Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Dosen Pengampu : Dra.FatmaTresno Ingtyas, M.Si

OLEH :

Fitria Muniroh Br Lubis 5203342004

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNUVESITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Report ini. saya berharap Critical Journal Report   ini dapat berguna dalam
menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita mengenai plp1.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Report ini terdapat
kekurangan dan  jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi  perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, 01 Juni 2022

Fitria Muniroh Br Lubis

CJR PLP i of xiv


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR 1
1.2 Tujuan Penulisan CJR 1
1.3  Manfaat CJR 1
1.4 Identitas Jurnal Yang Diriview 1
BAB II 3
RINGKASAN ISI JURNAL 3
2.1 Jurnal 1 3
2.2 Jurnal 2 5

CJR PLP ii of xiv


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam   mempelajari mata kuliah pastry, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk
dijadikan sumber bacaan.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1.Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah plp1.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya mempelajari plp1.

1.3  Manfaat CJR


1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang plp1.

1.4 Identitas Jurnal Yang Diriview


Jurnal 1
Judul Hubungan Antara Kecemasan Dalam Belajar Dengan Motivasi
Belajar Siswa
Volume dan halaman Vol 2 No 1
Penulis Supri Yanti
Erlamsyah
Zikra
Zadrian Ardi
Tahun 2013
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 01 Juni 2022
Download http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1242/6003
ISSN 1412-9760

Jurnal 2
Judul UPAYA PROFESIONALISME GURU DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI SEKOLAH (Study
Deskriptif Lapangan di Sekolah Madrasah Aliyah Cilawu Garut)
Volume dan halaman Vol 3 No 1
Penulis Deden Danil

CJR PLP 1 of 14
Tahun 2009
Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis
Tanggal 01 Juni 2022
Download https://journal.uniga.ac.id/index.php/JP/article/view/21/20
ISSN 1907-932X

CJR PLP 2 of 14
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Jurnal 1
Pendahuluan Belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada pribadi yang lebih
baik.Untuk mendapatkan pencapaian belajar
seorang siswa sesuai dengan yang
diharapkan,ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya salah satunya adalah
motivasi belajar.
Motivasi belajar adalah dorongan yang
timbul dari dalam maupun dari luar sehingga
seseorang tertarik untuk merubah perilaku
atau aktivitas tertentu ke yang lebih baik dari
keadaan sebelumnya.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah
kecemasan.Kecemasan dapat diartikan
sebagai keadaan mental yang tidak enak
yang ditandai oleh kekhawatiran,ketidak
enakan,dan prarasa yang buruk dan tidak
bisa dihindari seseorang.
Dengan demikian dapat disimpulkan
kecemasan adalah emosional yang tidak
menenangkan ,prihatin,dan rasa takut.
Tujuan Peneitian Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kecemasan dalam
belajar dengan motivasi belajar.
Rumusan Masalah Apa hubungan kecemasan dengan motivasi
belajar ?
Apasaja yang menjadi faktor motivasi
belajar?
Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif korelasional yang menggambarkan
suatu keadaan atau situasi tertentu
sebagaimana adanya secara sistematis,
faktual, akurat, mengenai fakta-fakta dan
sifat populasi tertentu kemudian ditentukan
hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Hasil Penelitian Hasil penelitian untuk variabel kecemasan


dalam belajar dapat dilihat sebagai berikut :
51,8% siswa memiliki tingkat kecemasan
belajar yang tinggi.45,9% siswa memiliki
tingkat kecemasan yang sedang.2,3% siswa
meiliki tingkat kecemasan paling rendah.

