Anda di halaman 1dari 31

BANTUAN HUKUM

DALAM HUKUM
PIDANA

OLEH :
AYIK MUH. SYAFEI

MEKAR JAYA, 24 NOVEMBER 2018


APA ITU BANTUAN HUKUM ….???
KETENTUAN UMUM
Bantuan Hukum :
adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum
secara Cuma - cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.

Penerima Bantuan Hukum :


adalah orang atau kelompok orang miskin.

Pemberi Bantuan Hukum :


adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan
yang memberi layanan Bantuan Hukum
( PASAL 1 UU NO. 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM )
TUJUAN PENYELENGGARAAN BANTUAN
HUKUM
TUJUAN PENYELENGGARAAN BH

1. menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk


mendapatkan akses keadilan;
2. mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan
prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum;
3. menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan
secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia;
4. mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
RUANG LINGKUP !!!!
RUANG LINGKUP

1.Bantuan Hukum diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum yang


menghadapi masalah hukum.

2.Bantuan Hukum meliputi masalah hukum keperdataan, pidana, dan


tata usaha negara baik litigasi maupun nonlitigasi
3.Bantuan Hukum meliputi menjalankan kuasa, mendampingi,
mewakili,membela, dan/atau melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum.
LANJUTAN

4. Penerima Bantuan Hukum meliputi setiap orang atau kelompok


orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak
dan mandiri.

5. Hak dasar meliputi hak atas pangan, sandang, layanan kesehatan,


layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha, dan/atau perumahan.
PEMBERI BANTUAN HUKUM
PEMBERI BANTUAN HUKUM
Pelaksanaan Bantuan Hukum dilakukan oleh Pemberi Bantuan Hukum yang
telah memenuhi syarat.
syarat-syarat Pemberi Bantuan Hukum meliputi :

1. berbadan hukum;

2. terakreditasi

3. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;

4. memiliki pengurus; dan

5. memiliki program Bantuan Hukum.


HAK DAN KEWAJIBAN
PENERIMA BANTUAN HUKUM
HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH
Penerima Bantuan Hukum berhak:
1. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai
dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak
mencabut surat kuasa;
2. mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan
Hukum dan/atau Kode Etik Advokat; dan
3. mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH
Penerima Bantuan Hukum berhak:
1. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai
dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak
mencabut surat kuasa;
2. mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan
Hukum dan/atau Kode Etik Advokat; dan
3. mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BH
Penerima Bantuan Hukum wajib:

1. menyampaikan bukti, informasi, dan/atau keterangan perkara


secara benar kepada Pemberi Bantuan Hukum;

2. membantu kelancaran pemberian Bantuan Hukum.


SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN
BANTUAN HUKUM
SYARAT DAN TATA CARA
Untuk memperoleh Bantuan Hukum, pemohon Bantuan Hukum
harus memenuhi syarat-syarat:
1. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang -
kurangnya identitas pemohon dibuktikan dengan kartu tanda
penduduk dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang
dimohonkan Bantuan Hukum;
2. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara; dan
3. melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau
pejabat yang setingkat di tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum.
SYARAT DAN TATA CARA
Tata Cara memperoleh Bantuan Hukum :
1. Pemohon Bantuan Hukum mengajukan permohonan Bantuan Huku kepada
Pemberi Bantuan Hukum.
2. Pemberi Bantuan Hukum dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja
setelah permohonan Bantuan Hukum dinyatakan lengkap harus memberikan
jawaban menerima atau menolak permohonan Bantuan Hukum.
3. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum diterima, Pemberi Bantuan Hukum
memberikan Bantuan Hukum berdasarkan surat kuasa khusus dari Penerima
Bantuan Hukum.
4. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum ditolak, Pemberi Bantuan Hukum
mencantumkan alasan penolakan.
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM
PIDANA MELALUI JALUR LITIGASI
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA
terdapat 2 (dua) sisi tampilnya penasehat hukum mendampingi
seorang tersangka atau terdakwa, yaitu :
1. Bantuan hukum dari penasehat hukum benar-benar murni
berdasarkan “hak” yang diberikan hukum kepadanya dengan
syarat tersangka dianggap mampu mencari sendiri penasehat
hukum, disamping itu juga tindak pidana tidak diancam dengan
hukman mati atau hukuman 5 tahun keatas.
LANJUTAN
2. Pemberian bantuan hukum, bukan semata-mata hak dari
tersangka, akan tetapi sebagai “kewajiban” dari penyidik, dalam
hal :
a. Tindak pidana yang diancamkan merupakan ancaman
hukuman mati atau 15 tahun keatas.
b. Bagi mereka yang tidak mampu untuk mempunyai atau
mendatangkan penasehat hukum, sedangkan ancaman
hukuman 5 tahun atau lebih.
LANJUTAN

Dalam konteks hak atas bantuan hukum, KUHAP


menjamin hak tersangka atau terdakwa untuk didampingi
penasihat hukum dalam setiap tingkat pemeriksaan
sebagaimana diatur dalam Pasal 114 jo Pasal 56 ayat 1
KUHP.
LANJUTAN

Pasal 114 KUHAP menyatakan


“Dalam hal seorang disangka melakukan suatu tindak pidana
sebelum dimulainya pemeriksaan oleh penyidik, penyidik wajib
memberitahukan kepadanya tentang haknya untuk mendapatkan
bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya itu wajib
didampingi oleh penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56 KUHAP”
LANJUTAN

Pasal 56 ayat (1) KUHAP menyatakan


“Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau
ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka
yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau
lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat
yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam
proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka”
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA

Bantuan hukum terhadap tersangka atau terdakwa dalam perkara


tindak pidana adalah bantuan hukum yang diberikan oleh advokat /
pengacara mulai dari tingkat penyidikan sampai dengan pemeriksaan
di sidang pengadilan. Bantuan hukum tersebut dapat berupa konsul-
tasi hukum, mendampingi, membela dalam rangka kepentingan ter-
sangka atau terdakwa selama proses pemeriksaan baik di penyidikan
maupun di persidangan.
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA

Pada dasarnya seseorang sudah berhak mendapat bantuan hukum,


misalnya didampingi oleh advokat sudah mulai sejak adanya perkara
pidana misalnya seseorang ingin membuat laporan pengaduan ke
Kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain
kepadanyamaka dalam hal ini dapat minta bantuan advokat untuk men-
dampingi ke kantor Kepolisian. Atau misalnya seseorang dilaporkan
telah melakukan tindak pidana lalu dipanggi Polisi sebagai terla-
por atau saksimaka dapat juga didampingi oleh advokat.
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA

Pada dasarnya seseorang sudah berhak mendapat bantuan hukum,


misalnya didampingi oleh advokat sudah mulai sejak adanya perkara
pidana misalnya seseorang ingin membuat laporan pengaduan ke
Kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain
kepadanyamaka dalam hal ini dapat minta bantuan advokat untuk men-
dampingi ke kantor Kepolisian. Atau misalnya seseorang dilaporkan
telah melakukan tindak pidana lalu dipanggi Polisi sebagai terla-
por atau saksimaka dapat juga didampingi oleh advokat.
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA

Dalam praktik biasanya kebutuhan advokat mulai sejak seseorang


menjadi tersangka di tingkat penyidikan (Kepolisian/Jaksa) sampai
dengan menjadi terdakwa di pengadilan. Dasar hukum tentang hal ini
diatur dalam Pasal 54 KUHAP berbunyi “Guna kepentingan pembelaan,
tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari
seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada
setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam
undang-undang ini”.
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM HUKUM
PIDANA MELALUI JALUR NON LITIGASI
PROSES BANTUAN HUKUM DALAM H. PIDANA

Bantuan hukum dalam hukum pidana non litigasi dapat di lakukan


dengan :
- 1. penyuluhan hukum 6.negosiasi
– 2.konsultasi hukum 7.Pemberdayaan Masyarakat
– 3.Mediasi 8.pendampingan diluar pengadilan
– 4.penelitian hukum 9.drafting dokumen hukum
– 5.investigasi perkara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai