Anda di halaman 1dari 16

Volume 26 Nomor 1, Januari 2021: 85-100 E-ISSN: 2579-6518

DOI:10.20885/psikologika.vol26.iss1.art5 P-ISSN: 1410-1289

Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani


Gangguan Kecemasan Umum

Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso


Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya, Surabaya

Abstrak. Prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini
perlu menjadi perhatian khusus, terutama saat menghadapi ketidakpastian selama masa pandemi
ini. Acceptance and Commitment Therapy (ACT) adalah salah satu gelombang ketiga dari
Coginitive Behaviour Therapy (CBT), yang biasa digunakan untuk menangani gangguan
kecemasan. Di dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas dari ACT terhadap penurunan
tingkat Generalized Anxiety Disorder (GAD) yang diukur dengan menggunakan Generalized
Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Geriatic Anxiety Inventory (GAI), dan Beck Anxiety Inventory (BAI).
Metode yang digunakan adalah metaanalisis dengan statdirect trial version 2.0. Penelitian ini
melibatkan 17 jurnal eksperimen mengenai ACT dan GAD (n kelompok eksperimen = 574; n
kelompok kontrol = 513). Pengukuran ACT dan GAD dilihat dari random effect size (I2 = 83.3%),
tanpa adanya bias publikasi (-3.88). Hasil yang didapatkan ialah ACT masih cukup efektif untuk
menurunkan tingkat GAD (d= -.66; medium effect size). Peneliti menyimpulkan bahwa ACT
akan menjadi lebih efektif jika ada pendampingan dari intervensi lain. Adapun saran dari peneliti
adalah untuk melakukan replikasi penelitian guna memperbanyak referensi terkait efektivitas
ACT.
Kata Kunci: Acceptance and Commitment Therapy, gangguan kecemasan umum, metaanalisis

Meta-Analysis on The Effectiveness of Acceptance and Commitment Therapy


for Dealing with Generalized Anxiety Disorder

Abstract. The prevalence of anxiety disorder in Indonesia increases significantly every year. It
is worth special attention, especially in facing the uncertainty during pandemic. Acceptance and
Commitment Therapy (ACT) is one of the third-wave cognitive behavior therapy (CBT), usually
used for anxiety disorder treatment. In this research, I want to examine the effectiveness of
Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to decrease the level of Generalized Anxiety
Disorder (GAD), taking General Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Geriatic Anxiety Inventory (GAI),
and Beck Anxiety Inventory (BAI), as the standard. It uses a meta-analysis techniques processed
by statdirect trial version 2.0. It involves 17 experimental journals of ACT and GAD (n experiment
group = 574; n control group = 513). The assessment of ACT and GAD bases itself on random
effect size (I2 = 83.3%), without any publication bias (-3.88). The result shows that ACT is still
effective to decrease the level of GAD (d= -.66; medium effect size). The result concludes that
the ACT needs the assistance from other interventions. It also suggests research replication to
multiply the references related to the effectiveness of ACT.
Keywords: Acceptance and Commitment Therapy, generalized anxiety disorder, meta-analysis

Korespondensi: Stefany Livia Prajogo. Email: s154119015@student.ubaya.ac.id

85
Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

Berdasarkan data dari Kementerian Association, 2013). Gangguan kecemasan dapat


Kesehatan Indonesia tahun 2007, ada 450 juta dialami oleh banyak individu tanpa melihat usia
penduduk yang harus hidup dengan gangguan maupun jenis kelamin. Penyebab dari gangguan
mental dan pada prevalensi individu dewasa kecemasan ini cukup variatif, sehingga di dalam
(usia 18 tahun ke atas) sampai lansia, ada 11.6% DSM-5, gangguan kecemasan inipun dibagi
yang mengalami gangguan emosional, seperti menjadi beberapa macam, yakni phobia, social
kecemasan dan depresi (Departemen anxiety disorder, separation anxiety disorder,
Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Riset panic disorder, dan generalized anxiety
Kesehatan Dasar pada individu dewasa di disorder (American Psychiatric Association,
Indonesia menunjukkan peningkatan gangguan 2013).
emosi, pada tahun 2013 sebesar 6% dan di tahun Penelitian ini akan lebih menekankan
2018 sebesar 9.8% dengan simtom yang paling pembahasan mengenai gangguan kecemasan
banyak muncul adalah sakit kepala, masalah umum (generalized anxiety disorder) atau
tidur, menurunnya selera makan, dan mudah yang biasa disebut sebagai GAD. Hal ini
lelah (Idaiani et al., 2020). Ditambah lagi, adanya dikarenakan meningkatnya keluhan terkait
fenomena Covid-19 yang membuat perubahan perasaan cemas dan otot yang tegang saat
pada kegiatan sehari-hari masyarakat. melakukan work/study from home (Cao et al.,
Kebijakan pemerintah yang mengharuskan 2020; Fancourt et al., 2020; Trougakos et al.,
masyarakat untuk menjaga jarak sosial dan tetap 2020). Namun terlepas dari masa Covid-19,
tinggal di rumah (work from home), adanya gangguan kecemasan ini juga amat sering
pemberlakuan pembatasan sosial berskala dialami oleh masyarakat. GAD sendiri adalah
besar (PSBB), cukup berdampak pada sisi gangguan kecemasan yang ditandai dengan
finansial maupun psikis seseorang, yang salah munculnya perasaan cemas berlebihan ketika
satunya adalah kecemasan (Ifdil et al., 2020; akan melakukan suatu pekerjaan atau
Salari et al., 2020; Tee et al., 2020). Kecemasan aktivitas (American Psychiatric Association,
juga dapat muncul karena ketidakpastian dan 2013). GAD dapat dikatakan sebagai
perubahan mendadak yang terjadi selama masa gangguan kecemasan secara general, dapat
pandemi ini. mencangkup seluruh aspek di kehidupan ini.
Diagnostic and Statistical Manual of Menurut United Kingdom Mental Health
Mental Disorders (DSM-5) mendefinisikan Foundation (2019), penderita GAD biasanya
gangguan kecemasan (anxiety) sebagai sering mengalami kegelisahan, perasaan
perasaan takut berlebihan yang terjadi pada takut dan perasaan ‘on-edge’, sulit
seseorang yang berdampak pada terganggunya berkonsentrasi, sulit tidur, otot tegang, dan
kegiatan sehari-hari (American Psychiatric sering mudah marah.

86 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

Berdasarkan DSM-5, ada enam kriteria terhadap penderita gangguan kecemasan. Hasil
seseorang dapat dikatakan memiliki GAD yang ditemukan adalah ACT lebih efektif
(American Psychiatric Association, 2013). daripada CBT, terlihat dari 11 jurnal penelitian
Pertama, kecemasan dan kegelisahan berlebih dari 16 jurnal yang digunakan. Meskipun dalam
selama beberapa hari dalam kurun waktu enam penelitian Swain et al. (2013) ACT memang
bulan terakhir. Kedua, kesusahan dalam efektif dalam menurunkan gangguan
mengontrol perasaan cemas dan gelisah. Ketiga, kecemasan mixed anxiety dan social anxiety
perasaan cemas dan gelisah ini muncul dengan disorder saja.
minimal tiga gejala lain, seperti merasa tertekan, ACT memang baru-baru ini muncul
tubuh mudah merasa lelah, sulit berkonsentrasi, bersamaan dengan berkembangnya paradigma
mudah marah, ketegangan otot, dan gangguan psikologi positif. ACT merupakan gerakan “third
tidur. Keempat, perasan cemas, gelisah, dan wave” dari CBT, yang berarti terapi ini adalah
simptom fisik lainnya menyebabkan adanya salah satu evolusi dan perluasan pendekatan
gangguan dalam menjalani fungsi sosial dan terapi kognitif tradisional, yakni CBT. Kumpulan
okupasional dalam kehidupan sehari-hari. terapi thirdwave ini lebih memprioritaskan
Kelima, bukan disebabkan oleh medis. Keenam, proses psikologis dan perilaku seseorang yang
gangguan ini tidak dapat dijelaskan oleh kondisi terkait dengan kesejahteraan dibandingkan
gangguan mental lainnya. dengan pengurangan gejala psikologis dan
Upaya untuk menurunkan GAD yang emosional (Thirdwave Psychotherapy PLLC,
sebelumnya pernah dilakukan adalah dengan 2020). ACT sendiri adalah sebuah terapi yang
menggunakan Cognitive Behaviour Therapy berfokus untuk menyasar pada fleksibilitas
(CBT). CBT memang sudah seperti ‘standar’ bagi psikologis seseorang dan terfokus pada konteks
para penderita gangguan kecemasan di usia verbal dan sosial (S. C. Hayes et al., 2012). Hayes
dewasa, tetapi pengaruh CBT untuk et al. (2012) menyatakan bahwa ACT memiliki
menurunkan kecemasan pada anak-anak masih enam elemen dalam tahap intervensi, yakni
dipertanyakan (Swain et al., 2013).Penelitian penerimaan (Acceptance), pemikiran untuk
Hayes et al. (2010) juga mengatakan bahwa berubah (Cognitive defussion), menyadari
CBT sebenarnya tidak memberikan pengaruh untuk hidup di masa sekarang (Being present),
yang signifikan pada penurunan generalized memperhatikan diri sendiri (Noticing self),
anxiety disorder yang dialami oleh individu menetapkan nilai (Values), dan memutuskan
dewasa. Kemudian, Ruiz (Swain et al., 2013) tujuan ke depan (Commited action). Keenam
melakukan sebuah penelitian metaanalisis aspek ini jika sudah dipenuhi akan
mengenai perbandingan efektivitas CBT dan memunculkan sebuah fleksibilitas psikologis
Acceptance and Commitment Theraphy (ACT) pada diri seorang individu.

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 87


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

ACT akan mengajak seseorang untuk peneliti ingin melihat apakah ACT mampu
menyadari dan menerima keadaannya saat ini menurunkan GAD pada individu dewasa dan
dengan kesadaran penuh dan mengajak lansia dengan cara menghitung perbedaan effect
seseorang untuk mengubah beberapa perilaku size secara statistik pada penelitian-penelitian
demi terwujudnya keadaan yang tepat sesuai yang serupa.
dengan nilai pribadi yang diinginkan (Hayes et
Metode
al., 2006). Proses intervensi ACT akan lebih
banyak diwarnai dengan kegiatan yang Pencarian penelitian terdahulu

mengajak para penderita GAD untuk dapat Penulisan penelitian ini mengacu pada
menerima keadaan penderita terlebih dahulu checklist PRISMA 2009. Kemudian, cara
sebelum melakukan beberapa perubahan penelusuran artikel dalam penelitian ini adalah
terkait perilaku dan pikiran. dengan mencari jurnal dengan menggunakan
Keterbaruan pada penelitan ini ialah ACT kata kunci “ACT to generalized anxiety
sebagai terapi yang relatif baru maka studi lebih disorder” dan “Randomized controlled trial ACT
lanjut terkait seberapa besar efektivitas to generalized anxiety disorder” pada Google
pemberian ACT dalam menangani Scholar,Science Direct, dan Springerlink.
permasalahan psikologis menjadi penting. Peneliti menyeleksi jurnal-jurnal tersebut
Penelitian dengan review metaanalisis terkini (screening) dengan melihat judul, abstrak,
menemukan bahwa ACT efektif dalam metode, dan alat ukur yang digunakan untuk
mengatasi kondisi yang beragam, seperti mengecek apakah jurnal tersebut memenuhi
kecemasan, depresi, penggunaan zat adiktif, syarat sebagai bagian dari metaanalisis. Proses
rasa sakit (pain), dan kondisi transdiagnostic pencarian jurnal dilakukan dari bulan
(Gloster et al., 2020). Studi metaanalisis lainnya November 2019 dan analisinya dilakukan pada
telah membuktikan efektivitas ACT yang baik bulan Desember 2019.
untuk menurunkan tingkat depresi (Bai et al., Peneliti hanya akan mengambil jurnal
2020), rasa sakit kronis (chronic pain) (Lin et yang menggunakan metode randomized
al., 2019), gangguan makan (Fogelkvist et al., controlled trial dan menggunakan alat ukur
2020), hingga psikosis (Jansen et al., 2020). Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7),
Namun demikian, penulis menemukan bahwa Geriatic Anxiety Inventory (GAI), dan Beck
studi metaanalisis ACT pada permasalahan Anxiety Inventory (BAI). Menurut Spitzer et al.
gangguan kecemasan umum masih jarang. (2006), GAD-7 merupakan alat ukur valid dan
Penelitian sebelumnya telah membahas ACT efisien untuk screening awal dari GAD dalam
dan gangguan kecemasan namun masih berupa latar klinis maupun penelitian. Sedangkan, GAI
reviu literatur (Sharp, 2012). Oleh karena itu, merupakan sebuah alat ukur valid yang

88 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

berfungsi untuk melihat kemunculan simptom Selain itu, jurnal-jurnal yang dipilih juga
kecemasan dan cukup sensitif untuk menggunakan teknik intervensi ACT dalam
membedakan lansia yang memiliki GAD bentuk daring (dalam jaringan) maupun luring
maupun tidak (American Psychological (luar jaringan). ACT dalam bentuk daring adalah
Association, 2011; Pachana et al., 2007). proses intervensi yang dilalukan melalui sebuah
Kemudian, menurut Leyfer et al. (2006) BAI aplikasi ACT di telepon genggam yang dibuat
merupakan sebuah alat ukur valid yang oleh terapis guna mempermudah proses
digunakan untuk melihat simtom-simtom intervensi dengan klien yang memiliki jarak
gangguan kecemasan, seperti pada GAD, social rumah yang cukup jauh. Berikut adalah skema
anxiety, obsessive-compulsive disorder (OCD), alur pencarian data penelitian yang dilakukan
dan panic disorder. oleh peneliti :

Gambar 1
Skema Alur Pencarian Data Penelitian Terdahulu ACT pada GAD

Hasil pencarian artikel jurnal Artikel penelitian ACT to Artikel jurnal penelitian ACT to
ACT to generalized anxiety generalized anxiety disorder generalized anxiety disorder
disorder dengan screening randomized trial (N = 29) randomized trial terpilih
(N = 61) (N = 17)

Analisis statistik Pada analisis statistik ini pula, akan dilihat


Dalam melakukan analisis statistik, peneliti presentase variasi dari penelitian-penelitian
menggunakan metaanalisis. Metaanalisis adalah tersebut terhadap inkonsistensi hasil, yakni
metode kuantitatif yang digunakan untuk dengan melihat nilai isquare (I2). jika nilai I2 >
menganalisis sebuah pengukuran secara spesifik, 80%, maka akan menghasilkan random effects.
seperti mengukur kekuatan pola hubungan atau Sedangkan, jika nilai I2 d” 80%, maka akan
pengaruh dari satu variabel dengan variabel menghasilkan fixed effects. Random effects
lainnya (effect size) (Shelby & Vaske, 2008). mengasumsikan bahwa perbedaaan
Penelitian ini menggunakan jumlah partisipan antarindividu akan mempengaruhi variabel
(N), rata-rata (M), dan standar deviasi (SD) dari independen, sedangakan fixed effects
masing-masing kelompok eksperimen untuk mengasumsikan bahwa perbedaaan
melihat effect size intervensi ACT. Effect size akan antarindividu tidak akan memengaruhi variabel
dilihat dari cohen d effect size, yang terdiri dari independen (Higgins et al., 2003).
small effect size (d d” .2), medium effect size (.2 Kemudian, untuk aturan bias publikasi,
d” d d” .8), dan large effect size (d e” .8) (Elsayir, peneliti melihat egger bias. Menurut Egger
2012). et al. (1997), jika nilai egger bias e” .05 maka

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 89


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

dapat simpulkan bahwa penelitian ini tidak Hasil


memiliki bias publikasi. Dengan kata lain, Peneliti ini bertujuan untuk melihat
jurnal-jurnal penelitian yang digunakan apakah ACT mampu menurunkan GAD pada
menghasilkan ketidaksamaan hasil eksperimen. individu dewasa dan lansia dengan cara
Sebaliknya, jika nilai egger bias < .05, maka menghitung perbedaan effect size secara
jurnal-jurnal yang digunakan memiliki kesamaan statistik pada penelitian-penelitian yang
hasil eksperimen. Hal terkait effect size dan egger serupa. Berdasarkan penelusuran yang
bias (bias publikasi) dalam penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti, berikut adalah jurnal-
dianalisis dengan menggunakan aplikasi stat jurnal yang digunakan dalam proses
direct trial version 2.0. metaanalisis:

90 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

Kumpulan Jurnal Penelitian


Tabel 1

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 91


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

Dari 18 penelitian yang terlampir di atas, memberikan efek treatment terhadap GAD,
didapatkan hasil I2 sebesar 83.3%, yang berarti meskipun nampaknya hanya sedikit, sehingga
peneliti akan melihat bagian random effects. tidak terlihat penurunan tingkat GAD.
Pada bagian random effects, ditemukan cohen Pernyataan ini didukung pula oleh random
d sebesar -.66. Peneliti juga menemukan hasil effects yang digunakan dalam penelitian ini
terkait egger bias penelitian sebesar -3.88. Oleh untuk melihat inkonsistensi hasil. Seperti yang
karena penelitian ini menggunakan tiga alat telah dipaparkan di atas, Higgins et al. (2003)
ukur GAD yang berbeda, yang terdiri dari GAD- menyatakan bahwa nilai I2 > 80% menyatakan
7, GAI, dan BAI, maka peneliti juga mencoba random effects. Random effects mengasumsikan
melihat hasil secara terpisah. Dalam penelitian bahwa perbedaaan antar individu akan
ini, peneliti hanya mengukur GAD-7 dan BAI memengaruhi variabel independen, sehingga
saja. Sedangkan untuk GAI, tidak dihitung secara memengaruhi efek treatment. Selain itu, peneliti
terpisah karena hanya ada satu jurnal juga menemukan egger bias yang cukup tinggi
eksperimen saja. (-3.88) yang menandakan bahwa penelitian ini
Pada pengukuran ACT terhadap GAD yang tidak memiliki bias publikasi dan adanya
menggunakan alat ukur BAI, didapatkan hasil I2 perbedaaan efek ‘keberhasilan’ dan ‘kegagalan’
sebesar 89.1%, yang berarti peneliti dapat akan dari penelitian eksperimen sebelumnya.
melihat ke bagian random effects. Peneliti Pernyataan di atas juga didukung oleh
menemukan cohen d sebesar -.97 dan egger bias hasil temuan peneliti, yakni adanya perbedaan
sebesar -5.46. Pada pengukuran selanjutnya, efek hasil intervensi ACT terhadap GAD dari
untuk ACT terhadap GAD yang menggunakan penelitian yang menggunakan alat ukur BAI dan
alat ukur GAD-7, didapatkan hasil I2 sebesar 52%, GAD-7. Seperti yang telah dicantumkan di atas,
yang berarti peneliti dapat melihat ke bagian penelitian pengaruh ACT terhadap GAD dengan
fixed effects. Peneliti menemukan cohen d menggunakan alat ukur BAI menyatakan
sebesar -.46 dan egger bias sebesar -.20. bahwa ACT adalah intervensi yang sangat
efektif untuk menurunkan GAD (d = -.97, large
Pembahasan
effect size). Sebaliknya, pada penelitian
Penelitian metaanalisis ini menemukan pengaruh ACT terhadap GAD dengan
bahwa ACT masih cukup untuk menurunkan menggunakan alat ukur GAD-7, ditemukan
tingkat GAD. Hal ini terbukti dari nilai cohen d bahwa ACT juga masih cukup efektif untuk
yang menunjukkan medium effect size (d= -.66). menurunkan GAD (d = -.46, medium effect size),
Medium effect size bukan berarti menandakan meskipun tidak setinggi BAI.
bahwa ACT tidak memberikan efek sama sekali Menurut Newman, et al. (2013),
terhadap perubahan tingkat GAD. ACT masih lingkungan merupakan salah satu risk factor

92 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

utama pada kemunculan/peningkatan tentu tingkat keparahan akan perasaan cemas


keparahan GAD. Lingkungan sekitar yang berbeda-beda, meskipun semua penelitian
dimaksudkan adalah lingkungan dimana tersebut tidak mencantumkan seberapa tingkat
individu mendapatkan pengalaman negatif, keparahan (severity) dari para subjek
maltreatment, dan kehilangan. Hal seperti ini penelitiannya.
akan membuat seseorang mempertanyakan Menariknya, para subjek yang diukur
kembali pandangan hidupnya dan menggunakan GAD-7 sebagian besar
meningkatkan perasaan cemas sebagai tanda merupakan tahanan penjara atau individu-
mempersiapkan diri dari pengalaman negatif individu yang sudah memiliki penyakit kronis.
lain yang berpotensi muncul di masa depan. Sedangkan, para subjek yang diukur
Maka dari itu, peneliti menduga bahwa menggunakan BAI, sebagian besar justru
perbedaan hasil dari dua alat ukur yang merupakan mahasiswa/pelajar yang sedang
dianalisis satu persatu ini disebabkan oleh mengalami kecemasan. Fakta ini mendukung
perbedaan faktor lingkungan yang dugaan peneliti bahwa perbedaan severity
memengaruhi keparahan (severity) dari memengaruhi hasil pemberian treatment ACT
penderita. terhadap GAD.
Seperti yang dapat dilihat dari Tabel 1, Perbedaan alat ukur juga dapat
penderita GAD berasal dari banyak kalangan, memengaruhi perbedaan effect size. Seperti
Dari 16 jurnal yang ada (satu jurnal tidak yang dipaparkan pada bab sebelumnya, BAI
diikutkan karena menggunakan GAI), subjek merupakan alat ukur yang mampu mengukur
terdiri dari penderita yang sudah didiagnosa simptom kecemasan secara menyeluruh dengan
mengalami gangguan GAD oleh psikiater, ada 21 butir (Leyfer et al., 2006), sedangkan GAD-
pula para penderita kanker maupun penyakit 7 hanya mengukur simptom GAD dengan tujuh
kronis lainnya, tahanan penjara, sampai pada butir (Spitzer et al., 2006). Perlu ditekankan
mahasiswa/pelajar yang sedang mengalami juga, bahwa BAI juga mampu mengukur apakah
kecemasan akan prestasi akademik. Perlu seseorang yang memiliki kecemasan juga
ditegaskan pula bahwa GAD sendiri juga memiliki serangan panik atau tidak. Jadi, dapat
memungkinkan para penderitanya memiliki disimpulkan bahwa BAI memiliki potensi
kecemasan pada satu atau lebih beban aktivitas/ mengukur sebuah gangguan kecemasan
pekerjaan yang penderita jalani, misalnya ‘general’ dengan lebih lengkap. Namun
terkait keuangan, keluarga, kesehatan, dan masa demikian, tidak memutup kemungkinan
depan (Stein & Sareen, 2015). Dari segi latar perbedaan isi butir dalam menggambarkan
belakang lingkungan, beban aktivitas, dan simptom GAD memicu adanya perbedaan effect
pengalaman ‘negatif’ yang para subjek miliki, size.

