Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM LEGAL DRAFTING

TUGAS MANDIRI

DOSEN : Dr.Auliya Khasanofa, S.H., M.H.

NAMA : RULY TAMBUNAN

NIM : 1974201277

KELAS : PKUB AHAD TANGERANG

SEMESTER : 6
Tugas pertama

Membuat pertanyaan mengenai adanya suatu Undang-Undang

Mengenai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak

1. Landasan Sosiologis apakah yang membuat terbentuknya Undang-undang Perlindungan


Anak ini?
2. Mengapa pengaturan dalam UU Perlindungan Anak ini dirasa sangat penting dalam
pertumbuhan kehidupan anak?
3. Mengapa dalam seiring berjalannya waktu UU Perlindungan Anak tersebut seakan tidak
memiliki ketegasan dalam pelaksanaannya? Masih banyak kejadian yang sudah
memenuhi alasan objektif dan subjektif namun penindakan seakan tidak berjalan?
4. Kenapa di dalam pasal 81 Ayat 4 UU Perlindungan Anak, yang menyatakan pelaku
residivis dikenakan tambahan ancaman pidana 1/3 dari ancaman hukuman, Kenapa tidak
dijatuhkan hukuman maksimal?
5. Perihal yuridisnya apakah tujun UU Perlindungan Anak ini adalah untuk menekan
tingginya tingkat pelanggaran hukum atas Perlindungan Anak?
Tugas Kedua

(Judul)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2O16
TENTANG
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-
UNDANG
NOMOR 23 TAHUN 2OO2 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
MENJADI UNDANG-UNDANG

(Frasa)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(Jabatan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(Konsiderans)
Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa kekerasan seksual terhadap anak dari tahun ke tahun semakin
meningkat dan mengancam peran strategis anak sebagai
generasi penerus masa depan bangsa dan negara, sehingga perlu
memperberat sanksi pidana dan memberikan tindakan terhadap pelaku
kekerasan seksual terhadap anak dengan mengubah Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2001
tentang Perlindungan Anak;
c. bahwa Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak pada tanggal 25 Mei 2016;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Menjadi Undang-Undang;

(Dasar Hukum)
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Undang-Undang Tahun 1945; Pasal 20, dan Pasal 22
ayat (21 Dasar Negara Republik Indonesia.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4235) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

(Diktum)
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1
TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2OO2 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK MENJADI UNDANG-UNDANG.
Tugas Ketiga Menganalisis Bahasa dalam Peraturan perundang-undangan

Menganalisi bahasa dan makna di dalam UU No.17 Tahun 2016 Tentang


Perlindungan Anak Pasal 3 yang tercantum dalam penjelasan umum yang berbunyi:
“Oleh karena itu, Negara perlu mengambil langkah-langkah yang optimal dan
komprehensif dengan tidak hanya memberikan pemberatan sanksi pidana, juga
menerapkan bentuk pencegahan (preventif) dengan memberikan tindakan berupa kebiri
kimia, pemasangan alat pendeteksi elektronik, dan rehabilitasi bagi pelaku kekerasan
seksual terhadap anak”
Dalam hal ini apabila kita merujuk dengan menggunakan metode analitika
bahasa, terdapat kerusakan stuktur logis dalam proposisi kalimat yang ada di dalam
penjelasan tersebut karena kalimat antesenden atau kalimat awalnya menyebutkan bahwa
OPTIMAL, KOMPREHENSIF, dan PREVENTIF, tetapi di kalimat konsekuennya atau
kalimat akhirnya menjelasaskan tindakan lanjutan dalam kata TINDAKAN BERUPA
KEBIRI KIMIA, PEMASANGANAN ALAT PENDETEKSI ELEKTRONIK, DAN
REHABILITASI BAGI PELAKU. Dalam rumus analitik bahasa sebuah proposisi akan
dikatakan benar apabila P atau kalimat awal itu sesuai dengan kalimat Q yaitu akhir, jadi
Q harus berekuivalen dengan P yang merupakan Proto Proposisi, apabila P dan Q tidak
saling bersinambung kalimat atau proposisi itu disebut salah atau tidak memiliki
implikasi logis dalam membuat makna di dalam suatu proposisi tersebut. Dan
penggunaan kata PREVENTIF yang berdasarkan KBBI yang berarti bersifat mencegah
(supaya jangan terjadi apa-apa) adalah tidak tepat karena tindakan yang dijelaskan adalah
SETELAH TERJADI.
Tugas Keempat
Teknik pengacuan dalam peraturan perundang-undangan, dilakukan dengan merujuk
pasal atau ayat dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau peraturan
perundang-undangan yang lain dengan menggunakan frasa sebagaimana dimaksud dalam
pasal atau sebagaimana dimaksud dalam ayat Seperti pasal 81.

Anda mungkin juga menyukai