Anda di halaman 1dari 16

Psikologis Kehamilan

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok


pada mata kuliah “psikologis Kehamilan, Persalinan dan Nifas”

Dosen Pengampu:

Resmawati S.ST.M. Keb

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
RAHMI FITRIANI( 202009004)

ISMAWATI RAMLI (202009105)

AFRIANI (202009099)

FARHANA (202009102)

RAMI (202009108)

S1 Pendidikan Bidan

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Itkes Muhammadiyah Sidrap

Tahun 2021/2022

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT.karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Psikologis Kehamilan ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta semoga salam
tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada Ibu Resmawati S.ST.M. Keb selaku dosen mata kuliah
Psokolgi Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.

Dalam penulisan makalah ini,kami meyadari masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan,baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para pembaca
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Teteaji, 13 Maret 2021

Kelompok 1

Daftar isi

ii
Kata Pengantar......................................................................................................ii

Daftar isi. ...............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rmusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan Makalah...........................................................................................3
D. Manfaat ................................................................................................3

Bab II Pembahasan................................................................................................4

A. Tahapan psikologis ibu hamil......................................................................4


1. Trimester I..............................................................................................4
2. Trimester II.............................................................................................5
3. Trimester III...........................................................................................7
B. Dukungan suami pada Psikologis ibu hamil................................................8

Bab III Lampiran Kasus.....................................................................................10

A. Identitas ...............................................................................................10
B. Gangguan Psikologis yang Dialami Ny.P..................................................10
C. Dokumentasi Wawancara...........................................................................11

Bab IV Penutup ...............................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................12

Daftar Pustaka ................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa
berbedabaik secara psikis maupun secara fisik. Perubahan yang terlihat jelas
adalahperubahan fisik yang ditandai dengan kenaikan berat badan, perut yang
membuncitdan payudara yang membesar. Perubahan fisik tersebut mau tidak
mau akanmemberikan pengaruh juga terhadap kondisi psikologis ibu. Adanya
perubahantersebut akan menimbulkan suatu kesadaran dalam diri ibu tersebut
bahwa ada yangtidak sama, dan dapat memberikan efek negatif dan positif
kepada ibu yangbersangkutan (Gredler, 2002).
Pada beberapa wanita, kehamilan pertama juga menimbulkan hal-hal yang
berbeda yang tidak dirasakan oleh wanita lainnya secara umum. Pada
beberapa wanita kehamilan pertama dapat menjadi suatu beban dan rasa
terbuang karena tidakdapat melakukan aktivitas keseharian seperti biasa
sebelum adanya kehamilan. Dalam beberapa kasus teijadi wanita yang merasa
dirinya terbuang dan disisihkan dari pergaulan dan hal tersebut akan
menimbulkan tekanan secara psikologis yang dapat menimbulkan stress pada
wanita (Aprianawati dan Sulistyorini, 2010).
Berdasarakan survei LSI, diketahui bahwa dari 100 orang ibu yang
mengalamikehamilan untuk pertama kali, terdapat sekitar 52 orang yang
mengalami kecemasandan gangguan psikologis yang disebabkan oleh
ketidaktahuan mereka akan kondisisedang dialami (Hasil Survei LSI tahun
2007). Ketidaktahuan akan kondisi yangsedang mereka alami tersebut akan
menyebabkan penanganan yang salah dalammenyikapi masa kehamilan untuk
pertama kalinya.Berdasarkan data1 dari Klinik Bersalin Nurul Trisulo di
Bekonang tahun 2011pada bulan Desember-Februari 2011 sejumlah 16 ibu
hamil, enam diantaranya ibuhamil kehamilan pertama dengan usia kehamilan
sama yaitu sembilan bulan ataumasa dimana akan menghadapi persalinan

1
mengalami cemas bahkan stress, karenakondisi emosional ibu hamil yang
labil saat menghadapi persalinan berupa rasa tegang di otot dan kelelahan,
terutama di otot-otot dada, leher dan punggung, gelisahserta gangguan tidur
dan keluhan pada perut. Labilitas emosi tersebut dapat jugaditunjukkan
dengan menangis tanpa sebab bahkan beberapa waktu bisa tertawa.Menurut
bidan yang menanganinya bahwa ibu yang menangis pada masa
kehamilanmerupakan bentuk stres ibu hamil kehamilan pertama.

Banyak wanita yang melaporkan bahwa menjadi hamil adalah


suatupengalaman kreatif yang memuaskan suatu narsistik yang mendasar.
Perilakunegatif terhadap kehamilan seringkah disertai dengan rasa takut akan
kelahiran anakatau peranan menjadi ibu. Selama kehamilan, khususnya jika
merupakan kehamilanyang pertama, ibu merekapitulasi stadium awal
perkembanganya sendiri. Rasa takutyang tidak disadari dan khayalan yang
berhubungan dengan kehamilan pertamasering kali merupakan pusat konsep
penggabungan dengan ibunya sendiri. Jikaibunya sendiri merupakan model
peran yang buruk, rasa kompetensi maternal wanita tersebut mungkin
terganggu, dan tidak adanya kepercayaan sebelum dansesudah kelahiran bayi
teijadi (Kartono, 1998).

Ibu hamil dituntut menjaga hati, perasaannya agar tidak terpancing emosi.
Karena emosi disini akan mengganggu pertumbuhan janin didalam perutnya.
Jadisuami atau orang terdekat disekitar ibu hamil harus menjaga kestabilan
emosidengan baik. Emosi itu merupakan bentuk luapan perasaan bisa positif
atau negatifyang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu. Reaksi emosi itu
bisa berupapositif berupa rasa senang, bahagia atau negatif berupa marah,
sedih bahkanmenangis. Kadang ibu hamil cenderung memunculkan gangguan
emosionalyangberupa perubahan fisik maupun psikis yang terjadi
selamakehamilan (Wulandari,2004).
Dijelaskan Aprianawati dan Sulistyorini (2010) bahwa kecemasan dapat
menimbulkan individu mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu
memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari

2
kenyataan hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan
lebih lanjutsehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat
meningkatkan intensitasemosional secara keseluruhan. Oleh sebab itu, ibu
hamil perlu mengendalikan diriagar dapat menjaga kestabilan emosinya.
Ketidakstabilan emosi ibu hamil mempengaruhi tingkat kecemasan ibu san
ibu hamil dipengaruhi oleh oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik.
B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, ada keterkaitan antara tipe
kepribadian dengan kecemasan pada ibu hamil serta bagaimana dukungan
suami dapat memengaruhi kecemasan pada ibu hamil.Sehingga dapat
diidentifikasi bahwa masalah penelitian ini dapat dirumuskan kedalam
beberapa pertanyaan, dintaranya:

1. Apakah terdapat pengaruh terhadap kecemasan pada ibu hamil?

2. Apakah terdapat pengaruh dukungan suami terhadap kecemasan pada


ibu hamil?

3. Apakah kepribadian dukungan suami dan keluarga secara bersama-


sama berpengaruh terhadap kecemasan pada ibu hamil?

C. Tujuan Makalah
Tujuan ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang relevan
dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian dianalisis dan ditarik
kesimpulan.Selain itu tujuan adalah untuk menguji:
1. Pengaruh terhadap kecemasan pada ibu hamil
2. Pengaruh dukungan suami terhadap kecemasan pada ibu hamil
3. Pengaruh dukungan suami dan keluarga secara bersama-sama terhadap
kecemasan pada ibu hamil

D. Manfaat

Penulisan makalah ini ditujukan kepada ibu hamil dan suaminya, supaya
ibu hamil mendapatkan perhatian lebih dari suaminya baik secara fisik
maupun psikologis.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahapan Psikologis pada Ibu Hamil

