Abstrak. Prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini
perlu menjadi perhatian khusus, terutama saat menghadapi ketidakpastian selama masa pandemi
ini. Acceptance and Commitment Therapy (ACT) adalah salah satu gelombang ketiga dari
Coginitive Behaviour Therapy (CBT), yang biasa digunakan untuk menangani gangguan
kecemasan. Di dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas dari ACT terhadap penurunan
tingkat Generalized Anxiety Disorder (GAD) yang diukur dengan menggunakan Generalized
Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Geriatic Anxiety Inventory (GAI), dan Beck Anxiety Inventory (BAI).
Metode yang digunakan adalah metaanalisis dengan statdirect trial version 2.0. Penelitian ini
melibatkan 17 jurnal eksperimen mengenai ACT dan GAD (n kelompok eksperimen = 574; n
kelompok kontrol = 513). Pengukuran ACT dan GAD dilihat dari random effect size (I2 = 83.3%),
tanpa adanya bias publikasi (-3.88). Hasil yang didapatkan ialah ACT masih cukup efektif untuk
menurunkan tingkat GAD (d= -.66; medium effect size). Peneliti menyimpulkan bahwa ACT
akan menjadi lebih efektif jika ada pendampingan dari intervensi lain. Adapun saran dari peneliti
adalah untuk melakukan replikasi penelitian guna memperbanyak referensi terkait efektivitas
ACT.
Kata Kunci: Acceptance and Commitment Therapy, gangguan kecemasan umum, metaanalisis
Abstract. The prevalence of anxiety disorder in Indonesia increases significantly every year. It
is worth special attention, especially in facing the uncertainty during pandemic. Acceptance and
Commitment Therapy (ACT) is one of the third-wave cognitive behavior therapy (CBT), usually
used for anxiety disorder treatment. In this research, I want to examine the effectiveness of
Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to decrease the level of Generalized Anxiety
Disorder (GAD), taking General Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Geriatic Anxiety Inventory (GAI),
and Beck Anxiety Inventory (BAI), as the standard. It uses a meta-analysis techniques processed
by statdirect trial version 2.0. It involves 17 experimental journals of ACT and GAD (n experiment
group = 574; n control group = 513). The assessment of ACT and GAD bases itself on random
effect size (I2 = 83.3%), without any publication bias (-3.88). The result shows that ACT is still
effective to decrease the level of GAD (d= -.66; medium effect size). The result concludes that
the ACT needs the assistance from other interventions. It also suggests research replication to
multiply the references related to the effectiveness of ACT.
Keywords: Acceptance and Commitment Therapy, generalized anxiety disorder, meta-analysis
85
Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso
Berdasarkan DSM-5, ada enam kriteria terhadap penderita gangguan kecemasan. Hasil
seseorang dapat dikatakan memiliki GAD yang ditemukan adalah ACT lebih efektif
(American Psychiatric Association, 2013). daripada CBT, terlihat dari 11 jurnal penelitian
Pertama, kecemasan dan kegelisahan berlebih dari 16 jurnal yang digunakan. Meskipun dalam
selama beberapa hari dalam kurun waktu enam penelitian Swain et al. (2013) ACT memang
bulan terakhir. Kedua, kesusahan dalam efektif dalam menurunkan gangguan
mengontrol perasaan cemas dan gelisah. Ketiga, kecemasan mixed anxiety dan social anxiety
perasaan cemas dan gelisah ini muncul dengan disorder saja.
