Oleh :
PENYULUH HUKUM
Negara menjamin hak konstitusional setiap orang untuk mendapatkan pengakuan, jaminan,
perlindungan, & kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
sebagai sarana perlindungan HAM.
Negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi orang miskin sebagai
perwujudan akses terhadap keadilan.
PENGERTIAN
Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum
secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.
Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin.
Pemberi Bantuan Hukum adalah Lembaga Bantuan Hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan undang-undang.
Penyelenggara Bantuan Hukum adalah Kementerian Hukum dan HAM RI.
TUJUAN BANTUAN HUKUM
Menjamin & memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan
akses keadilan;
Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan prinsip
persamaan kedudukan di dalam hukum;
Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata
di seluruh wilayah negara R.I. ; dan
Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, & dapat dipertanggungjawabkan.
Pemohon Bantuan Hukum mengajukan permohonan Bantuan Hukum secara tertulis kepada
Pemberi Bantuan Hukum.
Permohonan paling sedikit memuat :
1. Identitas Pemohon Bantuan Hukum ; dan
2. Uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimintakan Bantuan Hukum.
Permohonan Bantuan Hukum harus dilampiri :
1. Surat Keterangan Miskin dari Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang setingkat di
tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum ; dan
2. Dokumen yang berkenaan dengan perkara
IDENTITAS PEMOHON
Dalam hal Pemohon Bantuan Hukum tidak memiliki surat keterangan miskin,
Pemohon Bantuan Hukum dapat melampirkan Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat,
Bantuan Langsung Tunai, Kartu Beras Miskin, atau dokumen lain sebagai pengganti
surat keterangan miskin.
Jika sama sekali tidak memiliki, Pemberi Bantuan Hukum membantu Pemohon
Bantuan Hukum dalam memperoleh persyaratan tersebut.
JANGKA WAKTU PEMBERIAN BANTUAN
Penyaluran dana Bantuan Hukum dihitung berdasarkan persentase tertentu dari tarif per perkara
sesuai standar biaya pelaksanaan Bantuan Hukum litigasi.
Penyaluran dana Bantuan Hukum pada setiap tahapan proses beracara tidak menghapuskan kewajiban
Pemberi Bantuan Hukum untuk memberikan Bantuan Hukum sampai dengan perkara yang ditangani
selesai atau mempunyai kekuatan hukum tetap.
REIMBURSEMENT NON LITIGASI
Penyaluran dana Bantuan Hukum non litigasi dilakukan setelah
Pemberi Bantuan Hukum menyelesaikan paling sedikit satu kegiatan
dalam paket kegiatan non litigasi & menyampaikan laporan yang
disertai dengan bukti pendukung.
berikutnya.