DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Setiap
orang tidak dapat terlepas dari tidur, dimana kondisi seseorang tergantung
pada kualitas tidurnya. Sementara yang dimaksud dengan kualitas tidur
adalah kemampuan individu untuk dapat tetap tidur, tidak hanya mencapai
jumlah atau lamanya tidur. Kualitas tidur menunjukkan adanya
kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat yang
sesuai dengan kebutuhannya. Kualitas tidur yang buruk mengakibatkan
kesehatan fisiologis dan psikologis menurun. Secara fisiologis, kualitas
tidur yang buruk dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
individu dan meningkatkan kelelahan atau mudah letih. Secara psikologis,
rendahnya kualitas tidur dapat mengakibatkan ketidakstabilan emosional,
kurang percaya diri, impulsif yang berlebihan dan kecerobohan
(Sulistiyani, 2012). Setiap tahun diperkirakan sekitar 20% sampai 50%
orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17%
mengalami gangguan tidur yang serius (Sulistiyani, 2012)
C. Tujuan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperluas wawasan
dan menambah pengetahuan mengenai insomnia.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Insomnia
Menurut DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder, 2000), Insomnia adalah kesulitan individu dalam memulai,
mempertahankan dan merasakan kualitas tidur yang buruk. Nevid (2003)
menyatakan insomnia sendiri berasal dari kata In artinya tidak, dan Somnus
yang berarti tidur. Selanjutnya Nevid menjelaskan insomnia mempunyai
karakteristik kesulitan berulang untuk tidur atau untuk tetap tidur, gangguan
tidur tersebut mengakibatkan rasa lelah di siang hari dan menyebabkan
timbulnya tingkat stress pribadi yang signifikan atau kesulitan untuk tertidur,
tetap tidur, atau mengalami tidur yang membuat orang merasa segar dan
berenergi.
B. Kriteria Insomnia
Pada penelitian ini, kriteria-kriteria insomnia menggunakan
kriteriakriteria insomnia athens (Soldatos, 2003) yang dirancang untuk
mengukur kesulitan tidur berdasarkan kriteria sistem klasifikasi terbaru dari
ICD-10 (1992), DSM-IV-TR (2000), ICSD (2001) yang dimodifikasi dengan
insomnia pada mahasiswa yang terdiri dari delapan aitem, yaitu:
a. Induksi tidur
b. Terbangun dimalam hari
c. Bangun lebih awal dari yang diinginkan
d. Total durasi tidur
e. Kualitas tidur secara keseluruhan
f. Rasa nyaman disiang hari 14
g. Fungsi fisik dan mental disiang hari
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk menggambarkan rasa bersalah pada wanita yang hamil di
luar nikah. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode kualtitatif
deskriptif. Menurut (Moleong dalam Arikunto, 2010) bahwa penelitian
kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang
dicermati oleh peneliti, dan benda-bemda yang diamati sampai detailnya
agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya.
Sejalan dengan pendapat dari (Azwar, 2015) bahwa penelitian
kualititaf menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan
induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena
yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan yang dapat diamati (Winarno, 2013). Dalam penelitian
ini, defnisi opearisonal dari variable dalam penelitian ini, yaitu.
1. Insomnia
C. Karakteristik Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa. Secara umum,
partisipan yang akan diturutsertakan dalam penelitian ini memiliki kriteria
sebagai berikut.
1. Berstatus mahasisawa aktif
2. Pernah mengalami insomnia
D. Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan
sampel (Sugiyono, 2017). Adapun teknik sampling pada penelitian ini
yaitu Sampling purposive. Teknik purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017).
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistem
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2017). Adapun teknik
analisis data menurut (Miles & Hurberman dalam Sugiyono, 2017) ialah
terdiri atas empat tahapan yaitu.
1. Validitas Deskriptif
metode yang dapat digunakan adalah melalui triangulasi peneliti
terkait pengumpulan data, analisis data,dan interpretasi data. Secara
operasional, triangulasi adalah cek silang informasi dan kesimpulan
melalui bervariasi prosedur atau sumber.
2. Validitas Prediktif
Dalam validitas prediktif, aplikasi triangulasi memanfaatkan beberapa
observer (pengamat) atau pengumpul data untuk merekam dan
mendeskripsikan perilaku partisipan dan konteks tempat partisipan
berada serta tempat perilaku tersebut terjadi.
3. Validitas Interpretif
Validitas interpretif adalah keabsahan deskripsi secara subjektif
terdalam (inner subjective meaning) Salah satu metode atau teknik
untuk mencapai validitas interpretif adalah melalui umpan balik (feed
back) partisipan atau cek balik (check back) pada partisipan tentang
kesimpulan hasil penelitian. Metode ini dilakukan dengan berbagi atau
memberi informasi hasil interpretasi peneliti kepada partisipan. Pada
proses ini berarti hasil interpretasi (kesimpulan hasil penelitian) oleh
peneliti dapat diverifikasi (diuji keterterimaannya atau memeroleh
penolakan). Perolehan umpan balik dilakukan segera setelah analisis
data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan awal (preliminary
conclusion).
BAB IV
Setelah semua data terkumpul yaitu data dari wawancara, peneliti
mendiskusikan kembali hasilnya bersama dengan rekan sekelompok
peneliti. Tahap selanjutnya setelah data terkumpul maka penelitian mulai
merapikan hasil transkip wawancara dari masing-masing subjek. Setelah
itu peneliti mulai melakukan proses analisis data.
B. Profil Subjek
Adapun profil subjek yang diwawancarai pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
No. Inisial JK Pendidikan Terakhir Umur
1 HAP P SMA 20
.
2 NL P SMA 18
.
3 CDOK P SMA 20
a. Subjek HAP
HAP merupakan seorang mahasiswa di Uin suska riau semester 5.
HAP merupakan anak pertama dari 2 orang bersaudara. HAP
memenuhi kriteria insomnia dan sudah mengalami insomnia sejak
sekolah di bangu SMA. HAP berumur 20 tahun tinggal di Pekanbaru
(kos). HAP melaksanakan proses wawancara berlokasi kan di Chinos
coffe jalan HR. Soebrantas Kota Pekanbaru. HAP menyetujui
wawancara dengan mentanda tangani informed consent yang
diberikan. Selama proses wawancara, HAP memberikan detail
informasi dan menjawab semua pertanyaan dengan baik, HAP
menyatakan bahwa insomnia yang dialami semakin meningkat
semenjak menjadi mahasiswa.
b. Subjek NL
NL merupakan salah satu mahasiswi di Universitas INegri Riau
semester 1. NL merupakan anak tunggal, NL memenuhi kriteria
insomnia sesuai dengan DSM V. NL mengalami insomnia sejak
berada di SMA kelas XII, NL berumur 18 tahun, bertempat tinggal
di Pekanbaru bersama orang tua, namun sedang melakukan
perjalanan keluar kota sehingga tidak dapat diwawancarai dengan
tatap muka. NL menyetujui wawancara dan bersedia di wawancara.
NL menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas walapun tidak
dilakukan secara tatap muka.
c. Subjek CDOK
CDOK merupakan seorang mahasiswa di Uin suska riau semester
5. CDOK merupakan anak pertama dari 2 orang bersaudara.
CDOK memenuhi kriteria insomnia dan sudah mengalami
insomnia sejak usia remaja. CDOK berumur 20 tahun tinggal
bersama orang tuanya di Jalan Damai Purwodadi Indah kota
pkanbaru. CDOK melaksanakan proses wawancara berlokasi kan
di SLU Madani UIN Suaska Kota Pekanbaru. HAP menyetujui
wawancara dengan mentanda tangani informed consent yang
diberikan. Selama proses wawancara, CDOK memberikan detail
informasi dan menjawab semua pertanyaan dengan baik, CDOK
menyatakan bahwa insomnia yang dialami semakin meningkat
semenjak menjadi mahasiswa.
C. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal mengenai
insomnia pada mahasiswa, yaitu berdasarkan aspek aspek insomnia yaitu
sebagai berikut:
“Ee udah lumayan sering kak kalau yang seingat saya sih
mulai dari kelas dua belas sih baru semakin kuliah ini
makin parah insom nya, gitu kak” (B76-78HAP W)
“Udah dari kelas 12 sih kak”(B36NLW)
Kalau SMA dulu gak terlalu sering sih, paling ya kayak pas
ga bisa tidur aja, kalau sekarang ni ga bisa tidur tapi
pengen tidur gitu loh, jadi emang harus konsumsi terus gitu
kalau ga pusing takut sakit gitu (B95-98HAP W)
(B142-148CODKw)
SUBJEK 3
SUBJEK 3
SUBJEK 3
“Iya pasti gak segar sih kak, karena tidurnya jam 4 abis tu
jam 7 harus masuk kampus lagi. Sedangkan tidur baru 3
jam 2 jam gitu kan, eee jadi gimana mau segar” (B231-235HAP
W)
SUBJEK 3
“Kurang puas sih kak, karena saya pola tidur saya kurang
sehat gitu yaa pas hari ini saya tidur 3 jam kemudian yang
hari itu saya tidur yang sampe magrib, itukan saya gak
makan gak minum” (B257-260HAP W)
SUBJEK 3
“Tentu saja sangat sangat ingin jam tidur ini pulih karena
udah capek banget serius banget ada di fase yang kayak
gini pengen bisa tidur tepat waktu pada ngiri lihat temen-
temen tuh kadang tidur cepat kalau saya mah bangun tidur
subuh Bangun pagi gitu kalau bisa sih pengen ada gitu
sesuatu sesuatu metode yang bikin berhasil untuk
mengurangi insomnia ini selain dari obat-obatan” (B456-
470CODK w)
SUBJEK 3
D. Pembahasan
Insomnia adalah kondisi kurang tidur (insomnia) berulang dan
berkepanjangan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental/psikologis/jiwa. Secara fisik, kurang tidur menyebabkan mata
pucat dan bengkak, tubuh lemah dan kekebalan tubuh melemah, yang
mengarah pada kecenderungan penyakit dan gejala alergi seperti pilek,
gatal-gatal, dll. Secara mental atau psikologis, insomnia memengaruhi
sistem saraf, yang menyebabkan perubahan suasana psikologis.
menyebabkan kelesuan, stimulasi lambat dan sulit berkonsentrasi.
Berdasarkan aspek aspek insomnia yang ada pada informan dapat dilihat
sebagai berikut:
1 paragraf subjek 3
4. Tidak puas secara kuantitas dan kualitas dari tidurnya, yang
keduanya menyebabkan berbagai gangguan dalam fungsi sosial atau
pekerjaan
A. Kesimpulan
Insomnia adalah kondisi kurang tidur (insomnia) berulang dan
berkepanjangan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental/psikologis/jiwa. Secara fisik, kurang tidur menyebabkan mata
pucat dan bengkak, tubuh lemah dan kekebalan tubuh melemah, yang
mengarah pada kecenderungan penyakit dan gejala alergi seperti pilek,
gatal-gatal, dll. Secara mental atau psikologis, insomnia memengaruhi
sistem saraf, yang menyebabkan perubahan suasana psikologis.
menyebabkan kelesuan, stimulasi lambat dan sulit berkonsentrasi
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh, maka penulis dapat
memberikan saran-saran yang relevan bagi semua pihak, antar lain sebagai
berikut:
1. Bagi Subjek
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peniliti selanjutnya yang memiliki minat untuk meneliti
terkait insomnia pada mahasiswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam melakukan penelitian terkait kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA