B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
a. <100.000/μL
b. Diatesis hemoragik yang merupakan akibat yang timbul karena kelainan faal
hemostasis yaitu kelainan patologik pada dinding pembuluh darah mengakibatkan:
- Simple easy bruising (mudah memar)
- Purpura senilis, karena atrofi jaringan penyangga pembuluh darah kulit terlihat
terutama pada aspek dorsal lengan bawah atau tangan.
- Purpura steroid, karena terpai steroid yang mengakibatkan atrofi jaringan ikat
penyangga kapiler bawah kulit sehingga pembuluh darah mudah pecah.
- Scurvy, yaitu terjadi pada defisiensi vitamin C, zat intersel yang tidak sempurna
dapat menyebabkan petechie perifolikular, memar, dan perdarahan mukosa
c. Ditemukan adanya petechie, yaitu perdarahan yang halus terjadi di bawah kulit yang
akan manifes dengan gesekan yang lemah. Petechie timbul sebab jumlah trombosit
yang ada tidak mencukupi untuk membuat sumbat trombosit dan karena penurunan
resistensi kapiler darah.
- Mudah atau memar yang berlebihan
- Pendarahan dari luka yang berkepanjangan
- Pendarahan spontan dari gusi atau hidung
- Ada darah dalam air seni atau kotoran
- Menstruasi berat
- Adanya darah dalam urin dan feses
- Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.
KOMPLIKASI
- Syock hipovolemik
- Penurunan curah jantung
- Purpura, ekimosis, dan petekie
PATOFISIOLOGI
Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena faktor
tertentu seperti Autoimun (suatu kelainan pada sistem imun yang disebabkan oleh produksi
antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain
itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau lisis), maka akan terjadi kerusakan
trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini
yang kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam sirkulasi
darah(TROMBOSITOPENIA)
PATHWAY
TROMBOSITOPENIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu :
a) Darah rutin(Hematologi Rutin) seperti:
Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi dalam transport
oksigen ke tubuh. Normal : (male : 4.5-6,5 x 10^12/L dan female : 3.9 - 5.6 x 10^12/L)
Hemoglobin -Hb- (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam eritrosit yang
berfungsi membawa oksigen ke tubuh) pada kompoenn darah. Normal (male
: 12.5-16.5 x 10^9 /L dan female: 11.5-15.5 x 10^9 /L)
Leukosit(WBC) : mengetahui kelainan sel darah putih. Normal ( adults: 4000-10000
/UL dan children : 5000-15000 /UL)
Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi keping-keping darah apakah mengalami
gangguan pembekuan darah atau idak, pemantauan dan evaluasi perdarahan. Normal
(150.000-450.000/UL)
Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia, kehilangan darah.
Normal (male : 40-54%, female : 36-47% dan children : 32-42%)
Laju Endap Darah (LED) : mengukur laju pengendapan (dalam mm/jam) dari eritrosit
pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan. LED meningkat yaitu menunjukkan
meningkatnya kadar imunogloblin atau protein akut dan merupakan
penanda nonspesifik dari adanya radang atau infeksi.
Bleedding time memanjang dengan waktu pembekuan normal
b) BMP
Biopsi Bone Marrow (BMP) dapat dilakukan jika segala cara telah dilakukan sampai
pemberian obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan pada pasien, jadi
untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksa bone marrow (pengambilan
cairan sumsum tulang belakang) karena dicurigai ada penyakit lain selain ITP.
KASUS
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, tubuhnya muncul bintik – bintik kemerahan ditangan
dan di kaki, lebam dibadannya tanpa ada trauma pukulan, mimisan, lemas, dan pusing.
Kemudian anak A dibawa ke RS Tugurejo, TD : 116/90 mmHg, suhu 37,1oc, RR 20x/menit, nadi
98x/menit. Apa yang harus dilakukan perawat untuk menangani kasus tersebut?
1. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : 10 Januari 2019
Jam : 14.30 WIB
IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : An. A
Umur : 12 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan :-
Agama/Suku :Islam / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat Rumah :Semarang
Dx. Medik : ITP
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Y
Alamat : Semarang
Hubungan dgn pasien : Ayah
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : An.A mengatakan badannya lemas dan kepala pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga An.A mengatakan awalnya An.A tidak mengeluh apapun. An. A melakukan
kegiatan seperti biasa tiba-tiba 2 hari sebelum masuk rumah sakit badan An.A muncul
bintik-bintik kemerahan di tangan dan kaki muncul lebam di badannya tanpa ada
trauma pukulan, sempat mimisan ketika dirumah. An.A merasa lemas dan pusing.
Kemudian An. A pada tanggal 10 Januari 2019 dibawa ke RS Tugurejo untuk
mendapat penanganan lebih lanjut. Di IGD An.A diberi infus RL 25tpm, ranitidine 1
amp.
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Keluarga An. A mengatakan sudah pernah masuk RS 1x sebelumnya karena
demam,tidak ada alergi obat, imunisasi lengkap
Riwayat kehamilan dan kelahiran
- prenatal : baik, gizinya terpenuhi
- intranatal : persalinan normal, tanpa ada komplikasi saat melahirkan
- postnatal : kondisi baik, tidak ikterik
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Keluarga pasien mengatakan dikeluarga tidak ada
penyakit munurun ataupun menular.
PEMERIKSAAN FISIK
a. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis, GCS total : 15
2. Tekanan Darah : 116/ 90 mmHg
3. Suhu : 37, 1 ˚C
4. Pernapasan : 20x/menit
5. Nadi :98 kali per menit
b. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 23.5 cm
2. Tinggi Badan :145 cm Berat Badan : 43,4 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 20,6 kg/m2
4. Z Score:
3 POLA ELIMINASI
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien BAB 2 hari 1x dengan
konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, BAK 5-6x/hari
Di Rumah Sakit : belum bisa BAB, BAK 5-6x/hari
Makan/minum 3
Eliminasi 3
Mandi 3
Mobilitas 2
Berpakaian 3
Aktivitas harian 2
9 POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah : tidak ada masalah pada organ reproduksi
Di Rumah Sakit : organ reproduksi normal
DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal: 10 Januari 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Lekosit L 0,95 10^g/L 6,0-17,5
Eritrosit 5,39 10^g/L 4,0-6,0
Hemoglobin 14,60 g/Cl 10,5-13,5
Hematokrit 42,80 % 32,0-44,0
Trombosit L 6 10^g/L 150,0-400,0
b. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2019
Pemeriksaan USG- abdomen
Kesan : sonografi abdomen dalam batas normal, tidak ditemukan efusi maupun asites
c. PEMERIKSAAN EKG
-
d. TERAPI
No Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. RL 25tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
2. NaCl 0,9% 20tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
3. Dexametason 3x1/2 mg IV Kortikosteroid
4. Ranitidin 3x1/2mg IV Menurunkan produksi
asam lambung
5. Ulsafat 3x1/2mg IV Menyembuhkan tukak
lambung
ANALISA DATA
NO HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH TTD,
TGL NAMA
1. Kamis, 10 DS: pasien mengatakan Koagulopati Risiko tinggi
Januari badan lemas, badan inheren pendarahan
2019 muncul bintik-bintik (Trombositop
merah, sempat mimmisan eni)
ketika dirumah
DO : pasien tampak
menahan nyeri
NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi pendarahan berhubungan dengan koagulopati inheren
(Trombositopeni)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kondisi gangguan metabolik
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUUAN INTERVENSI TTD,
NAMA
1. Risiko tinggi Setelah dilakukan tindakan 1. catat nilai HB, HT, dan
pendarahan keperawatan 3x24 jam trombosit
diharapkan masalah risiko 2. Lindungi pasien dari
tinggi pendarahan dapat trauma yang dapat
teratasi dengan menyebabkan pendarahan
KH : 3. Kolaborasi dalam
- tidak ada bintik merah bentuk plasma darah
- trombosit pada jumlah
normal
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. observasi nyeri
keperawatan 1x24 jam 2. Monitor ttv
diharapkan masalah nyeri 3. Ajarkan teknik relaksasi
akut dapat teratasi dengan nafas dalam / kompres air
KH : hangat
- skala nyeri berkurang dari 4. Kolaborasi pemberian
4 menjadi 1 analgetik
- pasien mampu mengontrol
nyeri
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kulit adanya
kulit keperawatan 3x24 jam kemerahan
diharapkan masalah 2. Monitor status nutrisi
kerusakan integritas kulit 3. Anjurkan pasien
dapat teratasi dengan menggunakan pakaian
KH : yang longgar
- memar menghilang 4. Kolaborasi dengan tim
- integritas kulit yang baik medis pemberian obat.
bisa dipertahankan