Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muflikhatul A’la

NIM : 2202114852

Kelas : 22.2BIO

TOPIK 2. AKSI NYATA

1. Bagaimana intensitas dan dinamika proses yang Anda rasakan pada fase empati?
Jawab: Intensitas fase empati muncul saat pertanyaan kunci mulai ditanyakan pada
peserta didik. Pada fase empati, penanya berusaha menumbuhkan rasa empati untuk
memahami kondisi dan perasaan narasumber. Rasa ini bisa muncul dengan
memposisikan diri sebagai orang lain, dan mengesampingkan diri sendiri.
Membayangkan kegiatan yang diceritakan oleh narasumber, agar seakan akan
mengalami hal itu juga.
2. Apa hal baru yang Anda dapatkan setelah menggunakan teknik empati pada
Design Thinking?
Jawab: Hal baru yang saya dapatkan yaitu dapat lebih memahami proses pembelajaran
yang dilalui oleh peserta didik (subyek wawancara) dan mengetahui hal-hal yang
peserta didik rasakan selama pembelajaran. Hal baru yang ditemui setelah wawancara
adalah dapat berbagi cerita/pengalaman peserta didik sehingga muncul rasa empati
untuk menggali informasi lebih lanjut tentang subjek. Selain itu, saya belajar tentang
cara wawancara yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain proses menggali
jawaban secara mendalam, intonasi suara, kecepatan berbicara, kontak mata dengan
narasumber dan mengontrol waktu saat wawancara. Hasil wawancara menunjukkan
narasumber menjawab secara runtut baik pertanyaan ringan dan pertanyaan kunci yang
diajukan. Fase empati muncul karena mampu membuat suatu hal menjadi benar-benar
bermanfaat bagi orang lain, belajar menjadi orang lain dan mengesampingkan
kepentingan pribadi.
3. Adakah hal yang membuat Anda bersemangat selama proses perkuliahan?
Jawab: Hal yang membuat saya bersemangat selama proses perkuliahan yaitu bisa
bertemu dengan teman-teman baru yang tentu pada setiap mereka punya karakter dan
kepribadian masing-masing. Perbedaan itu bisa membuat saya lebih memahami orang
lain sesuai karakter yang mereka miliki. Selain itu, saya mendapatkan banyak ilmu dari
materi LMS yang membantu saya lebih memahami proses pembelajaran yang
seharusnya saya lakukan.
4. Adakah suasana yang membuat Anda malas ketika berproses?
Jawab: Sejauh saya mengikuti perkuliahan ini, belum terasa suasana yang membuat
malas. Hal ini karena banyak hal baru yang membuat saya tertantang untuk selalu
berproses dan melakukan yang terbaik.
5. Apakah materi pada topik ini mengubah pandangan Anda terhadap diri sendiri,
teman, dan lingkungan khususnya lingkungan pendidikan?
Jawab: Iya, materi topik ini dapat mengubah pandangan bahwa saya merasa belum
sepenuhnya dapat memahami diri sendiri maupun orang lain. Seringkali saya menilai
seseorang dari yang tampak saja sehingga rasa empati enggan terbentuk. Setelah materi
ini selesai, saya ingin lebih menumbuhkan rasa empati baik pada diri sendiri maupun
orang lain. Saya akan berpikir secara melingkar tanpa menyudutkan dengan apapun
yang saya temui maupun lalui. Hal tersebut dapat membuat saya lebih peduli pada
seseorang dengan melihat dari berbagai sisi.
Dalam lingkungan pendidikan, fase empati mengajarkan bahwa guru sangat perlu
memahami kondisi muridnya, dari sisi kemampuan berfikir, keadaan ekonomi maupun
hal lainnya. Hal ini penting dilakukan oleh guru untuk mengetahui suatu hal yang
terjadi pada peserta didik sehingga dapat memberikan solusi agar tercipta pembelajaran
yang mendukung perkembangan setiap peserta didik.
6. Adakah pembelajaran pada topik ini yang dapat membantu Anda ketika
mengajar di sekolah nanti?
Jawab: Ada, pelajaran yang dapat membantu saya ketika mengajar di sekolah antara
lain:
a. Mengetahui karakteristik peserta didik dan dapat memahaminya melalui fase
empati
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses IDI peserta didik
c. Membuat media pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik
d. Membantu guru dalam merumuskan masalah dan menentukan solusi melalui
konsep 2 intan.
7. Apa harapan yang muncul setelah menjalani proses perkuliahan ini?
Jawab: Dapat mengimplementasi kan materi yang didapat (IDI, 2 intan) untuk
mengetahui karakteristik peserta didik dan meningkatkan kualitas pembelajaran agar
pembelajaran efektif dan berpusat pada peserta didik. Setelah menemukan
permasalahan peserta didik, guru dapat menemukan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai