Anda di halaman 1dari 14

MEKANISME DAN PERSYARATAN POS BANTUAN HUKUM

(POSBAKUM) DI PENGADILAN AGAMA SAMPANG

LAPORAN PRAKTIK PERADILAN

Disusun Oleh:

ALAIKAL FATONI (19382041106)

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktik peradilan yang berjudul “mekanisme layanan pos bantuan


hukum (posbakum) di pengadilan agama Sampang”,yang disusun oleh Alaikal Fatoni
telah diperiksa, disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan.

Sampang, 06 Oktober 2022

Dosen Pembimbing Lapangan

Abdul Haq Syawqi M.HI S.HI

NIP. 198502172019031006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena limpahan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik dan lancar. Laporan yang disusun dalam rangka memenuhi tugas
Laporan Praktek Peradilan.

Saya menyadari bahwa laporan yang telah saya rancang bersama jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan waktu, pengetahuan, dan pengalaman. Oleh karena
itu, saya sebagai penyusun laporan menghaturkan permohonan maaf kepada dosen
pembimbing. saya mengharap kritik dan sarannya apa yang telah saya rancang
bersama, demi tujuan untuk menyelesaikan Laporan yang telah saya buat.

Saya berharap lembaran yang saya buat ini, ikut berperan dan bisa terus
mengalir kepada semua kebutuhan dalam pendidikan dan dunia dakwah. Semoga
Allah menerima dan menjadikan karya ini bermanfaat bagi semua masyarakat. Dan
yang kami harapkan kepada dosen supaya menerima atas laporan peradilan yang telah
saya rancang.

Sampang,06 Oktober 2022

Penyusun

Alaikal Fatoni

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................iv

BAB I: PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.............................................................................2
C. Manfaat Kegiatan...........................................................................3

BAB II: PEMBAHASAN..........................................................................4

A. Mekanisme dan persyaratan pos bantuan hukum di pengadilan agama


sampang.........................................................................................4
B. Pelaksanaan posbakum di pengadilan agama sampang.................5

BAB III: PENUTUP..................................................................................7

A. Kesimpulan....................................................................................7
B. Saran ..............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................8

LAMPIRAN...............................................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hambatan utama bagi masyarakat kurang mampu terkait hukum tidak
hanya pada masalah keuangan untuk mengakses Pengadilan. Ada hal lain yang
perlu menjadi sorotan yakni minimnya pengetahuan mereka terhadap masalah
hukum ketika harus membawa perkaranya di pengadilan. Dalam mengajukan
perkara ke Pengadilan, masyarakat kurang mampu sering kali menghadapi
aturan hukum yang terkesan kaku dan prosedural. Ada konsekuensi yang harus
diterima mereka jika permohonan atau gugatan yang diajukan tidak sesuai
dengan aturan hukum yakni ditolaknya permohonan atau gugatan karena tidak
memenuhi prosedur hukum.
Negara Indonesia telah menjamin hak setiap orang atas pengakuan,
jaminan, perlindungan,dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum sebagaimana dinyatakan dengan tegas dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 28 D(1).Penjabaran atas jaminan ini tertuang dalam
berbagai Undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan akses
masyarakat terhadap hukum dan keadilan.
Sebagai pelaksanaan amanat undang-undang dan rujukan dalam
menjamin optimalisasi akses masyarakat miskin untuk memperoleh bantuan
hukum di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar‘iyah maka diperlukan suatu
pedoman pemberian bantuan hukum khususnya terkait prosedur dan
mekanisme permohonan perkara prodeo,sidang keliling dan Pos Bantuan
Hukum.Pedoman tersebut tertuang dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma)
Nomor 1 tahun 2014 tentang pedoman pemberian layanan hukum bagi
masyarakat tidak mampu di pengadilan dan Surat Edaran Direktur Jenderal
Badan Peradilan agama (ditjen badilag) nomor 0508.a/DjA/HK.00/III/2014
tentang petunjuk teknis pelaksanaan perma no.1 tahun 2014.

1
Dalam implementasinya,mekanisme yang tertuang dalam Perma Nomor 1
tahun 2014 dan Surat Edaran Ditjen Badilag tersebut seringkali membuat para
penerima layanan posbakum merasa dipersulit oleh pemberi layanan posbakum.
Sebagai contohnya penerima layanan posbakum harus bisa menunjukkan
dokumen yang menerangkan dirinya tidak mampu secara ekonomi sebelum bisa
menerima layanan posbakum. Masalah lain adalah masih ditemukannya
kesalahan pembuatan surat gugatan atau permohonan oleh petugas
Posbakum.Hal ini tentunya akan merugikan para penerima layanan posbakum
karena mereka harus melaksanakan perintah majelis hakim pemeriksa perkara
untuk memperbaiki gugatan/permohonannya di posbakum atau bahkan
permohonan atau gugatannya tidak memenuhi syarat formil
gugatan/permohonan yang mengakibatkan tidak diterimanya
gugatan/permohonan mereka.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menganalisis mekanisme
pelaksanaan layanan Posbakum di Pengadilan Agama dan bagaimana langkah
yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan layanan Posbakum berdasarkan
aturan yang ada dengan melihat kelebihan dan kekurangan layanannya
B. Tujuan
Posbakum pada pengadilan agama adalah layanan yang dibentuk oleh dan
ada pada pengadilan tingkat pertama untuk memberikan layanan hukum
berrupa informasi,konsultasi,dan advis hukum serta pembuatan dokumen
hukum yang dibutuhkan.
Tujuan adanya posbakum ini untuk mempermudah masyarakat awam
yang belum faham mengenai masalah hukum dan yang kurang mampu dalam
bidang perekonomian. layanan ini dilakukan oleh petugas posbakum yang
berasal dari lembaga pemberi laynan posbakum pengadilan yang bekerja sama
dengan pengadilan dan bertugas sesuai dengan kesepakatan jam layanan
posbakum pengdilan didalam perjanjian kerjasama.

2
C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui tentang kinerja pengadilan agama
bangkalan yang mencakuptugas dan wewenangnya.juga untuk mengetahui
proses kerja didalam posbakum dalam menangani perkara masyarakat
bangkalan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme dan persyaratan pos bantuan hukum di pengadilan agama


Sampang
Adapun pelaksanaan dan persyaratan untuk mendapatkan bantuan hukum
pada posbakum tersebut sebagaimana yang telah ditentukan dalam lampiran B
surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 10 Tahun 2010,antara lain ;
1. Penerima jasa pos bantuan hukum.
Yang berhak menerima jasa dari pos bantuan hukum adalah orang
yang tidak mampu membayara jasa advokatterutama prempuan dan anak
serta menyandang disabilitas sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku,baik sebagai penggugat/pemohon maupun tergugat/termohon dan
bantuan tersebut diberikan secara Cuma-cumatanpa dipungut biaya.
2. Jenis jasa hukum.
Jenis jasa hukum yang diberikan oleh pos bantuan hukum di
pengadilan agama sumber berupa pemberian informasi, advis, konsultasi,
pembuatan gugatan/permohonan.
3. Syarat dan mekanisme permohonan bantuan hukum.
Pemohon jasa bantuan hukum mengajukan permohonan kepada pos
bantuan hukum dengan melampirkan;
1. Mengajukan permohonan secara tertulis/lisan yang berisi sekurang-
kurangnya identitas pemohon dan uraian singkat mengenai pokok
permasalahan yang dimohonkan bantuan hukum,dengan mengisi
formulir yang telah disediakan.
2. Menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara.
3. Melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa,atau
pejabat yang setingkat di tempat tinggal pemohon bantuan
hukum;atau

4
4. Surat keterangan tunjungan sosial laainnya seperti kartu keluarga
miskin(KKM),kartu jaminan keshatan masyarakat(jamkesma),kartu
program keluarga harapan(PKH),dan kartu bantuan
langsungtunai(BLT);atau
5. Surat pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat
dan ditandatangani oleh pemohon bantuan hukum1.

B. Pelaksanaan pos bantuan hukum di pengadilan agama Sampang


Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa berdasarkan Perma No.1 tahun
2014 Dan Surat Edaran Ditjen Badilag Nomor 0508.a/DjA/HK.00/III/2014
terdapat enam mekanisme pelaksanaan layanan posbakum. Keenam mekanisme
tersebut yaitu mekanisme syarat penerima layanan, jenis layanan, syarat
pemberi layanan, mekanisme pemberian layanan, perhitungan biaya layanan
dan mekanisme pengawasan layanan posbakum pegadilan.
Setiap orang yang berperkara di pengadilan agama bangkalan baik itu
penggugat maaupun tergugat yang tidak mampu di bidang ekonomi berhak
menggunakan atau meminta bantuan pos bantuan hukum yang telah disediakan
di pengadilan agama bangkalan untuk memudahkan jalan nya perkara setiap
penggugat maupun tergugat. Terkait layanan posbakum pengadilan, ternyata
tidak hanya berupa pemberian informasi, konsultasi atau advis hukum dan
bantuan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan. Namun Posbakum
pengadilan juga memberikan layanan berupa penyediaan informasi daftar
organisasi bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau organisasi bantuan hukum
atau advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan hukumcuma-cuma.Hal
ini berarti apabila penerima layanan posbakum memerlukan bantuan hukum
berupa pendampingan di sidang pengadilan, maka petugas Posbakum akan

1
Mahkamah agung republik indonesia (pengadilan agama Sampang)

5
memberikan informasi mengenai prosedur bantuan hukum di pengadilan dan
daftar Organisasi Bantuan Hukum.2
Subjek layanan posbakum pengadilan dilakukan oleh orang-orang yang
benarbenar memiliki pengetahuan hukum yang memadai. Pemberi layanan di
Posbakum adalah petugas yang memberikan layanan di Posbakum seperti
advokat, sarjana hukum dan sarjana syariah. Pemberian layanan tersebut harus
dilakukan melalui kerjasama kelembagaan antara pengadilan dengan lembaga-
lembaga. Lembaga lembaga dimaksud berupa lembaga masyarakat sipil
penyedia advokasi hukum dan/atau unit kerja advokasi hukum pada organisasi
profesi advokat dan/atau lembaga konsultasi dan bantuan hukum perguruan
tinggi.

2
Daftar organisasi bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang nomor16 tahun 2011
tentang bantuan hukum atau organisasi bantuan hukum atau advokat lainnya yang dapat memberikan
bantuan hukum Cuma-Cuma,(undang-undang no.50 tahun 2009 tentang perubahan kedua UU No.7
tahun 1989 tentang peradilan agama),hal20.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berkaitan dengan mekanisme pengawasan, layanan posbakum pengadilan,
khususnya pengadilan agama mendapat pengawasan dari pengadilan agama
dengan mekanisme PA/MS dan lembaga penyedia petugas jasa hukum
berkewajiban melakukan evaluasi berkala sekurang-kurangnya tiga bulan sekali
terhadap pelaksanaan perjanjian kerjasama ini dan sekurang-kurangnya dua kali
dalam setahun untuk membahas permasalahan dan perkembangan yang timbul
dalam kaitannya dengan kerjasama yang dijalin. Selain itu dalam melaksanakan
pelayanan posbakum secara optimal dan terpadu, PA/MS dan lembaga penyedia
petugas jasa hukum dapat berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pelaksanaan layanan posbakum selalu dipastikan oleh pengawas (dalam hal ini
pengadilan) agar semua yang dijalankan telah sesuai dengan aturan yang berlaku.

B. SARAN
Dalam penyusunan Laporan ini kami menyadari bahwa didalam penulisan
ini terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan Laporan ini.
Dari beberapa pengamatan dan kegiatan magang yang telah dijalankan oleh
penulis, maka saran yang dapat diberikan yaitu:
Penulis berharap lembaga yang bersangkutan lebih mengembangkan serta
memperbarui informasi-informasi yang berkaitan dengan prosedur di Pengadilan
Agaman Sampang untuk mendapatkan informasinya secara mudah, tetapi juga
memudahkan masyarakat lainnya pula yang ingin mengetahui bagaimana proses
berperkara di Pengadilan Agama Sampang mulai dari prosedur sampai dengan
putusan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Surat Edaran Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor


0508.a/DjA/HK.00/III/2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perma
No.1Tahun 2014.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Amandemenke-4.

Undang-Undang No.16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum Undang-Undang No.48


Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua UU No.7 Tahun


1989 tentang Peradilan Agama.

8
LAMPIRAN

Pembukaan

Peradilan semu

9
Pelepasan

10

Anda mungkin juga menyukai