PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Report ini. saya berharap Critical Journal Report ini dapat berguna dalam
menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita mengenai psikologi pendidikan.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Report ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
2
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang pastry.
Jurnal 1
Judul Hubungan Antara Kecemasan Dalam Belajar Dengan Motivasi
Belajar Siswa
Volume dan halaman Vol 2 No 1
Penulis Supri Yanti
Erlamsyah
Zikra
Zadrian Ardi
Tahun 2013
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 03 April 2021
Download http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1242/6003
ISSN 1412-9760
Jurnal 2
Judul Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB
Volume dan halaman Vol 6 No 2
Penulis Oki Dermawan
Tahun 2013
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 03 April 2021
Download https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/2206
ISSN -
3
RINGKASAN ISI JURNAL
Jurnal 1
4
belajar71,8% siswa memiliki tingkat
motivasi belajar yang tinggi.28,2% siswa
memiliki tingkat motivasi belajar yang
sedang.
Untuk melihat hubungan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar dapat
dilihat pada penjelasan berikut: Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
kecemasan dalam belajar dengan motivasi
belajar siswa. maka hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar siswa.
Adapun faktor penyebab kecemasan pada
siri siswa yaitu :
Target kurikulum yang terlalu tinggi
Sikap dan perlakuan guru yang
kurang bersahabat
penerapan disiplin sekolah yang
terlalu ketat dan selalu menomor
satukan hukuman terhadap siswa
Upaya agar siswa tidak mengalami
kecemasan saat belajar :
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan
Melakukan kegiatan selingan seperti
bermain game
Menggunakan pendekatan
humanistik
Mengembangkan sistem penilaian
yang menyenangkan
Melalui upaya-upaya di atas
diharapkan para siswa dapat terhindar dari
berbagai bentuk kecemasan dan mereka
dapat tumbuh dan dan berkembang menjadi
individu yang sehat secara fisik maupun
psikis. Motivasi belajar juga dapat datang
dari
diri siswa. Kondisi kesehatan yang prima,
baik
kesehatan jasmani maupun rohani menjadi
dasar yang kuat bagi tumbuhnya motivasi
belajar. Kondisi kesehatan akan berkembang
persepsi, sikap yang sehat dan realistik,
emosi
yang stabil, keceriaan, kesenangan,
kebahagiaan. Sedangkan kondisi yang
kurang
sehat maka akan menumbuhkan kondisi
sosial
5
yang kurang sehat pula, dan dapat menjadi
pangkal dari rendahnya motivasi untuk maju
dan motivasi untuk berprestasi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa banyak siswa yang
memiliki tingkat kecemasan tinggi pada saat
belajar dan hampir tidak ada siswa yang
memilikit tingkat kecemasan rendah.Banyak
siswa yang memiliki tinggkat motivasi yang
tingi dalam belajar dan tidak ada siswa yang
memiliki tinggat motivasi yang rendah saat
belajar.
Saran Agar siswa tidak cemas saat belajar baiknya
guru menjalankan proses belajar senyaman
mungkin,untuk siswa yang memiliki tingkat
kecemasan yang tinggi diharapkan dapat
mengurangi kecemasan dengan mengikuti
pelayanan bimbingan dan konseling yang
telah disediakan oleh pihak sekolah.
Kelebihan Kelebihan dijurnal ini alurnya sudah
terstruktur dapat kita lihat dari pendahuluan
sampai dengan pembahasannya.
Kekurangan Kekurangan dijurnal ini bahasanya kurang
pas seperti memutar mutarkan kalimat
sehingga harus direvisi kembali.
6
Jurnal 2
7
tentang sekolah dan strategi pembelajaran
bagi anak berkebutuhan khusus yang
diterapkan di sekolah ini. Wawancara juga
penulis lakukan dengan beberapa orang guru
dan wali murid.
Hasil Penelitian Anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang memiliki kelainan sehingga
memerlukan layanan khusus.Biasanya anak
berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah
luar biasa seduai dengan kekhususannya
masing-masing. SLB bagian A untuk
tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu,
SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB
bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E
untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk
cacat ganda.
Tunagrahita,kelainan yang meliputi
fungsi intelektual umum dibawah
rata-rata memiliki IQ 84 kebawah
Tunalaras,indivodu yang tidak dapat
mengontrol emosi dan sosialnya
Tunarungu,Individu yang memiliki
hambatan pendengaran
Tunanetra,individu yang memiliki
hambatan penglihatan
Tunadaksa,Individu yang memiliki
gangguan gerak.
Tunaganda,mereka yang mempunyai
kelainan perkembangan mencakup
kelompok yang mempunyai
hambatan-hambatan perkembangan
neurologis.
Kesulitan belajar,Individu yang
memiliki gangguan pada satu atau
lebih kemampuan dasar psikologis
yang mencakup pemahaman dan
gangguan bicara,menulis,membaca.
Strategi pembelajaran bagi anak tunanetra
antara lain menggunakan strategi
klasikalkelompok kecil,beregu,dan strategi
ekspositorik dan heuristic.
9
Kekurangan Tidak mendorong dilakukannya penelitian
lanjutan,terkadang mengandung istilah yang
hanya berlaku pada bidang tertentu.
10