Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Isa Hidayati,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :

Fitria Muniroh Br Lubis (5203342004)

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA II A

FAKULTAS TEKNIK – UNIMED 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Report ini. saya berharap Critical Journal Report   ini dapat berguna dalam
menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita mengenai psikologi pendidikan.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Report ini terdapat
kekurangan dan  jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi  perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, 03 April 2021

Fitria Muniroh Br Lubis

2
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam   mempelajari mata kuliah pastry, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk
dijadikan sumber bacaan.

B.     Tujuan Penulisan CJR


1.Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah psikologi pendidikan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya mempelajari psikologi
pendidikan.

C.    Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang pastry.

D.Identitas Jurnal Yang Diriview

Jurnal 1
Judul Hubungan Antara Kecemasan Dalam Belajar Dengan Motivasi
Belajar Siswa
Volume dan halaman Vol 2 No 1
Penulis Supri Yanti
Erlamsyah
Zikra
Zadrian Ardi
Tahun 2013
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 03 April 2021
Download http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1242/6003
ISSN 1412-9760

Jurnal 2
Judul Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB
Volume dan halaman Vol 6 No 2
Penulis Oki Dermawan
Tahun 2013
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 03 April 2021
Download https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/2206
ISSN -

3
RINGKASAN ISI JURNAL

Jurnal 1

Pendahuluan Belajar merupakan suatu perubahan dalam


tingkah laku dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada pribadi yang lebih
baik.Untuk mendapatkan pencapaian belajar
seorang siswa sesuai dengan yang
diharapkan,ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya salah satunya adalah
motivasi belajar.
Motivasi belajar adalah dorongan yang
timbul dari dalam maupun dari luar sehingga
seseorang tertarik untuk merubah perilaku
atau aktivitas tertentu ke yang lebih baik dari
keadaan sebelumnya.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah
kecemasan.Kecemasan dapat diartikan
sebagai keadaan mental yang tidak enak
yang ditandai oleh kekhawatiran,ketidak
enakan,dan prarasa yang buruk dan tidak
bisa dihindari seseorang.
Dengan demikian dapat disimpulkan
kecemasan adalah emosional yang tidak
menenangkan ,prihatin,dan rasa takut.
Tujuan Peneitian Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kecemasan dalam
belajar dengan motivasi belajar.
Rumusan Masalah Apa hubungan kecemasan dengan motivasi
belajar ?
Apasaja yang menjadi faktor motivasi
belajar?
Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif korelasional yang menggambarkan
suatu keadaan atau situasi tertentu
sebagaimana adanya secara sistematis,
faktual, akurat, mengenai fakta-fakta dan
sifat populasi tertentu kemudian ditentukan
hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Hasil Penelitian Hasil penelitian untuk variabel kecemasan


dalam belajar dapat dilihat sebagai berikut :
51,8% siswa memiliki tingkat kecemasan
belajar yang tinggi.45,9% siswa memiliki
tingkat kecemasan yang sedang.2,3% siswa
meiliki tingkat kecemasan paling rendah.

Hasil penelitian untuk motivasi

4
belajar71,8% siswa memiliki tingkat
motivasi belajar yang tinggi.28,2% siswa
memiliki tingkat motivasi belajar yang
sedang.
Untuk melihat hubungan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar dapat
dilihat pada penjelasan berikut: Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
kecemasan dalam belajar dengan motivasi
belajar siswa. maka hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar siswa.
Adapun faktor penyebab kecemasan pada
siri siswa yaitu :
 Target kurikulum yang terlalu tinggi
 Sikap dan perlakuan guru yang
kurang bersahabat
 penerapan disiplin sekolah yang
terlalu ketat dan selalu menomor
satukan hukuman terhadap siswa
Upaya agar siswa tidak mengalami
kecemasan saat belajar :
 menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan
 Melakukan kegiatan selingan seperti
bermain game
 Menggunakan pendekatan
humanistik
 Mengembangkan sistem penilaian
yang menyenangkan
Melalui upaya-upaya di atas
diharapkan para siswa dapat terhindar dari
berbagai bentuk kecemasan dan mereka
dapat tumbuh dan dan berkembang menjadi
individu yang sehat secara fisik maupun
psikis. Motivasi belajar juga dapat datang
dari
diri siswa. Kondisi kesehatan yang prima,
baik
kesehatan jasmani maupun rohani menjadi
dasar yang kuat bagi tumbuhnya motivasi
belajar. Kondisi kesehatan akan berkembang
persepsi, sikap yang sehat dan realistik,
emosi
yang stabil, keceriaan, kesenangan,
kebahagiaan. Sedangkan kondisi yang
kurang
sehat maka akan menumbuhkan kondisi
sosial
5
yang kurang sehat pula, dan dapat menjadi
pangkal dari rendahnya motivasi untuk maju
dan motivasi untuk berprestasi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa banyak siswa yang
memiliki tingkat kecemasan tinggi pada saat
belajar dan hampir tidak ada siswa yang
memilikit tingkat kecemasan rendah.Banyak
siswa yang memiliki tinggkat motivasi yang
tingi dalam belajar dan tidak ada siswa yang
memiliki tinggat motivasi yang rendah saat
belajar.
Saran Agar siswa tidak cemas saat belajar baiknya
guru menjalankan proses belajar senyaman
mungkin,untuk siswa yang memiliki tingkat
kecemasan yang tinggi diharapkan dapat
mengurangi kecemasan dengan mengikuti
pelayanan bimbingan dan konseling yang
telah disediakan oleh pihak sekolah.
Kelebihan Kelebihan dijurnal ini alurnya sudah
terstruktur dapat kita lihat dari pendahuluan
sampai dengan pembahasannya.
Kekurangan Kekurangan dijurnal ini bahasanya kurang
pas seperti memutar mutarkan kalimat
sehingga harus direvisi kembali.

6
Jurnal 2

Pendahuluan Setiap anak pasti mempunyai masalah


ketika belajar,ada yang masalah belajarnya
ringan dan tidak harus ada campur tangan
orang lain dan ada pula masalah yang berat
sehingga memerlukan perhatian khusus.
Anak berkebutuhan khusus (Children with
special needs) selalu mengalami masalah
belajar,sehingga memerlukan strategi
pembelajar untuk menyesuaikan dengan
kebutuhannya masing-masing
Karakteristik anak berkebutuhan khusus
berkaitan dengan tingkat
perkembangannya.karakteristik tersebut
meliputi tingkat perkembangan
sesorik,motorik,kemampuan
berbahasa,keterampilan diri,kemampuan
berinteraksi dengan orang lain,serta
kreativitas.
Untuk mengetahui karakteristik setiap
siswa guru harus melakukan pemeriksaan
kelemahan dan kelebihan siwa agar
mengetahui secara jelas bagaimana kondisi
peserta didik yang bersangkutan.Tujuannya
agar saat memprogram pembelajaran dapat
mengetahui strategi apasaja yang diperlukan.
Model pembelajaran terhadap anak
berkebutuhan khusus yang telah disiapkan
oleh guru akan ditujukan kepada peserta
didik agar mampu berinteraksi dengan
lingkungannya.Pembelajaran tersebut
disusun secara khusus melalui penggalian
kemampuan peserta didik yang didasarkan
oleh kurikulum berbasis kompetensi.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi pembelajaran terhadap
anak berkebutuhan khusus,untuk mengetahui
karakteristik anak berkebutuhan khusus.
Rumusan Masalah  Apakah defenisi dari anak
berkebutuhan khusus?
 Bagaimana jenis dan karakteristik
anak berkebutuhan khusus?
 Bagaimana strategi pembelajaran
terhadap anak berkebutuhan khusus?
Metode Penelitian Wawancara. Dalam wawancara ini,
penulis langsung melakukan wawancara
dengan bapak Drs. Endin kepala sekolah
SLB PKK, Informasi yang diperoleh dari
kepala sekolah adalah mengenai informasi

7
tentang sekolah dan strategi pembelajaran
bagi anak berkebutuhan khusus yang
diterapkan di sekolah ini. Wawancara juga
penulis lakukan dengan beberapa orang guru
dan wali murid.
Hasil Penelitian Anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang memiliki kelainan sehingga
memerlukan layanan khusus.Biasanya anak
berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah
luar biasa seduai dengan kekhususannya
masing-masing. SLB bagian A untuk
tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu,
SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB
bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E
untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk
cacat ganda.
 Tunagrahita,kelainan yang meliputi
fungsi intelektual umum dibawah
rata-rata memiliki IQ 84 kebawah
 Tunalaras,indivodu yang tidak dapat
mengontrol emosi dan sosialnya
 Tunarungu,Individu yang memiliki
hambatan pendengaran
 Tunanetra,individu yang memiliki
hambatan penglihatan
 Tunadaksa,Individu yang memiliki
gangguan gerak.
 Tunaganda,mereka yang mempunyai
kelainan perkembangan mencakup
kelompok yang mempunyai
hambatan-hambatan perkembangan
neurologis.
 Kesulitan belajar,Individu yang
memiliki gangguan pada satu atau
lebih kemampuan dasar psikologis
yang mencakup pemahaman dan
gangguan bicara,menulis,membaca.
Strategi pembelajaran bagi anak tunanetra
antara lain menggunakan strategi
klasikalkelompok kecil,beregu,dan strategi
ekspositorik dan heuristic.

Strategi pembelajaran anak berbakat antara


lain : pembelajaran harus diwarnaikan
dengan kecepatan dan tingkat
kompleksitas,berorientasi pada
memodifikasi proses.

Strategi pembelajaran anak tunagrahita,d


individualisasikan strategi kooperatif
8
strategi modifikasi tingkah laku.

Strategi pembelajaran anak tunadaksa,


Pendidikan integrasi (terpadu)
Pendidikan segresi (terpisah)
Penataan lingkungan belajar

Strategi pembelajaran anak tunalaras, Model


biogeneti,model behavioral/tingkah
laku,model psikodinamika,model ekologis

Strategi pembelajaran anak yang mengalami


kesulitan belajar, Anak berkesulitan belajar
menulis yaitu melalui remedial sesuai
dengan tingkat kesalahan. Anak berkesulitan
belajar berhitungyaitu melalui program
remidi yang sistematis sesuai dengan urutan
dari tingkat konkret, semi konkret dan
tingkat abstrak.

Strategi pembelajaran anak tunarungu


strategi deduktif, induktif, heuristic,
ekspositorik, klasikal, kelompok,
individual, kooperatif dan modifikasi
perilaku.

Kesimpulan Anak berkebutuhan


khusus mempunyai karakteristik yang
berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Karena karakteristik dan
hambatan yang dimilki, ABK
memerlukan bentuk pelayanan
pendidikan khusus yang disesuaikan
dengan kemampuan dan potensi
mereka. Pembelajaran diberikan secara
indifidual yang dikelompokan atas
dasar kelas sesuai bagian ketunaannya.
Dengan tenaga guru Pendidikan khusus
terdiri dari guru khusus berijasah S1
PK/PLB dan S1 Matapelajaran.
Saran pihak sekolah harus berupaya pro
aktif mensosialisasikan keberadaan
pendidikan khusus ini kepada
masyarakat, mengingat masih
terdapat ABK yang belum
dimasukan ke sekolah formal.
Kelebihan Diteliti dengan detil dan terperinci
Menyajikan abstrak dan simpulan
Disusun dengan menggunakan prosedur atau
tahapan tertentu bahasanya lugas.

9
Kekurangan Tidak mendorong dilakukannya penelitian
lanjutan,terkadang mengandung istilah yang
hanya berlaku pada bidang tertentu.

10

Anda mungkin juga menyukai