3
PENGERTIAN NARKOBA
1. NARKOTIKA
Zat atau obat yg berasal tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis, yg dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik bukan Narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
1. FISIK
BERAT BADAN TURUN DRASTIS, MATA TERLIHAT CEKUNG DAN
MERAH, MUKA PUCAT, DAN BIBIR KEHITAMAN, TANGAN PENUH
BINTIK-BINTIK MERAH SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA BEKAS
LUKA SAYATRAN, GORESAN DAN PERUBAHAN WARNA KULIT DITEMPAT
BEKAS SUNTIKAN, BUANG AIR BESAR DAN KECIL KURANG LANCAR,
SEMBELIT ATAU SAKIT PERUT TANPA ALASAN YANG JELAS
2. EMOSI
SANGAT SENSETIF DAN CEPAT BOSAN, BILA DITEGUR ASTAU
DIMARAHI DIA MALAH MENUNJUKKAN SIKAP MEMBANFKAN,
EMOSINYA NAIUK TURUN DAN TIDAK RAGU UNTUK
MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR DENGAN
KELUARGA, ATAU ORANG DISEKITARNYA NAFSU MAKAN
TIDAK MENENTU.
CIRI –CIRI PENGGUNA NARKOBA SECARA KHUSUS
3. PERILAKU
MALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG JAWAB DAN
TUGAS2 RUTIN-RUTINNYA, MENUNJUKKAN SIKAP TIDAK
PEDULI DAN JAUH DARI KELUARGA, SERING BERTEMU DGN
ORANG YG TIDAK DIKENAL KELUARGA, PERGI TANPA PAMIT
DAN PULANG LEWAT TENGAH MALAM , SUKA MENCURI UANG
DIRUMAH, SEKOLAH MAUPUN TEMPAT PEKERJAANNYA.
CIRI –CIRI PENGGUNA ATAS NARKOBA YG DIKONSUMSI
1. PECANDU PUTAW
SERING MENYENDIRI DITEMPAT GELAP SAMBIL DENGAR MUSIK,
MALAS MANDI KARENA KONDISI BADAN SELALU KEDINGINAN,
BADAN KURUS, LAYU SELALU APATIS TERHADAP LAWAN JENIS.
3. PECANDU SHABU-SHABU
GAMPANG GELISAH DAN SERBA SALAH MELAKUKAN APA SAJA,
JARANG MAU MENATAP MATA JIKA DIAJAK BICARA, MATA
SERING JELALATAN, KARAKTERNYA DOMINAN CURIGA APALAGI
PADA ORANG YG BARU DIKENAL, BADAN BERKERINGAT, MESKI
BERADA DIRUANG BER AC SUKA MARAH DAN SENSITIF.
FAKTOR LINGKUNGAN
1. Kesempatan/ situasi seperti diskotik, tempat Hiburan,
rekreasi, pesta, dll.
2. Solidaritas kelompok sebaya.
3. Ajakan, rayuan, atau iming-iming.
4. Lingkungan yg membiarkan maraknya penggunaan,
penjualan bebas obat2an/narkoba.
5. Lemahnya gakkum,
6. Bisnis yg teroganisir ditutup-tutupi oleh masyarakat
sendiri
PENGARUH JANGKA PANJANG
Respon sistem Stres
turun
Kerusakan Otak,
G Perubahan kimiawi
otak peningkatan
A
aktivasi dari otak
Peningkatan Resiko
N Kanker, khususnya
paru-paru, kepala
J
dan leher
Penyakit-penyakit
A pernafasan ( batuk,
berdahak ) dan
infeksi paru
Disfungsi sistem
kekebalan ( infeksi
bakteri dan tumor )
Membahayakan
janin selama 17
kehamilan
PENGARUH JANGKA PANJANG
PUTAUW Overdosis vatal
Kerusakan Vena
Penyakit Infeksi
Resiko tinggi untuk HIV /
AIDS dan hepatitis
H Infeksi pada selaput dan
katup Jantung
E Komplikasi Paru-paru
R Masalah pernafasan
Abses
O Penyakit Hati
I Berat badan Lahir rendah
dan keterlambatan
N
perkembangan
Keguguran spontan
Radang Kulit dan Jaringan
18
PENGARUH Stroke, kejang, sakit kepala
K
Mulut kering, bibir kering dan pecah-pecah
Kerusakan gigi ( akibat menggertakan gigi
S
saat intoksikasi )
Masalah menelan
a. Jalin hubungan kasih sayang & komunikasi yang harmonis sejak balita
b. Berikan info tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba & pentingnnya jaga kondisi
serta pergaulan yang sehat
c. Biasakan / siapkan makanan dirumah & hindari jajan diluar
d. Kenali & amati teman bergaul anak dan keluarga saling tukar info tentang pergaulan
mereka
e. Konsultasi dokter / psikiater jika lihat / timbul gejala yang kurang wajar dari anak
3. PERAN GURU
a. Berikan giat positif terhadap anak didik.
b. Infokan, koordinasikan dengan orang tua bila anak didik perilakunya kurang wajar
( buat onar dsb.)
c. Kerjasama dengan Polri untuk pembinaan & penyuluhan serta razia thdp anak didik.
d. Sosialisasikan di lingkungan didik untuk semangat & waspadai serta perangi ancaman
bahaya Narkoba.
a. Berikan penyuluhan kepada umat / jemaatnya pada tiap – tiap kesempatan berkhotbah
tentang larangan / jauhi Narkoba, miras, & Prostitusi.
b. Adakan pendekatan / pembinaan psiklogis keagamaan terhadap pengaruh Narkoba.
a. Bentuk kuat organisasi / LSM yang peduli & perangi Narkoba yg dikoordinasi BNN.
b. Ikuti proses penanganan / sidik perkara Narkoba.
c. Bersikap proaktif untuk berikan info penting kepada Polri jika temukan, lihat, dengar
tentang masalah Narkoba.
Berarti bahwa kepedulian & peran serta masyarakat sangat besar dalam mendukung
tugas Polri dalam membarantas Narkoba
Pasal 54 :
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial.
Pasal 55 :
(1) Orang tua atau wali dari pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk
mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
(2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan
oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah
untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
Pasal 104 :
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta
membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Pasal 111 :
(1) menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana
denda maksimum Rp. 8 M
(2) Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 112:
a. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun denda 800 ( delapan ratus) juta dan paling banyak 8 (delapan) milyar;
b. Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika
gol I bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidan penjara paling
lama seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
Pasal 114 :
a. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan narkotika golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda 1 (satu) milyar
dan paling banyak 10 (sepuluh) milyar; dan
b. Dalam ayat 1 bilamana berat melebihi 1 kilogram (tanaman) atau lima batang
pohon, atau beratnya 5 (lima) gram bukan tanaman pidana penjara paling singkat
6 (enam) tahun maksimal 20 (dua puluh) tahun dengan denda ditamabah 1/3
(sepertiga) nilai tersebut diatas.
Pasal 127 :
Setiap Penyalahguna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama
1 (satu) tahun.
Pasal 129:
Dipidana minimal 4 (empat) tahun dan Maks 20 (dua puluh) tahun dan denda Maks Rp. 5 M
setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum:
Pasal 132:
Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana narkotika dipidana
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau denda 50 (lima puluh) juta.
Pasal 134 :
a. Pecandu narkotika yang sudah cukup umur dan dengan sengaja tidak melaporkan diri
dipidana dengan pidana kurungan 6 (enam) bulan atau pidana denda 2 (dua) juta.
b. Keluarga dari pecandu narkotika yang dengan sengaja tidak melaporkan dipidana dengan
pidana penjara 3 (tiga) bulan.
26
Pasal 138
Setiap orang yang menghalang-halangi atau mempersulit penyidikan serta penuntutan dan
pemeriksaan tindak pidana narkotika/ prekursor dimuka sidang pengadilan dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana denda 500 (lima ratus) juta.
Pasal 146
1. Terhadap warga negara asing yg mekukan tindak pidana narkotika dan atau prekursor
narkotika dan telah menjalani pidananya sebagaimana didalam UU ini, dilakukan pengusiran
keluar wilayah RI.
2. Warga negara asing yg telah diusir sebagaimana dimaksud pd ayat 1 dilarang masuk kembali
ke wilayah RI.
3. Warganegara asing yg pernah lakukan tindak pidana narkotika diluar negeri, dilarang
memasuki wilayah RI.
Pasal 147 :
Dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 10 tahun dan pidana denda
paling sedikit seratus juta dan paling banyak satu milyar bagi :
a. Pimpinan RS, PUSKESMAS, Balai pengobatan, sarana penyimpanan sediaan farmasi milik
pemerintah dan apotek yg edarkan gol 1 & 2 BUKAN untuk kepentingan pelayanan
kesehatan.
b. Pimpinan lembaga ilmu pengetahuan yg tanam, beli, simpan, kuasai narkotika bukan utk
kepentingan ilmu pengetahuan.