Anda di halaman 1dari 7

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PENDAHULUAN

I.

Kasus (Masalah Utama) Harga Diri Rendah

II.

Proses Terjadinya

A. Pengertian Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai dengan ideal diri. (Keliat, 1998) Self Esteem dipengaruhi oleh pengalaman individu dalam perkembangan fungsi ego, dimana anak-anak yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan internal dan eksternal biasanya memiliki perasaan aman terhadap lingkungan dan menunjukkan self esteem yang positif. Sedangkan individu yang memiliki harga diri rendah cenderung untuk mempersepsikan lingkungannya negatif dan sangat mengancam. Mungkin pernah mengalami depresi atau gangguan dalam fungsi egonya (Ontong 1995 dalam Yosep, 2010). B. Rentang Respon Respon Adaptif Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Kerancuan identitas Respon Maladaptif Depersonalisasi

1) Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima 2) Konsep diri positif adalah konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi sosial 3) Harga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adaptif dengan konsep diri maladaptif. Merasa diri tidak berharga, terhina, dan terhempas dalam kehidupan, selalu gagal dan salah. 4) Kerancuan identitas adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikososial

kepribadian pada masa dewasa yang harmonis. 5) Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain. C. Penyebab Hasil riset Malhi (2008) menyimpulkan bahwa Harga Diri Rendah diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini menyebabkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang rendah menyebabkan upaya yang rendah. Selanjutnya hal ini menyebabkan penampilan seseorang yang tidak optimal.

1) Faktor Predisposisi Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah antara lain : a. Penolakan orang tua yang tidak realistis b. Pengalaman kegagalan yang berulang-ulang c. Kurang mempunyai tanggung jawab personal d. Ketergantungan pada orang lain e. Ideal diri yang tidak realistis

2) Faktor Presipitasi a. Kehilangan bagian tubuh b. Perubahan penampilan atau bentuk tubuh

c. Kegagalan atau produktivitas yang menurun

Secara umum gangguan konsep diri Harga Diri Rendah dapat terjadi secara situasional dan kronik (Yosep, 2010). a. Situasional Terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya kecelakaan, putus sekolah, perceraian, PHK, perasaan malu karena sesuatu terjadi pada dirinya (perkosaan atau pernah dipenjara). Hal ini terjadi karena: a) Privacy klien yang kurang diperhatikan b) Harapan akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh tidak sesuai harapan karena penyakit yang dialami c) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai privacy klien misalnya: berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan

sebelumnya b. Kronis Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung sebelum sakit atau dirawat, dimana klien mempunyai cara berpikir yang negatif.

D. Tanda dan Gejala Mengejek dan mengkritik diri Merasa bersalah dan khawatir, menghukum, atau menolak diri sendiri Mengalami gejala fisik, misalnya tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat Menunda keputusan Sulit bergaul Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi Merusak diri Merusak / melukai orang lain Perasaan tidak mampu Pandangan hidup yang pesimistis

III.

Tidak menerima pujian Penurunan produktivitas Penolakan terhadap kemampuan diri Kurang memperhatikan perawatan diri Berpakaian tidak rapih Selera makan berkurang Tidak berani menatap lawan bicara Lebih banyak menunduk Bicara lambat dengan nada suara lemah

A. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri, menarik diri

Harga diri rendah

Koping Individu Inefektif

Penolakan orang tua yang tidak realistis, Pengalaman kegagalan yang berulang-ulang, tanggung Kurang jawab

mempunyai

personal, Ketergantungan pada orang lain, Ideal diri yang tidak realistis

B. Data Yang Perlu Dikaji DS : Adanya ungkapan yang menegatifkan diri. Mengeluh tidak mampu dilakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya. Ungkapan mengkritik diri sendiri, mengejek dan menyalahgunakan diri sendiri DO : Menarik diri Berpakaian tidak rapih Tidak berani menatap lawan bicara Lebih banyak menunduk Bicara lambat dengan nada suara lemah

IV.

Diagnosa Keperawatan Harga diri rendah situasional / Harga diri rendah kronis

V.

Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan untuk Pasien: 1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan 3) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan 4) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan 5) Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih Tujuan untuk keluarga : 1) Keluarga membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien 2) Keluarga memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih dimiliki pasien

3) Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien 4) Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien

Tindakan Keperawatan Untuk Pasien SP 1 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang dapat digunakan 3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih 5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien 6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan SP 2 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2. Melatih kemampuan kedua 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Tindakan Keperawatan untuk keluarga SP 1 1. Menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, serta proses terjadinya 3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah

SP 2 1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah 2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien harga diri rendah SP 3 1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (dischange planning) 2. Menjelaskan follow up

pasien setelah pulang VI. Daftar Pustaka

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung: PT Refika Aditama Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC Keliat, Budi Anna, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai