Anda di halaman 1dari 23

KEPARALEGALAN

Rabu, 7 Juni 2023


Apa yang terbetik dibenak anda bila
mendengar kata paralegal?
Dimana kita bisa temukan paralegal?
Apa saja peran yang dilakukan paralegal?
PEMBAHASAN

Pengertian Paralegal dan Peran penting paralegal


Payung Hukum dalam pemberian bantuan
hukum

Langkah-Langkah Membangun jaringan


paralegal dalam paralegal dan
pendampingan kasus KBG pemberdayaan hukum
PENGERTIAN PARALEGAL 6

Menurut Black’s Law Dictionary (Black, 1979:1001):

“Seseorang yang mempunyai keterampilan hukum


namun ia bukan seorang penasehat hukum (yang
profesional) dan bekerja di bawah bimbingan
seorang advokat atau yang dinilai mempunyai
kemampuan hukum untuk menggunakan
keterampilannya”
PENGERTIAN PARALEGAL 7

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Paralegal dalam Pemberian
Bantuan Hukum:

Paralegal adalah setiap orang yang berasal dari komunitas,


masyarakat, atau Pemberi Bantuan Hukum yang telah mengikuti
pelatihan Paralegal, tidak berprofesi sebagai advokat, dan tidak
secara mandiri mendampingi Penerima Bantuan Hukum di
pengadilan.
SEJARAH PARALEGAL

Di Indonesia, fenomena pertumbuhan Paralegal tercatat mulai berkembang


pada era tahun 1970-an. Seiring dengan mulai dijalankannya program-
program penyadaran potensi dan hak-hak masyarakat miskin atau
masyarakat yang tertinggal oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang
bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kebudayaan atau kesenian.
LANJUTAN

Pada tahun 1980-an, Yayasan LBH Indonesia bekerjasama dengan beberapa


kantor LBH telah pula menginisiasi penyelenggaran pelatihan paralegal
melalui pendidikan atau kursus hukum kilat untuk pemuka informal.
Mereka terdiri dari mahasiswa, pemuka masyarakat, dan pekerja sosial
lembaga swadaya masyarakat. Pada umumnya, para peserta kursus ini
merupakan orang-orang yang memiliki pengalaman langsung dalam
menangani kasus-kasus kolektif seperti penggusuran tanah, pencemaran dan
pengerusakan lingkungan, perburuhan dan lain sebagainya (Abdul Hakim
G. Nusantara,1989)
SIAPA YANG BISA MENJADI 10

PARALEGAL?

Setiap orang yang memiliki komitmen dalam


memperjuangkan hak asasi manusia

kemampuan memahami hukum dasar, kondisi wilayah, dan


kelompok kepentingan dalam masyarakat

keterampilan mengadvokasi masyarakat berupa pembelaan


dan dukungan terhadap masyarakat
ADA BERAPA KELOMPOK PARALEGAL? 11

Di Indonesia seiring meluasnya peran Paralegal, terdapat


beberapa tipe Paralegal berdasarkan jenis dan polanya, yaitu:

a. Paralegal Penyintas
b. Paralegal Komunitas
c. Paralegal di atau untuk OBH (LBH/Legal Klinik)
d. Paralegal di atau untuk Kantor Hukum
e. Paralegal sebagai pelaksana program pemerintah
LEGITIMASI PARALEGAL
12

• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Paralegal dalam Pemberian Bantuan
Hukum
• UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
• UU No. 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT (Pendamping)
• Pasal 1 ayat 12 UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
• Pasal 35 UU no 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
• Pasal 5 butir g UU no 8 tahun 2016 tentang penyandang Disabilitas.
MENGAPA PARALEGAL DIBUTUHKAN DI 13

MASYARAKAT?
a. Sulitnya kelompok miskin, rentan dan marginal mendapatkan layanan bantuan
hukum karena terhambat oleh faktor ekonomi, gender, sosial, agama, suku, dan
lain-lain.
b. Jumlah sebaran advokat/pengacara tidak sebanding dengan jumlah orang pencari
keadilan.
c. Masih banyaknya wilayah terpencil yang sulit mendapatkan akses informasi
mengenai layanan hukum secara gratis atau cuma-cuma.
d. Kondisi tata letak wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau, tercatat lebih dari
17.000 pulau dan jauh dari jangkauan lembaga/institusi hukum.
14

LANJUTAN

e. Kalangan profesi advokat/pengacara/LBH tidak maksimal melakukan


pendidikan hukum dan membangun kesadaran tentang hak dasar masyarakat
khususnya untuk daerah daerah terpencil.

f. Paralegal lebih mudah dijangkau oleh masyarakat karena hidup di tengah-tengah


masyarakat atau komunitas.

g. Paralegal lebih memahami situasi dan kondisi masyarakat setempat.

h. Ada kebutuhan bantuan hukum yang belum berpihak pada korban kekerasan
berbasis gender dan seksual.
PERAN PENTING PARALEGAL DALAM 15
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM GENDER
STRUKTURAL
a. Melakukan penyuluhan, pemberdayaan dan pendidikan tentang hak-hak dasar
dan informasi hukum kepada masyarakat;
b. Memberikan dukungan dan penguatan secara psikis kepada korban;
c. Mendampingi korban untuk memperoleh bantuan dan atau rujukan dari
lembaga-lembaga terkait layanan seperti Rumah Aman, Rumah Sakit, LBH,
Psikolog, dll;
d. Melakukan proses dokumentasi, termasuk mencatat secara kronologis
peristiwa penting yang terjadi di komunitas masyarakat;
e. Melakukan pemantauan proses hukum dan non hukum;
f. Melakukan advokasi, pemberdayaan, pendidikan dan penyuluhan hukum, seperti:
pengorganisiran, kampanye, aksi dan lobi demi kepentingan komunitas masyarakat;
g. Melakukan analisis sosial persoalan yang dihadapi komunitas masyarakat;
h. Ikut serta melakukan mediasi atau perdamaian (rekonsiliasi) bila terjadi perselisihan-
perselisihan yang timbul diantara anggota masyarakat;
LANJUTAN
16

i. Memberikan bantuan hukum (litigasi/non litigasi), yaitu memberikan jalan pemecahan


masalah yang paling awal dan secepatnya dalam hal terjadi keadaan darurat dengan
dibimbing oleh advokat/pengacara;
j. Melakukan pendampingan di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan sebagai pendamping
korban/paralegal bukan sebagai kuasa hukum/pengacara;
k. Membantu pengacara/Advokat LBH dengan melakukan penyelidikan awal untuk
perempuan, anak dan disabilitas, membuat draft surat dokumen hukum, mengumpulkan
bukti bukti, dan menyiapkan ringkasan fakta kasus;
l. Menghubungkan korban/komunitasnya dengan lembaga lembaga layanan;
m. Membuat jaringan kerja dengan pihak-pihak lain;
n. Mendorong masyarakat mengajukan tuntutan-tuntutannya terkait pelanggaran hak yang
dialami masyarakat;
o. Memfasilitasi pembentukan organisasi rakyat, dan atau;
p. Ikut serta terlibat melakukan sinergi dalam mengupayakan kepentingan korban dan atau
upaya lain.
LANGKAH-LANGKAH PARALEGAL
DALAM PENDAMPINGAN KASUS KBG

Film Paralegal "Yang Muda Yang Membela" - YouTube


18

MARI BERDISKUSI
• Siapa tokoh utama di film tersebut, apa pekerjaanya?
• Apa kasus hukum yang ditangani paralegal?
• Siapa saja actor yang terlibat dan apa peranya?
• Apa pembelajaran yang dapat dipetik dari film tersebut?
LANGKAH-LANGKAH PARALEGAL
19

DALAM PENDAMPINGAN KASUS KBG


TINDAK LANJUT PASCA KONSULTASI (RUJUKAN) 20

a. Penguatan Psikologis
• Menghubungi Lembaga Psikolog (untuk mendapat bantuan psikolog sesuai kebutuhan korban,
sekaligus mendapatkan keterangan kondisi psikis korban – untuk kepentingan pembuktian) dengan
melengkapi: Surat rujukan dari LBH APIK Jakarta dalam surat dicantumkan kronologi kasus,
keluhan psikologis korban dan kontak korban yang bisa dihubungi.

b. Rumah Aman (untuk akses rumah aman LBH APIK Jakarta dan rujukannya)
• Memetakan latar belakang kebutuhan korban akan rumah aman
• Menyampaikan informasi kepada korban tentang peraturan di rumah aman
• Memandu korban untuk pengisian surat keterangan persetujuan
• Menghubungi dan mendampingi korban ke Rumah Aman
• Jika korban memerlukan konseling psikologis, segera berkoordinasi dengan lembaga penyedia
layanan psikolog
LANJUTAN
21

c. Medis (Surat rujukan dari P2TP2A tergantung dari kebijakan daerah masing-masing)
• Memetakan kebutuhan medis (visum, medical record, pengobatan, konsultasi, kesehatan reproduksi dan
kebutuhan lainnya).
• Jika kebutuhanya visum, paralegal mengantar korban ke tempat visum dengan membawa identitas korban,
surat kuasa dan surat permintaan visum dari kepolisian. Hasil visum akan diserahkan oleh Rumah sakit
langsung ke kepolisian, sehingga paralegal harus aktif bertanya kepada petugas polisi.
• Jika kebutuhan Medical Record, pengobatan, konsultasi dan kesehatan reproduksi paralegal mengantarkan
korban ke rumah sakit dengan membawa surat permohonan dari Lembaga layanan yang menaungi paralegal,
surat tugas, dan identitas korban.

d. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)


• Membuat surat permohonan terlindung dari LPSK untuk layanan hak prosedural, restitusi, psikologis, ganti
rugi, rumah aman dengan menyertakan identitas korban berupa KTP, KK, Laporan polisi, surat kuasa,
kronologi kasus, melampirkan bukti ancaman atau keadaan membahayakan fisik dan psikis dari korban.
• Dalam kronologi kasus dicantumkan tingkat urgensi kebutuhan akan perlindungan dari LPSK.
PEMBERDAYAAN PARALEGAL 22

Pemberi Bantuan Hukum dapat menugaskan Paralegal yang telah


memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan hukum berupa:
(Pasal 10)

a. advokasi kebijakan perangkat daerah tingkat desa/kelurahan


sampai dengan tingkat provinsi;
b. pendampingan program atau kegiatan yang dikelola oleh
kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, atau
pemerintah desa; dan/atau
c. bekerja sama dengan penyuluh hukum untuk membentuk
dan/atau membina kelompok keluarga sadar hukum.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai