PENDAHULUAN
sebuah negara yang berlandaskan hukum bukan atas kekuasaan belaka. Yang kita ketahui
bahwa hukum meupakan sebuah panglima yang sangat tinggi untuk menciptakan sebuah
keadilan di negara indonesia berupa aturan aturan 1945 karna sudah menjunjung seluruh
umum.
perbuatan pidana merupakan bentuk sebuah ketinggian hukum untuk sebuah bentuk negara
agar dapat memuat sebuah aturan yang dapat memahami mana yang baik dan yang buruk
untuk di lakukan, agar tidak membuat keributan yang dapat mengganggu masyarakat dalam
menjalani kehidupannya. Dan sebaiknya negara memberi sebuah peraturan agar mendapatkan
Hukum pidana adalah sebuah bentuk aturan agar dapat mengetahui bentu apa saja
perlindungan kepada sluruh masyarakat dalam berbagai perlakuan yang tidak baik dan
masyarakat, agar semua masyarkat dapat mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan
2
perlakuan yang yang sama dalam hukum, terpenting adalah terhadap anak di bawah umur.
Bentuk sebuah perlidungan hukum yang mendapatkan tanpa membedakan baik anak di
Indonesia saat ini sedang berada dalam status darurat kekerasan terhadap anak, karena
anak di bawah umur merupakan badan dari sebuah negara yang tidak boleh di pisahkan
dalam keberlangsuang hidup masyarakat dan bangsa. Sebuah indonesia dimana anak di
bawah umur sudah mempunyai bentuk peran yang diberikan bahwa sebuah negara harus
sudah menjamin hak anak untuk dapat berumbuh kembang agar dapat perlindungan
Oleh karena itu untuk anak di bawah umur harus memiliki sebuah perlindungan dari
berbagai dampak nseperti dampak negatif karena saat ini perkembangan dunia semakin cepat
di bidang komunikasi dan bebagai iformasi yang harus sangat di jaga agar anak tidak
bawah umur, dan perubahan dalam diri kedua orangtua dapat memberikan anak tersebut
membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi anak dalam
lingkungannya.
Indonesia sudah harus memberikan dan memajukan sebuah perlindungan yaitu hak hak
anak dalam melakukan proses perbuatan hukum di berbagai proses tahapan pemeriksaan.
Agar dapat mengetahui perbedaan dalam menjalnkan suatu proses hukum anak di bawah
umur dn orang dewasa yang sedang terjerat masalah hukum. Karena kita ketahui bahwa anak
bisa saja menjadi penerus untuk sebuah bangsa maka dari itu semua anak harus diperlakukan
secara adil.
3
Setiap manusia sudah meimilik hak haknya untuk mendapatkan keadilan yang
membuat merea paham dalam aturan yang ada, jika terlibat dalam kasus maka mereka
langsungb melaporkannya kepada penegak hukum seperi polisi, karena yang mereka tahu
hanya polisi lah yang dappat membantu. Ternyata itu salah, di dalam hukum tetdapat banayak
para hakim untuk membrikan bantuan yang ada tetapi masyarakat enggan mendapatkannya
Perlindungan hukum untuk anak dalam bentuk sebuah peradilan bentuk pidana yang
berada di wilayah indonesia yang kita ketahui dari bebgaia bentuk proses hukumnya, petama
dari saat penahanannya, kedua dalam proses penuntutannya apakah sesuai atau tidak, ketiga
dalam proses persidangannya apakah berjalan lancar atau ada hambatan hambatannya.
Berdasarkan hasil dari bentuk proses persidangan negara harus mengutamakan keadan dan
Adapaun bentuk sebuah perlindungan anak adalah perwujudan adanya keadilan dalam
suatu masyarakat, maka bentuk perlindungan harus ditingkatkan dalam berbagai keadaan
hidup dalam masyarakat. hukum harus diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan
Karena kita ketahui bahwa dalam berkehidupan di masyarakat kita lihat banyak anak
yang kurang sempurna dimana sering kita lihat ada anak yang lahir ke dunia memiliki
kekurangan seperti penyandang disabilitas, istilah disabilitas ini sudah sering kita dengar
Disitulah mengapa kita harus memberikan rasa yang nyaman untuk kaum berkebutuhan
kusus dalam aturan yang dibuat pemerintah seharusnya mereka sudah paham jika pemerintah
4
mengatakan yang menajdikan mereka suatu sarana yang adil untuk bangsa dan kemajuan
negara.
Dimana para penyandang disabilitas dapat terkesan lebih halus dalam kata kata katanya
dibandingkan dengan cacat. Dengan demikian, anak yang memiliki kekurangan dapat
didefinisikan sebagai penduduk atau anak yang memiliki bentuk fisik dan mental yang
Sering kita ketahui bahwa para penyandang disabilitas suadah sangat sering menjadi
korban dan para pelakunya banyak datang dari orang terdekat seperti Misalnya dari ayahnya
menjadi pelaku karena mereka berfikir bahwa perempuan difabel atau disabilitas memiliki
kelemahan secara fisik dan mental sehingga mereka berfikir tidak bisa berbuat apa-apa.
Kebanyakan yang menjadi korban adalah perempuan, karna perempuan sangatlah rentan
Perlakuan dan penaganan ini harus sagatlah meberikan keadialn yang sebenar benarnya
jika yang terjad saat ini adalah perbuatan yang membuat mereka jera akan perlakuannya
terhadap korban. Maka dalam aspek ini dapat memberikan cakupan dalam proses hukum di
keolisian, agar dapat berkurangnya kejahatan yang ada di indonesia terkhususnya kejahatan
seksual.
Dalam langkah langkah ini dibuatlah terhadap korban elya susanti salamm
menindaklanjuti kasus yang mnimpanya agar dapat berkeja sama dengan kejaksaan kotabumi
ampung utara dan pengaddilan negri kotabumi untuk menyelesaikan kasus elya susanti
Dan harus mendapatkan bantuan dari lembaga lemabaga agar dapat memudahakn
jalannya persidangan yang berlaku, jika terjadi hal hal di luar kendali maka aturan tersebut
5
akan di tambah dan menjadi sanksi yang berat untuk pelaku kejahatan yang mebuat elya
susanti mengalami trauma yang sangat dalam, dan keluarganya un sangat merasa sedih
Contoh kasus yang sedang saya teliti saat ini dalam Studi Perkara Nomor
Uding (51) Tahun yang di dakwa oleh Nurhayati S.H selaku seseorang yang menjadi
Penuntut Umum. kekerasan seksual dalam anak di bawah umur seperti penyandang
disabilitas. Bahwa seorang pelaku kejahatan Madraik anak dari Uding terjadi Jumaat 18 Juni
2021 sekitar jam 09.00 Wib Juni 2021 bertempat pada perkebunan singkong belakang berada
Desa sri agung rt 001 rw 004 Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung Utara.
Berdasarkaian urian di atas, yang menjadi inti permasalahan dalam peneltian ini adalah:
disabilitas
a. Secara Teori
b. Secara Praktis
penyandang disabilitas
Perundang Undangan (Statute Approach), karna objek yang akan di teliti adalah aturan
aturan hukum, yang berfokus pada studi Perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu.
7
BAB II
TINJAUUAN PPUSTAKA
menyatakan Negara dan Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan
menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi
Dalam mengetahui apa arti dari hukum perlindungan anak di bawah umur yang
menyandang disabilitas kita ketahui bahwa perlindungan anak dapat menjadi dalam aturan
yang sudah diberikan terhadap negara yang tidak bisa di ganggu gugat di kehidpan
masyarakat, karena negra sudah berkewajiban untuk melindungi semua masyarakat agar
mendapatkan hidup yang layak tanpa membeda bedakan fisiknya. Dimana kita ketahui bahwa
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia maka dari itu penyandang disabilitas berhak
Dalam sebuah aturan yang menjadi acuan Perlindungan dalam bebagai proses peradilan
yang digunakan untuk melakukan tahapan dalam bentuk penyidikan dan dalam bentuk
Dalam membuat negara yang aturannya dapat memberikan warga negaranya adil
makmur maka indonesia perlu melakukan aturan agar semua masyarakat dapat membantu
negara dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk terciptanya masyarkat yang adil. Sudah
banyak saat ini sikap negara yang acuh kepada wrga negaranya karena mereka lebih
mementingka uang dari pada masyarakatnya, sehrusnya pemerintah maju untuk memberikan
suatu perlindungan untuk anak di bawah umur karena peran pemerintah sangatlah penting
untuk anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut sudah di rancang agae mendapatkan tujuan
yang meningkatkan kesejahteraan secara adil. Untuk itu peran orang tua juga sangat penting
agar tingkah dan perilaku anak terjaga (Widodo, dkk, 2011: 25).
Perlindungan terhadap anak juga sangat berlaku dalam bebagai hal dan kewajiban
untuk itu sudah banyak turan atura yang berlaku dalam kehidupan masyaraka, perlindungan
hukum saat ini di bilang sangat rendah karena minimnya informasi dan kurangnya
kepemahaman dalam hukum. Untuk itu anak di bawah umur sudah memiliki hak nya dan
orang tua hanya mendampingi anak dan mengawasi anak, kita ketahui anak memiliki
martabat dan harkat yang tinggi serta mendapatkan perlindungan dari kejahatan kekerasan.
Saat ini indonesia sudah mempunyai arah kebijakan yang sangat tinggi, dan sampai
detik ini situasi penyandang disabilita belum mempunyai data yang akurat. Dalam jumlah
9
dan anggaran bagi para para berjebutuhan khusus sulit untuk negara memberikan rumus
program dalam kebijakan yang saat ini tidak pernah berhasil, dan saat melakukan tindkan
yang dapat membuat para anak di bawah umurmemberikan hasil yang tidak baik mlaha
menjadi berantakan.
Untuk itu dalam melakukan data penyeuaian untuk mengetahui situasi umum saat ini
kita perlu datang dan mwlihat sediri, agar mendapatkan hasil yang akurat. Tetapi ada yang
menjadi hambatan yang memperlambat dalam melakukan proses pendataan ini pertama
untuk itu pemerintah harus menyebarluaskan para pekerja untuk mendatanya. Karena
kita ketahui maraknya korban kekerasan ini kepada anak berkebutuhan khusus karena anak
berkebutuhan khusus lemah dalam berfikir. Untuk itu kita sebagai manusia yang kuat dapat
2. Definisi Anak
Pengertian anak sudah ada di Pasal 1 Konvensi Hak Anak (KHA) yaitu anak yang
masih di bawah umur 18 tahun menurut aturan hukum yang ada anak di bawah umur tesebut
adalah anak yang belum dewasa dalam enegrtian KHA. Karena di dalam pengertian ini sudah
mempunyai konsekuensi yaitu anak yang dibawah 18 tahun adaalah anak yang memegang
semua hak yang sudah dijami oleh pememrintah, dengan demikian dalamsetiap anak sudah
Anak merupakan anugrah dari tuhan yang sanagt baik mereka adalah rezeki yang tiada
hentinya. Untuk itu jagalah dan rawatlah anak dengan kasih sayang yang sangat tulus, karena
ketulusan itulah yang dapat bembuat anak merasa teang dan dihargai harkat dan martabatnya,
sering kali kita mendengar bahwa banyak anak yang dilantarkan di jalanan meraka tidak
memiliki temopat tinggal yang layak akan tetapi mereka memiliki tuhyan yang
10
melindunginya dalam hal ini kita harus sangat bersyukur mendapatkan keluarga yang
lengkap.
Dengan kata lain, KHA menyerahkan kepada negara untuk memutuskan siapa yang
dimaksud dengan seorang anak karena memang KHA memberikan izin Negara untuk
menentukan batas usia dewasa yang lebih awal. Pada umumnya dewasa dipahami sebagai
batas usia seseorang secara hukum memiliki kapasitas bertindak untuk melakukan perbuatan
hukum dan hukum nasional. Kegagalan memberikan upaya perlindungan kepada anak-anak
2. Anak merupakan kelompok masyarakat yang berbeda kebutuhan dan hak-hak dengan
orang dewasa;
Dalam perspektif hak anak, yang di bawah umur lebih butuh aturan dan kasihb
sayang untuk melindungi dan untuk dapat memajukan hak anak tersebut yang sudah melekat
1. Usia anak yang masih dibawah umur sudah mempunyai derajat yang sama dengan
orang dewasa karena anak adalah sebuah anggota ras manusia, bukan hak milik orang
tuanya;
2. Anak berada pada tumpuan kedua orang tua yakni dalam keberlangsungan hidupnya
dan saat anak bertumbuh kembang dalam kelangsungan hidupnya, serta peran aktif
11
anak harus dijalankan dengan proses yang sangat adil untuk mendapatkan hasil tanpa
membeda bedakannya. Karena setiap masyarakat harus turun aktif agar menjadi akal
3. Anak yang di bawah umur saat ini yang petama sudah sangat benar mereka tumbuh
dan berkembang tergantung dari bantuan orang deasa untuk menuju kemandiriannya;
4. Waktu mereka masih kecil dan masih dibwah umur kanak-kanak adalah masa yang
paling menyenangkan dan masih paling formatif di dalam kehidupan sehari hariinya,
Di dalam aturan hukum yang sudah menjadi aturan Pengertian penyandang disabilitas
yang dapat dicermati dalam Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas atau
Convention on the Rights of Person with Disabilities (CRPD). Yakni kita ketahui apabila
dalam konvensi tersebut, penyandang disabilitas diartikan sebagai mereka yang memiliki
mereka saat berbaur dengan masyarakat. Penyandang disabilitas pasti akan beragam,
bergantung pada jenis disabilitasnya. Mereka membutuhkan sarana serta proses komunikasi
yang berbeda-beda sesuai dengan hambatan yang terjadi (Kurniawan, 2015: 1).
Banyak yang mengartikan perbuatan cabul adalah perbuatan yang hanya melecehkan
lewat handpone saja, padahal abanyk yang terjadi di lingkungan bahwa perbuatan cabul ini
sangat merugikan, apalgi jika terjadi pada anak peempuan dan itu akan membuat anak tidak
bisa percaya diri lagi dengan seseorang dan akan terus menerus merasa takut.
12
Tahun 1981 yang diselenggarakan oleh International Federation of The Blind (IFB) dan
World Councilfor the Wclfare ofThe Blind (V\ICWB)' istilah "diffabled” diperkenalkan, yang
Istilah "diffabled” sendiri merupakan akronim dari "differently abled” dan kata
bendanya adalah diffability yang merupakan akronim dari different ability yang
dipromosikan oleh orang-orang yang tidak menyukai istilah "disabled” dan "disability” bagi
Masyarakat (LSM). Istilah "difabel” sangat populer sebagai pengganti sebutan penyandang
cacat, karena dianggap lebih ramah dan meng-hargai daripada sebutann "cacat".
Di samping lebih ramah istilah "difabel" lebih egaliter dan memiliki keberpihakan,
karena different ability berarti "memiliki kemampuan yang berbeda". Tidak saja mereka yang
memiliki ketunaan yang "memiliki kemampuan yang berbeda" tetapi juga mereka yang tidak
memiliki ketentuan juga memiliki kemampuan yang berbeda (Soleh, 2016: 19).
Pengertian penyandang disabilitas dalam aturan yang wajib kita patuhi untuk menajmin
keberlangsungan hidup dalam masyarakat agar negara lebh maju dan berkembang engan
cepat, ini sudah masuk di dalam sebuah aturan yang memberikan pelajaran terbaik untuk
membuat dampak positip. yang mamapu menadi rintangan dan hambatan yang terjadi dalam
Akan tetapi, yang ita ketahui pengertian anak berebutuha khusus (cacat) baik secara
fisik maupun metal yang igunakan istilah ini untuyk mengetahui orang yang yang memberi
tanda atau merek dalam kecacatan itu sendiri baik dalam segi negatif maupun posistif. Who
masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya, suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang
dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan
partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi
kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks yang mencerminkan interaksi
antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal (Astri, dkk, 2014:
35).
Setiap anak yang berkebutuhan khusus haru dibebaskan dari kejahatan penyiksaan dan
perlakuan yang keji dan tida memanusiawikan dn dapat merendahkan martabat kaum
berekebutuhan khusus mereka harus keluar bebas agar tidak merasas tetrtekan karena
keadaan fisik dan mentanyalah membuat ia semakin ingin melakukan hal yang tidak kita
inginkan. Apabila ia merasa bebas maka kaum berkebutuhan khusus sangat senang karena
terdapat dalam Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, yang
Hak penyandang disabilitas diatur dalam Pasal 6 Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997
1. Hak memperoleh pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
2. Hak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan
3. Hak memperoleh perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan dan
menikmati hasil-hasilnya;
6. Hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan
sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Dalam peraturan per Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997, belum ada pengaturan
khusus terkait untuk paham apa saja hak anak dan perempuan dalam menjamin penyandang
disabilitas. Secara normatif, jaminan anak perempuan yang cacat sama dengan laki-laki,
Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi CRPD melalui aturan Nomor 19 Tahun
bersifat mengikat.
Sudah aktif bila dapatr mmembuat bentu bentuk yang besar dalam mengadakan
peraturan peradilan setempat dalam anak berkebutuhan khusus ini dinaman dinamika yang
sangat dalam untuk memberikan hasil yang baik dalam dirinya. Karena itu aka menjadi
sebuah sarana yang amat di jalankan untuk menerapkan diri sebagai hilangnya keasusilaan.
Undang Undang Nomor 19 Tahun 2011 ini seharusnya dapat dijadikan landasan
yuridis dengan membuat suatu keadilan yang bertujuan untuk membuat anggaran yang secara
15
spesifik mengatur tentang jaminan hak perempuan penyandang disabilitas. Oleh karena itu,
aturan penyandang cacat perlu direvisi. Anak yang cacat yang baru nantinya harus
menerapkan prinsip pembangunan inklusif disabilitas seperti yang dimaksud dalam CRPD
macam bentuk sebuah perlakuan dan ancaman yang membuat kejahataan secara paksa.
Demikian yaitu bentuk suatu kejahatan yang sering terjai di ligkungan adalah bentuk kontak
kejahatan seskual yang sering terjadi. Kejaahtan yang dibuat secara paksa tanpa persetujuan
ini merupakan salah satu pihak yang terkait, dan ancaman kejahata kekerasan sesksual ada
Di dalam aturan hukumm yang sudah ada kejahatan seksual sering kita jumpai di
dalam aturan aturan perundang undangan di dalam atura tersebut tercatat bahwa jika
seseorang melaukan tiakan kejahatan kekerasan dan mengancam ataupun memaksa anak
Sebuah aturan yang berlaku untuk saaat ini menjadi efektif dalam menegakan
keadilan karena bbanyak para oknum yang tidak melihat dari sisi amping saja tetapi ia dapat
membentuk jaringan terhadap kelurga yang tertimpa msibah untuk menajdi arahan korban
dan barang siapa yang melakukan cabul maka akan di beri hukuman karena kita
ketaahui dapat merusak akkhlak dan kesopanan atau mengancam seseorang untuk melakukan
perbuatan cabul kembali. Karena perbuatan cabul sangat melanggar kesusilaan dan kejahatan
Dalam melakukan proses kejahatan seksual dalam perbuatan anak maupun korban
mereka masih berstatus sebagai anak dibawah umur yang memiliki hakya untuk dilindungi
secara aturan hukum yang ada. Dengan demikian kasus yang ada di sini ada terkecuali yang
berarti harus di upayaakan dan diberikan mediasi atau secara diversi agar para pihak yang
bersangkutan dapat megetahui dan bertemu dengan alur atau jalan yang terbaik.
Jika belum mendapatka hasil yang baik maka mereka akan melapor kepada pihak yang
berwajib untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka alami, karena yang mereka pikir
bahwa tidak ada tindakan yang dapat membuat anaknya mendapatkan keadilan seperti
hilangnya masa depan anak dan bisa saja dikeluarkan dari sekolahnya, maupun nama baik
keluaraga korban yang dilecehkan dan itu akan membuat harkat dan martabat keluarganya
Apabila dari pandangan terdakwa pelaku kejahatan ini mereka melihat anak yang
mudah di lecehkan adalah anak yang pendiam dan tak panndai bicara, pemalu dan sering
memakai pakaian terbuka. Maka dari itu kita bisa mngetahui karakteristik korban agar
orangtua lebih waspada dan lebih memperhatikaan anak dalam berperilaku agat tidak terjadi
Biasanya pihak yang pertama kali tahu kejahatan seksual merupakan kedua orangtua
koraban. Karena anak akan bercerita kepada orangtuanya jika sedang mengalami masalah,
sedangkan kedua orang pelaku kejahatan tersebut akan mengetahui kejahatan yang
dilakukannya yang terahir karenapelaku tersebut takut untuk menceritakan hal yang suadah
dilakukan kepada korban tersebut. dengan demikiann hal inilah yang menjadi keluarga
korban sangat syok karena ia mengetahui anaknya terlibat kejahatan kekerasan seksual.
Adapun prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh negara dan masyarakat Indonesia
dalam rangka memberikan perlindungan terhadap anak adalah prinsip prinsip non
diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan
2002.
Di dalam UU 23 Tahun 2002 diatur bagi anak yang menjadi korban kekerasan seksual
bagian 5 Undang-Undang 23 Tahun 2002 yang mengatur perlindungan khusus terhadap anak
sama.
maka dapatlah dipahami bahwa yang dimaksud dengan perlindungan khusus, dalam
hal ini perlindungan yang terkait dengan anak yang menjadi korban kekerasan seksual adalah
perlindungan yang hanya diberikan untuk anak korban kekerasan seksual dan tidak diberikan
pada anak-anak yang memiliki hak perlindungan dari Negara dan masyarakat (Yuwono,
2015: 56).
