Anda di halaman 1dari 5

Pencerahan dari pertanyaan-pertanyaan sesi sebelumnya….

Ada beberapa pertanyaan yg intinya sama,, dan ada jwaban pertanyaan yg saya
jelaskan dibawah dapat menjawab pertanyaan lain.

1. Apa yang harus dilakukan jika tidak ada umpan balik ketika meberikan
penyuluhan, apakah diakhiri saja sesi penyuluhannya. Jawban berikut sekaligus
menjawab pertanyaan bagaimana cara mengatasi situasi yg tidak kondusif,
bosan dll)
Jawab:
Ingat,,Perhatikan lagi Keterampilan Memberi Penguatan, Keterampilan Mengelola
Penyuluhan dan keterampilan bervariasi. Melalui keterampilan memberi penguat
oleh penyuluh sasaran akan merasa terdorong untuk memberikan respon setiap
muncul stimulus.

Secara umum fungsi keterampilan penguatan (Reinforcement) adalah memberikan


penghargaan kepada sasaran sehingga sasaran akan lebih bergairah mengikuti
penyuluhan. Penguat verbal, Penguat yang diungkapkan dengan kata – kata baik
kata pujian maupun kata penghargaan. Penguat non verbal, penguat yang diberikan
melalu bahasa isyarat atau tanda – tanda tertentu.
Keterampilan mengelola penyuhan bertujuan agar sasaran tepat fokus terhadap
materi yang dijelaskan. Keterampilan bervariasi adalah keterampilan seorang
penyuluh untuk menjaga suasana penyuluhan tetap menarik perhatian dan tidak
membosankan sehingga sasaran tetap menunjukkan sikap antusias ,penuh gairah
dan berpartisipasi aktif dalam proses penyuluhan.
Jika tidak ada feedback bisa jadi disebabkan materi yg disampaikan tidak jelas, cara
penyampain materi tidak menarik sehingga sasaran tidak terfokus kepada kita
(edukator). Jangan buru2 mengakhiri sesi penyuluhan, kita cari tau dulu
kemungkinan penyebab tidak ada feedback, dan segera kita gunakan keterampilan
mengelola penyuluhan (lihat pada materi Keterampilan mengelolan penyuluhan)
secara cepat untuk mengatasinya.
Contohnya, kita bisa memberikan tantangan kepada sasaran, jika dapat menjawab
pertanyaan dengan benar maka diberikan hadiah, tidak perlu mahal

Ini tambahannya,, jawaban dari Ressi


Menurut saya pribadi, jika audience tersebut tidak ada memberikan
feedback terhadap penyuluhan kita, bisa jadi 2 kemungkinan. Apakah
audience tersebut paham tentang penyuluhan yang kita lakukan, atau
bahkan tidak paham sama sekali tentang penyuluhan yang kita lakukan.

Menurut saya alangkah lebih baiknya jika kita memberikan pertanyaan


kepada audience, jika seorang audience tersebut mampu untuk menjawab
pertanyaan yang telah kita berikan, maka secara otomatis kita telah
mendapatkan feedback dari audience tersebut. Dan jika kita audience
itu tidak mampu untuk menjawab pertanyaan dari kita, mungkin saja dia
tidak paham tentang penyuluhan yang telah kita berikan. Dan lebih
baik kita langsung saja mengulangi lagi intisari dari materi yang
telah kita paparkan.
Jadi, menurut saya pribadi adalah jangan langsung menutup penyuluhan
jika tidak ada feeback dari audience, bisa dilakukan dengan melopor
pertanyaan kepada audience, dan cara yang lain adalah dengan
mengulangi lagi intisari dari materi tersebut.

Karena menurut saya, penyuluhan itu dikatakan berhasil jika ada


feedback dan adanya perubahan dari apa yang kita inginkan untuk
dirubah terhadap audience.

2. Apakah seorang edukator yang tidak memiliki seluruh Keterampilan Bervariasi


bisa dianggap sebagai edukator yg tidak terampil?

