Industri, Koperasi
& Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
Kabupaten Magelang
Oleh :
Pujianto
Dinas Perinkop & UMKM
Kabupaten Magelang
UMKM, Pahlawan Ekonomi Indonesia
Keterangan:
ILMKA & IATT : Industri Logam Mesin Kimia dan Aneka / Industri Alat
Transportasi dan Telematika
IHPK : Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan
SEKTOR UNGGULAN (EKONOMI)
PERTANIAN
AGRO WISATA AGRO INDUSTRI
SINERGI
PARIWISATA INDUSTRI KECIL
INDUSTRI
CENDERAMATA
Dinas Perinkop dan UMKM
• Bidang Industri
• Bidang UMKM
• Bidang Koperasi
Strategi ABG
Untuk pengembangan UMKM
Gover
ment
acad
emis
bussine
s
Saran
Kegiatan
KKN
1. Penerapan Good Manufacturing Practice
(Cara memproduksi Makanan Yang Baik)
Pada Industri Rumah Tangga
• Cara produksi pangan yang baik adalah pedoman untuk men
ghasilkan bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi
• Higiene pangan adalah kondisi yang diperlukan untuk menja
min keamanan bahan pangan di setiap mata rantai pangan.
• Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan berkembangnya
jasad renik atau patogen dalam pangan.
• Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan
berlokasi di tempat tinggal dengan peralatan manual sampai
semi otomatis.
TUJUAN PENERAPAN CPPB - IRT
TUJUAN UMUM
Menghasilkan pangan yang bermutu, aman untuk dikonsumsi
dan sesuai dengan tuntutan konsumen.
• TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan prinsip dasar produksi pangan yang baik
2. Mengarahkan IRT agar nantinya dapat memenuhi persyarata
n produksi pangan yang baik.
A.LINGKUNGAN PRODUKSI
IRT harus berada di tempat yang :
Bebas pencemaran, semak belukar dan genangan air
Bebas dari serangan hama
Tidak berada di sekitar tempat pembuangan sampah atau
penimbunan barang bekas
Tidak di berada di kawasan perumahan kumuh
Lingkungan harus dipertahankan dengan :
Sampah selalu dibuang
Tempat sampah selalu tertutup
Jalan bersih dari debu, selokan berfungsi dengan baik
B. BANGUNAN DAN FASILITAS IRT
RUANG PRODUKSI
a. Desain dan tata letak sebaiknya luas dan mudah dibersih
kan
b. Lantai kedap air,rata,halus tapi tidak licin, bersih dari deb
u, lendir dan kotoran lainnya.
c. Dinding terbuat dari bahan kedap air,rata,halus,warna ter
ang,tak mudah mengelupas,bersih dari debu,lendir dan k
otoran lainnya
d. Konstruksi langit-langit didesain untuk mencegah penum
pukan debu,jamur,pengelupasan,terbuat dari bahan taha
n lama dan mudah dibersihkan,diusahakan selalu bersih
dari debu,sarang laba-laba,dan kotoran lainnya.
e. Pintu, jendela dan lubang angin dari bahan tahan lam
a,tidak mudah pecah,dilengkapi kawat kasa,desain m
embuka keluar,dapat ditutup dan selalu mengalir ke r
uang produksi, selalu bersih dan bebas dari sarang la
ba-laba.
f. Ruang produksi cukup terang, alat-alat diletakkan di
tersedianya tempat cuci tangan dan perlengkapan PPP
K.
g. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk BTP, te
rpisah dari tempat penyimpanan produk akhir, harus
mudah dibersihkan agar bebas dari hama dan ada sir
kulasi udara, untuk bahan bukan pangan (mis: pelum
as) disimpan dalam tempat khusus yang terpisah.
C. PERALATAN PRODUKSI
Pemberantasan Hama
Dapat dilakukan secara fisik,misal perangkap atau racun tikus,
harus dilakukan dengan cara yang tidak menurunkan mutu sel
ain itu perlakuan pada bahan kimia perlu dipertimbangkan sec
ara cermat agar tidak mencemari lingkungan.
G. KESEHATAN DAN HIGIENE
KARYAWAN
Kesehatan karyawan
Karyawan di ruang produksi harus yang berbadan
sehat, jika baru sembuh dan diduga masih sakit,
atau menunjukkan gejala sakit tidak diperkenank
an bekerja di pengolahan bahan pangan. Karyawa
n harus diperiksa kesehatannya secara berkala.
Kebersihan karyawan
Kebersihan badan karyawan harus selalu terjaga, sela
lu cuci tangan sebelum mengolah bahan pangan, pak
aian kerja (celemek,sarung tangan,tutup kepala,dll)
harus dipakai saat bekerja, apabila sedang menderita
luka harus ditutup dengan perban
Kebiasaan karyawan
Saat bekerja karyawan tidak boleh makan minum, be
rsin ke arah bahan pangan, meludah, merokok dan ti
dak diperkenankan mengenakan segala bentuk perhi
asan.
2. Legalitas Usaha
1. Sertifikat penyuluhan Industri Rumah Tangga (SP-IRT)
Adalah jaminan dari pemerintah bahwa sebuah produk
makanan aman dikonsumsi masyarakat.
persyaratan :
– KTP
– Pengantar Desa/Kelurahan
– Denah tempat produksi
– Denah alamat produksi
– Label
– Sampel
2. Tanda Daftar Industri (TDI) dan
Ijin Usaha Industri (IUI)
Syarat Kemasan
Tidak toksilk
Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
Dapat mencegah pemalsuan
Kemudahan membuka dan menutup dan keamanan dalam mengelu
arkan isi
Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai
Penampilan dan pencetakan
Biaya rendah
Syarat-syarat khusus
Jenis dan Bahan Kemasan
Jenis/Golongan Kemasan
a. Kemasan untuk konsumen
Kaleng logam, botol gelas dan jar, kem kaku,asan dari plastik yangta
bung tekan baik dari logam atau plastik, dus karton/karton lipat, nam
pan kertas yang dicetak dengan bentuk tertentu, kertas bentuk atau e
lastis yang terbuat dari kertas, karton, film, foil, laminasi, dipergunak
an sebagai pembungkus.
b. Kemasan untuk transportasi
Kotak-kotak dari papan kayu/kayu lapis, drum dari kayu atau kayu la
pis, drum baja atau alumunium, peti kemas, kotak dari dos karton, sa
k terbuat dari nylon, kain, goni, kain, plastik atau kertas.
c. Bahan Pengemas
Logam (mis:alumunium), gelas, plastik, kertas dan karton, laminasi d
ari beberapa bahan tersebut.
Informasi yang ada dalam desain ke
masan produk pangan yang ideal :
• Nama merk / label pangan
• Ijin dari pihak berwenang (dari Depkes/BPOM RI)
• Alamat kontak perusahaan
• Komposisi bahan
• Informasi gizi yang terkandung (jika perlu bisa ditulis)
• Berat bersih
• Waktu Kadaluwarsa
• Untuk produk yang akan dimasak, tulis cara
memasak/penyajian
Sosi
alisa
27
si 27
3. Pemasaran Produk IKM
• Pemasaran On Line
– Facebook marketing
– Twitter marketing
• Pembuatan konsep pemasaran prod
uk
4. Sosialisasi Koperasi
Syarat-syarat pendirian koperasi
1. Penyuluhan tentang perkoperasian
2. Rapat pembentukan perkoperasian yang dihadiri
minimal 20 orang
3. Menetapkan AD/ART
4. Menentukan jenis koperasi
5. Menyusun rencana usaha
6. Menetapkan pengurus dan pengawas