Dan apabila jika kejahatan seksual ini akan kembali pada tingkah dan perilaku aanak
tetsebut dlam kekuatan dan rintangan yang terjadi kejahatn seksual dapat diberhentikan
dengan pengawasan oranng tua yang harus sangat ketat dan mengambil alih menjadi
seseorang yang dapat membuat anak berkebutuhan khusus tau dan paham apa itu kejahatan
seksual.
Kekerasan Seksual adalah sebuah kejahatan untuk itu pelaku kejahatan seksual harus di
hukum dan dikenakan sanksi yang seberat beratnya karena itu dapat membuat hilangnya
masa depan anak tersebut. sebab banyaka dari para pihak korab dan keluarga yang enggan
meaporkan apabila terkena kasus pelecehan seksual, biasanyta para keluarga malu jika
18
masayarakiat sekitar mengetahui jika mereka terlibat kasus kekerasan seksual (Ahsinin, 2014:
1).
B. Definisi Korban
Pengertian korban adalah anak yang sedang mengalami atau yang sedang terlibat
hukum. Untuk itu para pihak dari keluarga harus memberikan dukungan yang sangat tinggi
untuk anak tersebut, karena menntal korban pastinya sedang mengalami keguncangan yang
sangat dalam. Pemerintah juga harus mengedepankan apa saja yang suadah menjadi hak
korban agara dapat mendapatkan fasilitas dan jaminan atas penanganan korban yang terjadi
khusus tidak mnegrti apa saja yang menjadi miliknya karena keterbatan korban inilah yang
membuat mereka jadi tidak mengerti dan tidak paham apa yang menjadi haknya. Seperti
korban elya suantii yang memiliki keterbatasan khusus tidak bisa bicara, dan di dalam
lingkuannya elya susanti hanya bisa menggunakan bahasa tubuh, dan kita ketahui bahwa
Untuk itu korban harus sangat di lindungi karena kita ketahui bahwa korban merupakan
luka untuk kita semua, maka dari itu kita sebagai manusia harus saling menemani dan
memberikan ketenanagan dan kenyamanan untu korban agar ia merasa tenang dan tidak
tertekan. apalagi jika korban kekerasam seksualnya anak yang berkebutuhan khusus maka
19
harus lebih dalam lagi dalam melakukan pengawasan karena korban yang berkebutuhan
khusus harus benar benar di lindungi hak haknnya (Rahmawati, Eddyono, 2017: 45).
Penanganan hak atas korban merupakan suatu istilah yang harus sangat dijalankan
karena sudah banyak terjadi kekerasan seksual yang berkebutuhan khusus, penanganan
korban ini berguna untuk menjadikan sebagai pelajaran yang sangat baik untuk multi sektor
dari dan untuk memberi dukungan kepada korban agar dalam melakukan prosses peradilan
secara baik.
tidaklah mudah karena mengingat elya susanti lemah dalam berfikir dan memiliki
ketaerbatsan fisik dan mentalnya dan masih sangat kurang ilmu pengetahuannya apalagi
sudah memberikan penanganan yang se efektif mungkin untuk tercapai dan suksesnya
persidangan yang sedamg berjalan, karena elya susanti sangatlah berhak mendapatkan
bantuan penjelasan dan bantuan hukum untuk kepentingannya dalamm proses pemeriksaan
Penangan untuk koraban ini harus slalu di lakukan sesegera mungkin, karena penangan
ini berpengaruh untuk keluarga dan korban sendiri. Sebab sudah banyak aturan yang
tercantum dalam peraturan atas hak penaganan yang diberikan kepada siapa yang akan
memenuhi hak korban tersebut. hak korban tersebutlah yang menajdi informasi dalam semua
Hubungan seksual antara orang dewasa dan anak walaupun dilakukan tidak dengan cara
mengancam atau memaksa secara hukum tindakan tersebut masuk dalam kategori tindak
dalam aturan hukum yang menetukan bahwa siapa saja yang melakukan persetubuhan bukan
dengan suami istri maka akan dikenakan denda dan dihukum penjara yang sudah tercantum
di aturan hukum.
Jadi menurut aturan hukum yang ada bentuk pelecehan seksual atau bersetubuh dengan
orang yang masih dibawah umur akan masuk di ruang lingkup tindakan pidana yang ada.
Dengan demikian, kontak seksual sebaiknya harus dibatasi oleh pemerintah dan negara
agar tidak terjadi maraknya pelecehan seksual. Jika para oknum oknum hukum hanya
membatasi lewat kuhp itu tidak akan bisa dicegah karena kita ketahui sudah banyak yang
menjadi korban karena menurut hukum kontak seksual dalam bentuk persetubuhan dengan
orang di bawah usia 16 Tahun masuk dalam ruang lingkup tindak pidana. (Yuwono, 2015:
6).
Menurut Undang Undang yang berlaku dalam jenis kejahatan seksual terhaap anak
1. kejahatan seksuall yang ada dalam kuhp yakni dapat di artikan dengan melihat
ketentuan ketentuan pasal yang dimana perlindungan yang khusus untuk anak yang
sedang menjadi korban kkejahatan seksual atau korban yang sedang menjalani tindak
pidana yang merupakan bentuk yang dapat di hubungkan dengan pasal itu sendiri.
Undang undang tahun 2002 mengartikan bahwa untuk saat ini khususnya yang
21
berlaku untuki semua atuiran aturan yang ada kaitannya dengan perlindungan anak
2. Dalam kejeahatan seksual yang menyangkut pada anak dalam bentuk penjualan atau
ekpoitasi anak Kekerasan seksual terhadap anak dalam bentuk eksploitasi seksual
yang sudah ada aturannya di dalam pasal sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Undang-
3. Kejahatan seksual yang menyangkut anak di bawah umur saat ini dengan demikian
yang di berikan oleh penculikan dan penjualan anak atau perdagangan anak di bawaah
umur yang sudah ada dalam aturan undng undang tahun 2002 .
4. Kekerasan anak yang sudah dibuat dan di atur di dalam undang nang tahun 2002
Karena efek dari kekerasan seksual ini sangatlah fatal. Dampaknya sangat bervariasi
bagi setiap anak, dampak yang meruasak ini juga dapat dirasakan sampai mereka dewasa.
Yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari harinya, Karna ini sangatlah
berbahaya dan dapat mengancam kehidupan anak-anak sebagai generasi masa depan. Faktor
pemicunya antara lain kemiskinan dan tingkat pendidikan yang sangat rendah.
Dengan demikian elya susantu akan merasa sedih dan pasrah ketika saat menjalani
pemeriksaan, karena dengan keterbatasan fisik dan mentalnya inilah yang membuat ia
menjadi pasrahb karena elya susanti mungkin tidak tahu apa yang sedag terjadi di dalam
Jadi semakin anak tersebut berbuat kejahatan maka dia akan menambah sifat dan
emosinya menjadi lebih tinggi untuk itu bertemu dan berbicara dalam satu ruangan dapat
menenangkan anak berkebutuhan khusus lebih tenang karena kita ketahui bahwa ia sudah
terkena dampak yang sangat fatal dan itu bias menjadi taruma yang sangat dalam untuk anak
tersebut
Dengan demikian saat ini korban yang sedang mengalami kejahatan seksual mereka
akan merasa trauma yang sanagat dalam karena kejadian yang menimpanya apalagi jika yang
terjadi jika unsurnya pemaksaan dan itu akan di anggap sebagai luka yang tidak pernah
BAB III
23
METODE PENELITIAN
Hasil ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian menggunakan pendekatan yang
normatif yang dilaksanakan melalui cara mendekati permasalahan dari sudut hukum,
perundang-undang, buku, jurnal dan para ahli yang berkaitan dengan hal-hal selanjutnya
dikaji. setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju kepada identifikasi masalah
yang pada akhirnya menuju ke penyelesaian masalah. Dalam hal ini penulis melakukan
293/Pid.Sus/2021/PN Kbu.
Penelitian ini penulis memakai penelitian dari dua sumber jenis data yang pertama skunder
dan primer.
1. Data skunder
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan
data yang diperoleh dengan melihat bahan kepustakaan yaitu melalui peraturan,
literatur, jurnal, serta berkas yang memiliki kaitan terhadap permasalahan yang
diteliti.
2. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan bahan-
hukum yaitu bahan hukum Primer, bahan hukum Sekunder maupun bahan hukum
Tersier.
3. Tahap ini data primer wawancara di Pengadilan Negri Kotabumi Lampung Utara
4. Hasil dari skunder, bentuk buatan hukum untuk memberi arti dan tujuan dari
perundang undangan.
5. Hasil penelitian serta pandangan para ahli hukum. di lihat dengan membaca serta
sebagai berikut:
a. Menentukan sumber data sekunder (sumber primer dan skunder), yaitu aturan dan
terkandung didalamnya;
melaksanakan penelitian ini, maka dilakukan prosedur yaitu: Melakukan studi pustaka
25
(Library Reseach) atau kepustakaan, pengumpulan bahan sekunder yang dilakukan melalui
Data-data yang telah didapatkan, akan diolah dengan cara pengolahan data :
1. Mengambil sebuah bentuk aturan yang memiliki kaitan pengaturan hukum, Hukum
Kotabumi Lampung Utara. Editing, yaitu memeriksa kembali bahan yang didapat
yang berasal dari keterangan responden serta melalui study kepustakaan, kegiatan ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran apakah bahan yang didapat telah dirasa
yaitu dicocokan kembali dengan masalah-masalah yang terdapat pada penelitian ini.
Dan jika ditemukan data yang salah dan tidak sesuai maka selanjutnya dilakukan
Kegiatan karena dalam kegiatan ini diberikan kode terhadap jawaban responden
untuk dianalisa.
Menggunakan data kualitatif, hasil dari pengumpulan bahan-bahan hukum yang didapat
hukum kedalam agar dapat pemahaman selanjutnya dilakukan untuk mendapat masalah-
26
masalah. Selanjutnya ditarik kesimpulan, yaitu metode berfikir berdasarkan pada kenyataan
yang bersifat umum guna mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jawaban dari masalah
tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
gambaran umum dalam bab ini penulis akan membuat data yang akan sangat akurat dan
bertanggung jawab dalam semua hal yang terkait dalam penelitian ini, berikut ini penulis
mendapatkan data dari wawancara melalui hakim kepada bapak (Muamaar). Dan membaca
buku yang ada di pepustakaan dan berkas berkas yang ada di pengadilan negeri kotabumi
27
lampung utara, datanya langsung di ambil secara langsung. Dari kasus yang sedang penulis
berikut:
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Desa Sri Agung Rt/Rw. 001/002 Kec. Sungkai Jaya
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Petani
Jumat pada tanggal 18 bulan Juni 2021 sekira d 09.00 WIB bertempat di rumah Sri
Desimah Desa Sri Agung RT. 001/RW. 004. Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung
Utara.
Berawal pada tempat di kebun singkong yang berada dibelakang rumah terdakwa,
terdakwa melihat saksi anak ELYA SUSANTI Binti SUUD IRAWAN sedang berada
dikandang kambing milik terdakwa dan mengikuti terdakwa yang berjalan ke arah
28
perkebunan singkong, dan saat itu terdakwa yang mengetahui saksi anak Elya Susanti
mengikuti terdakwa maka terdakwa langsung menghampiri anak saksi Elya Susanti
dan membuka celana luar serta anak Elya Susanti celana luar dan celana dalam saksi anak
Elya Susanti terbuka terdakwa pakai meremas payudara saksi anak Elya Susanti, selanjutnya
tangan terdakwa memegang paha anak saksi Elya Susanti dan mengelus-ngelus alat kelamin
kemaluan saksi Anak Elya Susanti sebanyak 2 kali dan saat itu saksi anak Elya Susanti
langsung menjerit “AU AU AU AU” secara berkali-kali sehingga suara anak saksi Elya
Susanti terdengar oleh saksi Seri Dasimah Binti Mulyadi (ibu kandung saksi anak Elaya
Susanti) yang sedang mencuci baju dibelakang rumah dan ketika saksi Seri Dasimah keluar,
saksi Seri Dasimah melihat saksi anak ELYA SUSANTI sedang membenarkan celananya
yang sebelumnya dalam keadaan terbuka berhadapan dengan terdakwa yang saat itu juga
dalam keadaan berdiri dengan celana terbuka hingga kemata kaki hingga kemaluan (PENIS)
terdakwa terli hat dan mengetahui saksi Seri Dasimah menghampiri terdakwa, terdakwa
Dari keterangan saksi Seri Desimah yang merupakan Ibu Anak Korban melihat Anak
Korban sedang bermain di luar rumahnya. Saksi Seri Desimah kemudian masuk ke dalam
Setelah selesai, saksi Seri Desimah kembali ke depan rumah, namun sudah tidak
melihat Anak Korban yang sudah berada di dekat kandang kambing di kebun belakang
29
rumahnya yang merupakan kepunyaan Terdakwa. Anak Korban melihat Terdakwa yang baru
mental dan tidak bisa berbicara segera mendekati Anak Korban dan membuka celana luar dan
celanan dalam yang dipakai Anak Korban. Terdakwa juga meremas payudara Anak Korban
dan memegang paha Anak Korban serta mengelus vagina memasukan telunjuk kanannya
Anak Korban sehingga Anak Korban kesakitan dan berteriak pelan, “au..auu..auu”.
menjadi tegang dan kemudian memasukkan penisnya ke dalam vagina Anak Korban
sehingga Anak Korban kesakitan dan berteriak dengan kencang, “au.. au..auu..”. Ternyata
suara tersebut didengar oleh Ibu Anak Korban, saksi Seri Desimah. Saksi Seri Dasimah
mendatangi kebun singkong tersebut dan mendapati Terdakwa dan Anak dalam posisi
berhadapan tanpa menggunakan celana. Terdakwa merasa takut langsung pergi meninggalkan
anak korban.
MADRAIK anak dari UDING (alm) Jumat 18 bulan Juni tahun 2021 sekira pukul
09.00 Wib, bertempat di perkebunan singkong belakang yang berada di Desa Sri Agung
Rt.001 Rw. 004 Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung. Bahwa berdasarkan akta
kelahiran yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan keluarga Berencana
Kabupaten Lampung Utara menerangkan bahwa saksi Elya Susanti lahir pada tanggal 26
November 2006, sehingga usia saksi Elya Susanti pada saat terjadi pencabulan yaitu 14
Tahun.
30
Berdasarkan Visum Et Repertum dari RS Hi. Muhammad Yusuf Nomor: VER / 112 /
RSHMY / VI /2021 tanggal 21 Juni 2021 yang ditandatangani oleh dr. ALI IRSAL, Sp.OG
BIN JAKARIA AHMAD menerangkan Identifikasi Nama: Elya Susanti Binti Suud Irawan
dari hasil pemeriksaan luar tampak selaput dara robek diposisi jam 7 dan 5, selaput dara
mudah dilewati jari tangan telunjuk, pemeriksaan dalam terdapat laserasi / luka dinding
vagina disposisi jam 7 dan 5. Selaput dara tidak utuh dan ada laserasi di dinding vagina
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi Seri Dasimah Binti Mulyadi menerangkan
bahwa anaknya yang bernama saksi Elya Susanti pada saat buang air kecil terlihat dari raut
dalam perkara 293/pid.sus/2021/pn kbu. Menuntut terdakwa dan mengadili sebagai berikut:
sebagaimana diatur dalam surat dakwaan melanggar Pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor
No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002
Perlindungan Anak.
selama 10 (sepuluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan
31
perintah terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
- 1 (Satu) buah baju kaos lengan pendek warna merah dan hitam.
- 1 (Satu) buah celana panjang warna abu-abu tua dengan tulisan YONEX
Hasil dari kenyataan ini dalam melakukan proses persidangan hakim menyatakan dan
Terdakwa Madraik tersebut diatas, sangat jelas terbukti salah karena telah melakukan
kejahatan kekerasan seksual dengan memksa anak untu melakukan perbuatan cabul.
Memberikan sanksi pidana terhadap terdakwa madraik dan akan di penjara selama 12 (dua
belas) tahun pidana. Dengan denda sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Putusan ini dibacakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kotabumi, pada hari
Rabu, tanggal 17 November 2021, oleh kami, Edwin Adrian, S.H., M.H., sebagai Hakim
Ketua, Muamar Azmar Mahmud Farig, S.H,M.H. dan Agnes Ruth Febianti, S.H., yang
diketahui sebagai hakim dan anggota yang setiap orang mempunyai tugas masing masing
untuk melakukan persidangan yang ada, dan proses ini sangatlah panjang. Untuk itu semuaa
anggota harus siap dengan apapun yang akan terjadi karena sudah banyak para hakim yang
Indonesia merupakan Negara hukum yang sudah sangat menjadi keharusan untuk
menegakan keadilan. Karena dari negara itulah masyarakat akan mendapatkan bantuan
keadilan yang sama di muka umum. Maka dipelakuakan yang sama, adil, dan tidak pandang
bulu. Karena Anak merupakan generasi sebuah bangsa,dengan itu anak harus di junjung
Untuk dapat melakukan proses peradilan di persidangan agar dapat berjalan lancar,
anak harus mendapatkan perlindungan hukum secara optimal, baik fisik, maupun mental,
supaya anak dapat tumbuh dan bekembang secara seluas luasya. Untuk itu anak harus
Upaya perlindungan hukum juga sangat berpengaruh untuk anak, apabila jika
menyandang disabilitas maka ia akan melakukan setiap pekerjaan yang dimana harus
mendapatkan kasih sayang yang tulus dalam melakukan bimbingan agar dapat mengurangi
perbuatan yang negatif atau perbuatan buruk yang tidak kita inginkan pada tetangga dan
masyarakat.
Tindakan yang sudah di lakukan harus sama di depan anak, karena anak sangat penting
dalam diri dan perlakuan anak tersebut. terutama anak yang sedang menjadi korban tindak
pidana kita harus waspada dalam melihat anak tersebut dari segi hal yang akan dia lakukan
33
agar tidak terjadi lagi. Karena perlindungan yang harus sangat kita lindungi adalah anak yang
menjadi salah satu korban kejahatan kekersan seksual seperti perbuatan cabul.
Untuk dapat hasil yang bagus maka kita harus berusaha dalam upaya pakar hukum
pidana di Pengadilan Negeri Kotabumi Lampung Utara untuk mempercayai pada kasus yang
menjadi pelindung bagi hukum terhadap anak yang khususnya saat di dalam peradilan. yang
sedang diperiksanya atas kasus dalam studi perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu.
Saat melakukan upaya perlindungan hukum terhadap anak, hakim Pengadilan Negeri
Kotabumi Lampung Utara tidak hanya mengacu dengan aturan yang ada 23 tahun 2002
merupkan perlindungan anak di bawah umur. Tetapi hakim dengan para pakar hukum di
Pengadilan Negeri Kotabumi Lampung Utara juga melakukan berdasrkan pada keyakinan
hakim dan pakar hukum mengenai suatu kejadian atau peristiwa pidana yang terjadi.
seksual yang diberikan di Pengadilan Negeri Kotabumi Lampung Utara yaitu dengan:
memberikan perlakuan yang sama di dalam peadilan tanpa membedakan fisik maupun
mental anak dalma Studi Perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu. Anak yang
Terdakwa sangat penting dalam menjalankan proses persidangan, karena jawaban dan
keterangan terdakwa juga sangat penting. Jika saat terdakwa bicara berbelat belit bisa
34
maka bisa di mungkinkan akan memprlambat jalannya proses saat persidangan atau
saat pemeriksaan berlangsung terlebih akan membuat hakim menjadi marah. Dalam
Sanksi yang akan di jatuhkan hakim adalah 10 tahun penjara, hakim juga tidak asaal
dalam berbicara, tetapi sudah ada pertimbangan yang di lakukan oleh hakim setelah
kejadian tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa MADRAIK BIN UDING
ALM. Jika hakim tidak menjatuhkan sanksi yang sesuai maka korban saksi anak
ELYA SUSANTI BINTI SUUD dan keluarga akan merasa sedih dan merasa anaknya
di rugikan karena tidak sesuai dengan perbuatan terdakwa, dan itu tentunya akan
persidangan.
Dengan ini para hakim dan anggota hakim harus benar benar yakin dalam
memutuskannya, karena ini akan sangat berpengaruh untuk kedepannya anak korban elya
susanti dalam menjalankan kesehariannya agar dapat menjadi manusia yang berguna untuk
semua dan menjadikan elya susanti sebagai manusia yang lebiih baik lagi serta dapat
bertanggung jawab secara baik di keluarganya walau dengan keterbatasan fisik dan
mentalnya.
