Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

Pusat Bantuan Hukum

PERADI
DPC KOTA BANDAR LAMPUNG

Jl. PERINTIS KEMERDEKAAN NO.11


Tanjung Gading, Bandar Lampung

Phone : ( 0721 ) 268986

Fax: (0721) 256663,

email: pbh_peradidpcbandarlampung@Yahoo.co.id
I. PENDAHULUAN

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh LDF pada tahun 2007, ditemukan
kenyataan penting bahwa yang memerlukan bantuan hukun di Pengadilan Agama
maupun di Pengadilan Negeri kebanyakan adalah orang-orang yang tidak
mampu. Mereka menghadapi masalah krusial berkenaan dengan biaya perkara,
biaya transportasi, kurangnya informasi dan sebagainya.

Berdasarkan temuan tersebut diajukanlah rekomendasi agar dialokasikan


anggaran untuk bantuan hukum tersebut. “Penyerapan prodeo pada awalnya
sangat kecil. Hal ini disebabkan belum adanya Petunjuk Teknis (Juknis) yang
dapat memberikan arahan detail tentang pengelolaan anggaran perkara prodeo.

Kebijakan negara akan arah pembangunan semakin menegaskan pentingnya


akses ke pengadilan bagi masyarakat miskin dan termarjinalkan. Negara juga
semakin mengukuhkan pentingnya bantuan hukum sebagai strategi pencapaian
akses terhadap pengadilan tersebut. Menurut temuan penelitian tahun 2007,
masyarakat miskin menghadapi hambatan utama dalam masalah keuangan
untuk mengakses Pengadilan Agama yang berkaitan dengan biaya perkara dan
ongkos transportasi untuk datang ke pengadilan. Temuan tersebut kemudian
direspon oleh Mahkamah Agung dengan memberikan perhatian besar untuk
terselenggaranya sidang keliling dan pembebasan biaya perkara dengan proses
prodeo.

Prodeo dan Sidang Keliling sudah mulai berjalan di hampir seluruh Pengadilan
Agama di Indonesia. Namun demikian, bantuan hukum bagi masyarakat kurang
mampu tidak hanya sebatas pada pemberian kedua fasilitas tersebut. Masyarakat
miskin biasanya identik dengan tingkat pendidikan rendah yang berimplikasi
pada minimnya pengetahuan mereka terhadap masalah hukum ketika harus
membawa perkaranya ke pengadilan.

Masyarakat yang tidak mampu dan awam hukum dalam mengajukan perkaranya
ke pengadilan sering kali dihadapkan pada aturan dan bahasa hukum yang
kadang terkesan kaku dan prosedural. Baik dalam tahapan litigasi maupun non
litigasi semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum itu sendiri atau
jika tidak permohonan atau gugatan yang diajukan akan ditolak pengadilan
padahal bisa jadi hanya karena tidak memenuhi aspek prosedural hukum.

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 D (1) menyatakan dengan tegas bahwa


setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Jaminan negara ini
kemudian dijabarkan dalam berbagai Undang-Undang dan peraturan yang
berkaitan dengan akses masyarakat terhadap hukum dan keadilan.

Pasal 56 UU No. 48/2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman menyebutkan bahwa


setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum dan
negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu.
Pasal 57 UU No. 48/2009 dan Pasal 60 (c) UU No. 50/2009 juga mengatur bahwa
di setiap Pengadilan dibentuk Pos Bantuan Hukum untuk pencari keadilan yang
tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum. Dalam ayat berikutnya
disebutkan bahwa bantuan hukum tersebut diberikan secara cuma-cuma pada
semua tingkat peradilan sampai putusan terhadap perkara tersebut telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.

Dalam konteks inilah pedoman pemberian bantuan hukum khususnya dalam


pembuatan Dokumen-Dokumen Hukum, perkara prodeo serta sidang keliling
diperlukan sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang dan rujukan
dalam menjamin optimalisasi akses masyarakat miskin dan termarjinalkan
terhadap Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri.

Untuk warga masyarakat yang tak mampu dan terbelit masalah hukum, terutama
saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri kelas I A Tanjung Karang mulai
kini dapat memanfaatkan jasa Pos Bantuan Hukum (Posbakum), yang
peresmiannya telah dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung
Karang Binsar Siregar S.H., M.Hum yang bekerja sama dengan Pusat Bantuan
Hukum Peradi DPC Bandar Lampung di kantor Pengadilan Negeri Kelas IA
Tanjung Karang.

Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang, Binsar Siregar S.H., M.Hum,
menjelaskan adanya Posbakum untuk membantu masyarakat yang tak mampu
sesuai hak asasi masyarakat. Pemberian bantuan hukum untuk meringankan
beban biaya yang harus ditanggung masyarakat yang tak mampu di pengadilan,
memberikan kesempatan yang merata pada anggota masyarakat yang tak
mampu untuk memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum jika berhadapan
dengan proses hukum di pengadilan, meningkatkan akses kepada keadilan dan
meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang hubung hukum
terkait pemenuhan perlindungan hukum terhadap hak dan kewajiban.

Pembentukan Posbakum merupakan salah satu pemenuhan pelayanan minimal.


Dengan adanya Posbakum yang terbentuk diharapkan dapat memberikan
pencerahan dan penyuluhan hukum kepada masyarakat. Posbakum tak hanya
membantu masalah menyangkut perkara namun dapat juga menjadi tempat
masyarakat meminta konsultasi hukum terhadap permasalahan yang terjadi.

Kemudian, Binsar Siregar S.H., M.Hum mengatakan, syarat masyarakat yang


kurang mampu untuk mendapatkan bantuan hukum cukup melampirkan
permohonan bantuan hukum baik perkara pidana mapun perdata. Syaratnya
masyarakat yang kurang mampu menyertakan surat keterangan tidak mampu dari
kepala kampung/petinggi, melampirkan kartu keluarga miskin (KKM) kartu jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas) atau kartu program kelurga harapan (PKL)
dan bantuan langsung tunai (BLT) serta surat pernyataan tak mampu yang dibuat
dan ditandatangani pemohon.

Selanjutnya, melalui penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung


Karang memerintahkan beban biaya bantuan hukum dibebankan kepada DIPA
Pengadilan, dan pemohon langsung mendapatkan bantuan hukum. Sedangkan
untuk saat ini, Posbakum sendiri telah diisi oleh 12 Advokat yang berasal dari
anggota Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung dengan
mendapatkan jatah piket 2 orang pada setiap harinya.

Dengan diresmikannya Posbakum merupakan satu langkah maju bagi


pembangunan daerah, terutama untuk membantu masyarakat yang kurang
mampu. Dengan adanya Posbakum diharapkan Kota Bandar Lampung tetap
dalam kondisi yang aman dan kondusif. Posbakum merupakan wadah yang resmi,
formal dan sah, dengan diiisi oleh beberapa advokat yang siap membantu
masyarakat dalam masalah hukum.
Para Advokat Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung yang terlibat
didalam Posbakum ini, adalah Advokat yang betul-betul bekerja secara
profesional untuk membantu masyarakat yang memang betul-betul memerlukan
bantuan hukum, sehingga permasalahan hukum di masyarakat bisa dikelola
dengan baik melalui proses yang baik dan betul-betul memperlihatkan baik dalam
prosesnya.

II. DATA ADMINISTRASI PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI DPC


BANDAR LAMPUNG

1. Nama : PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI DPC BANDAR

LAMPUNG

2. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No.11 Tanjung Gading Bandar

Lampung

3. No Telephone : (0721) 268986

4. Fax : (0721) 256663

4. Email : PBH_PERADIDPCBANDARLAMPUNG@Yahoo.co.id

5. Status : Cabang Daerah

6. Bidang Usaha : pemberian informasi, advis, konsultasi, pembuatan

dokumen-dokumen hukum yang diperlukan oleh setiap

masyarakat tidak mampu yang memerlukannya dalam

rangka pembelaan di Pengadilan.

I.
III. SUSUNAN PENGURUS PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI DPC
BANDAR LAMPUNG

DIREKTUR SEKRETARIS

Ahmad Handoko,S.H., M.H. Awan Hernawan, S.H.

