Dosen Pengampu :
Rahmat Hidayat, SH., MH
Disusun Oleh :
Rahmawat / 2020001036
Alhamdulillah puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “SUSUNAN DAN PERADILAN AGAMA”
dapat saya selesaikan dengan baik. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat saya susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua saya yang telah memberikan banyak kontribusi bagi saya, dosen pembimbing saya,
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu saya dalam berbagai hal. Harapan
saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena
itu saya memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. menerima kritik
dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan permasalahan adalah :
1. Apa dasar hukum pengadilan agama ?
2. Bagaimana susunan dan tugas wewenang dari pengadilan agama ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dasar hukum pengadilan agama
2. Untuk mengetahui susunan dan tugas wewenang dari pengadilan agama
BAB II
PEMBAHASAN
Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur
dalam Undang-undang ini. Pengadilan Agama berkedudukan di kotamadya atau di ibu kota
kabupaten, dan daerah hukumnya meliputi wilayah kotamadya atau kabupaten. Pengadilan
Tinggi Agama berkedudukan dipropinsi,dan daerah hukumnya meliputi wilayah Propinsi.
Dasar hukum peradilan agama dalam Undang Undang Dasar 1945 adalah diatur oleh Pasal
24 yang pada ayat (1) menjelaskan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Undang
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah terakhir kalinya
dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, yang dalam Pasal 2 menegaskan bahwa
peradilan agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam undang
undang. Selanjutnya dalam 2 Pasal 2 ayat (1) menerangkan bahwa kekuasaan kehakiman di
lingkungan peradilan agama dilaksanakan oleh pengadilan agama dan pengadilan tinggi
agama.
A. Kesimpulan
Pengadilaan agama adalah Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-
orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf dan shadaqah.
Dasar hukum peradilan agama adalah kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Serta susunan peradilan agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris,
dan Juru Sita.
B. Saran
Saran untuk para pembaca untuk memahami tentang susunan peradilan agama agar lebih
memahami dari tugas dan wewenang tentang peradilan agama.