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 93


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

Peneliti juga menduga perbedaan budaya, keberhasilan seringkali ditentukan dengan


value hidup, dan gender role juga mengambil melihat standar sosial.
peran dalam perbedaan hasil effect size dari dua Dugaan lain yang perlu diperhatikan ialah
alat ukur yang dianalisis. Seperti yang pengaruh ACT terhadap GAD adalah adanya
dicantumkan pada tabel di atas, para subjek perbedaan pemberian terapi ACT, yakni ada
dengan pengukuran GAD-7 sebagian besar yang melakukan secara daring (melalui aplikasi
berasal dari Asia Timur, sedangkan para subjek telepon genggam) dan luring. Namun demikian,
dengan pengukuran BAI berasal dari Eropa. peneliti tidak melakukan penelitian lebih lanjut
Dugaan peneliti sejalan dengan kajian literatur terkait perbedaan pemberian metode ini. Hal
dari Hofmann dan Hinton (2014). Peneliti ini secara langsung menjadi keterbatasan
menyatakan bahwa nampaknya memang ada penelitian ini. Untuk ke depannya, peneliti
perbedaan budaya terkait pengalaman dan berharap adanya penelitian terkait efektivitas
pengekspresian kecemasan seseorang. Hal ini ACT daring dan luring guna mengetahui apakah
dapat terlihat dari konsep ethnopsychology/ perbedaan metode pemberian terapi ini benar-
ethnophysiology dan faktor kontekstual yang benar mampu menangani GAD. Data ini
berbeda-beda di tiap negara. tentunya dibutuhkan, terutama di masa pandemi
Et hnopsychology/et hnophysi ology seperti ini.
adalah kepercayaan mengenai anatomi Hal terkait variasi perbedaan alat ukur
tubuh (biologi) dan proses psikologis dalam untuk mengukur GAD dan karakteristik negara
tubuh manusia. Misalnya di budaya China, yang berbeda juga merupakan keterbatasan dari
para pakar medis tradisional percaya bahwa penelitian metaanalisis ini. Maka dari itu, peneliti
kecemasan (anxiety state) berkaitan dengan mengharapkan agar penelitian selanjutnya
organ tubuh yang tidak berfungsi dengan mampu mencari bentuk-bentuk ACT yang efektif
baik, yakni ginjal yang lemah (shen xu) dan untuk menangani kasus GAD, khususnya di
jantung yang lemah (xin xu). Sedangkan Indonesia. Selain itu, para psikolog juga harus
faktor kontekstual lebih mengarah kepada berhati-hati dalam menggunakan ACT untuk
individualism/collectivism. Individualism/ menangani para penderita GAD, mungkin saja
collectivism adalah hubungan antara anggota ACT bukanlah intervensi utama yang efektif
suatu lingkungan sosial yang menekankan untuk menangani para penderita GAD. Namun,
pada ketergantungan (interdependence) pada ACT dapat menjadi efektif jika digabungkan
setiap anggotanya. Beberapa negara seperti dengan bentuk intervensi psikologis lainnya.
di Asia dan Eropa bagian Selatan, penanaman Menurut Hayes-Skelton dan Roemer (2013) dan
nilai sos ial cukup ditekankan dalam Anxiety and Depression Association of America
kehidupan sehari-hari, sehingga faktor (ADAA) (2015), applied relaxation merupakan

