Anda di halaman 1dari 9

LAYANAN KONSELING KELOMPOK

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK III

KETUA : Anita Giawa


Anggota : Setiani Laia
: Boistiawa Giawa
: Andrian H. Giawa
: Tonisman Giawa
Guru Mapel : Kalvin Daud Buulolo, S.Pd
Mata Pelajaran : BK
Kelas : XII-IPS

SMA N 1 ULUSUSUA
KECAMATAN ULUSUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN
T.P 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkat dan  karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini  tepat pada waktunya yang berjudul “LAYANAN KONSELING KELOMPOK”

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian layanan bimbingan belajar


masalah belajar, penentuan murid-murid yang mengalami masalah belajar, pengungkapan
sebab-sebab masalah belajar, membantu murid mengatasi masalah belajar.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
bagaimana mengatasi masalah belajar yaitu cara belajar dan bantuan atas masalah belajar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa
memberkati segala usaha kita, Ya,ahowu.

Ramba ramba,
Penulis

Kelompok III

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL  ....................................................................................................  1

KATA  PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI  ...............................................................................................................3

BAB I  Pendahuluan ..................................................................................................... 4

Latar Belakang ............................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

Tujuan ............................................................................................................................... 4

BAB II  Pembahasan ......................................................................................................... 5

A.  Pengertian Layanan Bimbingan Belajar ..............................................................................5

B.  Masalah Belajar.................................................................................,,,,,,,,,,,,,,,....................6

C.  Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar ...................................... ……6

D.  Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar ............................................................... ….7

E.   Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar ...................................................................7

BAB III  Penutup ......................................................................................................... 9

Kesimpulan ......................................................................................................................... 9

Saran ................................................................................................................................... 9

BAB 1

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai
suatu pola baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, atau suatu pengertian.
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi
pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi
dengan lingkungannya. Belajar dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya untuk
menguasai sesuatu yang baru. Konsep ini mengandung dua hal: pertama; usaha untuk
menguasai, Hal ini bermakna menguasai sesuatu dalam belajar, kedua; sesuatu yang
baru dalam arti hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar.
Bimbingan belajar adalah inti dari kegiatan di sekolah. Sebab, semua di
sekolah diperuntukan bagi keberhasilannya proses belajar bagi setiap siswa yang
sedang menuntut study di sekolah tersebut. Suatu proses bantuan kepada anak didik
yang dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan tingkah laku yang wajar, sesuai
dengan tujuan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Layanan Bimbingan Belajar?
2. Apa Saja Masalah Belajar?
3. Bagaimana Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar?
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar?
5. Bagaimana Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar?
                                            
C. Tujuan 
1. Menjelaskan Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
2. Mendeskripsikan  Masalah-masalah Belajar
3. Menjelaskan Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar
5. Menjelaskan Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Bimbingan Belajar


Banyak definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli,
diantaranya yaitu :
1. Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler (1986:1)
yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan aneka ragam (competencies), keterampilan (skills), dan sikap
(attitudes).
2. Belajar sering juga diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman
pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Secara konseptual Fontana
(1981), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
3. Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek dan latihan (Garry dan kingsley, 1970 : 15).
4.  Belajar ialah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau
kemampuan yang merupakan hasil dari pengalaman Vanderzander.
5. Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu,
yang disebabkan oleh pengalamannya yang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecendrungan tanggapan
bawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang (Hilgard dan Bower 1975 :
12).
Dengan bertitik tolak dari uraian diatas, maka yang dimaksud dengan layanan
bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu
(murid) untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar.

Pelaksanaan layanan bimbingan belajar dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut:

Langkah 1 : menentukan murid yang mengalami masalah belajar

Langkah 2 : mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar

Langkah 3 : membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya

Langkah 4 : melaksanakan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan


bantuan yang telah diberikan mencapai hasil

Langkah 5 : melaksanakan usaha-usaha tindak lanjut dari layanan sebelumnya.

B. Masalah Belajar

5
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorang
murid dan menghambat kelancaran proses belajar pada dasarnya, masalah-masalah
belajar dapat digolongkan yaitu :
1. Sangat cepat dalam belajar
Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang memiliki IQ 130 atau lebih,
tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan
kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
2. Keterlambatan akademik
Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki inteligensi
yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
3. Lambat belajar
Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik
yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan
atau pengajan khusus.
4. Kurang motif dalam belajar
Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar
mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
5. Sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar
Bersikap  dan kebiasaan buruk dalam belajar yaitu kondisi murid yang kegiatannya
atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka
menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya
untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
6. Kehadiran disekolah
Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid sering tidak hadir atau menderita sakit dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan
belajarnya.

C. Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar


Penentuan siapa murid yang mengalami masalah belajar dapat dilakukan
dengan menggunakan prosedur berikut ini.
1. Penilaian hasil belajar
Salah satu tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana
murid telah mencapai hasil belajar yang sudah direncanakan sebelumnya.
2. Pemanfaatan hasil tes inteligensi
Berapa tes yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dasar murid
sekolah dasar antara lain adalah Drawa Man Test (DMT).
3. Pengamatan (observasi)
4. Dibandingkan dengan guru sekolah menengah, maka guru sekolah dasar menempati
kedudukan yang menguntungkan dalam mengamati keadaan murid sehari-hari.

D.  Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar

6
Dalam rangka mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar yang
didalam oleh murid ada 2 tahap yang harus dilalui, yaitu tahap menentukan letak
(lokasi) masalah, dan tahap memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
(Koestoer P. dan A. Hadisaputro, 1978).
Tahap penentuan letak masalah merupakan tahap penentuan dimana
sebenarnya masalah terjadi.
Setelah guru mengetahui letak masalah yang sesungguhnya, guru dapat
melaksanakan tahap berikutnya, yaitu memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah
yang dialami oleh murid dalam belajar.

Pada dasarnya masalah belajar itu dapat terjadi oleh berbagai faktor, dan dapat
digolongkan atas :
1. Faktor-faktor yang bersumber dari murid itu sendiri
a. tingkat kecerdasan rendah 
b. kesehatan sering terganggu
c. alat pengelihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik
d. gangguan alat perceptual
e. tidak menguasai cara-cara belajar dengan baik
2. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
a.  kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai
b.  anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya
c.  harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak
d. orang tua pilih kasih terhadap anak
e. hubungan keluarga tidak harmonis
3. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah dan masyarakat bersumber dari
keadaan rumah tangga atau keadaan murid, tetapi dapat juga bersumber dari
sekolah atau lembaga pendidikan itu sendiri.

E. Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar

Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar

1. Pengajaran perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan
kepada seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam
belajar.
2. Pengajaran pengayaan
Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan
kepada murid-murid yang sangat cepat dalam belajar.
3. Pembinaan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar.

4. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar

7
Motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk mengarahkan, mengerahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertingkah melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Dibawah ini dikemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
membangkitkan motivasi murid-murid dalam belajar (Dorothy Keiter, 1975)
a. Tentukanlah tujuan yang akan dicapai murid dalam belajar.
b. Usahakanlah untuk menimbulkan minat murid agar mau untuk mempelajari mata
pelajaran yang bersangkutan.
c. Ikut sertakanlah semua aspek kehidupan anak sebagai sumber belajar.
d.  Hubungkanlah hal-hal yang dipelajari dengan kehidupan murid.
e. Perbanyaklah hal-hal yang menarik perhatian murid, tetapi jangan berhenti disitu.
f. Tunjukanlah kepada murid-murid apa yang dapat mereka harapkan untuk dicapai.
g. Doronglah murid menggunakan informasi yang dimilikinya.

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan
tugas dalam keterampilan serta dalam bersikap terhadap guru, menumbuhkan disiplin
belajar dan terlatih, baik secara mandiri atau kelompok, dan mengembangkan
pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah
atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan dan
pengembangan pribadi.
Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran.
Pada hakikatnya belajar yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang
bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses
belajar yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,
ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

B. Saran

Supaya seorang guru dapat memberikan bimbingan belajar yang baik di dalam
situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien dan mencapai
perkembangan yang optimal. Seorang guru bisa mengetahui akan kewajibannya menjadi
pembimbing terhadap anak didiknya agar dapat mreningkatkan pendidikan untuk anak
didik demi masa depan yang lebih baik.

Upaya-upaya yang tersebut merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus


memelihara kondisi dan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar
proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan belajar prestasi dapat
dicapai dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai