Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : Agustina Kewa Kalan

NIM : 2301190072
Kelas : Matematika B Gelombang 1 2023

AKSI NYATA
TOPIK 2
Setelah mengalami fase Empathize dan membangun pemahaman empatik terhadap peserta didik,
mari refleksikan sejenak proses perkuliahan kali ini.

1. Bagaimana intensitas dan dinamika proses yang Anda rasakan pada fase empati?
Jawab:
Proses yang dirasakan pada fase empati ini memberikan pemahaman dan gambaran lebih
dalam mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh peserta didik. Pada fase ini saya
berusaha untuk menyelami dunia belajar peserta didik, mencari permasalahan-permasalahan
yang mungkin terjadi dalam kelas, dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh peserta didik.
Melalui rangkaian observasi dan wawancara pada peserta didik, sebagai calon guru profesional
kita bisa melihat apa yang dirasakan dari kacamata peserta didik dan dapat mempunyai
pandangan serta tindakan apa yang harus dilakukan sehingga peserta didik bisa memahami
potensi dirinya sendiri untuk terus bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

2. Apa hal baru yang Anda dapatkan setelah menggunakan teknik empati pada Design
Thinking?
Jawab:
Pada kegiatan kali ini memberikan pengalaman baru kepada saya untuk mengasah kemampuan
menggali lebih dalam informasi yang ingin didapatkan kepada seseorang yang kita temui.
Selain itu saya juga merasakan melatih kemampuan saya dalam hal observasi, intuisi, serta
melatih rasa empati terhadap apa yang terjadi pada seseorang sehingga mereka menjadi
nyaman ketika menjawab berbagai pertanyaan yang sayalontarkan.

3. Adakah hal yang membuat Anda bersemangat selama proses perkuliahan?


Jawab:
Ada. Hal yang membuat saya bersemangat selama proses perkuliahan adalah support dari
suami, keluarga dan keinginan saya menjadi guru profesional, serta dosen pengampu mata
kuliah design thinking. Karena dalam proses perkuliahan dosen menggunakan metode yang
dimana mahasiswa diajak untuk berkelompok dan memberikan pengalaman secara langsung
dalam tahapan design thinking, dan itu sangat menyenangkan buat saya.

4. Adakah suasana yang membuat Anda malas ketika berproses?


Jawab:
Ada. Ketika saya merasa kewalahan dengan berbagai tugas yang harus dikerjakan sehingga
terkadang materi perkuliahan tidak bisa saya pahami dengan baik dan maksimal.
5. Apakah materi pada topik ini mengubah pandangan Anda terhadap diri sendiri,
teman, dan lingkungan khususnya lingkungan pendidikan?
Jawab:
Iya. Ternyata selama ini rasa empati yang kami miliki masih kurang. Begitupun didunia
pendidikan terutama disekolah. Masih banyak kita temui ada guru yang jengkel, marah
terhadap siswa yang bersikap gaduh, bermalas-malasan, atau sering membuat masalah
sebelum mengetahui latar belakang yang menyebabkan siswa itu melakukan hal itu. dalam
topik ini membuat saya mengubah pandangan saya terhadap cara menyelesaikan masalah
terutama di kelas. Sebagai seorang guru saya harus bisa memahami kebutuhan peserta didik
dengan menggunakan rasa empati guna membangun pemahaman sehingga dapat mengatasi
permasalahan.

6. Adakah pembelajaran pada topik ini yang dapat membantu Anda ketika mengajar di
sekolah nanti?
Jawab:
Teori pada fase empati ini sangat berguna bagi saya kelak ketika mengajar di sekolah. Dengan
menggunakan pengalaman dari fase empati, saya bisa mengidentifikasi dan menganalisis
karakteristik peserta didik.

7. Apa harapan yang muncul setelah menjalani proses perkuliahan ini?


Jawab:
Harapan saya ketika perkuliahan design thinking ini selesai, saya bisa menerapkannya ketika
sudah mulai mengajar didalam kelas, sehingga bisa mengidentifikasi apa yang sebenarnya
peserta didik butuhkan dengan menggunakan tahapan-tahapan pada desain thinking.

Anda mungkin juga menyukai