94 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
penderita GAD sebagai coping skill saat melakukan replikasi guna memperbanyak
seseorang menghadapi situasi/hal lain yang referensi terkait efektivitas ACT terhadap GAD.
dapat memicu kecemasannya. Selain itu,
intervensi mindfulness meditation juga cukup Referensi
efektif dalam menurunkan efek pemunculan American Psychiatric Association. (2013).
Diagnostic and statistical manual of
kecemasan dan stres pada penderita GAD (Hoge mental disorders (5th ed.). American
et al., 2013). Penelitian selanjutnya juga dapat Psychiatric Publishing. https://doi.org/
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 1 7 6 /
melihat terkait pemilihan alat ukur juga perlu appi.books.9780890425596
dipertimbangkan, terkait alat ukur mana yang American Psychological Association. (2011).
lebih tepat untuk para penderita GAD di Indonesia. Geriatric Anxiety Inventory (GAI). https:/
/www.apa.org/pi/about/publications/
c a r e g i v e r s / p r a c t i c e - s e tt i n g s /
Simpulan
assessment/tools/geriatric-anxiety#
Penelitian ini bertujuan untuk melihat Anxiety and Depression Association of America.
apakah ACT mampu menurunkan GAD pada (2015). Clinical practice review for GAD.
h t t p s : / / a da a . o r g / r e s o u r c e s -
individu dewasa dan lansia dengan cara professionals/practice-guidelines-gad
menghitung perbedaan effect size secara Bai, Z., Luo, S., Zhang, L., Wu, S., & Chi, I. (2020).
statistik pada penelitian-penelitian yang Acceptance and Commitment Therapy
(ACT) to reduce depression: A systematic
serupa. Berdasarkan hasil penelitian ini, review and meta-analysis. Journal of
ditemukan bahwa ACT masih cukup efektif Affective Disorders, 260, 728–737.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
untuk mengurangi GAD, meskipun pada alat j.jad.2019.09.040
ukur BAI ditemukan bahwa ACT sangat efektif. Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., Dong, J.,
Faktor dari pemicu stres yang tidak sama pada & Zheng, J. (2020). The psychological
impact of the COVID-19 epidemic on
tiap penderita atau dengan kata lain perbedaan college students in China. Psychiatry
tingkat keparahan (severity), serta perbedaan Research, 278. https://doi.org/10.1016/
j.psychres.2020.112934
simtom yang diukur oleh alat ukur yang
Carlbring, P., Hagglund, M., Luthstrom, A., Dahlin,
digunakan cukup memengaruhi efektivitas dari M., Kadowaki, A., Vernmark, K., &
ACT ini. Anderson, G. (2013). Internet-based
behavioral activation and acceptance-
Saran based treatment for depression: A
randomized controlled trial. Journal of
Kemungkinan besar, ACT memang bukan Affective Disorders, 148, 331–337.
satu-satunya intervensi yang dapat dilakukan h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
j.jad.2012.12.020*
untuk menurunkan GAD, tetapi diperlukan
Dahlin, M., Andersson, G., Magnusson, K.,
adanya intervensi pendamping lainnya, seperti Johansson, T., Sjogren, J., Hakansson, A.,
applied relaxation dan mindfulness meditation. & Carlbring, P. (2016). Internet-delivered

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 95


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

acceptance-based behaviour therapy for Techonology, 2, 78–86. https://


generalized anxiety disorder: A jbiochemtech.com/en/article/effect-of-
randomized controlled trial. Behaviour acceptance-and-commitment-therapy-
Research and Therapy, 77, 86–95. https:/ act-on-anxiety-in-infertile-women-
/doi.org/10.1016/j.brat.2015.12.007* during-treatment-a-randomized-trial*
Davidson, T. E., Eppingstall, B., Runci, S., & Elsayir, H. A. (2012). Computation and
O’Connor, D. W. (2016). A pilot trial of interpretation of effect size in
acceptance and commitment therapy for significance test. International Refereed
symptoms of depression and anxiety in Journal of Engineering and SCience, 1(4),
older adults residing in long-term care 27–32. http://www.irjes.com/Papers/
facilities. Aging & Mental Health, 1–8. vol1-issue4/Version 2/E142732.pdf
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 /
13607863.2016.1156051* Fancourt, D., Steptoe, A., & Bu, F. (2020).
Trajectories of anxiety and depressive
Davoudi, M., Omidi, A., Sehat, M., & symptoms during enforced isolation due
Sepehrmanesh, Z. (2017). The effects of to COVID-19 in England: A longitudinal
acceptance and commitment therapy on observational study. The Lancet
man smokers’ comorbid depression and Psychiatry, 8(2), 1–9. https://doi.org/
anxiety symptoms and smoking 10.1016/S2215-0366(20)30482-X
cessation: A randomized controlled trial.
Addict Health, 9(3), 129–138. https:// Fathi, R., Khodarahimi, S., & Rasti, A. (2017). The
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ efficacy of acceptance and commitment
PMC5894792/ therapy on metacognitions and anxiety
women outpatients with generalized
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. anxiety disorder in Iran. Canadian
(2020). Kesehatan jiwa sebagai prioritas Journal of Counselling and
global. https://www.kemkes.go.id/ Psychotherapy, 51(3), 207–216. https:/
article/print/394/kesehatan-jiwa- /doi.org/https://cjc-rcc.ucalgary.ca/
sebagai-prioritas-global.html article/view/61155*
Egger, M., Smith, G. D., Schneider, M., & Minder, Fayazbakhsh, E., & Mansouri, A. (2019).
C. (1997). Bias in meta-analysis detected Effectiveness of acceptance and
by a simple, graphical test. British Medical commitment therapy on intolerance of
Journal, 315, 629–634. https://doi.org/ uncertainty, experiental avoidance, and
10.1136/bmj.315.7109.629 symptoms of generalized anxiety
disorder in individuals with type II
Eisenbeck, N., Scheitz, K., & Szekeres, B. (2016). diabetes. International Archieves of
A brief acceptance and commitment Health Sciences, 6(1), 30–35. https://
therapy-based intervention among doi.org/10.4103/iahs.iahs_52_18*
violence-prone male inmates delivered by
novice theraphists. Psychology, Society, & Fogelkvist, M., Gustafsson, S. A., Kjellin, L., &
Education, 8(3), 187–199. https:// Parling, T. (2020). Acceptance and
w w w. r e s e a r c h g a t e . n e t / de r e f / commitment therapy to reduce eating
h t t p % 3 A % 2 F % disorder symptoms and body image
2 F d x . do i . o r g % 2 F 1 0 . 2 5 1 1 5 % problems in patients with residual eating
2Fpsye.v8i3.173* disorder symptoms: A randomized
controlled trial. Body Image, 32, 155–166.
Elahe, R., Mahtab, A., Abed, M., & Asghar, G. A. h ttp s : / / do i . o rg / h ttp s : / / do i . o rg /
(2018). Effect of acceptance and 10.1016/j.bodyim.2020.01.002
commitment therapy (ACT) on anxiety
in infertile woman during treatment: A Forman, E. M., Herbert, J. D., Moitra, E.,
randomized trial. Journal Biochemical Yeomans, P. D., & Geller, P. A. (2007). A

96 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

randomized trial of acceptance and Therapy, 48, 238–245. https://doi.org/


commitment therapy and cognitive 10.1016/j.brat.2009.11.006
therapy for anxiety and depression.
Behaviour Modification, 31(6), 772– Hayes, S. C., Luoma, J. B., Bond, F. W., Masudo, A.,
799. https://doi.org/10.1177/ & Lilis, J. (2006). Acceptance and
0145445507302202* commitment therapy: Model, processes
and outcomes. Behaviour Research and
Forman, E. M., Shaw, J. A., Goetter, E. M., Herbert, Therapy, 44, 1–25. https://doi.org/
J. D., Park, J. A., & Yuen, E. K. (2012). Long- 10.1016/j.brat.2005.06.006
term follow-up of a randomized
controlled trial comparing acceptance Hayes, S. C., Pistorello, J., & Levin, M. E. (2012).
and commitment therapy and standard Acceptance and commitment therapy as
cognitive behaviour therapy for anxiety a unified model of behavior change. The
and depression. Behaviour Therapy, 43, Counseling Psychologist, 40(7), 976–
801–811. https://doi.org/10.1016/ 1002. https://doi.org/10.1177/
j.beth.2012.04.004* 0011000012460836

Gloster, A. T., Walder, N., Levin, M. E., Twohig, M. Heydari, M., Masafi, S., Jafari, M., Saadat, S. H., &
P., & Karekla, M. (2020). The empirical Shahyad, S. (2018). Effectiveness of
status of acceptance and commitment acceptance and commitment therapy on
therapy: A review of meta-analyses. anxiety and depression of razi psyhiatric
Journal of Contextual Behavioral Science, center staff. Macedonarian Journal of
18(September), 181–192. https:// Medical Sciences, 6(2), 410–415. https:/
doi.org/10.1016/j.jcbs.2020.09.009 /doi.org/10.3889/oamjms.2018.064*

Gregorie, S., Lachance, L., Bouffard, T., & Dionne, Higgins, J. P. T., Thompson, S. G., Deeks, J. J., &
F. (2018). The use of acceptance and Altman, D. G. (2003). Measuring
commitment therapy to promote mental inconsistency in meta-analyses. British
health and school engagement in Medical Journal, 327, 557–560. https://
university students: A multisize doi.org/10.1136/bmj.327.7414.557
randomized controlled trial. Behaviour Hofmann, S., & Hinton, D. E. (2014). Cross-
Therapy, 49, 360–372. https://doi.org/ cultural aspects of anxiety disorders.
10.1016/j.beth.2017.10.003* Current Psychiatry Reports, 16(6), 1–9.
Harvey, S. T., Henricksen, A., Bimler, D., & https://doi.org/10.1007/s11920-014-
Dickson, D. (2017). Addresing anger, 0450-3
stress, and alcohol-related difficulties in Hoge, E. A., Bui, E., Marques, L., Metcalf, C. A.,
the military: An ACT intervention. Morris, L. K., Robinaugh, D. J.,
Military Psychology, 29(5), 464–476. Worthington, J. J., Pollack, M. H., &
https://doi.org/10.1037/mil0000173* Simon, N. M. (2013). Randomized
Hayes-Skelton, S. A., & Roemer, L. (2013). A controlled trial of mindfulness
contemporary view of applied relaxation meditation for generalized anxiety
for generalized anxiety disorder. disorder: Effects on anxiety and stress
Cognitive Behaviour Therapy, 42(4), reactivity. The Journal of Clinical
292–302. https://doi.org/10.1080/ Psychiatry, 74(8), 786–792. https://
16506073.2013.777106 doi.org/10.4088/JCP.12m08083

Hayes, S. A., Orsillo, S. M., & Roemer, L. (2010). Idaiani, S., Raharni, & Isfandari, S. (2020). The
Changes in proposed mechanisms of Mental Emotional Disorder Pattern:
action during an acceptance-based Study of National Basic Health Research
behavior therapy for generalized anxiety 2007, 2013, and 2018. Proceedings of the
disorder. Behaviour Research and 4th International Symposium on Health

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 97


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

Research (ISHR 2019), 22, 522–525. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/


h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 2 9 9 1 / PMC4411466/
ahsr.k.200215.100
Molander, P., Hesser, H., Weineland, S., Bergwall,
Ifdil, I., Yuca, V., & Yendi, F. M. (2020). Stress and K., Buck, S., Malmlof, J. J., Henning, L.,
anxiety among late adulthood in Indonesia Lunner, T., & Andersson, G. (2017).
during COVID-19 outbreak. JPPI (Jurnal Internet-based acceptance and
Penelitian Pendidikan Indonesia), 6(2), commitment therapy for psychological
31–46. https://doi.org/10.29210/ distress experienced by people with
02020612 hearing problems: A pilot randomized
controlled trial. Cognitive Behaviour
Ivanova, E., Lindner, P., Ly, K. H., Dahlin, M., Therapy, 1–16. https://doi.org/10.1080/
Vernmark, K., Andersson, G., & 16506073.2017.1365929*
Carlbring, P. (2016). Guided and
unguided acceptance and commitment Newman, M. G., Llera, S. J., Erickson, T. M.,
therapy for social anxiety disorder Przeworski, A., & Castonguay, L. G.
and/or panic disorder provided via the (2013). Worry and generalized anxiety
internet and a smartphone application/ disorder: A review and theoretical
: A randomized controlled trial. Journal synthesis of evidence on nature, etiology,
of Anxiety Disorders, 44, 27–35. https:/ mechanism, and treatment. Annual
/ d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 / Reviews of Clinical Psychology, 9(2), 275–
j.janxdis.2016.09.012* 297. https://doi.org/10.1146/annurev-
clinpsy-050212-185544
Jansen, J. E., Gleeson, J., Bendall, S., Rice, S., &
Alvarez-Jimenez, M. (2020). Acceptance- Pachana, N. A., Byrne, G. J., Siddle, H., Koloski, N.,
and mindfulness-based interventions for Harley, E., & Arnold, E. (2007).
persons with psychosis: A systematic Development and validation of the
review and meta-analysis. Schizophrenia geriatric anxiety inventory. International
Research, 215, 25–37. https://doi.org/ Psychogeriatrics, 19(1), 103–114. https:/
10.1016/j.schres.2019.11.016 /doi.org/10.1017/s1041610206003504
Leyfer, O. T., Ruberg, J. L., & Woodruff-Borden, Saedy, M., Kooshki, S., Firouzabadi, M. J.,
J. (2006). Examination of the utility of Emamipour, S., & Ardani, A. R. (2015).
beck anxiety inventory and its factors as Effectiveness of acceptance and
a screener for anxiety disorders. Anxiety commitment therapy on anxiety and
Disorders, 20, 444–458. https://doi.org/ depression among patients on methadone
10.1016/j.janxdis.2005.05.004 treatment/ : A pilot study. Iran Journal
Psychiatry Behavioral Sciences, 9(1), 1–
Lin, J., Scott, W., Carpenter, L., Norton, S., 7. https://doi.org/10.17795/ijpbs222
Domhardt, M., Baumeister, H., &
McCracken, L. M. (2019). Acceptance and Salari, N., Hosseinian-Far, A., & Jalali, R. et al.
commitment therapy for chronic pain: (2020). Prevalence of stress, anxiety,
protocol of a systematic review and depression among the general population
individual participant data meta-analysis. during the COVID-19 pandemic: a
Systematic Reviews, 8(1), 140. https:// systematic review and meta-analysis.
doi.org/10.1186/s13643-019-1044-2 Global Health 16, 57. https://doi.org/
10.1186/s12992-020-00589-w
Mohabbat-Bahar, S., Maleki-Rizi, F., Akbari, M.
E., & Moradi-Joo, M. (2015). Sharp, K. (2012). A review of acceptance and
Effectiveness of group training based on commitment therapy with anxiety
acceptance and commitment therapy on disorders. International Journal of
anxiety and depression of women with Psychology & Psychological Therapy,
breast cancer. Iranian Journal of Cancer 12(3), 359–372. https://
Prevention, 8(2), 71–76. https:// www.ijpsy.com/volumen12/num3/

98 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum

335/a-review-of-acceptance-and- V. , & H o, R . C . T. ( 20 2 0 ) .
commitment-therapy-EN.pdf Psychological impact of COVID-19
p a n de m i c i n t h e P h i li p p i n e s . , J .
Shelby, L. B., & Vaske, J. J. (2008). Understanding Af fec t . D i s o rd. h ttp s : / / do i . o rg /
meta-analysis/: A review of the 10.1016/j.jad.2020.08.043
methodological. Leisure Science, 30, 96–110.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 / Thirdwave Psychotherapy PLLC. (2020). What is
01490400701881366 Thirdwave Cognitive Behavioral Therapy?
https://www.3rdwavetherapy.com/
Spitzer, R. L., Kroenke, K., Williams, J. B. W., & about/what-is-third-wave-cognitive-
Lowe, B. (2006). A brief measure for behavioral-therapy/
assessing generalized anxiety disorder:
The GAD-7. Archives of Internal Medicine, Trougakos, J. P., Chawla, N., & McCarthy, J.
166(10), 1092–1097. https://doi.org/ M. (2020). Working in a pandemic:
10.1001/archinte.166.10.1092 Exploring the impact of COVID-19
health anxiety on work, family, and
Stein, M. B., & Sareen, J. (2015). Generalized health outcomes. Journal of Applied
anxiety disorder. The New England Psychology, 105(11), 1234–1245.
Journal of Medicine, 2059–2068. https:/ h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 3 7 /
/doi.org/10.1056/NEJMcp1502514 apl0000739
Swain, J., Hancock, K., Hainsworth, C., & United Kingdom Mental Health Foundation. (2019).
Bowman, J. (2013). Acceptance and Anxiety. www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/
commitment therapy in the treatment of a/anxiety
anxiety/ : A systematic review. Clinical
Psychology Review, 33, 965–978. https:/
/doi.org/10.1016/j.cpr.2013.07.002 
Received 3 September 2020
Tee, M. L., Tee, C. A., Anlacan, J. P., Aligam, Revised 5 November 2020
K. J. G., Reyes, P. W. ., Kuruchittham, Accepted 5 January 2021

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 99


Stefany Livia Prajogo, Ananta Yudiarso

100 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai