Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I.

PENDAHULUAN
Saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga

belum lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori keperawatan sangat


menjanjikan apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori tersebut menguraikan dan
menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit, melainkan juga
menguraikan peran perawat dalam pengkajian dan intervensi. Namun sampai saat ini
teori-teori keperawatan tersebut masih dalam tahap awal dari penerapan keperawatan
keluarga. Teori-teori keluarga memiliki gambaran yang jauh lebih lengkap dan
memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang perilaku keluarga (teori ilmu
sosial keluarga) dan intervensi keluarga (teori terapi keluarga), tapi perlu dirumuskan
ulang atau diadaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan perspektif
keperawatan.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori
Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori
sistem, teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teoriteori utama yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teoriteori lain yang ikut berperan kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori
komunikasi, peran dan stress keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga dan strategi
intervensi didasarkan pada identifikasi data, sosial kultural, perkembangan, struktural,
fungsional, dan pengkajian stress serta koping.
Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan
batas-batasnya. Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang
diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan
bergantungan satu dengan yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu
tertentu. Teori sistem merupakan suatu cara untuk menjelaskan sebuah unit keluarga
sebagai sebuah unit yang berkaitan dan berinteraksi dengan sistem yang lain.
Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa
keluarga adalah kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah, atau siklus
kehidupan, yang perlu dikaji jika dinamika kelompok diinterpretasikan secara penuh

dan akurat (Duvall, dan Miller, 1985). Teori perkembangan keluarga menguraikan
perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri
tahap perkembangan yang diskrit. Konsep tentang tahap-tahap siklus kehidupan
keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga ;
keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan
anggota keluarga.
Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai
sistem sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan
karakteristik teori sistem. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada
keluarga bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga
dan lingkungan eksternal dan internal.

II. MODEL PENGKAJIAN KELUARGA DARI FRIEDMAN


Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu :
A. Mengidentifikasi data
B. Tahap dan riwayat perkembangan
C. Data lingkungan
D. Struktur keluarga
E. Fungsi keluarga
F. Stress, koping dan adaptasi keluarga
Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji
keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang
dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian
masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus
di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh
keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:
A. Identifikasi Data Keluarga
Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk
mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagai upaya untuk
lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :
1. Nama keluarga
2. Alamat dan nomor telepon
3. Komposisi keluarga
Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai
bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa
komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juga keluarga besar
lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi
tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.
Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang
sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang
tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut
dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga.

Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman :


N
o

Nama
Keluarga

Jenis
Kelamin

Hubungan

Tempat/Tanggal
Lahir

Pekerjaan

Pendidikan

1 Bapak
2 Ibu
3 Anak
tertua
4 ..
Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga
atau

pohon

keluarga.

Genogram

merupakan

sebuah

diagram

yang

menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan


pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumbersumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal (lintas
generasi) dan horisontal (dalam generasi yang sama) dan dapat membantu kita
berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari
hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan
hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram
keluarga memuat informasi tentang tiga generasi (keluarga inti dan keluarga
asal masing-masing / orang tua keluarga inti). Genogram juga dapat
menentukan tipe dari keluarga. Berikut adalah petunjuk penulisan genogram
keluarga menurut Friedman:

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Kawin

Anak Angkat

Kasus utama

Pisah

Aborsi/keguguran

Meninggal

Cerai

Kembar

Tidak menikah

Anggota
rumah
tangga

4. Tipe Bentuk Keluarga


Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah.
Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.
5. Latar Belakang Budaya Keluarga
Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk
memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya
mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun
keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar
individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kebudayaan merupakan
hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga
meliputi :
a. Identitas suku bangsa
b. Jaringan sosial keluarga ( kelompok etnis yang sama )
c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara
etnis bersifat homogen )
d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan

e. Bahasa yang digunakan sehari-hari


f. Kebiasaan diit dan berpakaian
g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )
h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga
( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )
i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan
tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan
dengan kesehatan.
j. Negara asal dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
6. Identifikasi Religius
Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif
keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai
agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.
7. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )
Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup
keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga,
karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal
rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat
mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya
secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami
dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu
dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :
a.

