Anda di halaman 1dari 23

BANTUAN HUKUM

DI lingkungan PERADILAN AGAMA



Oleh: Leni Anggraeni,SH.,MH
DASAR HUKUM

 UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
 SEMA No. 10 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pemberian Bantuan Hukum
 Lampiran B Pedoman Pemberian Bantuan Hukum di
Lingkungan Peradilan Agama
PENGERTIAN
“BANTUAN
 HUKUM”
 Jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan
hukum secara Cuma-Cuma kepada penerima
bantuan hukum (pengertian secara umum, UU No.
16 th 2011)
 Pemberian jasa hukum yang difasilitasi oleh negara
melalui Peradilan Agama dalam perkara perdata
gugatan dan permohonan maupun perkara jinayat
(pengertian khusus, SEMA No. 10 Th 2010)
Asas-asas pelaksanaan bantuan hukum


1. Asas keadilan  menempatkan hak dan kewajiban setiap
orang secara proporsional, patut, benar, baik, dan tertib
2. Asas persamaan kedudukan di dalam hukum  setiap
orang mempunyai hak dan perlakuan yang sama di depan
hukum serta kewajiban menjunjung tinggi hukum
3. Asas keterbukaan  memberikan akses kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi secara lengkap,
benar, jujur, dan tidak memihak dalam mendapatkan
jaminan keadilan atas dasar hak secara konstitusional
Cont’d

4. Asas efisiensi  memaksimalkan pemberian
bantuan hukum melalui penggunaan sumber
anggaran yang ada
5. Asas efektivitas  menentukan pencapaian tujuan
pemberian bantuan hukum secara tepat
6. Asas akuntabilitas  setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggaraan bantuan
hukum harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat
TUJUAN BANTUAN HUKUM DI
LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA (Pasal 2)


 Membantu masyarakat pencari keadilan yang tidak
mampu secara ekonomis dalam menjalankan proses
hukum di pengadilan
 Meningkatkan akses terhadap keadilan
 Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang hukum melalui penghargaan,
pemenuhan dan perlindungan hukum terhadap hak
dan kewajibannya, dan
 Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
pencari keadilan
MACAM BANTUAN
HUKUM

Bantuan hukum dalam perkara PERDATA:
1. Pelayanan Perkara Prodeo
2. Penyelenggaraan Sidang Keliling
3. Pos Bantuan Hukum
Bantuan hukum dalam perkara PIDANA:
1. Pos Bantuan Hukum
2. Advokat Pendamping
1. PELAYANAN
PERKARA PRODEO
 Prodeo adalah proses berperkara di pengadilan secara Cuma-Cuma
dengan dibiayai negara melalui DIPA pengadilan
 Pihak dapat mengajukan gugatan permohonan berperkara secara
cuma-cuma dengan melampirkan:
 Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh
Kepala Desa/Lurah/Banjar/Nagari /Gampong yang menyatakan
bahwa benar ybs tidak mampu membayar biaya perkara, atau
 Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga
Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat, Kartu Program
Keluarga Harapan, atau Kartu Bantuan Langsung Tunai
 Pemberian izin berperkara secara prodeo hanya berlaku untuk
masing-masing tingkat peradilan dan tidak dapat diberikan untuk
semua tingkat peradilan sekaligus
Prosedur Prodeo di Pengadilan Agama

 Penggugat/Pemohon mengajukan permohonan prodep
bersamaan dengan surat gugatan/permohonan
 Tergugat/Termohon dapat mengajukan prodeo yang
disampaikan pada waktu menyampaikan jawaban
 Majelis hakim membuat Putusan Sela untuk mengabulkan atau
tidak permohonan prodeo, setelah sebelumnya memberi
kesempatan kepada pihak lawan untuk menanggapi permohonan
tersebut
 Jika permohonan prodeo tidak dikabulkan, penggugat/pemohon
diperintahkan membayar biaya perkara dalam jangka waktu 14
hari setelah diucapkannya Putusan Sela. Bila tidak dilaksanakan,
gugatan/permohonan dicoret dari daftar perkara
Prosedur Prodeo di TINGKAT
BANDING

 Permohonan prodeo diajukan ke Pengadilan Agama dalam tenggang
waktu 14 hari setelah putusan dibacakan atau diberitahukan
 Majelis Hakim PA memeriksa permohonan yang dituangkan dalam Berita
Acara
 Hasil pemeriksaan dikirim oleh PA ke PTA bersama salinan putusan
selambat-lambatnya 7 hari setelah pemeriksaan selesai
 PTA memeriksa permohonan tsb dan menjatuhkan putusan dan dikirim
ke PA asal
 Jika permohonan tidak dikabulkan, pemohon dapat mengajukan banding
dalam waktu 14 hari setelah amar penetapan diberitahukan kepada
pemohon dengan membayar biaya banding
 Jika permohonan dikabulkan, pemohon dapat mengajukan banding dalam
waktu 14 hari setelah amar penetapan diberitahukan kepada pemohon
Prosedur Prodeo di TINGKAT KASASI

 Permohonan prodeo diajukan ke Pengadilan Agama
dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan
dibacakan atau diberitahukan
 Majelis Hakim PA memeriksa permohonan yang
dituangkan dalam Berita Acara
 Hasil pemeriksaan dikirim oleh PA ke MA bersama
bundel A dan bundel B
 Majelis hakim di MA memeriksa secara bersamaan
permohonan prodeo dan pokok perkara yang
dituangkan dalam putusan akhir
2. PELAKSANAAN SIDANG
KELILING

