APA ITU BANTUAN HUKUM ….??? KETENTUAN UMUM Bantuan Hukum : adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara Cuma - cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.
Penerima Bantuan Hukum :
adalah orang atau kelompok orang miskin.
Pemberi Bantuan Hukum :
adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum ( PASAL 1 UU NO. 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM ) TUJUAN PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM TUJUAN PENYELENGGARAAN BH
1. menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk
mendapatkan akses keadilan; 2. mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum; 3. menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia; 4. mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggung- jawabkan. RUANG LINGKUP !!!! RUANG LINGKUP
1.Bantuan Hukum diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum yang
menghadapi masalah hukum.
2.Bantuan Hukum meliputi masalah hukum keperdataan, pidana, dan
tata usaha negara baik litigasi maupun nonlitigasi 3.Bantuan Hukum meliputi menjalankan kuasa, mendampingi, mewakili,membela, dan/atau melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum. LANJUTAN
4. Penerima Bantuan Hukum meliputi setiap orang atau kelompok
orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri.
5. Hak dasar meliputi hak atas pangan, sandang, layanan kesehatan,
layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha, dan/atau perumahan. PEMBERI BANTUAN HUKUM PEMBERI BANTUAN HUKUM Pelaksanaan Bantuan Hukum dilakukan oleh Pemberi Bantuan Hukum yang telah memenuhi syarat. syarat-syarat Pemberi Bantuan Hukum meliputi :
1. berbadan hukum;
2. terakreditasi
3. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
4. memiliki pengurus; dan
5. memiliki program Bantuan Hukum.
HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BANTUAN HUKUM HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH Penerima Bantuan Hukum berhak: 1. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak mencabut surat kuasa; 2. mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan Hukum dan/atau Kode Etik Advokat; dan 3. mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH Penerima Bantuan Hukum berhak: 1. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak mencabut surat kuasa; 2. mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan Hukum dan/atau Kode Etik Advokat; dan 3. mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH Penerima Bantuan Hukum wajib:
SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SYARAT DAN TATA CARA Untuk memperoleh Bantuan Hukum, pemohon Bantuan Hukum harus memenuhi syarat-syarat: 1. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang - kurangnya identitas pemohon dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan Bantuan Hukum; 2. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara; dan 3. melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau pejabat yang setingkat di tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum. SYARAT DAN TATA CARA Tata Cara memperoleh Bantuan Hukum : 1. Pemohon Bantuan Hukum mengajukan permohonan Bantuan Huku kepada Pemberi Bantuan Hukum. 2. Pemberi Bantuan Hukum dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan Bantuan Hukum dinyatakan lengkap harus memberikan jawaban menerima atau menolak permohonan Bantuan Hukum. 3. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum diterima, Pemberi Bantuan Hukum memberikan Bantuan Hukum berdasarkan surat kuasa khusus dari Penerima Bantuan Hukum. 4. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum ditolak, Pemberi Bantuan Hukum mencantumkan alasan penolakan. PROSES BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM PIDANA MELALUI JALUR LITIGASI PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA terdapat 2 (dua) sisi tampilnya penasehat hukum mendampingi seorang tersangka atau terdakwa, yaitu : 1. Bantuan hukum dari penasehat hukum benar-benar murni berdasarkan “hak” yang diberikan hukum kepadanya dengan syarat tersangka dianggap mampu mencari sendiri penasehat hukum, disamping itu juga tindak pidana tidak diancam dengan hukman mati atau hukuman 5 tahun keatas. LANJUTAN 2. Pemberian bantuan hukum, bukan semata-mata hak dari tersangka, akan tetapi sebagai “kewajiban” dari penyidik, dalam hal : a. Tindak pidana yang diancamkan merupakan ancaman hukuman mati atau 15 tahun keatas. b. Bagi mereka yang tidak mampu untuk mempunyai atau mendatangkan penasehat hukum, sedangkan ancaman hukuman 5 tahun atau lebih. LANJUTAN
Dalam konteks hak atas bantuan hukum, KUHAP
menjamin hak tersangka atau terdakwa untuk didampingi penasihat hukum dalam setiap tingkat pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Pasal 114 jo Pasal 56 ayat 1 KUHP. LANJUTAN
Pasal 114 KUHAP menyatakan
“Dalam hal seorang disangka melakukan suatu tindak pidana sebelum dimulainya pemeriksaan oleh penyidik, penyidik wajib memberitahukan kepadanya tentang haknya untuk mendapatkan bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya itu wajib didampingi oleh penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 KUHAP” LANJUTAN
Pasal 56 ayat (1) KUHAP menyatakan
“Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka” PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
Bantuan hukum terhadap tersangka atau terdakwa dalam perkara
tindak pidana adalah bantuan hukum yang diberikan oleh advokat / pengacara mulai dari tingkat penyidikan sampai dengan pemeriksaan di sidang pengadilan. Bantuan hukum tersebut dapat berupa konsul- tasi hukum, mendampingi, membela dalam rangka kepentingan ter- sangka atau terdakwa selama proses pemeriksaan baik di penyidikan maupun di persidangan. PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
Pada dasarnya seseorang sudah berhak mendapat bantuan hukum,
misalnya didampingi oleh advokat sudah mulai sejak adanya perkara pidana misalnya seseorang ingin membuat laporan pengaduan ke Kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain kepadanyamaka dalam hal ini dapat minta bantuan advokat untuk men- dampingi ke kantor Kepolisian. Atau misalnya seseorang dilaporkan telah melakukan tindak pidana lalu dipanggi Polisi sebagai terla- por atau saksimaka dapat juga didampingi oleh advokat. PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
Pada dasarnya seseorang sudah berhak mendapat bantuan hukum,
misalnya didampingi oleh advokat sudah mulai sejak adanya perkara pidana misalnya seseorang ingin membuat laporan pengaduan ke Kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain kepadanyamaka dalam hal ini dapat minta bantuan advokat untuk men- dampingi ke kantor Kepolisian. Atau misalnya seseorang dilaporkan telah melakukan tindak pidana lalu dipanggi Polisi sebagai terla- por atau saksimaka dapat juga didampingi oleh advokat. PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
Dalam praktik biasanya kebutuhan advokat mulai sejak seseorang
menjadi tersangka di tingkat penyidikan (Kepolisian/Jaksa) sampai dengan menjadi terdakwa di pengadilan. Dasar hukum tentang hal ini diatur dalam Pasal 54 KUHAP berbunyi “Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini”. PROSES BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM PIDANA MELALUI JALUR NON LITIGASI PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
Bantuan hukum dalam hukum pidana non litigasi dapat di lakukan
dengan : - 1. penyuluhan hukum 6.negosiasi – 2.konsultasi hukum 7.Pemberdayaan Masyarakat – 3.Mediasi 8.pendampingan diluar pengadilan – 4.penelitian hukum 9.drafting dokumen hukum – 5.investigasi perkara TERIMA KASIH