Status kelas Sosial


Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan
keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan
keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu
kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah
bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.

b. Status Ekonomi
Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh
keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah
dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh
keluarga, bagaimana keluarga mengaturnya secara finansial. Selain itu
juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut
memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga
terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti
asuransi kesehatan dan lain-lain.
c. Mobilitas Kelas Sosial
Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan
terjadinya

perubahan

kelas

sosial,

serta

bagaimana

keluarga

menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.


8. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang.
Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu
luang. Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi
bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan
bersama (nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga ,
bersepeda bersama keluarga dll )
d.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3. Riwayat keluarga Inti.
Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian

terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang


bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau
pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan (perceraian,
kematian, kehilangan)
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua (riwayat kesehatan,
seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )
B. Lingkungan Keluarga
Meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang
yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas
dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :
a. Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar)
b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan
(ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga), jumlah jendela, keadaan
ventilasi dan penerangan (sinar matahari), macam perabot rumah tangga
dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan
rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air
minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan
dapur (kebersihan, sanitasi, keamanan). Perlu dikaji pula perasaan
subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga,
pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah.
Lingkungan luar rumah meliputi keamanan (bahaya-bahaya yang
mengancam) dan pembuangan sampah.
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas.
Menjelaskan tentang :
b. Karakteristik

fisik

dari

lingkungan,

yang

meliputi

tipe

lingkungan/komunitas (desa, sub kota, kota), tipe tempat tinggal


( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan /

kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan


umum ( fisik, sosial, ekonomi ),
c. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi
kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang
berlangsung.
d. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitasfasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain
e. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh
keluarga
f. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga
dalam mengakses fasilitas yang ada.
g. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.
3.

Mobilitas geografis keluarga


Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat,
berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas
geografis keluarga tersebut (transportasi yang digunakan keluarga,
kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah).

4.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga
melakukan interaksi dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana
keluarga memandang kelompok masyarakatnya.

5.

Sistem pendukung keluarga


Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada
sistem pendukung keluarga adalah Informal (jumlah anggota keluarga
yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga
memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang
membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga
lain yang terkait (ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat
terutama yang berhubungan dengan kesehatan)

C. Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi
yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota
keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam
mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana
pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.
3. Struktur Peran
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur peran formal
1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga
dalam melaksanakan peran tersebut.
2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan
harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
b. Struktur peran informal
1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam
keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali
peran tersebut sering dilakukan secara konsisten
2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran
disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluarga
c. Analisa Model Peran
1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga
dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai
tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.
2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dan sebagai orang tua

10

d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran


1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial
mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.
2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran
3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.
4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.
4. Nilai-Nilai Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman
adalah :
b. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga
c. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya
d. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga
e. Identifikasi sejauhmana keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga
serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.
f. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
g. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan
keluarga terhadap nilai keluarga
h. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.
D. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :
1. Fungsi Afektif
Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :
a. Pola kebutuhan keluarga
1)

Sejauh mana keluarga mengetahui


kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu
menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.

2)

Sejauhmana

keluarga

mengahargai

kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluarga

11

b. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga


1) Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu
sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung
2) Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama
lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.
c. Keterpisahan dan keterikatan dalam keluarga
Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan
keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah
tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga
2. Fungsi Sosialisasi
Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :
a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan
usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan
dalam keluarga
b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak
c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga
d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak
f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggi mendapat masalah dalam
membesarkan anak
g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :
a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.
1) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan
2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.
3) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting
yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.
4) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapat

12

b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.


c. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
yang sakit.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
E.

Koping Keluarga
Pengkajian koping keluarga meliputi :
1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh
keluarga, serta lamanya dan kekuatan stressor yang dialami oleh keluarga.
2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.
3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang
digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta

strategi koping

internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.


4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi
bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam
terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos
keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

13

III. APLIKASI MODEL PENGKAJIAN FRIEDMAN DALAM KASUS


KELUARGA DENGAN DIABETES MILITUS
Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus
dengan masalah utama Diabetes Militus meliputi :
1.

Data Umum
Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian
pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam
pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri
diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia
berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah
resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).

2.

Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan
yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan
diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan
secara genetik. (Price, 1995)

3.

Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga
maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial
ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada
tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat
seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.

4.

Riwayat Kesehatan
Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit
keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga
merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji

14

tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan


kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
5.

Karakteristik Lingkungan
Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik rumah,
tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung keluarga dimana
karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang kurang pas dapat
menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita diabetes melitus bila
mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh.

6.

Fungsi Keluarga
a.

Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi
ini merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit
keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap
kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak
terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam
mengenal tanda-tanda gangguan kesehatan selanjutnya.

b.

Fungsi Keperawatan
1)

Untuk

mengetahui

kemampuan

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah


kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan ejala
serta yang mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan
keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh
keluarga akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena diabetes
melitus memerlukan perawatan yang khusus yaitu mengenai

15

pengaturan makannya. Jadi disini keluarga perlu tahu bagaimana cara


pengaturan makan yang benar pada diabetes melitus.
2)

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan


mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah
bagaimana keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga
terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga mengambil
keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.

3)

Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga


yang sakit. Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui
keadaan penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit
diabetes melitus.

4)

Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara


lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga
mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan dapat
mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.

5)

Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan


fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung terhadap kesehatan
seseorang.

c.

Fungsi Sosialisasi
Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti
ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga
maupun didalam komunitas sekitas keluarga.

d.

Fungsi Reproduksi
Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk
mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena
diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu
dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional
ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis
kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.

16

e.

Fungsi Ekonomi
Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan
penyakit. Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari
pertolongan

dokter

ataupun

petugas

kesehatan

lainnya.

(Friedman, 1998 ).

17

IV. PENUTUP
Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu
keluarga dan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan
individu dan keluarga. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga harus mampu
membantu keluarga untuk mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan pribadi dari anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang
optimum. Friedman mencoba membuat suatu format pengkajian keluarga yang
mampu menggali aspek-aspek yang penting dalam membantu keluarga dengan
didasari oleh tiga teori utama yaitu teori perkembangan keluarga, teori sistem dan
teori struktural fungsional.
Bila bekerja dengan keluarga atau individu yang bermasalah, teori
perkembangan keluarga membantu para profesional kesehatan keluarga berpikir
tentang siklus kehidupan keluarga yang telah membentuk konteks dimana masalahmasalah keluarga dan individu terjadi. Sedangkan teori sistem lebih memandang
keluarga sebagai suatu sistem sosial yang hidup. Keluarga merupakan sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang mempunyai hubungan erat
satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu

yakni fungsi-fungsi keluarga. Perspektif

struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan


mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dengan lingkungan eksternal dan
internal.
Pendekatan perkembangan dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang
perkembangan keluarga dan tugas-tugas siklus kehidupan, menguji perubahanperubahan dalam kehidupan keluarga dari waktu ke waktu dan mengkaji bagaimana
sebuah keluarga menangani tugas-tugas perkembangan. Pendekatan sistem umum
yang diterapkan pada keluarga juga diperlukan untuk memandang proses adaptasi dan
komunikasi dalam keluarga. Analisa struktural fungsional cenderung mengemukakan
suatu pandangan terhadap keluarga yang bersifat statis, sementara itu teori
perkembangan dan teori sistem menangani peruabahan dari waktu ke waktu dengan
baik. Ketiga teori ini saling melengkapi dalam format pengkajian keluarga Friedman
untuk membantu perawat keluarga memberikan asuhan keperawatan yang optimal.

18

DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M., (1998), Family Nursing : Research,Theory and Practice. 4th
edition, Norwalk CT, Appleton & Lange
Friedman, Marilyn M., (1998), Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik, edisi 3,
EGC, Jakarta.
Wright, Lorraine M., (1994), Nurses and Families : A Guide toFamily Asseement and
Intervention, second edition, DNLM

19

Anda mungkin juga menyukai