PENDAHULUAN
A Latar Belakang
perubahan hingga pada masa lansia, masa lansia pada wanita merupakan masa
disebut dengan fase menopouse. Fase ini merupakan fase terakhir dalam
umum dan pola kehidupan. Perubahan hormonal pada masa menopouse akan
menimbulkan gejala fisik dan psikis, sebenarnya hal ini normal dialami setiap
wanita, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi psikis pada masa
menopouse seperti faktor budaya dan persepsi individual sehingga gejala yang
(Setiyaningrum, 2014)
telur,rahim, lapisan otot rahim, dan kelenturan kelamin serta kekuatannya akan
Nadhilah,2020)
data WHO ( World Health Organization) pada tahun 2025 jumlah wanita
menopouse di Asia akan mengalami peningkatan dari angka 107 juta jiwa akan
gejala premenopause pada usia 40 tahun dan puncaknya tercapai pada usia 50
tahun yaitu terjadinya masa menopause dimana pada masa menopause wanita
tentang perubahan fisik dan psikis yang dialami selama premenopouse dan
premenopouse. (Hawari,2013).
B. Rumusan Masalah
Berdasararkan uraian latar belakang diatas, Peneliti merumuskan
C. Tujuan Penelitian
menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: tingkat kecemasan ibu
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menopouse
2. Manfaat Praktis
Puskesmas
Penelitian selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan
1. Pengertrian kecemasan
Bahasa Latiin “ angustus “ yang artinya kaku dan “ango, anci” artinya
individu pada suatu hal penting dan mengesampingkan hal yang lain. Pada
tingkat kecemasan berat atau tinggi, persepsi individu akan lebih mengalami
penurunan, hanya meikirkan hal kecil bahkan mengabaikan hal yang lainnya,
dapat melanda siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin dan kelompok usia
kondisi tertentu yang membuat perasaan yang tidak nyaman yang dapat terjadi
Faktor dasar kecemasan terdiri dari hal hal berupoa stres, kondisi fisik
terhadap penyakit, faktor lingkungan, hinga hal hal yang terjadi di masa
kecemasan memiliki relasi yang kuat dengan ginetik. Selain itu, tidak
berikut:
1. Faktor biologis
dan kimia saraf, yang meliputi fungsi saraf, hormon, anatomi dan
2. Faktor piskologis
a. Teori pisikoanalisis
dari dua elemen yang tersebut, dan cemas menjadi reminder bahaya
Teori