Anda di halaman 1dari 2

BAB V

FOLLOW UP

Menurut Rosjidan (2010) Tindak lanjut (Follow-up) merujuk pada segala


kegiatan membantu siswa setelah mereka memperoleh layanan konseling, tetapi,
kemudian menemui masalah-masalah baru atau munculnya kembali masalah yang
lalu. Tindak lanjut ini juga mencakup penentuan keefektifan konseling yang telah
dilaksanakan.

Follow up ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil pemberian


bantuan tersebut yang hanya diberikan kepada siswa dalam rangka memperbaiki
kegiatan belajarnya lebih lanjut (Arifin,1994). Pada tahap ini disertai juga dengan
proses evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan treatment yang telah diberikan kepada klien yang bermasalah.
Berikut adalah hasil evaluasinya.

A. Observasi
Observasi dalam kegiatan follow-up pratikan lakukan di dalam dan di luar
kelas untuk mengetahui keefektifan treatament yang diberikan. Hasil observasi
di dalam kelas sebelum dilakukan treatmet kliean MR memiliki tingkat
konsentrasi yang rendah dalam proses pembelajrannya ditandai dengan sering
melamun, bermain sendiri dengan barang-barang di atas meja, kemudian
mengobrol dengan teman. Setelah diberikan treatment dan observasi setelah .
diberikan treatment, perkembangan klien adalah sebagai berikut.

Klien lebih bisa mengontrol konsentrasinya dalam belajar. kebiasaan klien


dalam bermain sendiri atau pun melamun serta berbicara dengan teman lebih
berkurang dari sebelumnya diberikan treatment.

B. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara praktikan dengan klien setelah pelaksanaan
treatment tahap 1,2,3 perkembangan klien adalah sebagai berikut.

1. Klien MR lebih konsentrasi dalam belajar


2. Berkurang nya mengobrol dengan teman dalam proses pembelajaran
3. Berkurang nya bermain sendiri selama proses pembelajaran
4. Berkurang nya berbicara dengan teman dalam proses belajar
5. Dan lebih fokus ke depan saat penjelasan materi pada guru

Berdasarkan hasil wawancara praktikan dengan teman klien setelah


pelaksanaan treatment tahap 1,2,3 perkembangan klien adalah sebagai berikut.

1. Klien suka marah atau merasa terganggu jika diajak berbicara ketika
guru menjelaskan atau PBM.
2. Klien lebih fokus setiap guru menjelaskan

Berdasarkan hasil wawancara praktikan dengan wali kelas setelah


pelaksanaan treatment tahap 1,2,3 perkembangan klien adalah sebagai berikut.

1. Ada perubahan dalam proses pembelajaran klien lebih konsentrasi


2. Berkurangnya berbicara dengan teman dalam PBM
3. Dan berkurangnya melamun saat PBM.

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan pengetahuan pratikkan dalam


masalah studi kasus ini,maka dalam kegiatan studi kasus ini sangat penting bagi
konselor,orang tua serta guru untuk memberikan perhatian yang lebih intensif dan
berkesinambungan kepada subjek. Tidak lanjut berupa:

1. Guru lebih menerapkan PBM yang menyenangkan dan membuat siswa


terlibat lebih aktif dalam PMB
2. Adanya kesadaran orang tua untuk bekerja sama dengan guru dalam
masalah yang dihadapi klien dalam proses belajarnya ataupun masalah
diluar proses belajarnya yang nantinya akan dapat menganggu
belajarnya.
3. Meberikan reward atapun punishment agar meningkatkan konsentrasi
belajar klien.

REVISI SEDIKIT LAGI DAN DIRAPIKAN!!!!

Anda mungkin juga menyukai