OUTLINE
OLEH
Nama :
Npm :
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Pidana
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
BUKITTINGGI
A. Rumusan Masalah
Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan
keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Dalam konstitusi Indonesia, anak memiliki
peran strategis yang secara tegas dinyatakan bahwa negara menjamin hak setiap anak atas
keberlangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi. Oleh karena itu kepentingan terbaik bagi anak patut dihayati sebagai
yang cepat, arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta perubahan gaya dan cara hidup sebagian orang tua yang
telah membawa perubahan sosial yang mendasar dalam kehidupan masyarakat yang
Tidak bisa dipungkuri bahwa kehidupan anak sangat bergantung pada siapa yang
merawat atau mengasuhnya dan dimana ia dibesarkan. Dalam hal ini dapat digambarkan
sebagai kertas putih yang tergan-tung pada orang dewasa yang hendak menggoreskan
tulisan.
Hak-hak anak yang seharusnya dipenuhi dan mendapatkan jaminan perlindungan adalah
hak-hak anak mencakup empat bidang yakni agama; pendidikan; kesehatan dan sosial,
sebagaimana telah diatur dalam UU No. 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU No.
Dalam relasinya dengan hukum, perlakuan terhadap anak juga mendapatkan perhatian
yang khusus. Demikian pula jika anak bersentuhan dengan hukum pidana. Anak yang
berkonflik dengan hukum maupun anak yang terposisikan sebagai korban tidak
semestinya menjadi alasan untuk yang terposisikan sebagai korban tidak semestinya
menjadi alasan untuk memperlakukan anak sama dengan orang dewasa. Hal ini
dikarenakan anak memiliki kesadaran kognitif (mens rea) yang berbeda dengan orang
dewasa. Namun bukan berarti anak tidak memiliki kecakapan hukum yang dapat
keperdataan.
Tindak pidana yang dilakukan oleh anak tentunya diakibatkan oleh berbagai faktor,
terutama faktor kondisi ekonomi, pendidikan, dan sosial Indonesia yang terpuruk
sehingga mendorong mereka untuk melakukan kejahatan. Berangkat dari hal tersebut,
maka anak yang berhadapan dengan hukum yang sering disebut sebagai “anak nakal”
Tidak hanya menjadi korban yang mendorong mereka untuk berbuat kejahatan, anak
kemudian kembali menjadi korban ketika sudah berhadapan dengan hukum atau sistem
haknya yang lain seperti tidak mendapatkan bantuan hukum ataupun pendamping,
hiburan.
internasional yang berkaitan dengan perlindungan anak, seperti Convention on The Right
of The Child.Selain itu Indonesia telah membuat Undang-Undang yang berkaitan dengan
anak, UndangUndang Nomor 3 Tahun 1997 tentang pengadilan anak, dan Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2003 tentang
perlindungan anak.Namun keseluruhan peraturan tersebut sangat lemah dalam
Selama proses pemeriksaan, anak yang sedang berkonflik dengan hukum dipaksa
mengikuti prosedur yang lazim diikuti oleh orang dewasa. Situasi ini memungkinkan
anak berada dalam keterpaksaan dimana ia harus melalui proses pemeriksaan yang telah
penyelidikan dalam menangani kasus pidana. Dalam konsepnya, perlindungan anak tidak
hanya meliputi perlindungan atas hak-haknya saja tetapi juga berkaitan dengan aspek
individualis sebab anak masih sangat tergantung pada orang dewasa, terutama orang
dewasa yang mereka kenal, disamping juga adanya fakta bahwa anak belum dapat
Hukum yang mengatur tentang anak harus lebih mengutamakan perlindungan terhadap hak-hak
asasi anak sebagaimana yang telah diatur di beberapa ke-tentuan yang berlaku, yang beberapa
diantaranya telah diperbaiki menjadi hukum nasional. Piagam Afrika adalah salah satu peraturan
yang merupakan kesepaka-tan dari beberapa negara. Pasal 1 Angka (3) Piagam Af-rika ini
menegaskan tentang pelarangan pemberlakuan segala bentuk praktik yang telah menjadi
kebiasaan, kultur dan keyakinan atau kepercayaan (religi) yang bertentangan dengan prinsip
Terkait dengan kasus hukum,seperti halnya orang dewasa,anak-anak bisa berkedudukan sebagai
korban tidak langsung,contohnya adalah anak terlantar karena orang tua masuk penjara terlibat
kasus narkoba.Di dalam kasus ada sebagai pelaku,penelitian yang ada menunjukkan bahwa
kebanyakan anak yang terlibat sebagai pelaku kejahatan,terutama kriminal memiliki orang tua