1.Trimester pertama

Menurut Notoatmodjo (2011), menyatakan bahwa pengetahuan adalah


hasil dari tahu yang teijadi setelah proses penginderaan terhadap satu objek
tertentu. Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian Rahmawati, L &
Ningsih, M.P.(2017) tentang tingkat pengetahuan tentangperubahan
psikologis pada kehamilan trimester I didapatkan hasil lebih darisebagian
responden memiliki pengetahuan rendah.
Pada trimester I sering dikatakan sebagai masa penentuan. Penentuan
untuk membuktikan bahwa wanita dalamkeadaan hamil.Pada saat inilah
tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk mendapatkan informasi
kenyataan akan kehamilannya. Pada trimester I sering kali timbul
kecemasan dan rasa kebahagiaan bercampur keraguan dengan kehamilannya
antara iya atau tidak, terjadi perubahan emosi sehingga berisiko tinggi
terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman, adanya perubahan
hormonal, dan morning sickness. Diperkirakan ada 80% ibu mengalami
perubahan psikologis, seperti rasa kecewa, sikap penolakan, cemas dan rasa
sedih (Janiwarty, 2013).
Menurut asumsi peneliti masih banyaknya ditemukan responden
yangbelum memiliki pemahaman yang baiktentang perubahan psikologis
padatrimester pertama. Jika dilihat dari karakteristik responden banyak
berusiamuda, hal ini menyebabkan pengalamanmereka dalam masa
kehamilan di trimesterpertama masih terbilang baru sehinggamereka belum
memahami betul perubahanyang terjadi memasuki masa kehamilantrimester
pertama.

4
Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, Bunda akan mengalami
kelelahan, mual, nyeri punggung bawah dan sebagainya. Progestoren juga
dikaitkan dengan perubahan suasana hati, kewaspadaan, dan menangis tanpa
alasan.Sangat umum bagi ibu yang baru pertama kali mengalami gejala
kecemasan ringan. Ini disebabkan oleh rasa takut kehilangan anak, dan
hampir setiap ibu hamil dalam situasi ini memiliki kekhawatiran yang sama
persis.
Cara mengatasinya:

1. Cari kesibukan agar Bunda tidak memiliki celah untuk berpikir hal-hal
negatif dan stres.
2. Cari dukungan agar Bunda tidak merasa kesepian. Komunikasikan
segala yang Bunda rasakan dan butuhkan kepada orang tua, keluarga
dan teman.
3. Memahami situasi yang sedang terjadi itu penting, sehingga Bunda bisa
mengatasinya.
4. Meditasi atau melakukan yoga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan
stres dan membuat rileks selama kehamilan.

2. Trimester kedua

Menurut Janiwarty (2013) Trimester kedua sering disebut sebagai periode


kesehatan yang baik yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan
bebas darisegala ketidaknyamanan yang normaldialami saat hamil.Secara
umum periode trimester kedua dikelompokkan menjadi dua fase yakni
prequickeckening (sebelumada pergerakan janin yang dirasakan ibu)dan
postquickeckening (setelah ada pergerakan janin yang dirasakan ibu).

Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian Rahmawati, L & Ningsih,


M.P.(2017) tentang tingkat pengetahuan tentang perubahan psikologis pada
kehamilan trimester kedua di dapatkan hasil sebagian responden 63,9%
memiliki pengetahuan tinggi. Sebagian responden sudah memiliki,

5
pengetahuan tinggi tentang perubahan psikologis pada kehamilan trimester
kedua,serta sudah memahami tentang perubahan-perubahan yang teijadi.
Menurut asumsi peneliti banyaknyaresponden yang telah mengetahui
tentangperubahan psikologis pada trimester keduadisebabkan karena mereka
telahmendapatkan pengetahuan baru dariberbagai pihak seperti petugas
kesehatan,hingga mencari informasi sendiri dariberbagai sumber, sehingga
mereka lebihsiap dalam memasuki kehamilan di trimester kedua ini dan
mereka telahmengerti tentang perubahan psikolog pada masa kehamilan.
Disamping itu pada kehamilantrimester kedua ini ibu mulai
merasakanpergerakanjanin yang dikandungnya,sehingga untuk menambah
pengetahuantentang kehamilan menjadi lebih semangat
Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana hati,
mual di pagi hari biasanya hilang pada trimester kedua. Tapi sebagai
gantinya, Bunda mungkin akan menjadi pelupa dan kurang teratur dari
biasanya. Peningkatan berat badan dan ekspansi fisik tubuh juga bisa
menimbulkan masalah pada tampilan.Meski emosi kehamilan pada trimester
ini biasanya tidak terlalu ekstrem, tapi tetap dapat mempengaruhi secara
signifikan.

Cara mengatasinya:

1. Belajar menangani beberapa hal yang dikhawatirkan. Dokter mungkin


akan menyarankan untuk melakukan tes darah atau tes amniosentesis
untuk memprediksi cacat lahir pada janin seperti Down's Syndrome.
2. Bangun ikatan dengan pasangan. Penting bagi Bunda dan Ayah
menghabiskan waktu berkualitas bersama. Cara ini berguna untuk
mempertahankan ikatan emosional Bunda.
3. Belajar untuk mencintai diri sendiri meskipun mengalami perubahan
fisik dalam perkembangan janin. Jika kenaikan berat badan sangat
mempengaruhi, Bunda dapat mencoba latihan kardio sederhana yang

6
disetujui oleh dokter. Selain tetap fit, kardio dapat mengurangi
kemungkinan diabetes saat kehamilan.

3. Trimester ketiga

Pelupa dan hal lain dari trimester sebelumnya mungkin masih Bunda
alami. Namun saat semakin mendekatinya tanggal kelahiran, Bunda
mungkin mulai mengalami sedikit kecemasan tentang persalinan.Bunda juga
akan mengalami lebih banyak sakit fisik, seperti sakit punggung, leher, kaki
dan tulang rusuk. Rasa sakit ini akan memperburuk suasana hati.

Perubahan psikologis ibu hamilperiode trimester ketiga terasa lebih


kompleks dan lebih meningkat kembalidari kehamilan trimester
sebelumnya.Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin
membesar. Kondisi ini tidakjarang menimbulkan masalah seperti posisitidur
yang kurang nyaman dan mudahterserang rasa lelah atau kehidupan emosi
yang fluktuatif. Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga ini.
Wanita khawatir terhadap hidupnya dan bayinya dia tidak akan tahu kapan
dia melahirkan.Ibu lebih sering bermimpi tentang bayinya,atau tentang
proses persalinan serta ketakutan akan kehilangan bayinya (Janiwarty,
2013).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmawati, L & Ningsih,
M.P.(2017) tentang tingkat pengetahuan tentangperubahan psikologis pada
kehamilantrimester ketiga didapatkan hasil lebih darisebagian responden
memiliki pengetahuan rendah 66,7% tentang perubahanpsikologis trimester
III.
Diketahui ternyata masih banyak responden yang belum mengerti bahwa
memasuki trimester ketiga mereka akanlebih merasakan perbedaan kondisi
psikologis. Menurut asumsi peneliti masih banyaknya ditemukan responden
yang belum memiliki pemahaman yang baik tentang perubahan psikologis
pada trimester ketiga karena memasuki masamelahirkan sudah dekat maka
perubahan psikologis ibu tentu akan berbeda dari sebelumnya sehingga

7
mereka belum siapdengan kondisi yang akan dirasakannya,terlebih lagi pada
responden dengan kelahiran anak pertama.
Cara mengatasinya:

1. Tetap tenang meski merasa cemas dengan waktu persalinan yang


semakin dekat. Bunda sudah mulai bisa untuk mempertimbangkan
proses persalinan dan dampak yang akan dimiliki bayi. Stres emosional
selama kehamilan dapat memiliki efek negatif pada bayi.
2. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang memiliki jumlah
hormon stres yang tinggi, kortisol, jauh lebih mungkin mengalami
keguguran. Karena itu, Bunda bisa melakukan latihan yoga, pernapasan
dan meditasi agar lebih rileks dan positif.
3. Kunjungan dokter kandungan di trimester akhir ini sangat penting.
Hormon Bunda akan mengalami perubahan lebih dari sebelumnya,
sehingga menanyakan pada dokter tentang bagaimana cara
menghadapinya menjadi cara yang bijak.
4. Persiapkan rumah untuk menyambut bayi yang baru lahir. Ini termasuk
membuat ruang tidur anak dan memastikan memiliki persediaan dasar
seperti popok, obat bayi, botol susu, dan sebagainya. Selain itu, ini bisa
menjadi pengalihan dari stres dan kecemasan

B. Dukungan Suami Terhadap Ibu Hamil

Dukungan suami dapat diberikan dalam beberapa bentuk, yaitu, dukungan


informasional.Dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan
penilaian.Dukungan suami merupakan sikap, tindakan dan penerimaan segala
hal yang teijadi pada istrinya. Suami akan selalu mendukung dan selalu siap
siaga memberikan pertolongan jika diperlukan. Suami adalah orang yang
pertama kali yang menjadi sumber pertolongan istri yang sedang hamil,
diantaranya.kesehatan ibu hamil dalam hal kebutuhan makan dan minum,
istirahat, terhindarnya ibu hami dari kelelahan, dan lain-lain.

8
Dukungankonkrit suami kepada istrinya berupa mengajak istrinya untuk
mencari pertolongan kepada penyedia layanan seperti dokter,bidan,
puskesmas dan rumah sakit, lalu dukunganinformasional suami dapat berupa
informan seperti pemberian saran, sugesti, informasi yang bisa digunakan
untuk mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukunganinformasional
ini adalah dapat menekan munculnya suatu stress karena informasi yang
diberikan dapat memberikan sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek
dalam dukungan informasional ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi.Suami bertindak sebagai pembimbingyang memberikan
umpan balik dan menengahi pemecahan masalah.Selain itu, suami juga dapat
memberikan support, penghargaan dan perhatian. Bentuk dukungan
emosional suami adalah sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasaan

9
BAB III

LAMPIRAN KASUS
A. Identitas

Nama = Ny P

Usia = 19 thn

Pekerjaan = Mahasiswi dan Ibu Rumah Tangga

Agama = Islam

Kehamilan = 1 (pertama)

Usia kehamilan = 5 bulan (21 minggu )

B. Gangguan psikologis kehamilan yang dialami Ny.P

1. TRIMESTER I (1-3) BULAN


Gangguan psikologis yang dialami Ny.P pada masa kehamilan
yang masih awal-awal ialah pusing, suasana hati yang berubah-ubah,
cemas, mual-mual, muntah setelah makan dan kelelahan.
2. TRIMESTER II (4-5) BULAN
Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana
hati, mual di pagi hari biasanya hilang pada trimester kedua. Tapi
sebagai gantinya, Ny.P mengalami tidur yang kurang teratur dari
sebelumnya Peningkatan berat badan dan ekspansi fisik tubuh juga
terjadi pada Ny. P dan membuat beliau merasa cemas akan perubahan
yang berkelanjutan sampai melahirkan

10
C. Dokumentasi wawancara

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Gambar 1.3 Gambar 1.4

Gambar 1.5

11
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dukungan suami memiliki peran yang
tinggi terhadap kecemasan atau masalah psikologis yang dialami ibu
hamil.Suami memberikan support,penghargaan dan perhatian. Dukungan
suami sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat pemulihan
terhadap kecemasan-kecemasan yang dialami ibu hamil.

B. Saran
Berdasarkan hasil penulisan, maka saran-saran yang dapat diberikan
penulis untuk ibu hamil yaitu sebaiknya ibu hamil dalam menjalani
kehamilannya berusaha terbuka mengenai hal-hal yang dirasakannya
kepada suami dan lingkungan sosialnya, karenahal ini dapat membantu
komunikasi diantara suami dan istri untuk menghadapi masa kehamilan
terutama masa menjelang persalinan dengan baik, selama kehamilan ibu
hamil memperluas wawasan mengenai persalinan dan hal-hal yang
berhubungan dengan parenting, berusaha terbuka dengan lingkungan
sosial mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehamilannya, hal ini
diperlukan guna memberikan wawasan untuk ibu hamil sehingga dapat
mengantisipasi hal-hal yang dapat menggangu selama masa kehamilan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, Irawan, 2001, Daftar Pasien Klinik Bersalin Nurul Trisolo, Bekonang Sukohaijo
http://eprints.ums.ac.id/17311/2/BAB_I.pdf ( Diakses tanggal 13 maret 2021).
Janiwarty, B & Pieter, H.Z. 2013.Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu teori dan
Terapannya.Yogyakarta : Rapha Publishing.
Notoatmodjo, S. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rieneka
Rahmawati, L & Ningsih, M.P. 2017.Gambara Pengetahhuan Ibu Hamil Tentang
Perubahan
Psikologis Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Pariaman. Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol. 8No.l hlm.1-9. Padang : Poltekkes Kemenkes Padang.

iv

Anda mungkin juga menyukai