KOORDINATOR LAPANGAN

Anggit Nugroho, S.H., M.H.

Wahrul Fauzi Silalahi, S.H.

Defri Julian, S.H.

ANGGOTA

Ghoniyu Satya Ikroomi, S.H

Nitaria Angkasa, S.H., M.H.

Eddy Parlindungan Nasution, S.H.

Riwanto Hutagalung, S.H


IV. PELAKSANAAN PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI DPC BANDAR
LAMPUNG

IV.1. Penerima Jasa Pusat Bantuan Hukum.

Yang berhak menerima jasa dari Pusat Bantuan Hukum adalah orang yang tidak
mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan anak serta penyandang
disabilitas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sebagai
Terdakwa, Penggugat, Pemohon maupun Tergugat dan Termohon. Dan bantuan
tersebut diberikan secara Cuma-Cuma tanpa dipungut biaya.

IV.2. Jenis Jasa Hukum.

Jenis jasa hukum yang diberikan oleh Pusat Bantuan Hukum di Posbakum
Pengadilan Agama Kelas I A Tanjung Karang dan Pengadilan Negeri Kelas I A
Tanjung Karang berupa pemberian informasi, advis, konsultasi, pembuatan
dokumen-dokumen hukum yang diperlukan.

IV.3. Syarat dan Mekanisme Permohonan Bantuan Hukum.

1. Majelis Hakim menetapkan dan menunjuk Advokat untuk memberikan jasa


bantuan hukum dan membuat surat kuasa khusus guna bertindak mewakili,
mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lainnya untuk
kepentingan Terdakwa selaku pemohon bantuan hukum. Penetapan dan
penunjukan advokat diatas wajib di lengkapi dengan :
 Surat Kuasa Khusus.
 Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah atau Kepala Desa setempat
atau Kartu Keluarga Miskin (KKM), atau Kartu Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), atauKartu Keluarga Harapan (KKH), atau Kartu
Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Surat Pernyataan Tidak Mampu yang
dibuat dan ditandatangani pemohon bantuan hukum dan diketahui oleh
Ketua Pengadilan Negeri.

2. Berdasarkan Penetapan Penunjukan Advokat untuk memberikan jasa bantuan


hukum tersebut, selanjutnya dikeluarkan pula :
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memerintahkan Kuasa
Pengguna Anggaran untuk membayar dana bantuan hukum kepada
Advokat yang telah ditunjuk untuk memberikan jasa bantuan hukum
kepada Terdakwa.
 Surat Keputusan Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri selaku Kuasa
Pengguna Anggaran tentang Pembebanan Dana Bantuan Hukum ke dalam
DIPA pengadilan.

3. Pencairan anggaran Bantuan Hukum kepada Advokat dilakukan setelah


perkara diputus oleh Pengadilan Negeri dengan melampirkan :
 Surat Kuasa Khusus.
 Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah atau Kepala Desa setempat
atau Kartu Keluarga Miskin (KKM), atau Kartu Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), atau Kartu Keluarga Harapan (KKH), atau Kartu
Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Surat Pernyataan Tidak Mampu yang
dibuat dan ditandatangani pemohon bantuan hukum dan diketahui oleh
Ketua Pengadilan Negeri.
 Penetapan Majelis Hakim untuk Penunjukan Advokat yang menjalankan
kuasa penerima bantuan hukum.
 Salinan/Petikan Putusan Perkara tersebut.

Pelaksanaan pemberian bantuan hukum secara umum sudah berjalan baik, tetapi
ada hal-hal yang perlu dibenahi. Setiap anggota Pusat Bantuan Hukum Peradi
DPC Bandar Lampung terus melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
Posbakum di Pengadilan Agama Kelas I A Bandar Lampung dan Pengadilan
Negeri Kelas I A Tanjung Karang yang sudah berjalan sejak 25 Januari 2012.
Monitoring dilakukan melalui laporan yang dihimpun oleh setiap anggota Pusat
Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung yang sedang bertugas piket di
Posbakum Pengadilan Agama Kelas I A Tanjung Karang dan Pengadilan Negeri
Kelas I A Tanjung Karang atau secara langsung terjun ke lapangan.

Dalam mendukung program nasional khususnya penyelenggaraan Pemberian


Bantuan Hukum bagi masyarakat yang tidak mampu Memang masih ada
beberapa kekurangan atau hal yang harus dibenahi, hal ini dapat dimaklumkan
karena ini merupakan program baru. Namun secara umum, penyelenggaraan
Pemberian Bantuan Hukum telah berjalan dengan baik. Di lapangan, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya publikasi yang kurang optimal.
Hal tersebut sangat penting agar Pemberian Bantuan Hukum yang kita bangun
dimanfaatkan oleh masyarakat luas secara optimal.

Semakin banyak masyarakat menggunakan jasa Pemberian Bantuan Hukum,


semakin baik program yang di laksanakan. Hal lain yang perlu mendapatkan
perhatian adalah syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon bantuan. Jangan
sampai keliru memahami SEMA 10 tahun 2010 atau Juklaknya. Misalnya setiap
pemohon bantuan disyaratkan membawa SKTM (Surat Keterangan Tidak
Mampu), padahal dalam SEMA tidak seperti itu. SKTM adalah salah satu
alternatif untuk mendapatkan bantuan hukum. Selain itu, masyarakat merasa
“malu” untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) padahal surat
tersebut menjadi syarat utama beperkara secara prodeo. Jadi, implementasi
Posbakum sebagai bagian “justice for all” di Pengadilan Agama maupun di
Pengadilan Negeri sesungguhnya termotivasi oleh semangat membantu orang-
orang miskin.Tapi kalau tidak ada, cukup dengan surat keterangan miskin lainnya,
atau bahkan dengan hanya membuat surat pernyataan tidak mampu membayar
pengacara atau advokat. Jadi syaratnya mudah sekali. Namun demikian, surat
pernyataan itu harus dijelaskan konsekwensinya kalau ternyata pemohon bantuan
mampu membayar advokat, atau bahkan dalam proses persidangan yang
bersangkutan didampingi pengacara.

Posbakum bertujuan mempermudah dan membantu masyarakat yang sedang


terlibat dalam perkara baik pidana maupun perdata, tetapi tetap harus sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah kordinasi dengan lembaga penyedia jasa bantuan hukum
dalam kaitannya dengan penyelenggaraan dan pengawasan, penyediaan ruangan
dan fasilitas, penyediaan informasi, pengisian register dan pelaporan. Setiap
anggota penyelenggara Posbakum hendaknya betul-betul memperhatikan SEMA
yang sudah didiskusikan dan disosialisasikan berkali-kali, sehingga
penyelenggaraan Posbakum sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan.
Pelayanan Posbakum dilakukan sampai dengan sore, hari layanan adalah Senin
sampai Kamis, masing-masing 2 Advokat sebagai pemberi jasa yang bertugas
piket.
Jenis layanan yang diminta pada umumnya adalah konsultasi dan bantuan hukum
membuatkan dokumen-dokumen hukum dalam Perkara Pidana Surat
Permohonan Penangguhan Penahanan, Pledoi, Duplik dan dalam Perkara
Perdata membuat Gugatan maupun jawaban Gugatan, Replik-Duplik sampai
kesimpulan. Hal ini sangat memakan waktu karena kurangnya sarana Alat Tulis
Kantor yang sangat minim atau kurang memadai. Akibatnya pelayanan sering
berlangsung sampai sore karena harus ke sekretariat Pusat Bantuan Hukum
Peradi DPC Bandar Lampung terlebih dahulu untuk mengerjakan berbagai
macam dokumen hukum yang di perlukan oleh setiap penerima bantuan hukum.

Pengadministrasian Penyelenggaraan Posbakum di Pengadilan Agama Kelas I A


Bandar Lampung dan Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang juga belum
cukup baik atas administrasi penyelenggaraan yang dilakukan karena Sejak SK
Ketua Pengadilan Agama (KPA) dan Ketua Pengadilan Negeri (KPN) tentang
Pembentukan dan Penyelenggaraan Posbakum, Dokumen-dokumen Hukum,
Surat Perjanjian, Daftar Nama Penyedia Bantuan Hukum, jadwal dan lain-lainnya
dibuat dengan sarana Alat Tulis kantor yang tidak memadai.

Register pelaksanaan pelayanan Posbakum Pengadilan Agama Kelas I A Bandar


Lampung dan Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang menjadi tidak rapih.
Supaya administrasi Posbakum lebih rapih seharusnya setiap dalam Register itu
dimuat nomor urut, tanggal dan bulan layanan, data pemohon bantuan (nama,
umur, pekerjaan dan alamat), kedudukan pemohon (calon/ penggugat-pemohon
atau tergugat-termohon), Surat Keterangan yang diberikan/diperlihatkan, jenis
jasa hukum, nama pemberi jasa hukum, dan juga laporan tiap bulan. Namun
dengan segala kekurangan sarana prasarana Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC
Bandar Lampung akan melakukan untuk tetap terus berusaha meningkatkan
pelayanannya.

Dari uraian keadaan Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung
tersebut diatas maka, agar tujuan Posbakum tercapai secara baik maka sangatlah
diperlukan sarana dan prasarana Alat Tulis Kantor yang baik agar dapat
menunjang pelaksanaan administrasi yang rapih dan pelayanan pemberian
bantuan hukum kepada setiap orang tidak mampu yang membutuhkan bantuan
hukum dapat terlaksana dengan cepat, efisien dan berkualitas.
Lamp : 1 ( satu )

Perihal : Proposal Permohonan Bantuan Dana Pengadaan ATK

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Pimpinan

Di

Tempat.

Dengan Hormat,

Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung ingin mengajukan

permohonan bantuan dana pengadaan kebutuhan alat tulis kantor untuk

sekretariat Posbakum DPC Peradi Lampung.

Melalui surat perkenalan ini, kami mengajukan proposal permohonan bantuan

dana pengadaan kebutuhan alat tulis kantor untuk kebutuhan operasional Pusat

Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung, adapun proposal pengadaan yang

kami ajukan telah dilampirkan bersama surat ini,

Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, April 2012

Hormat Kami,

DIREKTUR SEKRETARIS

Ahmad Handoko,S.H., M.H. Awan Hernawan, S.H.


V. DAFTAR PENGAJUAN PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PUSAT
BANTUAN HUKUM PERADI DPC BANDAR LAMPUNG.

NO NAMA BARANG JUMLAH TOTAL HARGA

1 MEJA 5 Set Rp. 5.240.000

2 KURSI 5 Set Rp. 4.250.000

3 KOMPUTER 2 Unit Rp. 7.200.000

4 LCD KOMPUTER 2 Unit Rp. 2.400.000

5 PRINTER+SCANNER+TINTA INFUS 1 Unit Rp. 1.525.000

6 LEMARI FILLING CABINET 1 Set Rp. 1.818.000

7 MEJA DISKUSI 1 Set Rp. 5.750.000

8 WHITE BOARD 1 Set Rp. 1.274.000

9 SPIDOL BOARD MARKER 5 Pcs Rp. 50.000

10 REFILL TINTA SPIDOL 5 Pcs Rp. 35.000

11 KERTAS F4 DAN A4 70GR 10 Pack Rp. 350.000

TOTAL =
VI. PENUTUP

Tidak bisa di pungkiri bahwa Alat tulis kantor sangatlah penting bagi jalannya
operasional Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung untuk melayani
setiap masyarakat yang membutuhakn semua jenis pelayanan Bantuan untuk itu
kami Pusat Bantuan Hukum Peradi DPC Bandar Lampung mengajukan
permohonan dana pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK).

Demikian proposal permohonan dana untuk pengadaan Alat Tulis kantor (ATK)
ini kami buat, Besar harapan kami agar proposal ini bisa diterima sebagai
pertimbangan Bapak/Ibu , Atas perhatian dan kerjasamanya ,kami ucapkan terima
kasih. Semoga kita dapat menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik disaat ini
dan dimasa depan.

Anda mungkin juga menyukai