Jawab:
Tidak, tidak bisa di judge edukator yg tidak mempunyai keterampilan bervariasi
sebagai edukator yg tidak terampil. Karena keterampilan bervariasi hanya salah satu
keterampilan yg harus dimiliki edukator.
Keterampilan bervariasi merupakan keterampilan seorang penyuluh untuk menjaga
suasana penyuluhan tetap menarik perhatian dan tidak membosankan sehingga
sasaran tetap menunjukkan sikap antusias ,penuh gairah dan berpartisipasi aktif
dalam proses penyuluhan. Untuk menjaga suasana tsb bisa juga dilakukan dengan
keterampilan penguatan, keterampilan mengelola penyuluhan dsb..

Tambahan jawaban dari Rizki Algivani


Apabila seorang penyuluh tidak bisa melakukan salah satu dari 3
variasi bukan berarti penyuluh tersebut tidak memiliki keterampilan
bervariasi karena mungkin dia lebih mahir di 2 bagian variasi lainnya
karena patokan variasi it tidak hanya pada 1 it saja Melainkan ada 2
hal lain ny yang bisa dia lakukan 2 Dr 1 it sudah melebihi dari
sebagian keterampilan dan sudah bisa di katakan baik dalam
keterampilan bervariasi @pertanyaan Rita

3. Salah satu dimensi dalam evaluasi adalah Stimulus.

Jawab:
Dimesi evaluasi:
Prose,yaitu penentuan
Kriteria, yaitu hasil
Stimulus atau rangsangan, yaitu kegiatan
Nilai, yaitu tujuan

Stimulus dalam evaluasi berarti evaluasi terhadap kegiatan inti penyuluhan itu
sendiri. So, Stimulus disini ga da kaitannya dengan sikap yaaa,, seperti argumen2
sebelumnya di GCR

Tambahan jawaban dari Putri Monica Aruan


Stimulus/rangsangan yang dimaksud dalam dimensi evaluasi adalah
kegiatan yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yg melakukan
penyulahan untuk evaluasi itu. Seperti contoh : penyuluhan stunting
dilakukan evaluasi berupa kegiatan Metode pegumpulan data melalui
wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi terhadap 6 informan
awal yang terdiri dari kepala puskesmas, bidan koordinator KIA,
koordinator gizi, bidan desa, kader dan ibu balita sasaran.

4. Cara berinovasi dalam keterampilan bervariasi


Inovasi itu adalah sesuatu hal yg baru. Ketarmpilan bervariasi ada 3, yaitu variasi
penggunaan media, variasi pola interaksi dan variasi gaya menyuluh. Dari berbagai
variasi di atas kita dapat berinovasi (mencoba melakukan hak2 baru), seperti dalam
menggunakan media.

Tambahan Jawaban dari Rizki


contoh inovasi penyuluhan pada anak yaitu menggunakan media vidio
yang di edit dengan gendre hiburan seperti vidio2 dengan animasi yang
menarik dan di sukai oleh anak bisa juga seperti animasi kartun yg
ada di IG yg bisa juga di pakai untuk media pesan masyarakat @regina

5. Contoh2 pertanyaan Aplikatif, analisis dan Sintetis


Untuk membuat pertanyaan dalam penyuluhan, kita harus tentukan dulu tujuan
kita bertanya, yaitu untuk menggali pengetahuan, sikap dan tindakan/keterampilan
dari sasaran/masy. Nah, jika pertanyaan kita menggali tingkat pengrathuan audiens,
maka ingat lagi materi kuliah pendidikan gizi mengenai tingkatan pengetahuan, sikap
dan tindakan. Pertanyaan yg akan kita ajukan harus sesuai dengan tingkta
pengetahuan yg akan kita ukur/yg akan kita gali dari sasaran. Maka ada tingkatan
pertanyaan berdasarkan tingkat pengtahuan mulaiu dari pertanyaan yg sifatnya ingin
menggali tingkta “tahu’ saja sampai ke pertanyaan yg sifatnya menggali
pengetahuan pada tingkat tertinggi yaitu evaluasi

Contoh pertanyaanya??? Silahkan bolak-balik lagi materi kuliah pendidikan gizi,


dan berlatihlah membuat pertanyaan. Karena anda2 wajib mampu menyusun
pertanyaan yg akan digunakan untuk evaluasi, yg nantinya akan dituangkan dalam
bentuk kuesioner/angket

Ini tambahan jawaban dari Regina


Saya akam mncoba jawab pertanyaan dari novia dari menurut yang
saya baca
1. Pertanyaan aplikatif
Yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban agar peserta dapat
menerapkan pengetahuan yang mereka miliki. Dan mengimplementasikan
pengetahuan setelah proses penyuluhan berlangsung .
Misalnya : kita sudah menjelaskan dan mendiskusikan tentang gizi
seimbang . nah sekarang coba sebutkan contoh menu pagi yang sudah
termasuk ke dalam gizi seimbang ?

2. Pertanyaaan analisis
Jenis pertanyaan agar peserta dapat menguraikan ,menarik kesimpulan .
Misal : coba kamu uraikan dengan jelas bagaimana gizi seimbang

3. Pertanyaan sintesis
Jenis pertanyaan agar peserta memberikam jawaban dalam bentuk bagan .

6. Cara Melakukan Penyuluhan yang Efektif dan Efisien

Jawaban;
Apapun bentuk kegiatan edukasi kesehatan untk keberhasilannya harus dimulai
dengan membuat perencanaan, satuan acara penyuluhan (SAP) dan aplikasikan
keterampilan2 penyuluhan.
Silahkan dibaca juga tambahan2 jawaban dari teman2nya d GCR ya…

7. Keterbatasan Bahasa dalam keterampilan menjelaskan.


Jawaban:
Bahasa yg digunakan oleh edukator harus dapat dimengerti oleh audien. Jika
sasarannya masih orang Indonesi, walaupun dari berbagai suku, gunakan saja bahasa
Indonesia yg baik dan benar,, yg penting dapat dimengerti oleh audiens. Tapi jika
bahasa anda tidak dapat dimengerti oleh audien misal orang asing< maka serahkan
kepada yg bisa berbahasa asing.
Atau jika minder tidak bisa menggunakan bahasa gaul untk audiens “anak2 gaul”,
kuatkan saja pada keterampilan penyuluhan yg lain, seperti keterampilan bervariasi

Silahkan juga baca tambahan2 jawaban dari temannya d GCR..rata2 benar


jawabannya

8. Bagaimana cara membuka penyuluhan untuk meyakinkan urgensi materi


penyuluhan kepada audiens?

Jawab: Gunakan keterampilan membuat kaitan (lihat penjelasan saya d GCR minggu
kemaren untuk jawaban pertanyaan Melta)

9. Evaluasi Formatif dan Sumatif


Jawaban:
Evaluasi Formatif diilaksanakan pada tahap pengembangan program, dilakukan
pada saat penyuluhan sedang berlangsung, misal denga cara mengajukan pertanyaan
langsung kepada audiens pada saat penyuluhan berlangsung.
Evaluasi Proses, dilakukan untuk menilai proses (teknis) penyuluhan, hal ini bisa
dilihat dari tingkat kehadiran, partisipasi audiens saat penyuluhan
Evaluasi Sumatif dilaksanakan persis setelah dilakukan penyuluhan, misal
pembagian kuesioner setelah penyuluhan selesai, untuk menilai tingkat pemahaman
audien

Evaluasi dampak
evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitas program dalam menghasilkan
perubahan pengetahuan,sikap,dan perilaku pada sasaran, dinilai dalam jangka waktu
tertentun setelah program penyuluhan selesai
Evaluasi Hasil
Evaluasi yang menilai perubahan atau perbaikan indikator status kesehatan
untuk kesehatan tertentu, misal: Apakah prevalensi anemia gizi pada ibu hamil
menurun setelah program penyulugan..

Anda mungkin juga menyukai