 Sidang keliling adalah sidang yang dilaksanakan secara
tetap (berkala) atau sewaktu-waktu oleh pengadilan di
suatu tempat yang ada di dalam wilayah hukumnya tetapi
di luar tempat kedudukan pengadilan
 PA dapat menyelenggarakan sidang keliling
 Sidang keliling dilaksanakan di lokasi yang jauh dari Kantor
PA atau di lokasi yang menyulitkan para pencari keadilan
baik dari segi biaya, transportasi maupun prosesnya
 Sidang keliling dapat dilaksanakan di kantor pemerintahan
(kantor kecamatan, KUA Kecamatan, Kantor Desa) atau
gedung lainnya
Petugas Pelaksana Sidang Keliling

 Sidang keliling dilaksanakan sekurang-kurangnya
oleh satu majelis hakim
 Sidang keliling dapat diikuti oleh hakim mediator
dan pejabat serta staf PA sesuai kebutuhan
Pelaksanaan Sidang
Keliling

 Sidang keliling dilaksanakan sesuai kebutuhan
 Sidang keliling dapat melayani perkara biasa dan
perkara prodeo
 Sidang keliling dilaksanakan seefektif dan seefisien
mungkin dengan memperhatikan faktor-faktor
seperti jumlah perkara dan lokasi sidang
3. POS BANTUAN
HUKUM

 Pada setiap PA dibentuk Pos Bantuan Hukum
 Jenis jasa hukum yang diberikan oleh PBH berupa pemberian
informasi, konsultasi, advis dan pembuatan surat
gugatan/permohonan
 Pemberi jasa di PBH adalah advokat, Sarjana Hukum, dan
Sarjana Syari’ah
 Pemberi jasa di PBH berasal dari organisasi bantuan hukum
dari unsur Asosiasi Profesi Advokat, Perguruan Tinggi, dan
LSM yang terdaftar di Kemenkumham
 Pemberi jasa yang bertugas di PBH ditunjuk oleh Ketua PA
melalui kerjasama kelembagaan dengan organisasi profesi
advokat dan organisasi bantuan hukum
Penerima Jasa PBH

 Yang berhak menerima jasa PBH adalah orang yang tidak
mampu membayar jasa advokat tertutama perempuan
dan anak-anak serta penyandang disabilitas baik sebagai
penggugat, pemohon, tergugat, ataupun termohon
 Syarat mengajukan permohonan pemberian jasa dari PBH
adalah melampirkan:
 Surat Keterangan Tidak Mampu
 Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya
 Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat
yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon dan
diketahui oleh Ketua PA
Mekanisme Pemberian
Jasa
PBH
 Pemohon mengajukan permohonan jasa PBH dengan mengisi
formulir yang telah disediakan
 Permohonan dilampirkan dengan
 FC Surat Keterangan Tidak Mampu dengan memperlihatkan aslinya
 FC Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya dengan
memperlihatkan aslinya
 Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat
dan ditandatangani oleh Pemohon dan diketahui oleh Ketua PA
 Pemohon yang telah memenuhi syarat dapat langsung menerima
jasa layanan bantuan hukum pemberian informasi, advis,
konsultasi, dan pembuatan gugatan/permohonan
BANTUAN HUKUM DALAM
PERKARA JINAYAT

 Dilaksanakan di Mahkamah Syar’iyah
 Bentuk bantuan hukum dalam perkara jinayat:
 Pos Bantuan Hukum
 Advokat Pendamping
Cont’d

 Mahkamah Syar’iyah menyediakan dan mengelola
ruangan untuk Jaksa Penuntut Umum dan Ruang Tahanan
 Jasa bantuan hukum yang diberikan kepada
Tersangka/Terdakwa berupa informasi, konsultasi, dan
advis serta penyediaan advokat pendamping secara
Cuma-Cuma untuk membela kepentingan
tersangka/terdakwa jika ia tidak mampu membiayai
sendiri penasihat hukumnya
 Bantuan penyediaan advokat secara Cuma-Cuma hanya
diberikan terhadap perkara yang telah dilimpahkan oleh
JPU ke MS
Pemberi Jasa di PBH dalam Perkara
Jinayat

 Pemberi jasa di PBH adalah advokat, Sarjana Hukum,
dan Sarjana Syari’ah
 Pemberi jasa di PBH berasal dari organisasi bantuan
hukum dari unsur Asosiasi Profesi Advokat, Perguruan
Tinggi, dan LSM yang terdaftar di Kemenkumham
 Khusus untuk pendampingan terdakwa di persidangan,
pemberi jasa bantuan hukum adalah advokat
 Pemberi jasa yang bertugas di PBH ditunjuk oleh Ketua
MS melalui kerjasama kelembagaan dengan organisasi
profesi advokat dan organisasi bantuan hukum
Penerima Jasa Bantuan
Hukum

 Yang berhak menerima jasa PBH adalah orang yang
tidak mampu membayar jasa advokat tertutama
perempuan dan anak-anak serta penyandang
disabilitas baik sebagai terdakwa maupun tersangka
Mekanisme Pemberian
Jasa
PBH
 Tersangka/terdakwa mengajukan permohonan kepada PBH
dengan mengisi formulir yang telah disediakan
 Permohonan dilampirkan dengan
 FC Surat Keterangan Tidak Mampu dengan memperlihatkan aslinya
 FC Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya dengan
memperlihatkan aslinya
 Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat
dan ditandatangani oleh Pemohon dan diketahui oleh Ketua PA
 Pemohon yang telah memenuhi syarat dapat langsung menerima
jasa layanan bantuan hukum pemberian informasi, advis, dan
konsultasi
Cont’d

 Pemohon jasa bantuan hukum yang memerlukan
jasa pendampingan dalam persidangan dapat
diberikan bantuan oleh seorang advokat setelah
berkas perkaranya dilimpahkan oleh JPU ke MS
 Ketua MS menunjuk advokat untuk mendampingi
terdakwa di persidangan

Anda mungkin juga menyukai