1
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan.( Bandung : PT Remaja Rosdakarya . 2007),
Hal 28
2
____________, Pengantar psikologi umum, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), 12
3
Drs. M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.1
4
Yowenus Wenda, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: illumination Publihser, 2011) hal. 17
3 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
e. Melengkapkan pengetahuan guru sehingga mempersiapkan segala
sesutu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar maksimal.
Baik dari sisi mempersiapkan materi ajar maupun metode yang akan
digunakan.
f. memberikan guru kefahaman tentang naluri dan keperluan murid
akan membantu guru penggunakan teknik motivasi yang berkesan
serta mewujudkan hubungan baik diantara guru dan muridnya.
2. Fungsi Psikologi Pendidikan dalam guru mengerti Kepribadian siswa.
Psikologi pendidikan membekalkan guru dengan ilmu pengetahuan,
kemahiran dan sikap mengajar yang berguna dalam aktiviti pendidikan.
Sebagian dari kita mungkin masih menyimpan tanda tanya Kenapa mengenal
kepribadian siswa menjadi penting untuk meningkatkan prestasi?
Kekesalan-kekesalan kita pada dasarnya adalah disebabkan oleh ketidak
tahuan kita terhadap tipe kepribadian masing-masing siswa, sehingga kita
sering kesal dengan sikap-sikap siswa yang tidak sesuai dengan keinginan
kita, kemudian memarahi, tanpa memahami, dan tanpa memberikan solusi
yang sesuai dengan pribadi dan kebutuhan siswa. Inilah yang saya
maksudkan dengan pentingnya mengenal tipe kepribadian siswa.5 Mungkin
kita tidak sadar, bahwa sikap memarahi yang kita lakukan kepada siswa kita
yang tidak pernah bertanya di kelas, bisa menyebabkan siswa malah menjadi
minder, malas belajar dan semakin tidak memiliki keberanian di kelas,
kenapa ini bisa terjadi?, karena pada dasarnya siswa yang bersangkutan diam
bukan disebabkan karena dia tidak tertarik dengan pelajaran, tetapi lebih
disebabkan oleh tipe kepribadian introvert yang ada pada dirinya sehingga
dia cenderung pendiam. Kesalahan kita adalah, sebenarnya kita harus
memotivasinya dan bukan sebaliknya memarahinya. Semoga contoh ini bisa
memberi pengertian pada pembaca tentang pentingnya mengenal tipe
5
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1996),
hal.46
Menurut Wheeler (dalam Patty, 1982) kepribadian adalah pola khusus atau
keseimbangan daripada reaksi-reaksi yang teratur yang menampakkan sifat
khusus individu diantara individu-individu yang lain.Sedangkan menurut
Sigmund Freud sang pendiri aliran Psikoanalisa (dalam Koeswara, 1991)
memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni
id (dorongan, atau nafsu), Ego (diri) dan superego (nilai yang diintroyeksikan
6
Soetjipto, Dkk. Profesi Keguruan,( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal.38
7
M. Fakhrurrozi & Praesti Sedjo, Makalah Psikologi Pendidikan , ( Jakarta:Universitas
Gunadarma, 2003), hal 17
5 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
melalui pendidikan). Menurutnya tingkah laku, tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
1. Metodologi Eksperimental
2. Observasi Ilmiah
4. Wawancara
a. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat
diperjelas
b. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati
interviwee ( responden yang ditanyai)
c. Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga
diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses
interview dilakukan.
5. Angket
6. Pemeriksaan Psikologi
8. Metode Statistik
Psikologi juga merupakan ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh
biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh
sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa
kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
2. Psikologi sosial
8
___________Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT mandala, 1982,), hal 42
9 Paper Presentasi Psikologi Pendidikan
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
3. Psikologi kepribadian
4. Psikologi kognitif
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa
atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah
psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita
mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka
tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati
dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi
kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Disamping jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai
jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus
berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan
kompleks.
Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamnya telah
memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang
psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru,
yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar peserta didik”
Kesimpulan