I.
PENDAHULUAN
Saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga
dan akurat (Duvall, dan Miller, 1985). Teori perkembangan keluarga menguraikan
perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri
tahap perkembangan yang diskrit. Konsep tentang tahap-tahap siklus kehidupan
keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga ;
keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan
anggota keluarga.
Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai
sistem sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan
karakteristik teori sistem. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada
keluarga bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga
dan lingkungan eksternal dan internal.
Nama
Keluarga
Jenis
Kelamin
Hubungan
Tempat/Tanggal
Lahir
Pekerjaan
Pendidikan
1 Bapak
2 Ibu
3 Anak
tertua
4 ..
Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga
atau
pohon
keluarga.
Genogram
merupakan
sebuah
diagram
yang
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Kawin
Anak Angkat
Kasus utama
Pisah
Aborsi/keguguran
Meninggal
Cerai
Kembar
Tidak menikah
Anggota
rumah
tangga
b. Status Ekonomi
Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh
keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah
dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh
keluarga, bagaimana keluarga mengaturnya secara finansial. Selain itu
juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut
memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga
terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti
asuransi kesehatan dan lain-lain.
c. Mobilitas Kelas Sosial
Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan
terjadinya
perubahan
kelas
sosial,
serta
bagaimana
keluarga
fisik
dari
lingkungan,
yang
meliputi
tipe
4.
5.
C. Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi
yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota
keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam
mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana
pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.
3. Struktur Peran
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur peran formal
1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga
dalam melaksanakan peran tersebut.
2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan
harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
b. Struktur peran informal
1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam
keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali
peran tersebut sering dilakukan secara konsisten
2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran
disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluarga
c. Analisa Model Peran
1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga
dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai
tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.
2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dan sebagai orang tua
10
2)
Sejauhmana
keluarga
mengahargai
11
12
Koping Keluarga
Pengkajian koping keluarga meliputi :
1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh
keluarga, serta lamanya dan kekuatan stressor yang dialami oleh keluarga.
2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.
3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang
digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta
strategi koping
13
Data Umum
Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian
pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam
pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri
diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia
berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah
resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).
2.
Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan
yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan
diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan
secara genetik. (Price, 1995)
3.
Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga
maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial
ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada
tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat
seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.
4.
Riwayat Kesehatan
Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit
keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga
merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji
14
Karakteristik Lingkungan
Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik rumah,
tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung keluarga dimana
karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang kurang pas dapat
menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita diabetes melitus bila
mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh.
6.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi
ini merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit
keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap
kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak
terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam
mengenal tanda-tanda gangguan kesehatan selanjutnya.
b.
Fungsi Keperawatan
1)
Untuk
mengetahui
kemampuan
keluarga
mengenal
masalah
15
3)
4)
5)
c.
Fungsi Sosialisasi
Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti
ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga
maupun didalam komunitas sekitas keluarga.
d.
Fungsi Reproduksi
Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk
mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena
diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu
dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional
ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis
kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.
16
e.
Fungsi Ekonomi
Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan
penyakit. Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari
pertolongan
dokter
ataupun
petugas
kesehatan
lainnya.
(Friedman, 1998 ).
17
IV. PENUTUP
Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu
keluarga dan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan
individu dan keluarga. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga harus mampu
membantu keluarga untuk mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan pribadi dari anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang
optimum. Friedman mencoba membuat suatu format pengkajian keluarga yang
mampu menggali aspek-aspek yang penting dalam membantu keluarga dengan
didasari oleh tiga teori utama yaitu teori perkembangan keluarga, teori sistem dan
teori struktural fungsional.
Bila bekerja dengan keluarga atau individu yang bermasalah, teori
perkembangan keluarga membantu para profesional kesehatan keluarga berpikir
tentang siklus kehidupan keluarga yang telah membentuk konteks dimana masalahmasalah keluarga dan individu terjadi. Sedangkan teori sistem lebih memandang
keluarga sebagai suatu sistem sosial yang hidup. Keluarga merupakan sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang mempunyai hubungan erat
satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu
18
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M., (1998), Family Nursing : Research,Theory and Practice. 4th
edition, Norwalk CT, Appleton & Lange
Friedman, Marilyn M., (1998), Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik, edisi 3,
EGC, Jakarta.
Wright, Lorraine M., (1994), Nurses and Families : A Guide toFamily Asseement and
Intervention, second edition, DNLM
19