Anda di halaman 1dari 6

SOSIALISASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG


NOMOR 07 TAHUN 2020
TENTANG
PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM
BAGI MASYARAKAT MISKIN

KEPALA BAGIAN HUKUM


SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTAENG
TAHUN 2023
A. HISTORY BANKUM MASYARAKAT MISKIN DIKAB. BANTAENG

1. UUD 1945 Pasal 28 D (1)


“setiap org berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, &
kepastian hkm yg adil serta perlakuan yg sama dihadapan hukum”

2. UU 39 Tahun 1999 ttg HAM Pasal 18 ayat 4


“Setiap orang yang diperiksa berhak mendapatkan bantuan
hukum sejak saat penyidikan sampai adanya putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap”

3. UU 16 Tahun 2011 ttg Bantuan Hukum mengatur :


- Penyaluran APBN ke Kanwil Kementrian Hukum dan HAM
Provinsi u Bantuan Hukum Gratis u masyarakat miskin.
- Daerah dapat mengalokasikan APBD u bantuan hukum gratis
masyarakat miskin yang diatur dengan Peraturan Daerah

4. Perda No 7 ttg Penyelenggaraan Bankum Miskin


Ranperda ini adalah Ranperda Inisiatif yang diusul oleh DPRD Kab
Bantaeng Tahun 2020 dengan tujuan
- sebagai bentuk kepedulian dan kepekaaan kepada masyarakat
tdk mampu dlm menghadapi permasalahan hukum;
- sebagai bentuk pemenuhan hak masyarakat untuk
mendapatkan perlakuan yang sama didalam hukum;
- sebagai penenang suasana batin masyarakat yang terlindungi
hak haknya sebagai masyarakat pencari keadilan.

5. Hasil Program Bankum Miskin Kabupaten Bantaeng


- T.A 2021 alokasi 29 orang penerima bankum
- T.A 2022 alokasi 20 orang penerima bankum
- T.A 2023 alokasi 13 orang penerima bankum
B. PENGERTIAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN
1. Program Bantuan Hukum adalah Pembiayaan yang Free/Gratis
yakni jasa/biaya pengacara/lawyer tergabung dalam LBH
sebagai Pemberi Bantuan Hukum tidak dibebani kepada
masyarakat tetapi DPRD Kabupaten Bantaeng mengalokasikan
APBD kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng.
2. Penerima Bantuan Hukum adalah Masyarakat Miskin sebagai
Penerima Bantuan Hukum yang ditunjukkan dengan Surat
Keterangan Miskin dari Lurah/Kepala Desa dan/atau Kartu
Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Langsung Tunai, Kartu
Beras Miskin, atau dokumen lain sebagai pengganti surat
keterangan miskin.

C. MEKANISME PELAKSANAAN BANKUM & HAK DAN


KEWAJIBAN PENERIMA BANKUM.

1. MEKANISME
 Calon Penerima Bantuan Hukum mengajukan permohonan
tertulis dan/atau lisan kepada LBH yang telah ditunjuk dan
ditetapkan sebagai Pemberi Bantuan Hukum
 Dilampirkan Surat Keterangan Miskin dari Pemerintah
setempat atau dokumen yang dipersamakan
 LBH meneliti subtansi perkara dan memverikasi SKTM calon
penerima Bantuan Hukum
 Keputusan Menerima Pemberian Bantuan Hukum dan apabila
Menolak disertakan alasan yang saH
 Dilanjutkan dengan Penandatanganan Surat Kuasa
pendampingan Hukum
2. HAK PENERIMA BANKUM
 Mendapatkan bantuan hukum sampai masalah hukumnya
selesai dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang
bersangkutan tidak mencabut surat kuasa;
 mendapatkan bantuan hukum sesuai dengan Standar Bantuan
Hukum dan/atau Kode Etik Advokat; dan
 mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.

3. KEWAJIBAN PENERIMA BANKUM


 menyampaikan bukti, informasi, dan/atau keterangan perkara
secara benar kepada pemberi bantuan hukum; dan
 membantu kelancaran pemberian bantuan hukum

D. JENIS PERKARA BANTUAN HUKUM


1. PERKARA PIDANA
Pendampingan kepada Masyarakat tidak mampu yang berstatus
tersangka, terdakwa suatu tindak pidana
1. Tidak ditangkap secara sewenang-wenang.
Perintah penangkapan tidak dapat dilakukan dengan
sewenang-wenang, tetapi ditujukan kepada mereka yang
diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti
permulaan yang cukup
2. Ditangkap oleh pihak yang berwenang melakukan
penangkapan.
Secara hukum, yang berwenang melakukan penangkapan
hanyalah petugas kepolisian, dengan memperlihatkan surat
tugas dan memberikan surat perintah penangkapan yang
mencantumkan identitas tersangka, alasan penangkapan,
uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan, serta
tempat ia diperiksa
3. Meminta petugas memperlihatkan surat tugas dan
memberikan surat perintah penangkapan, kecuali
jika tertangkap tangan, maka penangkapan
dilakukan tanpa surat perintah
Orang yang ditangkap berhak meneliti isi surat perintahnya,
seperti kebenaran identitas yang tercantum, alasan
pengkapan, uraian singkat perkara kejahatan yang
dipersangkakan, dan tempat diperiksa
4. Keluarga orang yang ditangkap berhak menerima
tembusan surat perintah penangkapan segera dan
tidak lebih dari 7 hari setelah penangkapan dilakukan
5. Segera diperiksa oleh penyidik dan selanjutnya dapat
diajukan kepada penuntut umum

2. PERKARA PERDATA
Pendampingan sebagai penggugat atau tergugat atau Pihak lain
yang ditentukan dalam Hukum Acara Perdata dalam hal hak
privasi dengan contoh sbb :
- Dalam hal masyarakat tidak mampu mendapatkan perlakuan
yang tidak adil, semena-mena atas hak privasi yang
bersangkutan misalnya adalah gugatan perkara warisan
dimana dalam hal ini berdasarkan dokumen dan fakta, yang
bersangkutan adalah mempuyai hak waris yang tidak
didapatkan
- Dalam Situasional Genting dalam perkara perceraian dimana
sudah tidak ada alasan lagi untuk bersama dan lebih besar
resiko hukumnya bilamana tetap bersama-sama
E. PENYEBARLUASAN INFORMASI PROGRAM BANKUM
Bahwa meminta kepada masyarakat yang sempat hadir dalam sosper
ini untuk dapat memberikan informasi seluas – luasnya kepada
tetangga sekitar, sanak keluarga, rekan-rekan untuk selanjutnya
bilamana terjadi permasalahan hukum, potensi permasalahan hukum,
dan yang berhubungan dengan hukum, bahwa pemerintah daerah
kabupaten bantaeng menjamin pendampingan hukum kepada
masyarakat miskin secara gratis berkat inisiasi dprd kab bantaeng.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai