HIGH
ALERT
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah terkait obat. Tuntutan pasien dan
masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmaian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Asuhan
Kefarmasian (pharmaceutical care). (Kementerian Kesehatan, 2014).
Cara yang paling efektif untuk menangani permasalahan kejadian pemberian obat yaitu
dengan cara memperbaiki sistem penyimpanannya. Dengan mengurangi atau mengeleminasi
kejadian tersebut dan meningkatkan proses penyimpanan obat-obatan yang perlu diwaspadai
(high alert) dengan cara memisahkan obat-obat high alert tersebut
dengan obat lain agar tidak terjadi kesalahan saat pengambilan obat dalam keadaan
darurat di Rumah Sakit. Rumah Sakit harus mengembangkan suatu kebijakan atau prosedur
untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di Rumah
Sakit, seperti di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pemberian label sangat penting untuk obat-obat
yang high alert untuk mencegah pemberian yang tidak sesuai/ kurang hati-hati. (Departemen
Kesehatan, 2008).
Pengertian
Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medication) adalah sejumlah obat-obatan yang
memiliki resiko tinggi menyebabkan bahaya besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat.
Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) merupakan obat yang presentasinya tinggi
dalam menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan atau kejadian sentinel (Sentinel Event), obat
yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diingikan (Adverse Outcome) termasuk obat-
obat yang tampak mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/ NORUM, atau Look- Alike Sound-
Alike/ LASA), termasuk pula elektrolit konsentrat tinggi. Jadi, obat yang perlu diwaspadai
merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi , terdaftar dalam kategori obat yang
beresiko tinggi, dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi kesalahan dalam
penggunaan.
Tujuan
1. Panduan ini ditetapkan pada obat-obatan yang ditetapkan sebagai high alert
medications di RSUD Maba.
2. Pelaksana panduan ini adalah seluruh staf di RSUD Maba.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Kewajiban dan Tanggung Jawab
a. Seluruh staf RSUD Maba
- Mengetahui obat-obat yang termasuk dalam golongan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert)
- Melaporkan bila melihat adanya kesalahan dalam penggunaan obat high alert
b. Perawat yang bertugas di unit/ruangan yang tersedia obat high alert
Bertanggung jawab dalam penyimpanan obat-obat high alert yang diizinkan
disimpan di ruangan tersebut.
c. Petugas di Instalasi Farmasi
- Bertanggung jawab menyimpan obat-obat termasuk golongan obat-obat high
alert
- Bertanggung jawab memberi label obat-obat high alert sampai pada kemasan
terkecil
d. Kepala Instalasi /Kepala Ruangan
Memastikan seluruh staf di instalasi/ruangan memahami prosedur
penyimpanan dan penggunaan obat-obat high alert
e. Jajaran Manajemen
- Memantau dan memastikan bahwa panduan pengelolaan obat high alert
dilaksanakan dengan baik oleh kepala instalasi/ruangan
- Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan pengelolaan obat high
alert.
2. Daftar Obat-Obat Yang Termasuk Obat-Obat High Alert di RSUD Maba
b. Obat-obat high alert golongan elektrolit pekat atau elektrolit konsentrat tinggi yang
disimpan di unit perawatan pasien harus dilengkapi dengan peringatan garis merah
bertuliskan hati-hati high alert medications, harus diberi label yang jelas yaitu stiker
merah berbentuk oval bertuliskan HIGH ALERT berwarna putih disimpan pada area
yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-
hati, berikan selotip merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat high alert
yang terpisah dari obat lain.
c. Obat Psikotropika, disimpan secara terpisah di dalam lemari khusus dan pintu terkunci, di
ruangan dan gudang farmasi harus berkunci ganda dan setiap penanggung jawab ruangan
bertanggung jawab terhadap kunci lemari serta keamanan penyimpanan psikotropika.
d. Obat LASA (Look Alike-Sound Alike) merupakan sebuah peringatan (Warning) untuk
keselamatan pasien (Patient Safety), obat-obatan yang bentuk/ rupanya mirip dan
pengucapannya/ namanya mirip TIDAK BOLEH diletakkan berdekatan, walaupun
terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi atau diantarai minimal satu
atau dua item obat yang lain, beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap
kotak penyimpanan obat dan menampilkan kandungan aktif dari obat tersebut.
e. Obat-obatan high alert selain golongan elektrolit konsentrat pekat dan obat
NORUM/ dapat disimpan di unit perawatan dan disimpan di lokasi dengan akses
terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
HIGH
ALERT
HIGH
ALERT
Label persegi empat dengan tulisan LASA (warna hijau untuk obat yang kekuatan
kecil,warna kuning untuk obat kekuatan sedang dan warna biru untuk obat kekuatan
besar, misalnya : Piracetam 400 mg, Piracetam 800 mg dan Piracetam 1200 mg)
- Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap kotak penyimpanan obat
dan menampilkan kandungan aktif dari obat tersebut.
- Obat LASA diberi stiker warna biru dengan tulisan LASA warna hitam dan
ditempelkan pada kotak obat
- Jika obat LASA (nama sama) memiliki 3 (tuga) kekuatan berbeda maka; - Obat
LASA kekuatan besar diberi stiker biru,- Obat LASA kekuatan sedang diberi stiker
kuning, - Obat LASA kekuatan kecil diberi stiker hijau.
- Jika obat LASA (nama sama) hanya ada 2 (dua) kekuatan yang berbeda maka; -
Obat LASA dengan kekuatan besar diberi stiker biru, - Obat LASA dengan
kekuatan kecil diberi stiker hijau.
Obat-obatan yang masuk dalam daftar obat LASA diberikan label, hanya pada
tempat penyimpanan saja, tidak ditempel di kemasan.
Kesimpulan
1. High Alert adalah sejumlah obat-obatan yang memiliki resiko tinggi menyebabkan
bahaya yang besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat, merupakan obat yang
presentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan atau kenjadian
sentinel (sentinel event).
2. Obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome) termasuk obat-obat yang tampak mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/
NORUM), atau Look Alike-Sound Alike/ LASA), termasuk pula elektrolit konsentrat
tinggi.
3. Obat-obat high alert diberi label “HIGH ALERT” disetiap kemasan obat dan dipisahkan
dari obat lain, obat-obatan yang tampak mirip (Nama obat Rupa dan Ucapan Mirip/
NORUM), atau Look Alike Sound Alike/ LASA) disimpan dan diantarai satu atau dua
item obat yang lain, diberi label bertuliskan LASA dengan tulisan tinta hitam dengan
stiker biru disetiap kotak obat. Jika obat LASA yang memiliki 3 (tiga) kekuatan berbeda
maka; obat LASA kekuatan besar diberi stiker biru,kekuatan sedang diberi stiker kuning,
kekuatan kecil diberi stiker hijau, jika obat LASA yang memiliki 2 (dua) kekuatan yang
berbeda, maka; obat LASA dengan kekuatan besar diberi stiker biru dan kekuatan kecil
diberi stiker hijau.
4. Obat-obat high alert golongan elektrolit pekat yang disimpan di unit perawatan pasien
(IGD,VK dan HCU) dilengkapi dengan peringatan garis merah bertuliskan “hati-hati high
alert medications”, diberi label atau stiker merah bertuliskan HIGH ALERT Double
Check dengan tulisan berwarna putih dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restricted).
5. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai dari
peresepan, penyimpanan, pelabelan, penyiapan di Instalasi Farmasi dan ruang perawatan
sampai ke pemberian obat kepada pasien.
6. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR
7. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan.
Saran
BAB I PENDAHULUAN
Pengertian ……………………………………………………………………………………… 2
Tujuan ……………………………………………………………………………………………….. 2
BAB V PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………………. 13
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya dan tidak lupa pula salam dan syalawat kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabatnya sehingga kami dapat menyelesaikan buku panduan tentang
peningkatan obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medication).
Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam manajemen dan
pemberian obat yang perlu diwaspadai (high alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi
dan keselamatan pasien di Rumah Sakit, meningkatkan keselamatan pasein Rumah Sakit,
mencegah terjadinya kesalahan (sentinel event) dalam pelayanan obat yang perlu diwaspadai
kepada pasien dan meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Buku Panduan ini sangat membantu para tenaga kesehatan khususnya di lingkup RSUD
Maba karena berisi daftar obat-obat high alert, peresepan, penyimpanan, penyiapan dan
pemberian serta pelabelan.
Buku panduan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan buku panduan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman di Instalasi Farmasi, Pokja SKP, dr.
Calice J sebagai ketua tim kami, ibu Fadillah Yakub, SKM selaku koordinator pokja SKP,
terkhusus Malik Ibrahim, S.Pi, yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku panduan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki buku panduan ini.
Akhir kata kami berharap dengan adanya buku panduan Peningkatan Obat yang Perlu
Diwaspadai (High Alert Medications) dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam,
POKJA SKP