Untuk melindungi saksi korban Elya Susanti. Di Pengadilan tinggi Kotabumi Lampung
Utara juga berusaha untuk memberikan pendamping agar korban elya susanti dapat
pendamping dari: layanan hukum, layanan medis dan guru translater atau guru
penerjemah.
a. Layanan Hukum
Layanan hukum bertujan untuk membela kepentingan hukum terhadap korban. Maka
dalam aspek yuridis dapat menckup proses hukum di kepolisian, kejaksaan dan
pengadilan. Dalam langkah yang di berikan terhadap korban juga bersama dengan
pihak Kapolres dan Kejaksaan Kotabumi Lampung Utara. Untuk menyelesaikan kasus
ini menurut ketentuan hukum yang sudah di tetapkan, selain itu juga dalam proses
b. Layanan Medis
Pendampingan medis juga dilakukan terhadap korban yang mengalami luka fisik
Tanggal 21 Juni 2021 dari RS Hi. Muhammad yusuf yang di tandatangani oleh dr. ALI
IRSAL, Sp.OG BIN JAKARIA AHMAD menerangkan identfikasi Nama : Elya Susanti
binti Suud Irawan dari hasil pemeriksaan luar tampak selaput dara robek di posisi jam 7
karenakan saksi anak Elya Susanti berkebutuhan khusus berupa keterbelakangan mental
yang membuat saksi anak Elya Susanti sulit saat berkomunikasi maka dari itu
lainnya. Guna penerjemah ini agar dapat mempercepat jalannya proses peradilan dan para
him dan anggota hakim dapat mudah untuk mengungkapkan elya susanti secara keadaannya
Dan juga guna penerjemah ini adalah untuk dapat mempermudah korban elya susanti
mengucapkan semua yang menjadi haknya. Walapun saksi anak lemah dalam berpikir yang
membuat saksi anak tidak bisa mengingat suatu kejadian yang lama.
sesuai dengan ketentuan dari aturan yang ada yang menjadi fokus utama dalam
kejhatan terhadap korban elya susanti yang membuat korban tidak ingin makan dan hilang
selera dan lebih menyendiri di ruangan sepi karena elya susantimerasa sudah kotor dan tidak
suci lagi.
dalam melakukan proses persidangan, kareana dalam usia saksi anak Elya Susanti
dalam Studi Perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu. Masih 14 Tahun dan memiliki
ketebatasan fisik dan mental, dan masih menunjukan anak yang polos tidak tau apa apa
dan karena kepolosannya itulah dia di lecehkan dan saat di persidangan kepolosannya
saat menjawb pertanyaan yang diberikan kepadsa hakim selalu bersikap jujur dan
37
terbuka saat sedang bercerita walau terkadang saksi anak Elya Susanti tersebut lemah
dalam berfikir.
Oleh karena itu anak, anak perlu saksi Elya Susanti menjadi krban kekerasan seksual,
pertimbangan hukum dalam menjatuhi sanksi terhadap terdakwa Madraik bin Uding
sangatlah berarti bagi keluarga dan sangat berpengaruh terhadap masa depan saksi anak.
Pada waktu persidangan korban saksi anak, terdakwa tidak di perbolehkan masuk.
Guna membuat dan mengerti untuk paham arti dari semua perbuatan yang terjadi pada
tingkah laku dan emosi anak sebelum acara pemeriksaa saksi dimulai. Tetapi dalam
kasus ini Studi Perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu, saksi anak Elya Susanti
Keterangan yang di ungkapkan oleh saksi dapat membantu korban dalam atau sedang
Seperti dalam kasus ini studi perkara Nomor 293/Pid.Sus/2021/PN Kbu. Saksi dari
perkara ini Seri Dasimah ibu kandung dari anak korban Elya Susanti yang sejak lahir
menderita disabilitas.
c. Kepentingan Anak
38
kepentingan anak ini guna mengedepankan hak hak anak secara fisik atau mentalnya
karena di dalam persidangan anak harus mendapatkan ketenangan agar ia dapat percaya
diri dalam menjelaskan kepada hakim dan semua yang ada didalam persidangan tentang
apa yang sedang terjadi pada dirinya, dan agar dapat mempercepat dan mempermudah
jalannya persidangan.
Putusan sudah diberikan dengan kekuatan yang dalam laporanyang berkaitan pada hari
persidangan yang menjadi buktri bahwa mereka sudah mempertimbangan secara baik dan
apa saja yang di lakukan oleh terdakwa Madraik Bin Uding. Isi dari laporan penelitian
kemasyarakatan yang memuat tentang kehidupan sosial terdakwa dan kehidupan keluarga
terdakwa.
Hakim dalam memberikan saksi tidak hanya asal bicara tapi sudah diloihat dan
dipecahkan secara detail agar tidak salah menentukan pidana, emungkinan para hakim juga
sudah melihat isi laporan dan perbuatan yang lainnya yang sering terjadi dalam proses
peradilan dalam aturan bagi mereka yang ada dan dapat membuat proses pemeriksaan secara
langsungdalam para pembimbing. agar dapat memberikan perlindungan terhadap saksi anak
Elya Susanti secara umum dan dapat memberikan putusan yang dapat mebuat saksi anak dan
keluarga merasakan keadilan dan sesuai dengan kebutuhan saksi anak Elya Susanti.
Dalam memenuhi panggilan di dalam persidagan elya susanti hadir dan memberikan
argumen kepada penerjemah karena elya susantu meiliki keterbatasan fisik yang mrbuatnya
susah untuk berbicara maka harus dibutuhkan seorang penerjeemah agar para hakim dan para
anggota dapat menetukann jalan apa yang akan diberikan kepada pelaku terrsebut.
trauma yang sangat mendalam bagi korban yang sangat mempengaruhi perkembangan
psikologisnya, tidak hanya itu hal ini menyangkut kepercayaan, kelangsuangan masa depan
39
anak dan juga elya susanti banyak mengalami kegagalan secra imateril dan materil,
terkhususnya kerugian secara imateril itu srendiri yang tidak dapat dikembalikan lagi apabila
telah di renggut.
jika di lihat disabilitas yang seharusnya di jaga dan di lindungi tetapi malah sebaliknya
malah di perlakukan tidak sepantasnya itu di lakukan oleeh Madraik bin Uding dapat saksi
anak Elya Susanti terhadap masyarakat dan korban. Perbuatan terdakwa sangatlah kejam dan
tidak manusiwi
wawanca di Kotabumi Lampung Utara yang menjalani sakai elya susanti tidak ada hambatan
hanya saja dalam perkara ini anak korban berkebutuhan khusus (bisu). Tetapi ada beberapa
persidangan yaitu:
keterbatasan bicara atau keterbatasan gerak, banyak di antara mereka yang kesulitan
untuk melawan dalam proses persidangan seperti saksi anak Elya Susanti yang
berkebutuhan khusus (bisu) yang sulit untuk berkomunikasi dan harus menggunakan
Para korban kekerasan seksual terhadap penyandang disabilitas banyak dari mereka
yang tidak dapat memahami apa akibat dari kekerasan seksual yang sedang ia alami.
Karena banyak anak penyandang disabilitas tidak mengerti apa itu hukum dan mereka
pun sangat lemah dalam berfikir dan juga ia tidak tau apa yang sedang ia alami.
Dari bebagai berkebutuhan khusus ada beberapa dari mereka yang tidak merasa emosi
seperti contohnya tidak menagis saat di jaili teman temannya dia tidak ada respon
seperti menangis. karna mereka tidak mengerti apa yang mereka alami tetapi sebagian
dari mereka hanya merasa sakit secara fisik saja. Peran orang tua untuk memberikan
Para sebagian berkebutuhan khusus beberapa dari para anggota berkebutuhan khusus
penyandang disabilitas, banyak yang kurang mengerti apa yang akan dilkukan kepada
pelaku kejahatan karna itu adalah suatu bentuk untuk kekrasan dan korban elya susanti
tia akan menolak apabila di perlakukan hal yang sama. Keterbatasan penyandang
disabilitas inilah yang seringkali di manfaatkan oleh pelaku. Karena anak penyandang
disabilitas ini adalah salah satu kelompok yang begitu rentan menjadi korban
kekerasan.
fisik dan mentalnya membuat mereka jadi ttdak mengerti dan tidak memahami apa saja
yang telah menajdi hak haknya. Lingkungan juga merupakan sumber informasi yang
mendasar karena menjadi persediaan utama pemenuhan kebutuhan, dan penafsir utama
Sudah sangat biasa jika seorang anak mengalami tidak cakap hukum dalam masalah
hukum, apalagi seperti saksi anak Elya Susanti yang berkebutuhan khusus dalam
keseharinya di rumah dan di lingkungan nya saksi anak berkomunikasi melalui bahasa
tubuh seperti menoel untuk memanggil atau ingin menunjukan sesuatau. Hal inilah
yang menyebabkan ketidak pahaman terhadap saksi Elya Susanti dalam melaukan
kejahatan yang menimpanya Elya Susanti juga dapat menyebabkan anak lebih bersikap
pasrah pada saat sedang di periksa, karena dengan keterbatasan fisik dan mentalnya
saksi anak berkemungkinan tidak paham apa yang sedang dilakukan dalam persidangan
tersebut. Karena saksi anak tidak bisa mengingat lama maka elya susanti sering di
abaikan.
Dalam proses pemeriksaan, saksi anak Elya Susanti berhak untuk mendapatkan
penjelasan dan bantuan hukum untuk kepentingan proses pemeriksaan perkara yang sedang
di alaminya. Upaya yang dilakukan dalam menangani masalah yang terjadu bai itu secatra
langsung maupun secara tidak langsung itu adalah kwajiban para penegak hukum dlam
Mengapa para penegak hukum harus ikut serta dalam melakukan perlindungan anak,
karena mereka juga sangat penting guna menjaga dan melindungi korban kejahatan untuk itu
42
para penegak hukum harus mengetahui apa sja yanag menjadi haknya anak berkebutuhan
khusus. Dalam menjalankan tugasnnya para penegak hukum juga mengalami hambatan yang
kendalanya yaitu keterbatasannya ilmu elya susanti dan cara berfikirnya dan keadaan inilah
yang membuat ekya susanti tidak paham apa yang harus iya perbuat untuk dapat ia lakukan.
Pendapata tersebut dibenarkan oleh bapak Muamar Azmar Mahmud Farig S.H., M.H (Sesi
Wawancara).
Negeri Kotabumi Lampung Utara dalam mewujudkan cita cita dalam negara yang sangat
bepran aktif dlam membela keadilan di kalangan semua masyarakat yang berpengaruh untuk
Dari keterangan yang diberikan elya susanti ini dalam menjalankan proses peradilan ini
yaitu dalam persidangan dan permasalahan hukum yang sedang menimpanya pengertian
inilah di berikan untuk beberapa kali dan di adakan hanya sebatas apa saja untuk dilakukan di
dalam persidangan, pengertian ini diberikan sangat mampu untuk membuat oertambahan
ilmu. dengan begitu saksi anak Elya Susanti dapat mengikuti jalannya persidangan dengan
Memberikan penjelasan terhadap anak juga suatu hal yang tidak mudah, karena
mengingat saksi anak Elya Susanti juga memiliki keterbatasan fisik dan masih snagat
terbatsnya pengetahuan mengenai persoalan hukum serta kemampuan saki anak lemah saat
befikir untuk menagkap segala sesuatu hal yang diberitahukan apabila itu hal yang sangat
awal baginya karena anak penyandang disabilitas sangatlah tertutup, dia hanya berbicara
Dalam penjelasan tersebut juga harus menggunakan bahasa yang bisa di mengerti anak
tersebut agar bisa dapat di mengerti oleh anak dan sesuai dengan hak hakknya guna dapat
melaksanakan haknya.
oknnum yang ada seperti lemabaga hukum untuk melakukan penelitiann, guna terlaksnany
sebuah betu peraailan yag dapat membuata aanak berebutuhan husus menegrti apa yang harus
diberikan epaa masyaraat a lingkungan sekitar yang sedang mengalami tindak pidana
Menurut sudut pandang penulis, sering kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari hari
serig melihat anak yang berkebutuhan khusus sudah sering kali anak berkebutuhan khusus ini
dijadikan salah satu untuk melakuan kekerasan seksual dan deskriminasi dari para pelaku
kejahatan, hal ini dapat kita lihat dari maraknya kekerasan seksual kita ketahui dari tahun ke
Anak penyandang disabilitas ini sangatlah rentan di jadikan sebagai korban kekerasan
seksual bahkan seringkali kita mendengar bahwa berkebutuhan khusus ini sangat gampang
untuk bujuik dengan inilah yang membuat para kaum perempuan berkebutuhan khusus rentan
dijadikan korban kekerasan seksual dan banyak di temukan mereka teradekatlah yang
Dalam pemerkosaan terhadap kaum berkebutuhan khusus malah lebih sering di abaikan
karena melihatdari keadaan dan fisik anak tersebut mereka enggan melihat dan mengurus
anak yang berkebutihan khusus, untuk itu sering terjadi kejahatan datang dari sekitar
44
lingkungan anak tersebut. karna anak berkebutuhan khusus itu sudah menggangapnya sebagai
Dengan demikian untuk itu kita sebagai manusia yag kuat harus membantu dan
menajga anak yang berkebutuhan khusus karena mereka adalah manusia semppuran yang
diciptakan oleh tuhan untuk itu kita tida boleh melihatya sebagai anak yang tidak sempurna
dan kita sebagai manusia dan masyarakat yang baik harus melindungi manusia yang lemah
Secara jelas saat ini yang kita ketahui bahwa mereka tidaklah baik dan butuk untu kita
sebagai manuisa yang kuat dalam menjalankan tugas yang terjadi dan dapat di maklumi
untuk memberikan hasil yang sanagt efektif bagi lingkungan setempat dan di bagian kedua
ada yang sangat menuntut untuk mendaatkan keadilan yang sebenanr benarnya, dan masih
berkmbang Dalam melakukan tahapan terhadap berkebutuhan khusus saja tetapi kita sebagai
menjaga semuanya.
permasahan saat ini banyak pradigma pradigma dalam keterbatasa banyak masyarakat
yang memandang dan perlu bantuan khusus saat ingin melakukan sesuatu. Pradigma tersebut
tentu kurang tepat, dan yang dibutuhkan para penyandang disabilitas hanyalah akses akses
yang dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan kesmpatan yang sama seperti dengan
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimmpulan
Dari penelitian yang penulis cari terdapat banayak pembahsan san penyajian aturan
aturan hukum dalam penyandang disabilitas secara proses peradilan yang berada pada
d. Melihat usia anak yang masih dibawah umur dan berkebutuhan khusus
b. Tidak memahami akibat seperti apa yang ia hadapi secara fisik, psikologi, dan social,
Dari kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan
memebrikan rasa keadilan bagi dirinya. Tidak hanya sebatas memberikan pidana
kepada para pelaku saja, tetapi korban juga membutuhkan sebuah upaya hukum untuk
mengobati apa yang mereka derita. Perlindungan tersebut tidak hanya datang dari
keluarga atau tetangganya, tetapi negara (pemerintah) atau melalui aparat penegak
lingkungan yang nyaman bagi tumbuh kembang anak penyandang disabilitas, karena
masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya sadar mengenai bentuk dukungan
yang dapat di berikan bagi anak diabilitas yang ada di lingkungan mereka.