Hasil penelitian untuk motivasi

CJR PLP 3 of 14
belajar71,8% siswa memiliki tingkat
motivasi belajar yang tinggi.28,2% siswa
memiliki tingkat motivasi belajar yang
sedang.
Untuk melihat hubungan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar dapat
dilihat pada penjelasan berikut: Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
kecemasan dalam belajar dengan motivasi
belajar siswa. maka hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kecemasan
dalam belajar dengan motivasi belajar siswa.
Adapun faktor penyebab kecemasan pada
siri siswa yaitu :
 Target kurikulum yang terlalu tinggi
 Sikap dan perlakuan guru yang
kurang bersahabat
 penerapan disiplin sekolah yang
terlalu ketat dan selalu menomor
satukan hukuman terhadap siswa
Upaya agar siswa tidak mengalami
kecemasan saat belajar :
 menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan
 Melakukan kegiatan selingan seperti
bermain game
 Menggunakan pendekatan
humanistik
 Mengembangkan sistem penilaian
yang menyenangkan
Melalui upaya-upaya di atas
diharapkan para siswa dapat terhindar dari
berbagai bentuk kecemasan dan mereka
dapat tumbuh dan dan berkembang menjadi
individu yang sehat secara fisik maupun
psikis. Motivasi belajar juga dapat datang
dari
diri siswa. Kondisi kesehatan yang prima,
baik
kesehatan jasmani maupun rohani menjadi
dasar yang kuat bagi tumbuhnya motivasi
belajar. Kondisi kesehatan akan berkembang
persepsi, sikap yang sehat dan realistik,
emosi
yang stabil, keceriaan, kesenangan,
kebahagiaan. Sedangkan kondisi yang
kurang
sehat maka akan menumbuhkan kondisi
sosial

CJR PLP 4 of 14
yang kurang sehat pula, dan dapat menjadi
pangkal dari rendahnya motivasi untuk maju
dan motivasi untuk berprestasi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa banyak siswa yang
memiliki tingkat kecemasan tinggi pada saat
belajar dan hampir tidak ada siswa yang
memilikit tingkat kecemasan rendah.Banyak
siswa yang memiliki tinggkat motivasi yang
tingi dalam belajar dan tidak ada siswa yang
memiliki tinggat motivasi yang rendah saat
belajar.
Saran Agar siswa tidak cemas saat belajar baiknya
guru menjalankan proses belajar senyaman
mungkin,untuk siswa yang memiliki tingkat
kecemasan yang tinggi diharapkan dapat
mengurangi kecemasan dengan mengikuti
pelayanan bimbingan dan konseling yang
telah disediakan oleh pihak sekolah.
Kelebihan Kelebihan dijurnal ini alurnya sudah
terstruktur dapat kita lihat dari pendahuluan
sampai dengan pembahasannya.
Kekurangan Kekurangan dijurnal ini bahasanya kurang
pas seperti memutar mutarkan kalimat
sehingga harus direvisi kembali.

2.2 Jurnal 2
Pendahuluan Sekolah adalah sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa di bawah
pengawasan guru. Sekolah merupakan sarana
yang sengaja dirancang untuk melaksanakan
pendidikan, seperti yang sudah dikemukakan
bahwa karena kemajuan zaman keluarga
tidak mungkin lagi memenuhi seluruh
kebutuhan dan aspirasi generasi muda
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semakin maju masyarakat, semakin penting
peranan sekolah dalam mempersiapkan
generasi muda sebelum masuk kedalam
proses pembangunan masyarakat itu.

Sekolah sebagai pusat pendidikan


mampu melaksanakan fungsi pendidikan
secara optimal yaitu mengembangkan
kemampuan dan meningkatkan mutu
kehidupan (Muhibinsyah: 2009). Pendidik
adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik, dimana
pendidik atau guru diharapkan dapat

CJR PLP 5 of 14
menjalankan tugasnya secara profesional.
Profesional yang dimaksud adalah guru yang
berkualitas, berkompetensi, dan guru yang
dikehendaki untuk mendatangkan prestasi
belajar serta mampu mempengaruhi proses
belajar mengajar siswa yang nantinya akan
menghasilkan prestasi belajar yang baik bagi
siswa.

Akan tetapi realita yang ada, keberadaan guru


profesional sangat jauh dari apa yang
diharapkan.Menjamu’nya sekolah-sekolah
yang rendah mutunya memberikan suatu
isyarat bahwa guru profesional hanyalah
sebuah wacana yang belum terealisasi secara
merata dalam seluruh pendidikan yang ada.

Yang seharusnya seorang guru profesional


itu harus mengembangkan kompetensi-
kompetensinya agar mutu pendidikan di tiap
sekolah tidak rendah dan prestasi anak
didikpun dalam belajar bisa meningkat.Selain
guru yang tidak memiliki kompetensinya
sebagai guru masalah yang lainnya yang ada
di guru itu yaitu guru yang jarang masuk
kelas, tidak memahami karakter setiap siswa
dan tidak menyiapkan bahan ajar yang akan
di sampaikan kepada siswa. Yang akhirnya
masalah yang ada di setiap guru itu akan
mengakibatkan hambatan terhadap siswa
seperti masalah yang dialami siswa yaitu
siswa merasa sulit untuk menyerap
pembelajaran yang di sampaikan guru, siswa
sering tidak melaksanakan tugas, siswa tidak
disiplin, sering kabur, dan sering bolos
masuk ke kelas. Yang akhirnya semua
permasalahan itu akan menghambat siswa
dalam mencapai prestasinya di sekolah.
Tujuan Penelitian Mengetahui sosialisasi profesi guru di
sekolah Madrasah Aliyah Cilawu
Garut,Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi profesionalisme guru dalam
meningkatkan prestasi siswa di sekolah
Madrasah Aliyah Cilawu Garut,Mengetahui
upaya meningkatkan profesionalisme guru
dalam prestasi siswa di sekolah Madrsah
Aliyah Cilawu Garut,Mengetahui kendala
dan solusi upaya profesionalisme guru dalam
meningkatkan prestasi siswa di sekolah
Madarasah aliyah Cilawu Garut.

CJR PLP 6 of 14
Rumusan Masalah Bagaimana sosialisasi profesi guru di sekolah
madrasah aliyah cilawu,Apa saja faktor yang
mempengaruhi profesionalisme
guru,bagaimana upaya meningkatkan prestasi
siswa disekolah,bagaimana upaya
profesionalisme terhadap guru.
Hasil dan pembahasan Profesionalisme berasal dari bahasa inggris
professionalism yang secara leksikal berarti
sifat profesional. Menurut Jasin, Anwar
(dalam Dawam Rahardjo, 1997: 35)
Profesionalisme dapat diartikan sebagai
komitmen para anggota suatu profesi untuk
terus meningkatkan kemampuan
profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi-strategi yang
digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu. Menurut Kunandar
(2007: 46) Profesionalisme Guru merupakan
kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi
mata pencaharian. Guru yang profesional
diyakini mampu mengantarkan siswa dalam
pembelajaran untuk menemukan, mengelola
dan memadukan perolehannya, dan
memecahkan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan
nilai maupun keterampilan hidupnya.

Semua orang yakin bahwa guru memiliki


andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran dan prestasi siswa di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Keyakinan ini muncul karena manusia adalah
makhluk lemah, yang dalam
perkembangannya senantiasa membutuhkan
orang lain. Itu menunjukan bahwa setiap
orang membutuhkan orang lain dalam
perkembangannya, demikian halnya peserta
didik ketika sudak masuk sekolah menaruh
harapan terhadap gurunya, agar bisa
mengembangkan segala potensi yang ada.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-
potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak
akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru. Peran guru dalam proses
belajar mengajar meliputi banyak hal

CJR PLP 7 of 14
sebagimana yang dikemukakan oleh (Adams
dan Decey dalam Basic Principles of Student
Teaching), antara lain peran guru sebagai
berikut:
 Guru Sebagai Demonstrator
 Guru sebagai Pengelola Kelas
 Sebagai Pendidik

Kompetensi dalam bahasa Indoesia


merupakan serapan bahasa inggris,
competence yang berarti kecakapan dan
kemampuan.Kompetesi adalah kumpulan
pengetahuan, perilaku, dan keterampilan
yang harus dimiliki guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan pendidikan.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan belajar mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar. Kompetensi
juga dapat diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai
oleh seseorang yang telah menjadi bagian
dari dirinya sehingga seseorang dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif,
dan psikomotorik dengan sebaik-
baiknya.Sedangkan menurut Finch dan
Crunkilton kompetensi adalah penguasaan
terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap,dan
apresiasi yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan.

faktor-faktor yang akan bisa mempengaruhi


profesionalisme guru itu yaitu:
 Guru itu harus memiliki latar belakang
pendidikan, karena apabila guru tidak
memiliki latar belakang pendidikan maka
guru itu tidak akan mampu
mentransperkan ilmu dan pengalamannya
kepada peserta didik. Sehingga latar
belakang pendidikan itu sangat penting
bagi seorang guru, di karenakan latar
belakang pendidikan itu adalah salah satu
syarat utama yang harus dipenuhi oleh
seorang guru.
 Guru harus memiliki rasa tanggung jawab
kepada seluruh peserta didik, sehingga
seorang guru tidak akan seenaknya.
 Guru itu harus memiliki pengalaman
belajar, kemampuan guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai guru itu
tidak lepas dari pengalamannya mengajar.

CJR PLP 8 of 14
Apabila sudah ada pengalaman maka
guru akan bisa mengatasi masalah-
masalah yang terjadi ketika proses
penbelajaran bersama siswa, beda dengan
guru yang apabila tidak memiliki
pengalaman mengajar sebelumnya pasti
guru itu akan merasa kesulitan untuk
megatasi masalahmasalah yang
menghampirinya ketika proses belajar
mengajar.

Upaya meningkatkan profesionalisme guru


dalam meningkatkan prestasi siswa itu sangat
tergantung pada seorang guru, maka guru
harus benar-benar menjadi seorang yang
membawa perubahan. Adapun upaya untuk
meningkatkan prestasi siswa adalah sebagai
berikut:
 Pemenuhan sarana pembelajaran yang
lebih memadai, yang dapat memudahkan
guru dalam proses pembelajaran.
 Peningkatan profesionalisme guru melalui
pendidikan formal dan non formal yang
pelaksanaannya didukung penuh oleh
birokrasi
 Kualifikasi dan sertifikasi yang menuntut
profesionalisme guru perlu segera
diwujudkan
 Pengelolaan pendidikan yang
desentralisasi dimana sekolah deberikan
keleluasaan mengelola pendidikan yang
disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya
 Independensi profesi guru perlu
ditumbuhkan agar guru memiliki
keleluasaan dan tidak terjebak pada
sistem adminitratif yang sentralistik
 Peningkatan penghasilan dan
kesejahteraan guru demi pengembangan
profesinya.
Kesimpulan Kendala dan solusi upaya profesionalisme
guru dalam meningkatkan prestasi siswa di
MA Cilawu masih banyak guru yang tidak
menekuni profesinya secara total,hal ini
disebabkan oleh banyak guru yang bekerja
diluar jam kerjanya untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari,sehingga waktu
untuk meningkatkan diri tidak ada.

CJR PLP 9 of 14
Kelebihan Dilihat dari aspek tampilan jurnal memiliki
nomor ISSN,peneliti dalam membuat item
pada instrumen penelitiannya mengacu pada
teori disebuah buku.seluruh kutipan kutipan
pustaka sesuai dengan dafrar pustaka
Kekurangan Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya
Tidak ada respon dari masyarakat tentang
hasil dari penelitian
Saran Seharusnya guru yang profesional bisa
meningkatkan kemampuannya,dan gunakan
waktu untuk menambal ilmu bukan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.

CJR PLP 10 of 14

Anda mungkin juga menyukai