Anda di halaman 1dari 14

MANFAAT PIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI GURU DAN SISWA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam


Mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan

Nama : Noven Yanto Edison Meko


NIM : 090032
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen : Yowenus Wenda, S.Pd.K., M.Pd©

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA NAZARENE


INDONSIA
2011

1 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


A. Latar Belakang Masalah
Di dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, yang memegang
peranan penting dalam proses belajar selain instasi sekolah adalah adanya
kerjasama antara guru dan siswa. Seorang guru memegang peranan penting
dalam membentuk siswanya. Tidak hanya membentuk dalam bentuk pola pikir
atau pengetahuan, seorang guru juga dituntut untuk dapat meembentuk
siswanya dari segi tingkah laku dan emosional siswa.
Seorang guru juga berperan sebagai pengganti orang tua atau orang tua
kedua bagi siswa disekolah. Sehingga seorang guru harus dapat dan mampu
memberikan contoh yang posistif atau memberikan motivasi yang baik bagi
siswa. Di sekolah sering sekali terdapat anak yang malas, tidak
menyenangkan, suka membolos, dan lain sebagainya. Dalam hal demikian
berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong dan memberi semangat bagi anak didiknya agar dapat belajar
dengan sungguh-sungguh. Perlu diibngat bahaw nilai baik atau buruk pada
suatu pelajaran tertentu belumtentu disebabkan karena hasil dari kemampuan
berfikir seorang siswa. Karena sering kali terjadi bahwa seorang siswa dapat
belajar dan menghasilkan nilai yang baik atau seorang siswa dalam belajar
memilki tingkat kemalasan yang luar biasa karena bersumber dari dirinya,
tetapi sering juga hal-hal tersebut disebabkan karena kurang mampunya
seorang guru memberi contoh dan motivasi yang positif kepada siswanya.
Banyak bakat anak atau seorang siswa tidak dapat berkembang kerena
tidak memperoleh motivasi yang tepat. Kerena jika seseorang mendapatkan
motivasi yang tepat , maka tenaga-tenaga yang luar biasa yang terdapat di
dalam diri akan dapat terlepas sehingga hasil-hasil yang diingikan akan dapat
tercapai secara maksimal.1

1
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan.( Bandung : PT Remaja Rosdakarya . 2007),
Hal 28

2 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


B. Pembahasan

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam


hubungan dengan lingkungannya.

Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno:


"ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu)
sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Psikologi Pendidikan ialah penggabungan bidang
psikologi dan pendidikan, iaitu kajian saintifik terhadap tingkah laku murid dalam
situasi pendidikan.2

Slavin (1991) menyatakan psikologi pendidikan ialah kajian tentang murid


,pengajaran dan pembelajaran yang mengfokus proses-proses pengetahuan, dan
kemahiran. Selanjutnya, psikologi juga berusaha merangkum berbagai macam
pendidikan demi mencapai suatu tujuan yaitu; kognitif, psikomotorik dan afektif
siswa yang bersifat positif demi membangun kepribadian siswa.3

Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru dan Siswa


1. Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru4
Kepentingan psikologi pendidikan kepada guru ialah:
a. memberikan ilmu pengetahuan tentang teori dan prinsip psikologi
lam pembelajaran.
b. kepada guru supaya mengamalkannya dalam bilik darjah
c. Menyadarkan guru terhadap perbedaan individu dari segi mental,
fizikal, minat demi mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
d. Membekalkan ilmu pengetahuan tentang tingkahlaku murid agar
membolehkan guru mencegah masalah displin yang tidak diingini
dalam bilik darjah dengan berkesan .hadap peserta didiknya

