Oleh :
FAJRUL WADI, S.Ag,.M.Hum
• Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari peradilan yang
adil dalam prinsip negara hukum. Konstitusi telah
mengakui negara hukum seperti ditegasakan dalam pasal 1
ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang (UUD) 1945.
Sedangkan pasal 27 ayat (1) dinyatakan, bahwa segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Persamaan
di hadapan hukum tersebut dapat terealisasi dan dapat
dinikmati oleh masyarakat apabila ada kesempatan yang
sama untuk mendapatkan keadilan. Persamaan dihadapan
hukum harus diiringi pula dengan berbagai kemudahan
untuk mendapatkan keadilan, termasuk didalamnya
pemenuhan hak atas bantuan hukum.
• Hak atas bantuan hukum telah diterima secara
universal yg dijamin oleh kovenan internasional
tentang hak-hak sipil dan politik, pada psl 16
dinyatakan menjamin semua orang berhak
memperoleh perlindungan hukum serta harus
dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi.
• Selama ini pemberian bantuan hukum yg
dilakukan belum banyak menyentuh orang atau
kelompok orang miskin sehingga mereka
kesulitan untuk mengakses keadilan karena
terhambat oleh ketidakmampuan mereka untuk
mewujudkan hak-hak konstitusional mereka.
• Bantuan Hukum : adalah jasa hukum yang
diberikan oleh pemberi bantuan hukum secara
Cuma-Cuma kepada penerima bantuan
hukum.
• Penerima bantuan hukum : adalah orang atau
kelompok orang miskin.
• Pemberi bantuan hukum : adalah lembaga
bantuan hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang member layanan
bantuan hukum berdasarkan UU ini ( UU No.
16 tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum)
Bahwa dalam bantuan hukum terdapat
beberapa unsur, yaitu:
• penerima bantuan hukum adalah fakir miskin
atau orang yang tidak mampu secara ekonomi;
• bantuan hukum diberikan baik di dalam
maupun di luar proses peradilan;
• bantuan hukum diberikan baik dalam lingkup
peradilan pidana, perdata, maupun tata usaha
negara;
• bantuan hukum diberikan secara cuma-cuma.
Syarat pemberi bantuan hukum meliputi :
• berbadan hukum;
• terakreditasi berdasarkan Undang-Undang ini;
• memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
• memiliki pengurus; dan
• memiliki program bantuan hukum.
Hak Pemberi bantuan Hukum yaitu: