berupa
se ap warga negara; bantuan hukum bagi se ap orang, keberadaan
2. Kepen ngan warga negara harus lebih besar dan peran LBH PTN sebagai pemberi bantuan
dibandingkan dengan kepen ngan penyedia hukum menjadi sangat pen ng bagi pencari
na

jasa bantuan hukum, dalam menentukan keadilan, terutama bagi mereka yang tergolong
Jur

29
Kelompok Kerja Akses terhadap Keadilan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Strategi Nasional Akses terhadap Keadilan, (Jakarta: Bappenas,
2009), hlm. 52.
30
Ibid.
31
Uli Parulian Sihombing (ed.) et. al., Mengelola Legal Clinic, Panduan Membentuk dan Mengembangkan Kampus
Untuk Memperkuat Akses Keadilan (Jakarta: ILRC, 2009).

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 41


Volume 2 Nomor 1, April 2013

kurang mampu untuk memanfaatkan jasa f. mendapatkan informasi dan data lain dari

HN
penasihat hukum atau advokat profesional. pemerintah ataupun instansi lain, untuk
LBH PTN sebagai pemberi Bantuan Hukum kepen ngan pembelaan perkara; dan
memberikan jasa hukum secara cuma-cuma g. mendapatkan jaminan perlindungan
kepada kelompok orang miskin sesuai dengan hukum, keamanan, dan keselamatan selama
ketentuan UU Bantuan Hukum, apalagi di dalam menjalankan pemberian Bantuan Hukum.

BP
pasal 1 angka 10 Rancangan Kitab Undang- Ketentuan pasal tersebut secara
undang Hukum Acara Pidana memperluas jelas menyatakan bahwa LBH PTN dapat
definisi penasehat hukum dak hanya terbatas memperkerjakan advokat, paralegal,33 dosen,
pada advokat namun juga orang lain yang dan mahasiswa fakultas hukum. Advokat
memberi jasa hukum baik di dalam maupun di yang memilki ijin prak k direkrut bersama-

ing
luar pengadilan yang memenuhi persyaratan sama dengan dosen, paralegal dan mahasiswa
berdasarkan ketentuan Undang-undang.32 fakultas hukum untuk memberikan pelayanan
Dalam melaksanakan pemberian bantuan bantuan hukum berupa penyuluhan hukum,
hukum berbasis access to jus ce, LBH PTN konsultasi hukum, dan program kegiatan
memiliki beberapa hak untuk menunjang
ind lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kinerjanya, hal dapat kita lihat dalam Pasal 9 UU Bantuan Hukum dengan bantuan pendanaan
Bantuan Hukum, dimana LBH dapat: dari negara.
a. melakukan rekrutmen terhadap advokat, Selain itu dalam melaksanakan fungsinya LBH
paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas PTN memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat
V
hukum; atau pernyataan dalam membela perkara yang
b. melakukan pelayanan Bantuan Hukum; menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang
hts

c. menyelenggarakan penyuluhan hukum, pengadilan, mendapatkan informasi dan data


konsultasi hukum, dan program kegiatan lain dari pemerintah ataupun instansi lain,
lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan untuk kepen ngan pembelaan perkara; dan
Bantuan Hukum; mendapatkan jaminan perlindungan hukum,
ec

d. menerima anggaran dari negara untuk keamanan, dan keselamatan selama menjalankan
melaksanakan Bantuan Hukum berdasarkan pemberian Bantuan Hukum. Termasuk jaminan
Undang-Undang ini; perlindungan hukum yang diperoleh oleh LBH
lR

e. mengeluarkan pendapat atau pernyataan PTN adalah dak dapat dituntut secara perdata
dalam membela perkara yang menjadi maupun pidana dalam memberikan Bantuan
tanggung jawabnya di dalam sidang Hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang
pengadilan sesuai dengan ketentuan dilakukan dengan ik kad baik di dalam maupun
na

peraturan perundang-undangan; di luar sidang pengadilan sesuai Standar Bantuan

32
Berdasarkan RUU KUHAP yang diterima penulis pada tanggal 14 Maret 2012 dalam acara public hearing RUU
Jur

KUHAP oleh Komisi III DPR RI di Universitas Airlangga Surabaya.


33
Andik Hardijanto mende inisikan paralegal sebagai seorang yang bukan sarjana hukum tetapi mempunyai
pengetahuan dan pemahaman dasar tentang hukum dan hak asasi manusia, memiliki keterampilan yang
memadai, serta mempunyai kemampuan dan kemauan mendayagunakan pengetahuan dan pengetahuannya itu
untuk memfasilitasi ikhtiar perwujudan hak-hak asasi masyarakat miskin/komunitasnya. Tim The Indonesian
Legal Resource Center dan Forum Solidaritas LKBH Kampus, Op.Cit., hlm. 28.

42 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

Hukum berdasarkan peraturan perundang- yang hanya melakukan pengabdian masyarakat

HN
undangan dan/atau Kode E k.34 dan pengembangan keilmuan sebagai pemberi
Secara semio k, pengaturan teks dalam bantuan hukum, terbatas pada perkara yang
pasal UU Bantuan Hukum sebagaimana melibatkan orang dak mampu dan mereka
dikemukakan di atas dapat dimaknai bahwa dilarang menerima atau meminta pembayaran
secara kontekstual pemberian pelayanan dalam bentuk apapun dari penerima bantuan

BP
bantuan hukum yang dilakukan oleh LBH PTN hukum.
berbeda dengan pelayanan jasa hukum yang Implementasi jaminan access to jus ce
dilaksanakan oleh Advokat. Advokat dalam dalam pemberian bantuan hukum, selain
memberikan pelayanan jasa hukum memiliki dilakukan dengan cara-cara yang disebutkan
hak untuk menerima honorarium, sedangkan di atas dapat juga dilakukan penguatan dalam

ing
LBH PTN sebagai pemberi bantuan hukum bentuk pengembangan keparalegalan dan
dilarang menerima pembayaran dari dari pengembangan pendidikan hukum yang
Penerima Bantuan Hukum dan/atau pihak menopang implementasi bantuan hukum. Dua
lain yang terkait dengan perkara yang sedang ind hal ini dapat dengan mudah dilakukan oleh
ditangani Pemberi Bantuan Hukum.35 Bahkan LBH yang tergabung di Perguruan Tinggi karena
terdapat ancaman pidana bagi pemberi memiliki sumber daya yang cukup baik.
bantuan hukum yang terbuk menerima atau Pengembangan keparalegalan menjadi
meminta pembayaran dari Penerima Bantuan pen ng disaat situasi keterbatasan atas akses
V
Hukum dan/atau pihak lain yang terkait dengan geografis, pengetahuan dan keterampilan
perkara yang sedang ditangani berupa pidana hukum di masyarakat. Harapannya dengan
hts

penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda melakukan pengembangan keparalegalan, pro-
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta duk paralegal yang dihasilkan dapat memain-
rupiah).36 Ketentuan pemidanaan dalam pasal kan peranan pen ng berupa melakukan pendi-
ini dapat dimaknai sebagai sarana kontrol untuk dikan hukum di masyarakat, pendampingan
mengembalikan arah bantuan hukum yang penanganan kasus–baik lewat mekanisme
ec

pro masyarakat miskin dan bukan dijadikan formal maupun nonformal, fasilitator advokasi,
sarana untuk menenggak keuntungan profit mediasi serta fungsi lain yang pada prinsipnya
dengan dalih pemberian bantuan hukum bagi menjembatani warga masyarakat miskin dan
lR

masyarakat. terpinggirkan dengan jaringan bantuan hukum


Perdebatan mengenai kebolehan dosen PNS dan advokasi di ngkat lokal bahkan ngkat
yang tergabung dalam LBH PTN dalam proses nasional. Pengembangan pendidikan hukum
peradilan sebagai pemberi bantuan hukum yang menopang implementasi bantuan hukum
na

menjadi jelas dengan ketentuan ini. Dosen PNS juga menjadi pen ng untuk menyediakan
dapat beracara di proses peradilan sepanjang sumber daya para sarjana dibidang hukum
posisi dosen PNS sebagai bagian dari LBH PTN yang juga mempunyai paradigma pengetahuan
Jur

34
Pasal 11 UU Bantuan Hukum.
35
Pasal 20 UU Bantuan Hukum.
36
Pasal 21 UU Bantuan Hukum.

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 43


Volume 2 Nomor 1, April 2013

yang berperspek f hak asasi manusia dan hukum dapat dilakukan dengan cara melakukan

HN
menggunakan keahliannya itu untuk bersama- pendampingan secara li gasi maupun non
sama terlibat dalam gerakan bantuan hukum. li gasi, penyuluhan hukum, konsultasi hukum,
LBH PTN dapat mengembangkan isu ini sebagai dan program kegiatan lain yang berkaitan dengan
salah satu mata kuliah yang diajarkan di penyelenggaraan Bantuan Hukum dengan ban-
perguruan nggi mereka.37 tuan pendanaan dari negara. Selain pengem-

BP
Dengan demikian, Lembaga Bantuan Hukum bangan keparalegalan dan pengembangan pen-
Perguruan Tinggi Negeri dapat kembali berperan didikan hukum dapat dilakukan dengan tujuan
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi akhir penguatan jaminan acces to jus ce kepada
berupa pengabdian kepada masyarakat yang seluruh masyarakat dengan tanpa memandang
menjamin access to jus ce secara lebih op mal strata sosial tertentu.

ing
pasca diberlakukannya UU Bantuan hukum
dalam bentuk pendampingan masyarakat 2. Saran
miskin dalam proses peradilan dan penguatan Pengaturan peraturan pelaksanaan dan
kelompok masyarakat melalui program-program teknis terkait UU Bantuan Hukum pen ng untuk
penyuluhan hukum.
ind segera dirancang dan disahkan, mengingat
masih mul interpreta fnya banyak ketentuan
E. Penutup
pasal yang mengatur pemberian bantuan hukum
1. Kesimpulan dalam UU Bantuan Hukum. Hal ini perlu menjadi
V
UU Bantuan Hukum mereposisi peran perha an agar dak terjadi miss konsepsi dalam
pengabdian masyarakat Lembaga Bantuan pelaksanaan teknis di lapangan yang berimbas
hts

Hukum Perguruan Tinggi Negeri setelah vacuum dak tercapainya menjamin access to jus ce
akibat dak adanya aturan yang jelas dan tegas yang menjadi substansi tujuan dibentuknya UU
yang mengakomodir peran mereka selama Bantuan Hukum.
puluhan tahun bergerak di bidang bantuan Pemahaman yang sama di antara para pe-
hukum pro masyarakat miskin. Perluasan negak hukum dalam memposisikan LBH Kampus
ec

definisi Pemberi Bantuan Hukum dalam UU sebagai Pemberi Bantuan Hukum sebagaimana
Bantuan Hukum dalam Pasal 1 ayat (3) jo Pasal 8 diatur dalam UU Bantuan Hukum menjadi
ayat (2) UU Bantuan Hukum meberikan peluang pen ng agar implementasi jaminan access to
lR

bagi para dosen PTN, paralegal dana mahasiswa jus ce yang dilakukan LBH baik PTN maupun
hukum yang tergabung dalam LBH untuk PTS dapat lebih op mal. Hal ini dapat dilakukan
melakukan pengabdian masyarakat sekaligus melalui forum MAHKEJAPOL yang terdiri dari
unsur Kehakiman, Kejaksaan dan Kepolisian
na

pengembangan keilmuan hukum.


Implementasi jaminan access to jus ce yang bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM
dilakukan LBH PTN dapat dilakukan secara lebih dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
op mal pasca diberlakukannya UU Bantuan dalam mendorong arah pengabdian masyarakat
Jur

Hukum. Proses pemberian pelayanan bantuan yang berbasis access to jus ce.

37
Kelompok Kerja Akses terhadap Keadilan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Op.Cit., hlm. 57.

44 Jurnal RechtsVinding, Vol. 2 No. 1, April 2013, hlm. 31-45


Volume 2 Nomor 1, April 2013

DAFTAR PUSTAKA Internet

HN
Buku ”Dipertanyakan, Dedikasi Pengacara Sukses untuk
Probono”, h p://www.hukumonline.com/
Ismanu, Imam, et. all., Profil Pengabdian Masyarakat berita/baca/lt4fa399b190322/dipertanyakan--
BKBH FH UB 2012 (Malang: BKBH FH UB, 2013). dedikasi-pengacara-sukses-untuk-probono.
Ibrahim, Johnny, Teori dan Metodologi Peneli an ”Bantuan Hukum: Akses Masyarakat Marjinal
Hukum Norma f, (Malang: Bayumedia terhadap Keadilan”, h p://www.bantuanhukum.

BP
Publishing, 2005). o r. i d / i n d e x . p h p / i d / d o k u m e n t a s i /
Marzuki, Peter Mahmud, Peneli an Hukum (Jakarta: p e n e r b i ta n / 2 3 1 - b a nt u a n - h u ku m - a ks e s -
Kencana, 2007). masyarakat-marjinal-terhadap-keadilan.
Irianto, Sulistyowa , Memperkenalkan kajian Sosio
Legal dan Implikasi Metodologisnya (Jakarta:
Peraturan
Pustaka Larasan, 2012).

ing
Sihombing, Uli Parulian (ed.), et all, Mengelola Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Legal Clinic, Panduan Membentuk dan Tahun 1945
Mengembangkan Kampus Untuk Memperkuat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Akses Keadilan (Jakarta: ILRC, 2009). Hukum Acara Pidana.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Makalah / ArƟkel / Prosiding / Hasil PeneliƟan ind Pokok-Pokok Kepegawaian.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Aminah, Si , Hak Bantuan Hukum Dalam Berbagai Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang
Konteks Analisa Terhadap UU No.16 Tahun 2011 Pokok-Pokok Kepegawaian.
Tentang Bantuan Hukum (makalah). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Kelompok Kerja Akses terhadap Keadilan Kementerian Advokat.
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
V
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jabatan Notaris.
(BAPPENAS), Strategi Nasional Akses terhadap Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Keadilan, (Jakarta: Bappenas, Mei 2009).
hts

Guru dan Dosen.


Mochtar, M. Akil, ”Bantuan Hukum Sebagai Hak Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Kons tusional Warga Negara” (makalah Bantuan Hukum.
disampaikan pada Karya La han Bantuan Hukum Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
(KALABAHU), diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi.
Bantuan Hukum, Jakarta, 30 Maret 2009). Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
ec

Tim The Indonesian Legal Resource Center dan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Forum Solidaritas LKBH Kampus, Menjamin Hak Putusan Mahkamah Kons tusi No.06/PUU-II/2004
Atas Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Marginal tanggal 31 Desember 2004.
Posi on Paper RUU Bantuan Hukum dan Universal Declara on of Human Rights (UDHR).
Peran LKBH Kampus, (Jakarta: Delapan Cahaya
lR

International Covenant on Civil and Political


Indonesia Prin ng, 2010). Rights (ICCPR).
na
Jur

Implementasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Access to JusƟce.... (Fachrizal Afandi) 45

Anda mungkin juga menyukai