Anda di halaman 1dari 6

Tersedia di http://jurnal.unimus.ac.id/index.

php/jur_bid/ Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 50-55


DOI : 10.26714/jk.8.1.2019.50-55

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KARAKTERISTIK REMAJA PUTRI


DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER
CERRELATION OF STRESS LEVELS AND CHARACTERISTICS OF TEENAGE GIRL
WITH THE PRIMARY DISMENORE INCIDENCE

Sri Rejeki1, Nikmatul Khayati2, Riski Yunitasari3


1
Praktisi dan dosen Keperawatan Maternitas FIKKES UNIMUS
2
Praktisi keperawatan UNIMUS
3
Praktisi Keperawatan

Email : srirejeki@unimus.ac.id

ABSTRAK

Dismenore merupakan nyeri yang muncul saat terjadinya mentruasi pada perempuan. Yang dapat
disarakan sebagai gangguan aktivitas sehari-hari. Dismenorhea dapat dipengaruhi dengan adanya aktivitas
fisik, kondisi psikologis yang tidak adekuat serta beberapa konsisi lain seperti karakteristik seseorang yang
sedang mangalami menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat stress dan karakteristik
dihungkan dengan kejadfian dismenorhea pada remaja putri di SMP N 3 Pekalongan. Metode penelitian berupa
survey dengan pedekatan cross sectional. Sebanyak 61 remaja putri yang diambil secara total terlibat dalam
penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan 89% remaja putri mengalami strss sedang dan ada hubungan tingkat
stress remaja putri dengan Dismenorhea dengan nilai Pvalue=0,006 (P< 0.05).

Kata kunci :Dismenore, Karakteristik, tingkat Stress

ABSTRACT

Dysmenorrhea is pain that occurs when menstruation occurs in women. Which can be suggested as a
disruption of daily activities. Dismenorrhea can be affected by physical activity, inadequate psychological
conditions and several other conditions such as the characteristics of someone who is experiencing
menstruation. This study aims to describe the level of stress and characteristics correlated with the incidence of
dysmenorrhea in young women in Public Junior High School 3 Pekalongan. The research method is a survey
with cross sectional approach. A total of 61 teenage girl who were taken were totally involved in this study. The
results showed 89% of teenage girl had moderate stress and there was a correlation between stress levels of
teenage girl with dysmenorrhea with a value of p value = 0.006 (P <0.05).

Keyword : Dysmenorrhea, Characteristics, Stress Level

PENDAHULUAN yang terganggu seperti stres, shock,


penyempitan pembuluh darah, dan kondisi
Dismenorhea merupakan masalah tubuh yang menurun (Diyan, 2013).
yang terjadi pada saat perempuan Pendidikan, faktor psikis seperti stress,dan
mengalami mestruasi. Dismenore kesehatan yang rendah seperti anemia
merupakan nyeri menstruasi yang dapat memperburuk keadaan dismenorea
dikarakteristikan sebagai nyeri singkat (Icesma, 2013).
sebelum awitan atau selama menstruasi Perbedaan faktor penyebab dapat
yang merupakan permasalahan menimbulkan karakteristik yang berbeda
ginekologikal utama, yang sering pada saat dismenore. Dari hal tersebut
dikeluhkan oleh perempuan (Lowdermilk, maka dismenore dapat dikategorikan
Perry, & Cashion, 2011). Menurut Hendrik menjadi 2 yaitu dismenore primer dan
(2006). Faktor penyebab terjadinya sekunder. Dismenore primer yaitu suatu
dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik kondisi yang dihubungkan dengan siklus