minimal tiga gejala lain, seperti merasa tertekan, ACT memang baru-baru ini muncul
tubuh mudah merasa lelah, sulit berkonsentrasi, bersamaan dengan berkembangnya paradigma
mudah marah, ketegangan otot, dan gangguan psikologi positif. ACT merupakan gerakan “third
tidur. Keempat, perasan cemas, gelisah, dan wave” dari CBT, yang berarti terapi ini adalah
simptom fisik lainnya menyebabkan adanya salah satu evolusi dan perluasan pendekatan
gangguan dalam menjalani fungsi sosial dan terapi kognitif tradisional, yakni CBT. Kumpulan
okupasional dalam kehidupan sehari-hari. terapi thirdwave ini lebih memprioritaskan
Kelima, bukan disebabkan oleh medis. Keenam, proses psikologis dan perilaku seseorang yang
gangguan ini tidak dapat dijelaskan oleh kondisi terkait dengan kesejahteraan dibandingkan
gangguan mental lainnya. dengan pengurangan gejala psikologis dan
Upaya untuk menurunkan GAD yang emosional (Thirdwave Psychotherapy PLLC,
sebelumnya pernah dilakukan adalah dengan 2020). ACT sendiri adalah sebuah terapi yang
menggunakan Cognitive Behaviour Therapy berfokus untuk menyasar pada fleksibilitas
(CBT). CBT memang sudah seperti ‘standar’ bagi psikologis seseorang dan terfokus pada konteks
para penderita gangguan kecemasan di usia verbal dan sosial (S. C. Hayes et al., 2012). Hayes
dewasa, tetapi pengaruh CBT untuk et al. (2012) menyatakan bahwa ACT memiliki
menurunkan kecemasan pada anak-anak masih enam elemen dalam tahap intervensi, yakni
dipertanyakan (Swain et al., 2013).Penelitian penerimaan (Acceptance), pemikiran untuk
Hayes et al. (2010) juga mengatakan bahwa berubah (Cognitive defussion), menyadari
CBT sebenarnya tidak memberikan pengaruh untuk hidup di masa sekarang (Being present),
yang signifikan pada penurunan generalized memperhatikan diri sendiri (Noticing self),
anxiety disorder yang dialami oleh individu menetapkan nilai (Values), dan memutuskan
dewasa. Kemudian, Ruiz (Swain et al., 2013) tujuan ke depan (Commited action). Keenam
melakukan sebuah penelitian metaanalisis aspek ini jika sudah dipenuhi akan
mengenai perbandingan efektivitas CBT dan memunculkan sebuah fleksibilitas psikologis
Acceptance and Commitment Theraphy (ACT) pada diri seorang individu.
ACT akan mengajak seseorang untuk peneliti ingin melihat apakah ACT mampu
menyadari dan menerima keadaannya saat ini menurunkan GAD pada individu dewasa dan
dengan kesadaran penuh dan mengajak lansia dengan cara menghitung perbedaan effect
seseorang untuk mengubah beberapa perilaku size secara statistik pada penelitian-penelitian
demi terwujudnya keadaan yang tepat sesuai yang serupa.
dengan nilai pribadi yang diinginkan (Hayes et
Metode
al., 2006). Proses intervensi ACT akan lebih
banyak diwarnai dengan kegiatan yang Pencarian penelitian terdahulu
mengajak para penderita GAD untuk dapat Penulisan penelitian ini mengacu pada
menerima keadaan penderita terlebih dahulu checklist PRISMA 2009. Kemudian, cara
sebelum melakukan beberapa perubahan penelusuran artikel dalam penelitian ini adalah
terkait perilaku dan pikiran. dengan mencari jurnal dengan menggunakan
Keterbaruan pada penelitan ini ialah ACT kata kunci “ACT to generalized anxiety
sebagai terapi yang relatif baru maka studi lebih disorder” dan “Randomized controlled trial ACT
lanjut terkait seberapa besar efektivitas to generalized anxiety disorder” pada Google
pemberian ACT dalam menangani Scholar,Science Direct, dan Springerlink.
permasalahan psikologis menjadi penting. Peneliti menyeleksi jurnal-jurnal tersebut
Penelitian dengan review metaanalisis terkini (screening) dengan melihat judul, abstrak,
menemukan bahwa ACT efektif dalam metode, dan alat ukur yang digunakan untuk
mengatasi kondisi yang beragam, seperti mengecek apakah jurnal tersebut memenuhi
kecemasan, depresi, penggunaan zat adiktif, syarat sebagai bagian dari metaanalisis. Proses
rasa sakit (pain), dan kondisi transdiagnostic pencarian jurnal dilakukan dari bulan
(Gloster et al., 2020). Studi metaanalisis lainnya November 2019 dan analisinya dilakukan pada
telah membuktikan efektivitas ACT yang baik bulan Desember 2019.
untuk menurunkan tingkat depresi (Bai et al., Peneliti hanya akan mengambil jurnal
2020), rasa sakit kronis (chronic pain) (Lin et yang menggunakan metode randomized
al., 2019), gangguan makan (Fogelkvist et al., controlled trial dan menggunakan alat ukur
2020), hingga psikosis (Jansen et al., 2020). Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7),
Namun demikian, penulis menemukan bahwa Geriatic Anxiety Inventory (GAI), dan Beck
studi metaanalisis ACT pada permasalahan Anxiety Inventory (BAI). Menurut Spitzer et al.
