Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA

5 LANGKAH UTAMA PELAKSANAAN BIMBINGAN LAYANAN DAN


KONSELING

Dosen Pengampu:Canni Loren Sianturi S. Pd., M. Pd


D

OLEH:

Melinda Hutagalung 2101010224

PG A5

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


Ada 5 Langkah Utama Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, yaitu sebagai berikut:

1. Identifikasi Kasus

2. Diagnosa Kasus

3. Prognosa Kasus

4. Therapiutik Kasus

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

1.Identifikasi Kasus

Identifikasi kasus adalah mengenal dan memahami tanda-tanda atau gejala awal yang
muncul dari suatu masalah yang sedang dihadapi oleh anak didik

Berdasarkan jurnal yang berjudul “PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM


MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA” pada langkah ini penulis menyatakan bahwa
guru dapat melakukan identifikasi dengan cara:

1. Menggali informasi melalui wawancara dengan orang-orang yang mengetahui aktivitas-


aktivitas siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti wali kelas, teman sekelas dan
orang tua
2. Mendengarkan cerita atau kronologi terjadinya kesulitan belajar pada siswa yang
bersangkutan dan ditambah dengan menganalisis hasil kerja siswa dan juga guru
3. Melakukan kunjungan ke rumah siswa yang bersangkutan, menganalisis daftar pribadi
anak, meneliti pekerjaan yang dilakukan anak dirumah, memberikan tugas kelompok
atau dengan melaksanakan tes (tes IQ dan tes prestasi)

Pada jurnal tersebut penulis mengidentifikasi kasus anak dengan masalah yang muncul seperti
timbulnya kecemasan, frustasi, mogok sekolah, keinginan untuk berpindah-pindah sekolah
karena malu tertinggal kelas beberapa kali
Seperti kasus siswa yang berinisial AN Sesuai dengan hasil wawancara dengan AN, dia
mengaku tidak menyukai pelajaran matematika karena dianggapnya sebagai pelajaran yang
sulit.Kurangnya minat dari siswa yang Bersangkutan terhadap pelajaran Matematika menjadi
salah satu penyebab Utama lambatnya pemahamannya terhadap materi yang disampaikan oleh
guru

2.Diagnosa Kasus

Diagnosa Kasus adalah penetapan permasalahan berdasarkan dari analisis latar belakang
yang menjadi penyebab munculnya masalah yang dihadapi oleh siswa.

Berdasarkan jurnal yang berjudul “PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM


MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA” penulis memaparkan bahwa guru di sekolah
tersebut dapat melakukan diagnosa kasus dengan cara:

1. Penentuan berat ringannya tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa yang kesulitan
belajar
2. Penentuan faktor penyebab terjadinya Kesulitan belajar, baik faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal yang bersumber dari diri sendiri seperti siswa yang lambat
dalam menelaah materi pembelajaran dan kemudian faktor eksternal yaitu adanya kasus
perceraian orangtua Sehingga kurangnya simpatik orangtua untuk memahami kondisi
yang dilalui anak saat berada di sekolah.
3. Meminta Bantuan wali kelas atau dari orang tua untuk mengetahui perkembangan belajar
siswa yang bersangkutan.
4. Konselor juga perlu untuk berkonsultasi dengan dokter dan psikiater jika masalah Yang
dialami siswa terkait dengan masalah Kesehatan (fisik atau psikis).

Didalam jurnal tersebut terdapat 4 orang anak yakni sulit Untuk fokus dan konsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran. Penyebab dari terjadinya masalah biasanya anak yang terlalu aktif,
sering berbuat masalah yang dapat mengundang perhatian dari guru dan teman-teman sekelasnya
mempunyai kendala psikologis yang kemungkinan bersumber dari kurangnya perhatian yang
diberikan oleh orang tuanya, atau anak tersebut mendapat tekanan (seperti harus mendapat nilai
yang tinggi) dari orang tuanya, sehingga anak tersebut cenderung melampiaskan hal tersebut
kepada perbuatan yang mengundang perhatian orang lain dari penyebab yang dipaparkan oleh
penulis bahwa keempat anak tersebut mengalami ketidakfungsian belajar ( learning disfunction).
Adapun kasus lain , yakni belajar lambat yang terjadi pada siswa berinisial AN lebih mengarah
pada faktor internal yakni kurangnya kontrol diri yang mengakibatkan kurang konsentrasi dan
fokus dalam pembelajaran . Sesuai dengan hasil wawancara dengan AN, dia mengaku tidak
menyukai pelajaran matematika karena dianggapnya sebagai pelajaran yang sulit. Kurangnya
minat dari siswa yang bersangkutan terhadap pelajaran matematika menjadi salah satu penyebab
utama lambatnya pemahamannya terhadap mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa inisial
AN tersebut mengalami masalah ketidakmampuan belajar (learning disability)

3.Prognosa Kasus

Prognosis adalah perencanaan tindakan dalam memberi bantuan kepada siswa setelah
dilakukan tahapan diagnosis terhadap permasalahan.

Berdasarkan jurnal yang berjudul “ PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM


MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA”penulis memaparkan langkah Prognosis yang
dilaksanakan oleh konselor disekolah itu adalah biasanya dalam prognosis ini Jenis layanan yang
digunakan adalah jenis Layanan yang diyakini mampu mengatasi Kesulitan belajar siswa yang
sudah sering diterapkan, di antaranya dengan bimbingan belajar individual ataupun kelompok.

4.Therapiutik

Therapiutik adalah Merealisasikan atau mengimplementasikan penetapan bantuan yang


sudah ditetapkan dalam bentuk pemberian bantuan (konseling) berdasarkan masalah yang
dihadapi siswa. Langkah pemberian bantuan atau pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
ini dilakukan dengan berbagai pendekatan dan teknik agar tindakan yang dilakukan guru
bimbingan dan konseling bisa memberikan dampak yang efektif dalam membantu memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Berdasarkan jurnal yang berjudul “ PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM
MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA” penulis memaparkan langkah Terapiutik
yang dilaksanakan oleh konselor disekolah itu adalah sebagai berikut:

1. Melalui bimbingan belajar kelompok (apabila kesulitan belajar bersifat klasikal) dan
bimbingan belajar individu (apabila kesulitan belajar bersifat individual)
2. Melalui pengajaran remedial dalam berupa bidang studi tertentu serta pemberian
bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologis.

Keseluruhan layanan ini sudah sesuai dengan teori treatment yang diungkapkan oleh Widodo
Supriyono dalam buku Psikologi Belajar, yakni dengan memberikan bimbingan belajar
kelompok dan bimbingan belajar indivudu, melalui pengajaran remedial dalam berupa bidang
studi tertentu, pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologis, serta
melalui bimbingan orang tua dan pengentasan kasus sampingan yang mungkin ada.

Dimana Bimbingan kelompok salah satu metode bimbingan yang berupaya menolong
orang supaya bisa menggapai perkembangannya secara maksimal cocok dengan keahlian, bakat,
atensi, serta nilai- nilai yang dianutnya serta dilaksanakan dalam suasana kelompok.yang tujuan
nya adalah agar siswa mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya
seoptimal mungkin, memikul tanggungjawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri,
menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita
yang mewujudkan semua potensi yang ada pada dirinya

Bimbingan belajar individu Menurut W.S. Winkel dan M.M Sri Hastuti, mengatakan
bahwa bimbingan pribadi atau bimbingan individual adalah proses bimbingan yang membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, secara mantab dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Bimbingan individual
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa, secara terus menerus (Yayu, Budhiarti, Tita)
5. Evaluasi dan Tindak lanjut

Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan untuk melihat apakah pemberian bantuan
tersebut memberikan dampak dan perubahan yang lebih baik , dan tindak lanjut dilakukan
apabila si korban tidak mengalami dampak yang lebih baik maka akan diberikan pemberian
bantuan yang baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan dapat ditangani oleh ahli
yang lebih tinggi lagi

Berdasarkan jurnal yang berjudul “ PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM


MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA” Penulis menjabarkan bahwa evaluasi yang
dilakukan disekolah tersebut adalah

1. Guru BK lebih meningkatkan pemberian motivasi belajar terhadap setiap siswa bertujuan
meningkatkan minat siswa terhadap setiap mata pelajaran.
2. Guru BK mengevaluasi secara langsung hasil dari proses konseling yang telah
dilaksanakan
3. Bekerjasama dengan wali kelas siswa yang bersangkutan, dengan cara melakukan
komunikasi intens terkait perkembangan anak yang mengalami kesulitan belajar.Pada
tahap evaluasi ini, sebaiknya konselor melakukan observasi langsung terkait dengan
perkembangan siswa dan keberhasilan treatment yang telah dilaksanakan.
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2929

Anda mungkin juga menyukai