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 51

ovulasi, sedangkan dismenore sekunder HASIL DAN PEMBAHASAN


merupakan nyeri menstruasi yang
berkembang dari dismenore primer yang Hasil penelitian diperoleh rata-rata umur
terjadi sesudah usia 25 tahun dan 14,3038 tahun, mayoritas usia menarche
penyebabnya karena kelainan pelvis responden 12 tahun, dengan 93,4 % orang
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2011). tua responden masih ada semua. Pada
Pada dismenore primer biasanya penelitian ini mayoritas siswi anak pertama
terjadi pada seorang wanita yang dan anak kandung, 93,4 % tinggal bersama
mengalami menarche setelah 2-3 tahun dan orang tua dengan jarak rumah kesekolah
bisa mencapai umur 15-25 tahun. terbanyak 1 km. Diperoleh hasil tidak ada
Frekuensi akan menurun dengan hubungan antara karakteristik umur dengan
bertambahnya usia dan akan kejadian dismenore primer. Tidak ada
berhentisetelah melahirkan. Adanya suatu hubungan antara karakteristik usia
penonjolan pada aktivasi kinerja menarche dengan kejadian dismenore
protaglandin F2a yang timbul akibat primer. Dan ada hubungan antara tingkat
gangguan keseimbangan antara stres dengan kejadian dismenore primer.
prostaglandin-prostaglandin E2 dan F2a Tabel 1
dengan prostasiklin, yang disintesis oleh Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Responden
sel-sel endometrium uteri (Hendrik, 2006). Tahun 2017 (N: 61)
Peningkatan produksi prostaglandin dan
pelepasannya (terutama PGF2a) dari Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
endometrium selama menstruasi
menyebabkan kontraksi uterus yang tidak 13 23 37,8
terkoordinasi dan tidak teratur sehingga 14 29 47,5
timbul nyeri (Reeder. 2013). Adapun 15 7 11,5
Tanda gejala dari dismenore primer yaitu 16 1 1,6
nyeri pada daerah pinggang, 17 1 1,6
Total (N) 61 100,0
mualdanmuntah, sakitkepala, letih, pusing,
pingsan, dandiare, serta kelabilan emosi Mean umur: 12 tahun
selama menstruasi (Reeder, 2013).
Penelitian ini bertujuan Tabel 2
mendeskripsikan hubungan karakteristik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
remaja serta tingkat stress dengan kejadian Menarche Responden
Tahun 2017 (N: 61)
dismenorhea.
Usia Frekuensi Persentase
METODE PENELITIAN Menarche (f) (%)
10 Tahun 3 4,9
Penelitian ini menggunakan metode 11 Tahun 11 18,0
12 Tahun 25 41,0
survey dengan pendekatan cross sectional. 13 Tahun 18 29,5
Populasi dalam penelitian semua siswi 14 Tahun 4 6,6
SMP N3 Pekalongan. Sebanyak 61 remaja
putri dengan dismenorrea diambil secara Total (N) 61 100,0
total. Alat pengumpulan data dengan
lembar kuesioner yang diberikan secara
bersamaan. Data dianalisis secara univariat
dan bivariat dengan Rank Spearman.

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 52

Tabel 3 Tabel 7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak ke Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian
Berapa Responden Dismenore Primer Responden
Tahun 2017 (N: 61) Tahun 2017 (N: 61)

Anak Frekuensi (f) Persentase (%) Dismenore Frekuensi (f) Persentase (%)
Ke
Ya 42 68,9
1 23 37,7
Tidak 19 31,1
2 15 24,6
3 10 16,4 Total (N) 61 100,0
4 9 14,8
5 4 6,6 Tabel 8
Total 61 100,0 Hubungan Karakteristik Umur dengan
(N) Kejadian Dismenore Primer Siswi SMP N 3
Pekalongan
Tahun 2017 (N: 61)
Variabel N R p
Tabel 4 Hubungan 61 -0,102 0,436
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status karakteristik
Responden umur dengan
Tahun 2017 (N: 61) kejadian
dismenore
Status Frekuensi (f) Persentase (%) primer
Anak 60 98,4
kandung 1 1,6
Tabel 9
Bukan Anak
Hubunngan Karakteristik Usia Menarche
Kandung
dengan Kejadian Dismenore Primer Siswi
Total (N) 61 100,0 SMP N 3 Sragi Tahun 2017 (N: 48)

Variabel N R p
Tabel 5
Hubungan 61 0,151 0,247
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Rumah
karakteristik usia
ke Sekolah Responden
menarche dengan
Tahun 2017 (N: 61)
kejadian dismenore
primer
Jarak Frekuensi (f) Persentase (%)
1 km 47 77,0
2 km 11 18,0 Tabel 10
3 km 3 5,0 Hubungan tingkat stres dengan Kejadian
Dismenore Primer Siswi
SMP N 3 Sragi Tahun 2017 (N:61)
Total (N) 61 100,0
Variabel N R p
Tabel 6 Hubungan tingkat stres dengan 6 - 0,
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stres Kejadian Dismenore Primer 1 0,3 00
Responden 45 6
Tahun 2017 (N: 61)
Hasil penelitian ini didapatkan
Tingkat Frekuensi (f) Persentase (%)
Stres
koefisien korelasi sebesar -0,102 dengan
Ringan 20 32,8 nilai P sebesar 0,436 (P> 0,05), sehingga
Sedang 41 67,2 dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan
Total (N) 61 100,0
antara karakteristik umur dengan kejadian
dismenore primer. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Novia &
Puspitasari (2011), bahwa umur
memengaruhi kejadian dismenore,

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 53

kemudian dikatakan bahwa responden berkembang secara maksimal dan masih


yang berumur 15–25 tahun mempunyai terjadi penyempitan pada leher rahim,
risiko 0,013 kali lebih sering terkena maka akan timbul rasa sakit pada saat
dismenore primer dibandingkan dengan menstruasi. Wanita yang memiliki usia
responden yang berumur 26–30 tahun. menarche dini yang berisiko, harus
Penelitian ini juga berbeda dengan teori memperhatikan masalah kesehatannya
yang dikatakan oleh French (2005) dalam terutama akan kejadian dismenore
Hasanah (2010) dismenore dipengaruhi (Proverawati & Misaroh, 2009).
oleh usia menarche yang terlalu dini dan Hasil penelitian dengan
usia kurang dari 20 tahun. Hal ini menggunakan uji korelasi Rank Spearman
disebabkan karena usia responden ada didapatkan koefisien korelasi sebesar -
yang di bawah 15 tahun. 0,345 dengan nilai P sebesar 0,006 (P <
Berdasarkan hasil penelitian ini 0,05). Sehingga dapat dinyatakan terdapat
dengan menggunakan uji korelasi Rank hubungan yang signifikan antara tingkat
Spearman didapatkan koefisien korelasi stres dengan kejadian dismenore
sebesar 0,151 dengan nilai P sebesar 0,247 primer.Hasil penelitian ini menunjukkan
(P> 0,05), sehingga dapat dinyatakan tidak bahwa tingkat stres siswi dapat
terdapat hubungan antara karakteristik usia memperburuk kejadian dismenore primer
menarche dengan kejadian dismenore pada siswi kelas VIII SMP N 3 Sragi.
primer.Menurut hasil penelitian Wahyu & Menurut hasil penelitian Priyanti &
Rahmayani (2013) pada mahasiswi di Mustikasari (2014) pada remaja putri di
Akademik Kebidanan Meuligo Meulaboh Madrasah Aliyah Mamba’ul Ulum Awang-
setelah dilakukan uji statistik diperoleh awang Mojosarididapatkannilai Pvalue=
hasil nilai Pvalue=0,047, yaitu terdapat 0,02 (P< 0,05) yaitu ada hubungan tingkat
pengaruh antara umur menarche dengan stres dengan terjadinya dismenore pada
kejadian dismenore. Sedangkan penelitian remaja putri di Madrasah Aliyah
yang di lakukan oleh Gustina (2015) tidak Mamba’ul Ulum Awang-awang Mojosari
ada hubungan antara usia menarche kabupaten Mojokerto. Selanjutnya
dengan kejadian dismenore primer pada penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013)
remaja putri di SMK N 4 Surakarta, dan terdapat hubungan yang bermakna dengan
tidak ada hubungan antara lama menstruasi korelasi sedang antara tingkat stress
dengan kejadian dismenore primer, dengan dengan derajat dismenore primer.
nilai Pvalue= 0,783 > 0,05. Sedangkan pada penelitian Ismail (2015)
Pada penelitian ini karakteristik usia tidak terdapat hubungan yang berarti antara
menarche responden yang mengalami tingkat stres dengan kejadian dismenore.
dismenore tidak mempunyai hubungan Tingkat stres pada siswi kelas VIII
dengan kejadian dismenore primer sesuai SMP N 3 Pekalongan yaitu stres ringan
dengan penelitian Gustina (2015) (10,4%) dan stres sedang(89,6%).
mayoritas siswi menarche pada usia 13 Penelitian ini sejalan dengan penelitian
tahun, berbeda dengan pendapat yang dilakukan Bekti (2014) dimana
Alulkumaran (2006) dalam Priyanti (2014) sebagian besar siswi SMK mengalami stres
bahwa menarche dini dan siklus sedang (47,8%).
menstruasi yang panjang menyebabkan Dalam penelitian ini tidak terdapat
dismenore. Mayoritas siswi menarche responden yang mengalami stres berat, hal
berusia 12 tahun, dan terbanyak kedua ini didukung oleh penelitian, siswi selalu
berusia 13 tahun, hal inilah yang terbuka dengan teman sebaya. Sehingga
menyebabkan sama dengan penelitian mereka tidak merasa sangat terbebani
Gustina. ketika mempunyai masalah.
Usia menarche yang terlalu dini, Pada saat stres, melalui saraf indra
dimana organ-organ reproduksi belum stresor akan diteruskan ke bagian saraf

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 54

otak yang disebut lymbic system Kelas X dan XI SMK Bakhti


(neurotransmitter), selanjutnya stimulus Karyakota Magelang Tahun 2014.
akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar Dian, S., Adnil, E.N., & Defrin. (2013).
hormonal (endokrin) yang merupakan Hubungan Stres dengan Kejadian
sistem imunitas tubuh dan organ-organ Dismenore Primer Pada Mahasiswi
tubuh yang dipersyarafinya. Stimulus tadi Pendidikan Dokter Fakultas
akan mengakibatkan produksi hormon Kedokteran Universitas Andalas.
adrenalin meningkat kemudian masuk ke Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;
peredaran darah dan mempengaruhi 4(2), 567-570.
jantung (berdebar-debar), tekanan darah Diyan, Indriyani. (2013). Keperawatan
meninggi, asam lambung meningkat, Maternitas Pada Area Perawatan
emosi tidak terkendali, dan lain Antenatal. Yogyakarta: Graha Ilmu
sebagainya. Gangguan pada sistem Gustina, Tina. (2015). Hubungan Antara
endokrin yang mngalami stres berupa Usia Menarche dan Lama
gangguan menstruasi yang tidak teratur Menstruasi dengan Kejadian
dan dismenore (Hawari, 2011). Dismenore Primer Pada Remaja
Selanjutnya menurut Handrawan (2008) Putri di SMK N 4 Surakarta.
pada saat stres, tubuh akan memproduksi Universitas Muhammadiyah
hormon adrenalin, estrogen, progesteron Surakarta 2015.
serta prostaglandin yang berlebihan. http://eprints.ums.ac.id/38652/17/N
Estrogen dapat meningkatkan kontraksi ASKAH%20PUBLIKASI.oke.tina.
uterus. Meningkatnya hormon adrenalin pdf..Diunduh 12 Maret 2017
juga menimbulkan otot tubuh tegang Hasanah, O. (2010). Efektivitas Terapi
termasuk otot rahim yang berakibat pada Akupresure Terhadap Dismenore
penurunan perfusi ke jaringan Pada Remaja di SMPN 5 Dan
endometrium, sehingga pembuluh darah SMPN 13 Pekanbaru. FIK
terjepit oleh otot uterus yang menyebabkan UI.http://repository.unri.ac.id/xmlui
suplai oksigen berkurang dan menjadi /bitstream/handle/123456789/7455/
iskemik. Artikel%20Oswati.pdf?sequence=.
Diunduh 11 Maret 2017
SIMPULAN Hawari, D. (2011). Manajemen Stres
Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai
Tidak ada hubungan antara Penerbit FKUI.
karakteristik umur responden dengan Hegazi, M & Hassan N. (2007). Heart
kejadian dismenore primer pada remaja Rate Variabelity (HRV) In Young
putri SMP N 3 pekalongan dengan nilai p Healthy Females with Primary
sebesar 0,436.Tidak ada hubungan antara Dysmenorrhea. Bull Alex: Fac
karakteristik usia menarche dengan Med.
kejadian dismenore primer pada remaja Hendrik. (2006). Problema Haid Tinjauan
putri SMP N 3 Pekalongan dengan nilai p Syariat Islam dan Medis. Solo:
sebesar 0,247.Terdapat hubungan yang Tiga Serangkai.
bermakna antara tingkat stres dengan Hudson, T. (2007). Using Nutrition to
kejadian dismenore primer pada remaja Relieve Primary Dysmenorrheaa
putri SMP N 3 pekalongan dengan nilai p Alternative & Complementary
sebesar 0,006. Therapies. Mary Ann Liebert, 125-
128.
Icesma Sukarni K-Margareth ZH. (2013).
DAFTAR PUSTAKA
Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Bekti, Y., Masini., Hidayah, H.S.S. (2014).
Yogyakarta: Nuhamedika.
Hubungan Tingkat Stres dengan
Tingkat Dysmenorrhoea pada Siswi

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081


Jurnal Kebidanan, 8 (1), 2019, 55

Indria F, Rina K, &Jill L. (2015). Yu Ting Chang, & Yueh Chih Chen.
Hubungan Tingkat Stres dengan (2009). Study of Menstrual
Kejadian Dismenorea pada Attitudes and Distress Among
Mahasiswi Semester VIII Program Posymenarcheal Femal Students in
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Hualien Country Journal of
Kedokteran Universitas SAM Nursing Research.
Ratulangi Manado. Zukri, ShamsunarnieMohd. (2009).
Lowdermilk, Perry, & Cashion. (2011). Primary Dysmenorrhea among
Maternity Nursing. Universitas Medical and Dental University
Michigan: Mosby. Students in Kelantan. Prevalence
Ningsih, A. K. (2011). Hubungan anda Associated Factors.
Pengetahuan Dismenore Dengan International Medical J
Ketepatan Penanganan Dismenore
Pada Siswi SMA Negri 1 Sragi
Pekalongan. Stikes Ngudi
Waluyo.http://perpusnwu.web.id/ka
ryailmiah/documents/4516.pdf.Diu
nduh 10 Oktober 2016
Novia, Ika & Nunik P. (2011). Faktor
Risiko yang Mempengaruhi
Kejadian Dismenore Primer.
98.https://media.neliti.com/media/p
ublications/3893-ID-faktor-risiko-
yang-mempengaruhi-kejadian-
dismenore-primer.pdf. Diunduh 14
Oktober 2016
Proverawati, A., & Siti Misaroh. (2009).
Menarche Menstruasi Penuh
Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
Reeder, Martin, & Koniak-Griffin. (2013).
Keperawatan Maternitas
Kesehatan Wanita, Bayi &
Keluarga Edisi 8 Vol 1. Jakarta:
EGC.
Priyanti, S & Anggraeni D. M. (2014).
Hubungan Tingkat Stres terhadap
Dismenore pada Remaja Putri di
Madrasah Aliyah Mamba'ulum
Ulum Awang-awang Mojosari
Mojokerto.
Wahyu, F & Rahmayani. (2013). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Dismenore Pada
Mahasiswi di Akademik Kebidanan
Meuligo Meulaboh Tahun 2013.
http://simtakp.uui.ac.id/dockti/WA
HYU_FITRIANA-
skripsi_ka_ayu_(pdf).pdf. Diunduh
20 Oktober 2016.

Copyright © 2019, JK, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2549-7081

Anda mungkin juga menyukai