Anda di halaman 1dari 3

Nama : Natasya Nurul Aqilah

NIM : 4212451005
Kelas : PIPA A 2021
TUGAS RUTIN RESPONSI 9

SESI 1
1. Nama Penanya : Artha Christina Sinaga
Kelompok :4
Pertanyaan : Apakah ada prinsip prinsip tertentu dalam kegiatan layanan bimbingan
konseling di sekolah? Jika ada, apa saja kah itu dan jelaskan
Di Jawab Oleh : Afifah Wardah
Jawaban : adapun prinsip-prinsip dalam kegiatan layanan konseling disekolah yaitu
Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling disekolah, yaitu: 1. Bimbingan adalah suatu proses
yang membantu individu agar mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 2.
Bimbingan hendaknya berfokus pada individu yang di bimbing. 3. Bimbingan harus luwes
dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbingnya. 4.
Bimbingan dan Konseling diperuntukkan bagi semua konseler yang berarti bahwa
bimbingan ini teruntuk siswa baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah dalam
hal ini menggunakan pendekatan yang di dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan
pengembangan dari pada penyembuhan. 5. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung
jawab konselor, tetapi juga guru-guru dan kepala sekolah/madrasah sesuai dengan tugas
dan peran masing-masing.

2. Nama Penanya : Ifanta Fernando Tarigan


Kelompok :1
Pertanyaan : apakah semua sekolah memiliki ruang bimbingan konseling?
Di Jawab Oleh : Dewi Peronika
Jawaban : menurut saya iya karena ruang bimbingan konseling dibeberapa sekolah
itu sangat perluh kepada siswa yg bagi ada masalah nya di sekolah bisah di selesai kan juga

3. Nama Penanya : Emmy Florensyah


Kelompok :4
Pertanyaan : apa jenis layanan bimbingan konseling perseorangan sudah diterapkan
diberbagai sekolah di Indonesia? jika ada, sebutkan contohnya
Di Jawab Oleh : Laila Sapni
Jawaban : Layanan bimbingan konseling perseorangan sudah diterapkan di
Indonesia. Layanan BK ini merupakan layanan yang paling dominan diterapkan di sekolah.
Dimana layanan BK perseorangan ini memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan
langsung secara tatap muka dengan guru BK/konselor dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahannya. Adapun Contoh kecilnya disini diambil dari permasalahan
peserta didik yang kerap terjadi di sekolah, yaitu siswa sering terlambat sekolah, tidak
hanya sekali dua kali, bahkan setiap hari ia selalu terlambat. Masalah seperti ini tidak
hanya diberi hukuman saja pada siswa, tetapi siswa juga harus diberi arahan agar tidak
mengulanginya lagi. Masalah yang terjadi di atas dibutuhkannya pelayanan individual
antara konselor dan konseli. Dengan layanan ini, konselor dapat melontarkan beberapa
pertanyaan. Seperti apa faktor yang menyebabkan siswa itu terlambat sekolah atau
pertanyaan lain yang masih berhubungan dengan masalah tersebut.

SESI 2
1. Nama Penanya : Elci Encana
Kelompok :5
Pertanyaan : bagaimana dan apa kah yang akan terjadi jika suatu sekolah tidak
memiliki program bimbingan konseling ? Dan apakah nantinya hal ini akan berpengaruh
pada sistem manajemen pendidikan sekolah tersebut?
Di Jawab Oleh : Laila Sapni
Jawaban : Jika pada sekolah tidak memiliki program bimbingan konseling, maka
sekolah tidak memenuhi tujuan pendidikan, karena adanya program bimbingan konseling
merupakan upaya dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut. Selain itu, hambatan-
hambatan yang menjadi penghalang keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak akan
terpecahkan atau terselesaikan dengan baik. Sehingga proses pembelajaran baik dari pihak
peserta didik akan kurang efisien dan kondusif serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
peserta didik tidak dapat teratasi. Hal tersebut juga sudah pasti akan berpengaruh pada
manajemen pendidikan yang berlangsung pada sekolah. Dimana ketika peserta didik
mengalami masalah atau kesulitan baik mencakup lingkungan belajar, keluarga maupun
sosial, hal itu akan mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung. Sehingga secara
tidak langsung berpengaruh terhadap manajemen pendidikan di sekolah tersebut.

2. Nama Penanya : Natasya Nurul Aqilah


Kelompok :7
Pertanyaan : Dalam pelaksanaan bimbingan konseling,terdapat tujuan yang tersebut
didalam materi yang kalian paparkan yaitu "mampu meraih life welfare" apa yg dimaksud
dari life welfare dan bagaimanakah pelaksanaannya?
Di Jawab Oleh : Laila Sapni
Jawaban : Adapun yang dimaksud life welfare ini adalah kesejahteraan hidup.
Sehingga dapat dikatakan bahwa mampu meraih life welfare sama artinya dengan mampu
meraih kesejahteraan hidup. Mampu meraih life welfare ini merupakan goals/tujuan akhir
dari adanya program bimbingan konseling. Dikatakan sebagai tujuan akhir karena meraih
kesejahteraan hidup dapat dilakukan apabila peserta didik telah mampu mencapai tujuan-
tujuan sebelum nya dari program bimbingan konseling ini. Seperti peserta didik
menyesuaikan diri, mampu menyelesaikan masalah, mengembangkan life skills, sikap
positif, memiliki rasa tanggung jawab, mampu merencanakan masa depan, sehingga pada
akhirnya sikap seperti inilah yang dapat membantu dalam meraih life welfare tersebut.
Adapun dalam meraih life welfare ini pelaksanaan nya dibantu dengan beberapa layanan
kegiatan bimbingan konseling. Di antara: 1. Layanan Orientasi, memungkinkan peserta
didik dan pihak lain dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik untuk
memahami lingkungan(seperti sekolah) yang baru dimasukin peserta didik untuk
mempermudah dan memperlancar berperan nya peserta didik di lingkungan yang baru ini.
2. Layanan Informasi, memungkinkan peserta didik dan pihak lainnya dapat memberikan
pengaruh yang besar dalam menerima dan memahami informasi, seperti informasi
pendidikan dan informasi jabatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan. 3.
Layanan penempatan dan penyaluran, memungkinkan peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan, dan kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta
kondisi peserta didik. 4. Layanan Bimbingan Belajar, memungkinkan peserta didik
mengembangkan diri berkenan dengan sikap atau kebiasaan belajar yang baik, materi
pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar nya, serta berbagai aspek
tujuan dan kegiatan belajar lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan
kesenian.

3. Nama Penanya : Mita Ramadhani


Kelompok :1
Pertanyaan : Bagaimana pendapat kalian mengenai anggapan para siswa mengenai
bimbingan konseling sekolah atau ruang bk itu hanya sebuah tempat menjatuhkan hukuman
dan memberi sanksi , bahkan sampai banyak murid yang takut mendengar ruangan bk, nah
bagaimana cara mengatasi hal tersebut jika nantinya kalian menjadi seorang tenaga
pendidik? Di Jawab Oleh : Afifah wardah
Jawaban : Nah mengenai anggapan para siswa pada bimbingan konseling atau ruang
bk hanya sebagai tempat menjatuhkan hukuman dan memberi sanksi itu salah. Karena pada
dasarnya bimbingan konseling dilakukan bukan hanya teruntuk bagi siswa bermasalah saja
namun terbuka juga bagi siswa yang tidak bermasalah. Maka dari itu apabila saya sebagai
pendidik, saya perlu meluruskan hal tersebut agar layanan bimbingan dan konseling
berjalan sesuai dengan misi dan tujuan bimbingan dan konseling.
SESI 3
1. Nama Penanya : devania theresia lumban gaol
Kelompok :5
Pertanyaan : bagaimana cara menerapkan dampak positif bimbingan konseling di
lingkungan sekolah
Di Jawab Oleh : Afifah Wardah
Jawaban : Adapun cara menerapkan dampak positif bimbngan konseling
dilingkungan sekolah yaitu sebagai berikut: 1. Berkomunikasi dengan Siswa. 2. Membuat
ruang BK terasa nyaman. 3. Menjadi pendengar yang baik. 4. Perlakukan siswa dengan
baik. 5. Meminimalisir kontak fisik. 6. Menasihati tanpa menggurui.

2. Nama Penanya : Tri Fitri Cahyati Sidabutar


Kelompok :3
Pertanyaan : Pada poin ke 3 tentang landasan bimbingan konseling tertulis kegiatan
bimbingan di laksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang di
bimbing . Yang jadi pertanyaan nya, bagaimana kesepakatan yang dimaksud?
Di Jawab Oleh : Afifah Wardah
Jawaban : Adapun maksud dari kesepakatan pada point ketiga yaitu antara konselor
dan konseli pada saat melakukan konseling tidak terjadi unsur paksaan, pelaksaan
konseling dilakukan karna adanya kesepakatan yang dilakukam dari awal. Konselor
bersedia mendengarkan dan memberi saran lalu konseli bersedia menceritakan
permasalahan.

3. Nama Penanya : Aslinda Sinambela


Kelompok :6
Pertanyaan : hambatan apa sajakah yang dialami dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
Di Jawab Oleh : Afifah Wardah
Jawaban : Adapun hambatan yang iasa terjadi saat pelaksanaan bimbingan konseling
dilaksanakan antara lain: 1. Tidak ada instruktur yang ahli dalam bidang bimbingan
konseling disekolah 2. Latar belakang pendidikan 3. Kurang keterbukaan konseli pada
konselor 4. Kurang waktu pelayanan 5. Suasana tempat pelayanan berlangsung kurang
nyaman

Anda mungkin juga menyukai