gangguan kecemasan umum masih jarang. (2006), GAD-7 merupakan alat ukur valid dan
Penelitian sebelumnya telah membahas ACT efisien untuk screening awal dari GAD dalam
dan gangguan kecemasan namun masih berupa latar klinis maupun penelitian. Sedangkan, GAI
reviu literatur (Sharp, 2012). Oleh karena itu, merupakan sebuah alat ukur valid yang
berfungsi untuk melihat kemunculan simptom Selain itu, jurnal-jurnal yang dipilih juga
kecemasan dan cukup sensitif untuk menggunakan teknik intervensi ACT dalam
membedakan lansia yang memiliki GAD bentuk daring (dalam jaringan) maupun luring
maupun tidak (American Psychological (luar jaringan). ACT dalam bentuk daring adalah
Association, 2011; Pachana et al., 2007). proses intervensi yang dilalukan melalui sebuah
Kemudian, menurut Leyfer et al. (2006) BAI aplikasi ACT di telepon genggam yang dibuat
merupakan sebuah alat ukur valid yang oleh terapis guna mempermudah proses
digunakan untuk melihat simtom-simtom intervensi dengan klien yang memiliki jarak
gangguan kecemasan, seperti pada GAD, social rumah yang cukup jauh. Berikut adalah skema
anxiety, obsessive-compulsive disorder (OCD), alur pencarian data penelitian yang dilakukan
dan panic disorder. oleh peneliti :
Gambar 1
Skema Alur Pencarian Data Penelitian Terdahulu ACT pada GAD
Hasil pencarian artikel jurnal Artikel penelitian ACT to Artikel jurnal penelitian ACT to
ACT to generalized anxiety generalized anxiety disorder generalized anxiety disorder
disorder dengan screening randomized trial (N = 29) randomized trial terpilih
(N = 61) (N = 17)
Dari 18 penelitian yang terlampir di atas, memberikan efek treatment terhadap GAD,
didapatkan hasil I2 sebesar 83.3%, yang berarti meskipun nampaknya hanya sedikit, sehingga
peneliti akan melihat bagian random effects. tidak terlihat penurunan tingkat GAD.
Pada bagian random effects, ditemukan cohen Pernyataan ini didukung pula oleh random
d sebesar -.66. Peneliti juga menemukan hasil effects yang digunakan dalam penelitian ini
terkait egger bias penelitian sebesar -3.88. Oleh untuk melihat inkonsistensi hasil. Seperti yang
karena penelitian ini menggunakan tiga alat telah dipaparkan di atas, Higgins et al. (2003)
ukur GAD yang berbeda, yang terdiri dari GAD- menyatakan bahwa nilai I2 > 80% menyatakan
7, GAI, dan BAI, maka peneliti juga mencoba random effects. Random effects mengasumsikan
melihat hasil secara terpisah. Dalam penelitian bahwa perbedaaan antar individu akan
ini, peneliti hanya mengukur GAD-7 dan BAI memengaruhi variabel independen, sehingga
saja. Sedangkan untuk GAI, tidak dihitung secara memengaruhi efek treatment. Selain itu, peneliti
terpisah karena hanya ada satu jurnal juga menemukan egger bias yang cukup tinggi
eksperimen saja. (-3.88) yang menandakan bahwa penelitian ini
Pada pengukuran ACT terhadap GAD yang tidak memiliki bias publikasi dan adanya
menggunakan alat ukur BAI, didapatkan hasil I2 perbedaaan efek ‘keberhasilan’ dan ‘kegagalan’
sebesar 89.1%, yang berarti peneliti dapat akan dari penelitian eksperimen sebelumnya.
melihat ke bagian random effects. Peneliti Pernyataan di atas juga didukung oleh
menemukan cohen d sebesar -.97 dan egger bias hasil temuan peneliti, yakni adanya perbedaan
sebesar -5.46. Pada pengukuran selanjutnya, efek hasil intervensi ACT terhadap GAD dari
untuk ACT terhadap GAD yang menggunakan penelitian yang menggunakan alat ukur BAI dan
alat ukur GAD-7, didapatkan hasil I2 sebesar 52%, GAD-7. Seperti yang telah dicantumkan di atas,
yang berarti peneliti dapat melihat ke bagian penelitian pengaruh ACT terhadap GAD dengan
fixed effects. Peneliti menemukan cohen d menggunakan alat ukur BAI menyatakan
sebesar -.46 dan egger bias sebesar -.20. bahwa ACT adalah intervensi yang sangat
efektif untuk menurunkan GAD (d = -.97, large
Pembahasan
effect size). Sebaliknya, pada penelitian
Penelitian metaanalisis ini menemukan pengaruh ACT terhadap GAD dengan
bahwa ACT masih cukup untuk menurunkan menggunakan alat ukur GAD-7, ditemukan
tingkat GAD. Hal ini terbukti dari nilai cohen d bahwa ACT juga masih cukup efektif untuk
yang menunjukkan medium effect size (d= -.66). menurunkan GAD (d = -.46, medium effect size),
Medium effect size bukan berarti menandakan meskipun tidak setinggi BAI.
bahwa ACT tidak memberikan efek sama sekali Menurut Newman, et al. (2013),
terhadap perubahan tingkat GAD. ACT masih lingkungan merupakan salah satu risk factor
salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
penderita GAD sebagai coping skill saat melakukan replikasi guna memperbanyak
seseorang menghadapi situasi/hal lain yang referensi terkait efektivitas ACT terhadap GAD.
dapat memicu kecemasannya. Selain itu,
intervensi mindfulness meditation juga cukup Referensi
efektif dalam menurunkan efek pemunculan American Psychiatric Association. (2013).
Diagnostic and statistical manual of
kecemasan dan stres pada penderita GAD (Hoge mental disorders (5th ed.). American
et al., 2013). Penelitian selanjutnya juga dapat Psychiatric Publishing. https://doi.org/
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 1 7 6 /
melihat terkait pemilihan alat ukur juga perlu appi.books.9780890425596
dipertimbangkan, terkait alat ukur mana yang American Psychological Association. (2011).
lebih tepat untuk para penderita GAD di Indonesia. Geriatric Anxiety Inventory (GAI). https:/
/www.apa.org/pi/about/publications/
c a r e g i v e r s / p r a c t i c e - s e tt i n g s /
Simpulan
assessment/tools/geriatric-anxiety#
Penelitian ini bertujuan untuk melihat Anxiety and Depression Association of America.
apakah ACT mampu menurunkan GAD pada (2015). Clinical practice review for GAD.
h t t p s : / / a da a . o r g / r e s o u r c e s -
individu dewasa dan lansia dengan cara professionals/practice-guidelines-gad
menghitung perbedaan effect size secara Bai, Z., Luo, S., Zhang, L., Wu, S., & Chi, I. (2020).
statistik pada penelitian-penelitian yang Acceptance and Commitment Therapy
(ACT) to reduce depression: A systematic
serupa. Berdasarkan hasil penelitian ini, review and meta-analysis. Journal of
ditemukan bahwa ACT masih cukup efektif Affective Disorders, 260, 728–737.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
untuk mengurangi GAD, meskipun pada alat j.jad.2019.09.040
ukur BAI ditemukan bahwa ACT sangat efektif. Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., Dong, J.,
Faktor dari pemicu stres yang tidak sama pada & Zheng, J. (2020). The psychological
impact of the COVID-19 epidemic on
tiap penderita atau dengan kata lain perbedaan college students in China. Psychiatry
tingkat keparahan (severity), serta perbedaan Research, 278. https://doi.org/10.1016/
j.psychres.2020.112934
simtom yang diukur oleh alat ukur yang
Carlbring, P., Hagglund, M., Luthstrom, A., Dahlin,
digunakan cukup memengaruhi efektivitas dari M., Kadowaki, A., Vernmark, K., &
ACT ini. Anderson, G. (2013). Internet-based
behavioral activation and acceptance-
Saran based treatment for depression: A
randomized controlled trial. Journal of
Kemungkinan besar, ACT memang bukan Affective Disorders, 148, 331–337.
satu-satunya intervensi yang dapat dilakukan h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
j.jad.2012.12.020*
untuk menurunkan GAD, tetapi diperlukan
Dahlin, M., Andersson, G., Magnusson, K.,
adanya intervensi pendamping lainnya, seperti Johansson, T., Sjogren, J., Hakansson, A.,
applied relaxation dan mindfulness meditation. & Carlbring, P. (2016). Internet-delivered
Gloster, A. T., Walder, N., Levin, M. E., Twohig, M. Heydari, M., Masafi, S., Jafari, M., Saadat, S. H., &
P., & Karekla, M. (2020). The empirical Shahyad, S. (2018). Effectiveness of
status of acceptance and commitment acceptance and commitment therapy on
therapy: A review of meta-analyses. anxiety and depression of razi psyhiatric
Journal of Contextual Behavioral Science, center staff. Macedonarian Journal of
18(September), 181–192. https:// Medical Sciences, 6(2), 410–415. https:/
doi.org/10.1016/j.jcbs.2020.09.009 /doi.org/10.3889/oamjms.2018.064*
Gregorie, S., Lachance, L., Bouffard, T., & Dionne, Higgins, J. P. T., Thompson, S. G., Deeks, J. J., &
F. (2018). The use of acceptance and Altman, D. G. (2003). Measuring
commitment therapy to promote mental inconsistency in meta-analyses. British
health and school engagement in Medical Journal, 327, 557–560. https://
university students: A multisize doi.org/10.1136/bmj.327.7414.557
randomized controlled trial. Behaviour Hofmann, S., & Hinton, D. E. (2014). Cross-
Therapy, 49, 360–372. https://doi.org/ cultural aspects of anxiety disorders.
10.1016/j.beth.2017.10.003* Current Psychiatry Reports, 16(6), 1–9.
Harvey, S. T., Henricksen, A., Bimler, D., & https://doi.org/10.1007/s11920-014-
Dickson, D. (2017). Addresing anger, 0450-3
stress, and alcohol-related difficulties in Hoge, E. A., Bui, E., Marques, L., Metcalf, C. A.,
the military: An ACT intervention. Morris, L. K., Robinaugh, D. J.,
Military Psychology, 29(5), 464–476. Worthington, J. J., Pollack, M. H., &
https://doi.org/10.1037/mil0000173* Simon, N. M. (2013). Randomized
Hayes-Skelton, S. A., & Roemer, L. (2013). A controlled trial of mindfulness
contemporary view of applied relaxation meditation for generalized anxiety
for generalized anxiety disorder. disorder: Effects on anxiety and stress
Cognitive Behaviour Therapy, 42(4), reactivity. The Journal of Clinical
292–302. https://doi.org/10.1080/ Psychiatry, 74(8), 786–792. https://
16506073.2013.777106 doi.org/10.4088/JCP.12m08083
Hayes, S. A., Orsillo, S. M., & Roemer, L. (2010). Idaiani, S., Raharni, & Isfandari, S. (2020). The
Changes in proposed mechanisms of Mental Emotional Disorder Pattern:
action during an acceptance-based Study of National Basic Health Research
behavior therapy for generalized anxiety 2007, 2013, and 2018. Proceedings of the
disorder. Behaviour Research and 4th International Symposium on Health
335/a-review-of-acceptance-and- V. , & H o, R . C . T. ( 20 2 0 ) .
commitment-therapy-EN.pdf Psychological impact of COVID-19
p a n de m i c i n t h e P h i li p p i n e s . , J .
Shelby, L. B., & Vaske, J. J. (2008). Understanding Af fec t . D i s o rd. h ttp s : / / do i . o rg /
meta-analysis/: A review of the 10.1016/j.jad.2020.08.043
methodological. Leisure Science, 30, 96–110.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 / Thirdwave Psychotherapy PLLC. (2020). What is
01490400701881366 Thirdwave Cognitive Behavioral Therapy?
https://www.3rdwavetherapy.com/
Spitzer, R. L., Kroenke, K., Williams, J. B. W., & about/what-is-third-wave-cognitive-
Lowe, B. (2006). A brief measure for behavioral-therapy/
assessing generalized anxiety disorder:
The GAD-7. Archives of Internal Medicine, Trougakos, J. P., Chawla, N., & McCarthy, J.
166(10), 1092–1097. https://doi.org/ M. (2020). Working in a pandemic:
10.1001/archinte.166.10.1092 Exploring the impact of COVID-19
health anxiety on work, family, and
Stein, M. B., & Sareen, J. (2015). Generalized health outcomes. Journal of Applied
anxiety disorder. The New England Psychology, 105(11), 1234–1245.
Journal of Medicine, 2059–2068. https:/ h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 3 7 /
/doi.org/10.1056/NEJMcp1502514 apl0000739
Swain, J., Hancock, K., Hainsworth, C., & United Kingdom Mental Health Foundation. (2019).
Bowman, J. (2013). Acceptance and Anxiety. www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/
commitment therapy in the treatment of a/anxiety
anxiety/ : A systematic review. Clinical
Psychology Review, 33, 965–978. https:/
/doi.org/10.1016/j.cpr.2013.07.002
Received 3 September 2020
Tee, M. L., Tee, C. A., Anlacan, J. P., Aligam, Revised 5 November 2020
K. J. G., Reyes, P. W. ., Kuruchittham, Accepted 5 January 2021