2
____________, Pengantar psikologi umum, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), 12
3
Drs. M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.1
4
Yowenus Wenda, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: illumination Publihser, 2011) hal. 17
3 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
e. Melengkapkan pengetahuan guru sehingga mempersiapkan segala
sesutu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar maksimal.
Baik dari sisi mempersiapkan materi ajar maupun metode yang akan
digunakan.
f. memberikan guru kefahaman tentang naluri dan keperluan murid
akan membantu guru penggunakan teknik motivasi yang berkesan
serta mewujudkan hubungan baik diantara guru dan muridnya.
2. Fungsi Psikologi Pendidikan dalam guru mengerti Kepribadian siswa.
Psikologi pendidikan membekalkan guru dengan ilmu pengetahuan,
kemahiran dan sikap mengajar yang berguna dalam aktiviti pendidikan.
Sebagian dari kita mungkin masih menyimpan tanda tanya Kenapa mengenal
kepribadian siswa menjadi penting untuk meningkatkan prestasi?
Kekesalan-kekesalan kita pada dasarnya adalah disebabkan oleh ketidak
tahuan kita terhadap tipe kepribadian masing-masing siswa, sehingga kita
sering kesal dengan sikap-sikap siswa yang tidak sesuai dengan keinginan
kita, kemudian memarahi, tanpa memahami, dan tanpa memberikan solusi
yang sesuai dengan pribadi dan kebutuhan siswa. Inilah yang saya
maksudkan dengan pentingnya mengenal tipe kepribadian siswa.5 Mungkin
kita tidak sadar, bahwa sikap memarahi yang kita lakukan kepada siswa kita
yang tidak pernah bertanya di kelas, bisa menyebabkan siswa malah menjadi
minder, malas belajar dan semakin tidak memiliki keberanian di kelas,
kenapa ini bisa terjadi?, karena pada dasarnya siswa yang bersangkutan diam
bukan disebabkan karena dia tidak tertarik dengan pelajaran, tetapi lebih
disebabkan oleh tipe kepribadian introvert yang ada pada dirinya sehingga
dia cenderung pendiam. Kesalahan kita adalah, sebenarnya kita harus
memotivasinya dan bukan sebaliknya memarahinya. Semoga contoh ini bisa
memberi pengertian pada pembaca tentang pentingnya mengenal tipe

5
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1996),
hal.46

4 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


kepribadian siswa. Amungkin ada banyak hal yang pernah dialami oleh guru
seperti:

a. Merasa kecewa dengan siswa yang susah diatur.


b. Merasa kecewa dengan siswa yang suka bertanya yang seolah-olah
mencariperhatian.
c. Merasa kecewa dengan siswa yang suka diam dan tidak pernah
mengungkapkan pendapatnya.
d. Merasa kesal dengan yang mudah emosi.
e. Merasa kesal dengan siswa yang bicaranya kasar dan masih banyak hal
yang diemukan oleh seorang guru dalam lapangan.6

APA ITU KEPRIBADIAN

Atkinson (1996) dalam bukunya Pengantar Psikologi Jilid-2


mendefinisikan kepribadian sebagai pola perilaku dan cara berfikir yang khas,
yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan. Istilah khas
menyiratkan adanya konsistensi perilaku, bahwa orang cenderung untuk bertindak
atau berfikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi. Sementara itu menurut
Kelly (dalam Koeswara, 1991) kepribadian diartikan sebagai cara yang unik dari
individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. 7

Menurut Wheeler (dalam Patty, 1982) kepribadian adalah pola khusus atau
keseimbangan daripada reaksi-reaksi yang teratur yang menampakkan sifat
khusus individu diantara individu-individu yang lain.Sedangkan menurut
Sigmund Freud sang pendiri aliran Psikoanalisa (dalam Koeswara, 1991)
memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni
id (dorongan, atau nafsu), Ego (diri) dan superego (nilai yang diintroyeksikan

6
Soetjipto, Dkk. Profesi Keguruan,( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal.38

7
M. Fakhrurrozi & Praesti Sedjo, Makalah Psikologi Pendidikan , ( Jakarta:Universitas
Gunadarma, 2003), hal 17
5 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
melalui pendidikan). Menurutnya tingkah laku, tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

Menurut Hall (1998) kepribadian merupakan hakekat keadaan manusiawi,


yaitu bahwa kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling
mencerminkan atau mewakili pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia
membedakan individu tersebut dari orang lain, tetapi yang lebih penting, bahwa
itulah ia yang sebenarnya. Alport (1971) dalam Sarwono (2002) mendefinisikan
kepribadian sebagai berikut: “Personality is the dynamic organization within the
individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments
to his environment” berdasar pada definisi Alport tersebut kepribadian memiliki
unsur-unsur sebagai beikut (Sarwono (2002):
1. Organisasi yang dinamis. Tidak statis, tetapi selalu berubah setiap waktu.
2. Organisasi itu terdapat dalam diri individu, dan tidak meliputi hal-hal diluar
individu.
3. Organisasi itu terdiri atas sistem psikis, yaitu sifat, bakat, dan sebagainya, dan
sistem fisik yaitu anggota dan organ-organ tubuh yang saling terkait.
4. Organisasi itu menentukan corak penyesuaian diri yang unik dari tiap individu
terhadap lingkungannya.

Adapun beberapa metode yang bisa digunakan oleh seorang guru


untuk memaksimalkan proses pembelajaran sebagai berikut:

1. Metodologi Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan


mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol
sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan
melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan
penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada
metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi
akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti

6 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek
banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya
atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih
objektif.

2. Observasi Ilmiah

Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang


ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan
secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah
laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di
toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya,
tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana
alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang


penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya
dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui
bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang
dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti
pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang
keadaaa, sikap-sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang
bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga
mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif .

4. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang


diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu
sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian
rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi
7 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
yang dibutuhkan. Baik angket atau interview keduanya mempunyai
persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview
dibandingkan dengan angket yaitu:

a. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat
diperjelas
b. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati
interviwee ( responden yang ditanyai)
c. Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga
diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses
interview dilakukan.
5. Angket

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua


pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan
itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang
diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya
akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang di selidiki.

6. Pemeriksaan Psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga


dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik
tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar
sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan
untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap
seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang
diperiksa itu.

7. Metode Analisis Karya

8 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar -
gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya
dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

8. Metode Statistik

Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi


dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang
telah didapat.dengan bagian ini juga guru bisa dapat menyimpulkan hasil
penelitiannya terhadp kasus yang ditelitinya.8
3. Manfaat psikologi pendidikan bagi siswa
Dalam kehidupan ini, maka seorang siswa juga membutuhkan psikologi
pendidikan untuk dapat menolongnya dengan tujuan agar ia dapat menyadari
seberapa jauh kemampuan IQnya sehingga ia dapat memanfaatkannya sesuai
dengan apa yang ia miliki.

Psikologi juga merupakan ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh
biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh
sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa
kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

1. Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia


dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut
usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena
sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan
juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu
dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

2. Psikologi sosial

8
___________Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT mandala, 1982,), hal 42
9 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

 studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya :


studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
 studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,
sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
 studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan
persaingan.

3. Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia


dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan
erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian
adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara
individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

4. Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi,


seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa
dan emosi. Dengan beberapa bagian penjelasan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa psikologi memiliki peran penting bagi guru maupun siswa dalam proses
pembelajaran.

Kekuatan Psikologi dalam Pembelajaran

Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa
atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah
psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita
mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka
tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang

10 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak
dan tidak bisa diamati secara langsung.

Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati
dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi
kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general


phsychology) yang mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang
mengkaji perilaku individu dalam situasi khusus, diantaranya :

 Psikologi Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam


proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir
hayat.
 Psikologi Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari
aspek – aspek kepribadiannya.
 Psikologi Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan
penyembuhan (klinis)
 Psikologi Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
 Psikologi Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan
dunia industri.
 Psikologi Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi
pendidikan

Disamping jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai
jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus
berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan
kompleks.
Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamnya telah
memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :

 Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku


individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua
peserta didik dan masyarakat pendidikan.
 Epistemologis; teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil – dalil
psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui
berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara
pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
 Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan
dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.

11 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi
pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan
teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode
ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi


terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada
pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar,
sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa
kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari
psikologi.

Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang,


diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator, masyarakat dan orang tua
peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif
dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut
seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat
menunjukkan perilakunya secara efektif.

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih


bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek
perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–
terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat
menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat
memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang
psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru,
yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar peserta didik”

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan –


pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :

1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan


dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki
sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan
pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan
teori-teori perkembangan individu.

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.


12 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu
mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya
belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.

3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.

Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan


dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan,
tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan
benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan
keakraban.

4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.

Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang


dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat
diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan
perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi
pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk
mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.

5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.

Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru


dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk
dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga
siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

6, Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.

Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk


terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi
sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.

7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.

Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam


mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis
penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil
penilaian.

13 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan


BAB III

Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas kita dapat menyimpukan bahwa seorang


guru secara tidak langsung berperan sebagai sumber motivasi selain sebagai
seorang pendidik bagi anak didiknya (siswa). Motivasi merupakan bagian yang
tidak boleh dilupakan dalam proses pendidikan. Karena motivasi akan dapat
memberi semangat atau dorongan terhadap siswa agar dapat dengan giat
mengikuti proses pendidikan khususnya proses pendidikan disekolah.
Guru berperan sebagai sumber motivasi yang dibutuhkan oleh siswanya.
Dengan terpenuhinya kebutuhan siswa yang berpedoman terhadap karakteristik
seorang guru yang menjadi sosok pengganti orang tua di sekolah, siswapun akan
dapat memiliki motivasi dalam belajar. Maka sebagai dampak positif dari itu
semua proses pendidikan akan dapat berjalan dengan lancer dan tujuan
pendidikanpun akan dapat tercapai. Yang telh dibahas di atas perlu kita perhatikan
karena memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran.
Selain dari peranan guru dalam proses pembelajaran, psikologi memiliki
peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.

14 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai