Anda di halaman 1dari 22

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 33%

Date: Monday, May 13, 2019


Statistics: 1492 words Plagiarized / 4543 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu kondisi


kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang semata-mata tidak hanya bebas dari
masalah penyakit dan kelemahan (Smeltzer, 2008). Masalah kesehatan yang
sering terjadi di kalangan masyarakat dan terkadang tidak disadari oleh mereka
adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi (Awaludin, Purnawan and Upoyo,
2017). Hipertensi adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah,
sehingga tekanan darah diatas normal.

Sedangkan menurut WHO dan JNC VII menjelaskan bahwa seseorang dikatakan
hipertensi apabila tekanan sistoliknya =140 mmHg, sedangkan tekanan
diastoliknya =90 mmHg(Haryani, 2014). Berdasarkan data WHO (2014)
mengatakan bahwa sekitar 600 juta jiwa penderita hipertensi di seluruh dunia.
Prevalensi tertinggi ada di wilayah Afrika sebesar 30% dan kejadian terendah ada
diwilayah Amerika sebesar 18%.

Hasil dari Riskesdas (2018) prevalensi kejadian hipertensi diIndonesia didapat


melalui pengukuran usia =18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Kalimantan
Selatan 44,1%, Jawa Barat dan Kalimantan Timur 34,1%, dan terendah di Maluku
Utara 22,2% (Riskesdas, 2018). Menurut data Riskesdas (2013) prevalensi di
Sulawesi Selatan yang didapat melalui pengukuran usia =18 tahun sebesar
(28,1%), tertinggi di Enrekang (31,1%), diikuti Bulukumba (30,8%), Sinjai (30,4%),
dan Gowa (29,2%) (Syahrir et al., 2015). Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten
Bulukumba pada tahun 2014 terdapat 33.292 orang penderita hipertensi, pada
tahun 2015 terdapat 33.083 orang penderita hipertensi, pada tahun 2016
terdapat 17.322 orang penderita hipertensi, pada tahun 2017 terdapat 19.291
orang penderita hipertensi dan pada tahun 2018 terdapat 54.937 penderita
hipertensi.

Jika dilihat dari data tersebut 5 tahun terakhir ini kejadian hipertensi mengalami
peningkatan yang sangat signifikan terutama ditahun 2018 sebanyak 54.937
orang. Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti diwilayah Kerja
Puskesmas Ponre didapatkan jumlah yang mengalami hipertensi pada tahun
2018 sebanyak 105 orang.

Hal ini menjadi masalah yang perlu ditangani, oleh karena itu harus ada upaya
penurunan angka kejadian hipertensi dengan mengurangi stres pada masyarakat
melalui pendidikan kesehatan dan penyadaran masyarakat untuk selalu
mengelola stres. Prevalensi hipertensi semakin meningkat, salah satu faktor resiko
pemicu terjadinya hipertensi yaitu faktor yang dapat diubah diantaranya stres
(Suoth et al., 2014).

Stres sangat erat hubungannya dengan hipertensi. Karena stres adalah suatu
tekanan fisik dan psikis yang tidak menyenangkan, merangsang kelenjar anak
ginjal dan melepaskan hormon adrenalin serta memacu jantung akan berdenyut
lebih cepat dan kuat, yang akan menyebabkan tekanan darah akan meningkat
(Gunawan, 2014).

Stres adalah suatu kekuatan yang cukup besar yang dapat mempengaruhi suatu
objek atau sistem, baik merusak atau merubah. Stres berkaitan dengan adanya
perubahan yang meliputi perubahan fisiologik, psikologis dan perilaku (Priyoto,
2014). Jika hipertensi ini berkepanjangan, maka akan mengakibatkan resiko
terkena stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal kronis.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan karena hipertensi pecahnya pembuluh


darah di otak (Haryani, 2014). Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Saleh et al., 2014) didapatkan nilai (P=0,000<0,05) artinya terdapat hubungan
tingkat stress dengan derajat hipertensi. Dan juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Andria, 2011) dengan nilai P=0,04 yang artinya P<0,05 maka
dapat disimpulkan ada hubungan tingkat stres dengan tingkat hipertensi lansia.
Dari hasil kedua penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas sehingga peneliti tertarik melakukan


penelitian tentang “Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ponre Kecamatan Gantarang
Tahun 2019”. Rumusan Masalah Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten
Bulukumba pada tahun 2014 terdapat 33.292 orang penderita hipertensi, tahun
2015 terdapat 33.083 orang penderita hipertensi, pada tahun 2016 terdapat
17.322 orang penderita hipertensi, pada tahun 2017 terdapat 19.291 orang
penderita hipertensi dan pada tahun 2018 terdapat 54.937 penderita hipertensi.

Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti diwilayah kerja
Puskesmas Ponre didapatkan jumlah yang mengalami hipertensi pada tahun
2018 sebanyak 105 orang. Jumlah penderita hipertensi masih tinggi. Dari hasil
permasalahan yang ditemukan diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu “Apakah ada Hubungan tingkat stres dengan kejadian
hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ponre Kec.

Gantarang tahun 2019?” Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu pernyataan


atau jawaban sementara dari masalah penelitian. Pernyataan atau jawaban
sementara tersebut diuji apakah benar (diterima) atau salah (ditolak) (Suyanto,
2011). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan tingkat stres
dengan kejadian hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas
Ponre Kec.

Gantarang tahun 2019”. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi
2 yaitu : Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
kejadian hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ponre
Kec. Gantarang tahun 2019.

Tujuan Khusus Untuk mengidentifikasi tingkat stres pada penderita hipertensi


diwilayah kerja Puskesmas Ponre Kec. Gantarang. Untuk mengidentifikasi
kejadian hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ponre Kec. Gantarang. Untuk
menganalisis hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada penderita
hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ponre Kec. Gantarang.

Manfaat penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah


informasi dan memberikan pengetahuan tentang Hubungan tingkat stres dengan
kejadian hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ponre
Kec. Gantarang tahun 2019. Manfaat Aplikatif Penelitian ini diharapkan mampu
memberikan masukan khususnya dalam bidang perpustakaan dan diharapkan
menjadi suatu masukan dan referensi yang berarti serta bermanfaat bagi semua
orang terutama bagi keluarga, masyarakat, sesama teman sejawat khususnya
bidang kesehatan dalam mengetahui pentingnya mencegah penyakit hipertensi
dengan mengurangi faktor resiko salah satunya stres, serta penelitian ini
diharapkan menjadi lahan untuk pengembangan pengetahuan dan aplikasi
pengetahuan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori Tentang Hipertensi Definisi Hipertensi
Menurut WHO dan JNC VII menjelaskan bahwa seseorang dikatakan hipertensi
apabila tekanan sistolik =140 mmHg, sedangkan tekanan diastolik =90 mmHg.
Hipertensi adalah penyakit yang sering terjadi ketika ada masalah kesehatan
pada seseorang sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih spesifik.

Hipertensi dapat memperbesar resiko terserang penyakit gagal jantung, terkena


serangan jantung, resiko penyakit arteri koroner, pembesaran ventrikel kiri
jantung, diabetes, penyakit gagal ginjal kronis, dan serangan stroke. (Haryani,
2014). Menurut Seven report og the joint national comitte VII (JNC VII)
mengklasifikasi tekanan darah bagi orang dewasa usia =18 tahun sebagai
berikut: Tabel 2.1.

Klasifikasi Hipertensi menurut (JNC VII) Kategori Sistolik Diastolik Normal < 120
< 80 Pre-hipertensi 120 - 139 80 - 89 Hipertensi = 140 = 90 Hipertensi stadium
1 (Ringan) 140 - 159 90 - 99 Hipertensi stadium 2 (Berat) =160 =100 Sumber :
(Haryani, 2014) Tabel 2.2. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Umur Menurut (JNC VII)
Kelompok umur Normal Hipertensi < 2 tahun <140/70 >112/74 3-5 tahun
<108/70 >116/76 6-9 tahun 114/74 122/78 10-12 tahun 122/78 >126/82 13-15
tahun 130/80 >136/86 16-20 tahun 136/84 >140/90 21-45 tahun 120-125/75-
80 140/90 46-60 tahun 135-140/85 140/90-160/95 >60 tahun 150/85 >160/90
Sumber : (Haryani, 2014) Etiologi Hipertensi Hipertensi primer (Esensial)
Hipertensi primer belum diketahui penyebabnya, namun terdapat sekitar 95%
kasus.

Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, obesitas,


hiperaktivitas, alkohol, merokok dan stress (Mardiono, 2016). Hipertensi sekunder
Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebabnya diketahui, seperti penyakit
ginjal,hiper/hipotiroid, preeklamsia, koartasio aorta,feokromositoma dan lain-lain
(Haryani, 2014).

Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Tekanan Darah Tinggi rendahnya


tekanan darah dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tidak dapat diubah dan
dapat ubah, diantaranya: Faktor yang tidak dapat diubah Usia Tekanan darah
seseorang akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia, dikarenakan
semakin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah. Sehingga
mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik.

Tekanan diastolik meningkat karena retraksi dinding pembuluh darah tidak lagi
fleksibel untuk penurunan tekanan darah (Marhaendra, 2016). Hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tular, Ratag and Kandou, 2017)
didapatkan nilai P=0,000 dengan nilai a=0,05 (P>a ) maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Azhari, 2017)
dengan usia = 35 tahun mempunyai peluang 3 kali terkena hipertensi
dibandingkan usia < 35 tahun, dan didapatkan nilai P=0,01 dengan nilai a=0,05
artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi. Jenis Kelamin
Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih sering terjadi pada pria dibanding
wanita kira-kira usia 55 tahun, hal ini disebabkan karena wanita memiliki hormon
estrogen dan progesteron yang menjaga elastisitas pembuluh darah, tapi setelah
menopause, tekanan darah akan meningkat karena pembuluh darah tidak elastis
lagi. Jadi resiko pria dan wanita hampir sama antara usia 55 sampai 74 tahun,
namun setelah usia 74 tahun lebih beresiko wanita (Black, Joyce and Hawks,
2014).

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh (Azhari, 2017) responden dengan jenis
kelamin perempuan berpeluang 2,7 kali terkena penyakit hipertensi, dengan nilai
P= 0,02 dengan nilai a = 0,05 (P<a) artinya ada hubungan antara jenis kelamin
dengan kejadian hipertensi. Riwayat Keluarga (Keturunan) Kecenderungan
genetik yang membuat keluarga tertentu lebih rentang terhadap hipertensi
mungkin berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler dan
penurunan rasio kalsium-natrium, yang lebih sering ditemukan pada orang
berkulit hitam.

Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada pada resiko yang lebih
tinggi pada usia muda (Black, Joyce and Hawks, 2014). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Sartik et al., 2017) dengan nilai (P=0,000 < 0,05)
artinya ada hubungan antara riwayat keluarga dengan hipertensi. Hal ini juga
sejalan dengan penelitian oleh (Azhari, 2017) responden yang memiliki riwayat
keluarga hipertensi 3,6 kali mempunyai peluang terkena hipertensi dibandingkan
yang tidak mempunyai riwayat keluarga, dengan nilai yang didapatkan (P=0,002
<0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara genetik dengan kejadian
hipertensi.

Faktor yang dapat diubah Obesitas Orang dengan kelebihan berat badan tetapi
mempunyai kelebihan paling banyak dipantat, pinggul, dan paha beradajauh
lebih sedikit untuk perkembangan hipertensi sekunder. Kombinasi faktor lain
dapat ditandai dengan sindrom metabolik, yang juga meningkatkan resiko
hipertensi (Black, Joyce and Hawks, 2014).
Hal tersebut sejalan dengan penelitian oleh (Fitriani and Nilamsari, 2017)
responden dengan obesitas 4,02 kali lebih beresiko terkena penyakit hipertensi,
dengan nilai (P=0,006 <0,05) artinya ada hubungan antara obesitas dengan
kejadian hipertensi. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian oleh (Agustina,
Sari and Savita, 2014) dengan nilai (P=0,518 >0,05) artinya tidak terdapat
hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi. Aktivitas Fisik Kurangnya aktivitas
fisik meningkatkan resiko menderita hipertensi.

Orang yang tidak aktif mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras setiap kontraksi, makin besar
otot jantung memompa, maka makin besar pula tekanan pada arteri sehingga
tekanan darah akan meningkat (Anggara & Prayitni, 2013) Hal tersebut sejalan
dengan penelitian oleh (Karim, Onibala and Kallo, 2018) hasil analisis uji Chi-
Square diperoleh nilai (P=0,03<0,05) artinya ada hubungan antara aktivitas fisik
dengan derajat hipertensi.

Psikologis (Stress) Menurut (Priyoto, 2014) Stres adalah suatu reaksi fisik dan
psikis yang menyebabkan ketegangan dan menggangu stabilitas kehidupan
sehari-hari. Salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah pada penderita
hipertensi yaitu stres. Stres merupakan suatu tekanan fisik dan psikis yang tidak
menyenangkan, yang dapat merangsang kelenjar anak ginjal dan melepaskan
hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah (Gunawan, 2014). Hal tersebut sejalan
dengan penelitian oleh (Saleh et al.,

2014) didapatkan nilai (P=0,000<0,05) artinya terdapat hubungan tingkat stres


dengan derajat hipertensi. Merokok Rokok akan memperburuk kondisi pembuluh
darah perifer dan arteri koroner (JNC VII). Menghirup nikotin menyebabkan
vasokontriksi perifer dan penyakit koroner, meningkatkan tekanan darah, serta
menurunkan aliran darah ke pembuluh perifer (Potter, 2010).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang lakukan oleh (Larosa, 2015) dengan jumlah
responden 86 orang yang memenuhi kriteria, didapatkan nilai (P=0,002 <0,05)
artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan
kejadian hipertensi. Alkohol Penggunaan alkohol dan obat-obatan lain yang
berlebihan akan mengganggu oksigenasi jaringan, yang akan menyebabkan
trauma langsung ke jaringan paru dan kerusakan paru secara permanen (Potter,
2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ayu et al., 2017)
dengan jumlah responden 39 orang (44,8%).
Didapatkan nilai (P=0,000<0,05) artinya terdapat hubungan bermakna antara
komsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi. Asupan Natrium Komsumsi
natrium bisa menjadi faktor penting dalam perkembangan hipertensi esensial,
paling tidak 40% dari klien yang akhirnya terkena hipertensi akan sensitif
terhadap garam dan kelebihan garam mungkin menjadi penyebab pencetus
hipertensi (Black, Joyce and Hawks, 2014).

Hal tersebut sejalan dengan penelitian oleh (Susanti, 2017) dengan 64 responden,
dan didapatkan nilai (P=0,04< 0,05) artinya terdapat hubungan antara asupan
natrim dengan kejadian hipertensi. Mekanisme Terjadinya Hipertensi Hipertensi
terjadi karena terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh Angiotencin
Converting Enzyme (ACE).

ACE memegang peranan penting dalam mengatur tekanan darah. Darah


mengandung angiotensinogen yang diproduksi didalam hati. Dalam Hormone
renin yang diproduksi diginjal, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.
Angiotensin II inilah yang memiliki kunci utama dalam kenaikan tekanan darah
melalui dua peran.

Pertama, dengan meningkatnya sekresi hormone antidiuretik (ADH) yang


diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitary) untuk mengatur osmolalitas
(tekanan osmotik) dan volume urine. Apabila ADH meningkat, output urine
sangat sedikit, pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk meningkatkan volume
cairan ekstraseluler maka diperlukan cairan intraseluler. Sehingga terjadi
peningkatan volume darah, dan tekanan darah akan meningkat.

Kedua, dengan menstimulasi seksresi aldosteron (yang memiliki peranan penting


pada ginjal) dikorteks adrenal. Aldosteron mengatur volume cairan ekstraseluler
dengan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan mereabsorsinya dari tubulus
ginjal. Apabila ekskresi NaCl berkurang, naiknya konsentrasi NaCl akan
meningkat. Maka terjadilah peningkatan volume dan tekanan darah (Haryani,
2014).

Manifestasi Hipertensi Meskipun menunjukkan gejala, biasanya ringan dan tidak


spesifik dengan peningkatan tekanan darah. Namun jika hipertensinya berat atau
menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala seperti: sakit kepala, kelelahan,
mual dan muntah, sesak napas, pandangan mata kabur dan berkunang-kunang,
emosional, sulit tidur, otot lemah, tengkuk terasa berat, nyeri kepala bagian
belakang dan di dada, denyut jantung kuat, cepat dan tidak teratur (Haryani,
2014). Pentalaksanaan Hipertensi Penatalaksanaan Non Farmakologi Menurut
(Haryani, 2014) hipertensi banyak dipengaruhi oleh gaya hidup.

Gaya hidup sehat juga mampu mencegah timbunya hipertensi dan penyakit
penyertanya. Pengobatan tanpa obat bagi para penderita hipertensi diantaranya
dilakukan dengan cara : Diet rendah garam Penderita hipertensi perlu membatasi
asupan garam karena kandungan mineral natrium (sodium) didalamnya berperan
penting terhadap timbulnya hipertensi.

Komsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan konsentrasi natrium


dalam cairan ekstraseluler. Diet rendah kolestrol Dalam bahan makanan yang kita
komsumsi, lemak akan terpecah menjadi asam bebas, trigliserida, fosfolipid, dan
kolestrol. Lemak yang berkaitan dengan hipertensi adalah kolestrol dan
trigliserida.

Penurunan berat badan /Diet rendah kalori Menurunkan berat badan hendaknya
dilakukan secara perlahan-lahan dengan mengomsumsi lebih sedikit kalori dan
memperbanyak aktivitas fisik. Diet rendah kalori hendaknya dilakukan dengan
memilih jenis makanan yang mengenyangkan, sehingga penderita tetap dapat
tertib melakukan diet. Olahraga secara teratur Olahraga hendaknya dilakukan
sebagai kebiasaan agar efek latihan bisa disarankan oleh tubuh.

Hal ini, memang tidak mudah apalagi jika kita tidak suka berolahraga. Olahraga
bagi penderita hipertensi hendaknya sesuai dengan kondisinya. Menghindari
rokok dan alkohol Rokok dapat meningkatan kecepatan detak jantung serta
memicu penyempitan pembuluh darah. Jantung akan bekerja keras untuk dapat
mengalirkan darah keseluruh tubuh sehingga memicu naiknya tekanan darah.

Meminum beralkohol meningkatkan tekanan darah dan berat badan. Minum


alkohol tiga gelas atau lebih setiap hari dapat meningkatkan tekanan darah dan
berlanjut menjadi hipertensi. Mengurangi stress Stress berkepanjangan akan
meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu, para penderita hipertensi dianjurkan untuk hidup rileks dan
menghindari stress. Stress dapat dihindari dengan relaksasi, meditasi, yoga,
peregangan otot, pemijatan dan terbuka dalam setiap masalah kepada orang
lain. Penataklasanaan Farmakologis Menurut (Muttaqin, 2014) obat antihipertensi
dapat dipakai sebagai obat tunggal atau dicampur dengan obat lain, obat-
obatan ini diklasifikasikan menjadi beberapa kategori: Diuretik Hidroklorotiazid
adalah diuretik yang sering diresepkan untuk mengobati hipertensi ringan.
Hidroklorotiazid dapat diberikan sendiri pada klien dengan hipertensi ringan atau
klien yang baru. Simpatolotik Penghambat (adrenergik bekerja disentral
simpatolitik), penghambat adrenergik alfa dan penghambat neuron adrenergik
sebagai penekan simpatetik, atau simpatolitik. Penghambat adrenergik beta juga
dianggap sebagai penghambat reseptor beta.

Pengahambat Adrenergik –Alfa Golongan obat ini akan memblok reseptor


adrenergik alfa1, menyebabkan vasodilatasi atau penurunan tekanan darah.
Penghambat Neuron Adrenergik (Simpatolitik perifer) Obat ini yang
menghambat norepinefrin dari ujung saraf simpatis, sehingga pelepasan
norepinefrin berkurang dan menyebabkan turunnyan curah jantung dan tahanan
vaskuler perifer.

Vasodilator Anterior yang Bekerja Langsung Obat tahap III ini bekerja dengan
merelaksasikan otot-otot polos pembuluh darah terutama arteri, sehingga
menyebabkan vasodilatasi. Antagonis Angiotensin (ACE Inhibitor) Obat dalam
golongan ini menghambat enzim pengibah angiotensin, yang nantinya akan
menghambat pembentukan angiotensin II (yang berperan dalam meningkatkan
tekanan darah) dan menghambat pelepasan aldosteron, seperti kaptopril,
enalapril, dan lisonopril adalah ketiga antagonis angiotensin.

Tinjauan Teori Tentang Tingkat Stres Definisi Stres Stres merupakan pengalaman
subjektif yang didasarkan pada persepsi seseorang terhadap situasi yang
dihadapinya. Stres adalah kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan atau
situasi yang menekan. Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis yang
menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari
(Priyoto, 2014).

Sumber Stres Faktor yang menimbulkan stres, berasal dari sumber internal
maupun eksternal (Hidayat, 2009). Internal Faktor internal stres bersumber dari
diri sendiri. Stresor individual dapat timbul dari tuntutan hidup, seperti: pekerjaan
atau beban yang terlalu berat, kondisi keuangan, ketidakpuasan dengan kondisi
tubuh, penyakit yang dialami, masa pubertas, dan sebagainya. Ekstrenal Faktor
eksternal stres bersumber dari keluarga, masyarakat, dan lingkungan.

Stresor yang berasal dari keluarga yaitu: perselisihan dalam keluarga, perpisahan
orang tua, dan sebagainya. Sumber stresor masyarakat dan lingkungan berasal
dari lingkungan pekerjaan, lingkungan sosial, atau lingkungan fisik. Tingkat Stres
Berdasarkan gejalanya, stres dibagi atas tiga tingkat yaitu (Priyoto, 2014) : Stres
Ringan Stres ringan adalah stresor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi
seperti ini biasanya berlangsung beberapa menit atau jam.

Ciri-cirinya yaitu semangat meningkat, energi meningkat tapi cadangan energi


menurun, sering merasa letih tanpa sebab. Stres yang ringan dapat merangsang
seseorang untuk berfikir dan berusaha untuk menghadapi tantangan hidup. Stres
Sedang Berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari, sepert:
Perselisihan yang tidak terselesaikan dengan kerabat, anak yang sakit, atau tidak
adanya anggota keluarga merupakan penyebab stres. Sedangkan ciri-cirinya
yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tegang, perasaan tegang, gangguan
tidur.

Stres Berat Situasi dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan,
seperti perselisihan perkawinan secara terus menerus, berpisah dengan keluarga,
dan termasuk perubahan fisik, psikologis, sosial pada usia lanjut. Ciri-ciriya yaitu
sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, penurunan konsentrasi,
takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan
sederhana, perasaan takut meningkat. Prinsip Dasar Mengatasi Stres Ada banyak
hal yang membuat kita stres.

Untuk menangani stres tentu saja lebih dulu kita mencari sumber masalah yang
membuat kita akhirnya mengalami stres. Arnold Lazarus menemukan tujuan
bidang pencetus stres yang perlu kita waspadai antara lain sebagai berikut (Nasir
and Muhith, 2011) : Perilaku (behavior), perilaku yang buruk dipercaya
berpengaruh besar pada terjadinya stres.

Perasaan (affect), sikap yang termasuk dalam affect di antaranya: emosi, mood,
dan berbagai perasaan lain, misalnya sifat mudah marah atau emosional perlu
diatasi, sebab bisa memicu stres. Sensasi Tubuh (sensation), misalnya tubuh kita
sakit atau merasa nyeri, atau kita mengalami kelelahan tubuh yang luar biasa
karena aktivitas pekerjaan, maka hal ini bisa juga mengakibatkan stres.

Penghayatan Mentalitas (imagery), mentalitas yang buruk, seperti perasaan gagal,


tidak bisa melakukan segala sesuatu, perasaan tidak berguna, atau berfikir bahwa
dirinya ditakdirkan untuk miskin dan gagal bisa mengakibatkan stres. Proses
Berfikir Merangkai Pengertian (cognition), filosofi yang terlalu “harus, mesti, tidak
bisa tidak, mutlak” bisa berujung pada stres.

Hubungan Antarmanusia (interpersonal relationship), hubungan kita dengan


orang-orang di sekitar kita perlu kita cermati. Misalnya kita memiliki masalah
serius dengan pasangan hidup yang sudah diambang perceraian. Jika tidak
segera diatasi, hal tersebut bisa berujung pada stres. Obat-obatan (drugs),
menurut penelitian medis, obat memang diperlukan untuk mengatasi rasa sakit,
tetapi ketergantungan obat bisa memicu terjadinya stres.

Alat Ukur Tingkat Stres Untuk mengetahui tingkat stres seseorang apakah ringan,
sedang, atau berat. Maka digunakanlah alat ukur (Instrumen) yang dikenal
dengan nama Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) adalah media
kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan pada individu. DASS 42 terdiri dari
42 pertanyaan, yang mencakup tiga subvariabel diantaranya, fisik,
emosi/psikologis, dan perilaku.

DASS 42 terdiri dari tiga skala yang didesain untuk mengukur 3 jenis keadaan
emosional, yaitu depresi, kecemasan, dan stres pada seseorang. Setiap skala
terdiri dari 14 pertanyaan (Nifatantya, 2009). Tabel 2.3.Kuesioner Depression
Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) Skala Indikator Pertanyaan Nomor Pertanyaan
Depresi Tidak ada perasaan positif Tidak bisa melakukan sesuatu Tidak ada
harapan Sedih dan tertekan Kehilangan minat Merasa tidak berharga Merasa
hidup tidak bermanfaat Tidak mendapat kesenangan Merasa putus asa Tidak
merasa antusias Sulit berinisiatif 3 5 10,37 13 16 17,34 21,38 24 26 31 42
Kecemasan Mulut kering Sesak nafas Sering gemetar Berada di situasi cemas
Pusing Berkeringat tanpa sebab Ketakutan Sulit menelan Sadar akan aksi gerak
jantung Dekat dengan kepanikan Tidak berdaya 2 4 7,41 9 15 19 20,36 23 25
28,40 30 Stres Marah karena hal sepele Bereaksi berlebihan terhadap situasi Sulit
untuk beristirahat Mudah merasa kesal Menghabiskan banyak energi karena
cemas Tidak sabaran Mudah tersinggung Mudah marah Sulit tenang saat merasa
kesal Sulit untuk sabar Merasa gelisah Sulit mentolerir gangguan Mudah gelisah
1 6 8,22 11 12 14 18 27 29 32 33 35 39 Sumber: (Nifatantya, 2009).

Kerangka konsep Kerangka kerja atau konsep penelitian pada dasarnya


gabungan atau menghubungkan beberapa teori sehingga membentuk sebuah
pola pikir atau kerangka pikir penelitian yang akan dilakukan, lazimnya berbentuk
skema (Suyanto, 2011). Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1.
Kerangka Konsep Keterangan: : Variabel Independen : Variabel Dependen :
Hubungan antar Variabel
BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian merupakan
rancangan penelitian dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan
efektif dan efisien (Suyanto, 2011). Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif.

Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional


analitikdengan desain case control. Desain case control adalah desain penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen berdasarkan perjalanan secara retrospektif (Dharma, 2011).
Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan bulan
Mei- Juni tahun 2019.

Lokasi penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas


Ponre Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Populasi dan Sampel
Populasi Populasi adalah seluruh subjek yang memenuhi kriteria yang sudah
ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi dalam penelitian ini pada wilayah kerja
Puskesmas Ponre terdapat jumlah pasien hipertensi pada tahun 2018 sebanyak
105 pasien.

Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek penelitian dan
dianggap mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel penelitian ini
berjumlah 48 orang dengan dua kelompok. Didapatkan dengan menggunakan
rumus besar sampel menurut (Dahlan, 2010): ??1=??2= ???? 2???? +???? ??1??1
+??2??2 ??1-??2 2 ??1=??2= 1,96 2 . 0,19 .

0,81 +0,84 0,29 . 0,71 +0,09 . 0,91 0,3 2 ??1=??2= 1,48 0,3 2 ??1=??2= 4,93 2 ??
1=??2=24,30 Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah 48 responden
dengan dua kelompok. Keterangan : n = Besar sampel Z Baku Alfa (za) = 1,96 Z
Baku Beta (zß) = 0,84 P (proporsi/prevalensi) = 20% Teknik Sampling Teknik
Sampling merupakan suatu proses menyeleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili dari
keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2018).

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan metode Consecutive sampling


yaitu, suatu metode pemilihan sampel dengan memilih semua individu yang
ditemui dan yang memenuhi kriteria, sampai terpenuhinya jumlah sampel yang
diinginkan (Dharma, 2011). Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi adalah
kriteria yang harus dimiliki oleh individu dalam populasi untuk dapat dijadikan
sampel dalam penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak boleh ada atau tidak boleh
dimiliki oleh sampel yang akan digunakan untuk penelitian (Dharma, 2011).
Kriteria inklusi Penderita yang bersedia menjadi responden Usia 20 tahun ke atas
Kriteria eksklusi Responden yang tiba-tiba pingsan saat penelitian berlangsung.
Responden yang mempunyai penyakit komplikasi seperti: Stroke.

Variabel Penelitian Variabel adalah karakteristik berbeda terhadap sesuatu dan


konsep dari berbagai level abstrak sebagai suatu wadah untuk pengukuran dan
atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2017). Adapun variabel dalam
penelitian ini yaitu : Variabel Independen (bebas) Variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau nilainya menetukan variabel lain.

Suatu stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada
variabel dependen (Nursalam, 2017). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah tingkat stress. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen adalah
variabel yang dipengaruhi nilainya dan ditentukan oleh variabel lain.

Variabel akan muncul sebagai akibat dari variabel – variabel lain (Nursalam,
2017). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hipertensi. Definisi
Operasional Definisi operasional menurut (Suyanto, 2011) variabel penelitian
dimaksudkan agar variabel tersebut mudah dipahami, diukur atau diamati,
sebelum dilakukan analisis. Definisi perasional terdiri dari : Tingkat Stres Tingkat
stres adalah reaksi fisik dan psikis seseorang terhadap situasi yang dihadapinya.

Kriteria objektif Normal : 0- 14 Ringan : 15- 29 Sedang : 30-44 Berat : = 45 Alat


ukur : Kuesioner Skala ukur : Ordinal Kejadian Hipertensi adalah suatu peristiwa
meningkatnya tekanan darah diatas normal. Kriteria Objektif Terjadi : Jika tekanan
darah responden diatas normal Tidak Terjadi : Jika tekanan darah responden
normal. Alat Ukur : Spygnomanometer (Tensi Meter) dan Stetoskop. Observasi
Skala Ukur : Ordinal.

Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan


dalam pengumpulan data, yang mengacu pada variabel penelitian (Suyanto,
2011). Instrumen penelitian untuk variabel hipertensi yaitu Spygnomanometer
(Tensi Meter) dan Stetoskop dengan lembar Observasi. Variabel tingkat stress
yaitu lembar kuesioner DASS 42 yang diadopsi dan dikembangkan dari Lovibond,
S.H & Lovibond, P.F, yang dikutip dalam penelitian (Nifatantya, 2009) yang terdiri
dari 14 pernyataan.

Setiap jawaban dari pernyataan tersebut diberi nilai 0 = tidak pernah, 1 =


kadang-kadang, 2 = sering, dan 3 = selalu.Hasil uji validitas dan reliabilitas pada
kuesioner pengukuran tingkat stres pada penelitian (Nifatantya, 2009)
menghasilkan Cronbach’s Alpha 0,933 dan terdapat 14 pernyataan kuesioner
yang dinyatakan valid.

Teknik Pengumpulan Data Data primer Data primer adalah data yang langsung
diperoleh dari subjek penelitian dengan menggunakan alat ukur atau alat
pengambilan data sebagai sumber informasi yang dicari (Susila and Suyanto,
2014). Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari pihak subjek penelitiannya.

Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah
tersedia (Susila and Suyanto, 2014). Alur Penelitian Gambar 1. Alur Penelitian
Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan Data Menurut (Hidayat, 2017) dalam
proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang dapat ditempuh,
diantaranya : Editing Editing adalah memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul.

Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap


data yang terdiri atas beberapa kategori. Daftar kode dapat memudahkan
melihat kembali lokasi dan dan arti sebuah kode dari suatu variabel. Entry Data
Data entry adalah memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master
tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi atau bisa
juga membuat tabel kontingensi.

Teknik Analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terdapat data dengan


penelitian akan menggunakakan teknik statistik terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis. Analisa Data Analisis Univariat Dilakukan untuk
mendapatkan gambaran umum dan cara mendeskripsikan tiap variabel yang
digunakan dalam penelitian yaitu melihat distribusi frekuensinya (Sumantri,
2011). Analisis Bivariat Analisis data ditunjukkan untuk menjawab tujuan
penelitian dan menguji hipotesis penelitian.Data yang diperoleh melalui lembar
observasi dan dianalisa dengan Uji Chi-Square dengan bantuan program SPSS
(Sumantri, 2011).

Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat


rekomendasi dari institusi dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Panrita Husada Bulukumba dengan mengajukan permohonan izin kepada
instansi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan, maka
kegiatan penelitian dimulai dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
Respect For Person Artinya menghargai harkat martabat manusia.

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi


terbuka yang berkaitan dengan jalannya penelitian serta memberikan kebebasan
menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian (Susila and Suyanto, 2014). Benefiscience Artinya berbuat baik. Peneliti
melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian untuk mendapatkan
hasil yang bermanfaat (Susila and Suyanto, 2014).

Justice (Keadilan) Prinsip keadilan, keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip
penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, propesional, dan memperhatikan
faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta
perasaan religius subyek penelitian (Susila and Suyanto, 2014).

Informad Consent Pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil


datanya dan diikut sertakan dalam penelitian. Dalam Informad Consentharus ada
penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan baik mengenai tujuan
penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang
mungkin terjadi dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri
kapan saja (Hidayat, 2017). Jadwal Penelitian Tabel 3.1.

Jadwal Penelitian

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62301/Chapter
%20I.pdf;sequence=5
<1% - https://informasi-wow.blogspot.com/2013/08/pengertian-hipertensi-atau-
tekanan-darah-tinggi.html
<1% - https://docplayer.info/123868-Gaya-hidup-pada-mahasiswa-penderita-
hipertensi-skripsi.html
<1% - http://scholar.unand.ac.id/15488/2/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
<1% - http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/download/687/405
<1% - http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/download/3927/113
<1% - https://www.slideshare.net/ssuser200d5e/riskesdas-2013-30782412
<1% - https://www.scribd.com/document/361185081/Profil-Kesehatan-
Indonesia-2016-pdf
<1% - http://dinkes.tanahbumbukab.go.id/?p=1059
<1% - https://fkmalmarsya.blogspot.com/2015/03/menuju-bonus-demografi-
indonesia-tahun.html
<1% - https://excation.blogspot.com/2016/01/
<1% - https://docobook.com/hubungan-antara-perilaku-olahraga-stress-
dan.html
<1% -
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/stikes/article/download/18469/18283
1% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2915/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://akhmadrahmadi2103.blogspot.com/2012/10/makalah-
hipertensi.html
<1% - https://www.e-jurnal.com/2015/12/hubungan-tingkat-stres-dengan-
derajat.html
<1% - https://id.123dok.com/document/nzw0n27y-pengaruh-komunikasi-
interpersonal-dan-loneliness-terhadap-adiksi-games-online.html
<1% - http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/12132/11713
<1% - http://repository.unimus.ac.id/547/2/bab%201%20fix.pdf
<1% - https://yumnaarayyaa.blogspot.com/2012/02/hubungan-antara-anemia-
dalam-kehamilan.html
<1% - https://id.123dok.com/document/4yrkvjpz-gambaran-faktor-risiko-pada-
penderita-hipertensi-di-puskesmas-ciputat-timur-tahun-2014.html
<1% - https://arti-pengertian.com/hipotesis/
<1% -
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/gateway/plugin/WebFeedGat
ewayPlugin/rss
<1% - https://mynewbloganderias.blogspot.com/2015/01/
<1% - https://kumpulanartikelafifah.blogspot.com/2017/02/analisis-sistem-
informasi-akuntansi.html
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_adp_0804409_chapter1.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50667/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://www.firdaus45.com/2016/04/inilah-gejala-gagal-ginjal-kronis-dan-
cara-penanganannya.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%20II.pdf
<1% - https://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/hipertensi.html
<1% - https://maalikghaisan.blogspot.com/2017/04/asuhan-keperawatan-
hipertensi.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21596/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122840-S-5426-Faktor-faktor-Tinjauan
%20pustaka.pdf
1% -
http://eprints.undip.ac.id/50884/3/YudhaAdidarmaM_22010112110201_Lap.KTI_B
ab2.pdf
<1% - http://repository.unimus.ac.id/437/3/BAB%20IV.pdf
<1% - https://www.coursehero.com/file/pcciotc/Hal-tersebut-mengakibatkan-
siswa-tidak-dapat-mengerjakan-soal-yang-diberikan/
<1% - http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/ARTIKEL-JURNAL-
RILIE.pdf
<1% -
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/download/296/289/
<1% - https://artikelkesmas.blogspot.com/2015/02/makalah-penyakit-jantung-
koroner_72.html
<1% - https://samoke2012.wordpress.com/page/11/
<1% - https://docobook.com/hubungan-pola-konsumsi-pangan-aktivitas-
fisik.html
<1% - https://www.academia.edu/36707416/FAKTOR-
FAKTOR_YANG_BERHUBUNGAN_DENGAN_KEJADIAN_HIPERTENSI_PADA_KELOM
POK_LANJUT_USIA_DI_WILAYAH_KERJA_UPT_PUSKESMAS_PETANG_I_KABUPATE
N_BADUNG_TAHUN_2016
<1% -
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/download/2083/2091
<1% - https://docplayer.info/110261964-Laporan-penelitian-dasar-
pengembangan-program-studi-judul-penelitian.html
<1% - https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/15november2017
<1% - http://www.statistikesehatan.com/tutorial-mudah-mahir-uji-chi-square-
dengan-spss/
<1% - https://www.academia.edu/15703670/Ruang_Lingkup_Penyakit_Hipertensi
<1% - https://chemical-poetry.blogspot.com/2011/11/obat-obat-hipertensi.html
1% - https://docobook.com/hubungan-antara-stres-dalam-menyusun-skripsi-
dengan.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20131/Chapter
%20II.pdf?sequence=4
<1% - http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/download/40/35
<1% - https://titamenawati.blogspot.com/2013/09/hipertensi-pada-lanjut-
usia.html
<1% - https://udayatimade.blogspot.com/2011/03/
<1% -
https://issuu.com/jurnal_poltekkes_jambi/docs/jurnal_poltekkes_jambi_vol_8
<1% - http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Jurnal-Diyan-Nina-
A.-Oroh-091511117-EPID.pdf
<1% - https://viviandikui.blogspot.com/2015/06/asuhan-keperawatan-pada-
pasien-dengan.html
<1% - http://andrisetiyawahyudi-fkp.web.unair.ac.id/artikel_detail-233625-
FILSAFAT%20ILMU-ONTOLOGI,%20EPISTEMOLOGI%20DAN%20AKSIOLOGI.html
1% - https://riyansblog.blogspot.com/2016/03/mekanisme-terjadinya-
hipertensi.html
<1% - https://christoveltibe.blogspot.com/2015/06/prevalensi-hipertensi-
berdasarkan.html
<1% - https://rirhynpe.blogspot.com/2014/12/makalah-fungsi-ginjal-dalam-
pengaturan.html
<1% - https://bonyfiveband.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-
hipertensi.html
<1% - https://sangpengembara733.blogspot.com/2014/11/penyakit-tekanan-
darah-tinggi-hipertensi.html
<1% - https://badiuljannah.blogspot.com/2011/05/integrasi-mekanisme-ginjal-
untuk.html
<1% - https://www.academia.edu/34850725/Ginjal_merupakan_alat_ekskresi
<1% - https://heasy7.blogspot.com/2015/12/laporan-tutorial-skenario-c-blok-
5.html
<1% - http://repository.ump.ac.id/685/3/ARI%20ASEP%20PANGESTU%20BAB
%20II.pdf
<1% - https://rokok-dan-bahayanya.blogspot.com/2009/07/hipertensi-
mengenali-hipertensi-atau.html
<1% - http://repository.ump.ac.id/2716/3/Dyah%20Elvina%20Wulandari%20BAB
%20II.pdf
<1% -
https://tanamanobatpenyakitjantung1010.blogspot.com/2010/05/penyakit-
jantunghipertensikolesterol.html
<1% - https://www.academia.edu/16351461/Sap_stroke_madiun
<1% - https://ml.scribd.com/doc/51022641/DasarIlmuGiziHasilCanoscan
<1% - https://manchuniansnursing.blogspot.com/2016/06/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
<1% - https://tempat-ku-berbagi-ilmu.blogspot.com/2014/10/makalah-
olahraga-hidup-sehat-tanpa_13.html
<1% - https://tanyadoktermu.blogspot.com/2013/04/apakah-meminum-kopi-
bisa-meningkatkan.html
<1% - https://halosehat.com/penyakit/gangguan-jiwa-mental/fobia
1% - https://angkerz-blogspot.blogspot.com/2014/10/gastritis.html
1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62301/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://larasayuningtiass.blogspot.com/
<1% - https://mandasweety.blogspot.com/2012/11/tugas-makalah-farmakologi-
obat-anti.html
<1% - https://www.scribd.com/presentation/210223365/HIPERTENSI-ppt-pptx
<1% - https://makalah-psikologi.blogspot.com/2011/04/psikologi-industri-
masalah-stres-dalam.html
<1% - https://assova.blogspot.com/2012/06/gangguan-stress.html
<1% - https://kel1-smtr5-psiklj-stikeskdl.blogspot.com/
<1% -
https://docobook.com/pdfe4916fbc523ca60c03185247397e893715102.html
<1% - http://repository.unimus.ac.id/953/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://silahkanngintip.blogspot.com/2011/03/defenisi-sumber-jenis-dan-
model-stress.html
<1% -
https://www.academia.edu/27595800/HUBUNGAN_TINGKAT_STRES_DENGAN_ST
RATEGI_KOPING_PADA_MAHASISWA_KEPERAWATAN_UNIVERSITAS_ANDALAS_P
ADANG_TAHUN_2015
1% -
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/4af4c4b47cfef5f533dc99ce7daa16f
5.pdf
<1% - https://ruangpustaka.blogspot.com/2014/11/ikhlas-menyembuhkan-stres-
dan-kanker.html
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/34/10%20MD
%2010%20-%20Bersahabat%20dengan%20stress.pdf;sequence=1
1% - https://dr-suparyanto.blogspot.com/2013/05/sekilas-tentang-stress.html
<1% - https://edoc.site/kumpulan-askep-jiwa-dan-psikiatri-pdf-free.html
<1% - https://tiwipratiwi07.wordpress.com/
<1% -
http://eprints.undip.ac.id/56274/3/Winadi_Yoyada_Dwi_Putra_22010113130146_L
apKTI_Bab2.pdf
<1% - https://docobook.com/proposal-seminar.html
2% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64184/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
<1% - http://repository.upi.edu/6060/6/D3_PER_1008870_Chapter3.pdf
<1% - https://www.academia.edu/6391507/Landasan_Teori
<1% - https://id.scribd.com/doc/303852250/Hubungan-motivasi-belajar-dengan-
prestasai-belajar
<1% -
https://www.academia.edu/26064733/BAB_III_METODE_PENELITIAN_3.1_KERANG
KA_KONSEP
<1% - https://rahmayushem.blogspot.com/2010/07/metode-penelitian-
kebidanan.html
<1% - https://abhie-institute.blogspot.com/2012/07/metode-penelitian-cross-
sectional.html
<1% - https://www.scribd.com/doc/283834715/contoh-laporan-desa-kkn-unhas
<1% - http://fatkhan.web.id/pengertian-populasi-sampel-jenis-sampling-dan-
teknik-sampling/
<1% - https://edoc.site/proposal-tesis-revisi-1-doc-pdf-free.html
<1% - https://adoc.tips/jurnal-kesehatan-akademi-keperawatan-rsp-tni-au.html
<1% - https://izzatycha.blogspot.com/#!
<1% - https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/download/395/388
<1% - https://www.academia.edu/19531146/MAKALAH_DESAIN_PENELITIAN
<1% - https://dwityawulant.blogspot.com/2011/11/inissiasi-menyusui-dini-
dengan.html
<1% - https://rizkyuhee.wordpress.com/2014/11/22/karya-tulis-ilmiah-
gangguan-haid-pada-akseptor-kb-suntik-3-bulan-di-pustu-desa-bandung-
kecamatan-diwek-kabupaten-jombang/
<1% - https://askepkeprawatanku.blogspot.com/2016/01/metode-penelitian-
yang-digunakan-untuk.html
<1% - https://fathullahna.blogspot.com/2012/11/variabel-penelitian-
pendidikan.html#!
<1% - https://ayulindia.blogspot.com/2012/07/riset-pengetahhuan-dan-
pencegahan.html
<1% - http://fik.um-surabaya.ac.id/sites/default/files/Artikel%203.pdf
<1% - https://alfagreen.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-variabel-
penelitian.html
<1% -
https://www.academia.edu/35911870/BAB_I_deni_relaksasi_real_BGT_Repaired_.d
ocx
<1% - https://docobook.com/bab-i-
pendahuluan067deebbccfae457f23e8c4d1e5c14d776764.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/23959/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/32815/6/12%20BAB%20III.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/193987058/Digital-20278432-T-28957-
Kepuasan-Pemustaka-Full-Text
<1% - https://azharnasri.blogspot.com/2015/04/sumber-data-jenis-data-dan-
teknik.html
<1% - https://jurusjuruskomputer.blogspot.com/2014/12/
<1% - https://prasko17.blogspot.com/2012/07/data-primer-dan-data-
sekunder.html
<1% - https://adoc.tips/peran-majelis-dzikir-sby-nurussalam-dalam-mendukung-
pemerint.html
1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-eskasusiri-5185-4-
bab3.pdf
<1% -
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6706/3/T1_462008003_BAB
%20III.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-yulihanday-
5410-4-babiii-).pdf
<1% - https://lingkupkebidanan.blogspot.com/2016/11/proposal-pijat-bayi.html
<1% -
https://www.academia.edu/32994124/HASIL_PENELITIAN_KARAKTERISTIK_IBU_H
AMIL_YANG_BERHUBUNGAN_DENGAN_STATUS_GIZI_PADA_IBU_HAMIL_YANG_
MEMERIKSAKAN_DIRI_DI_PUSKESMAS_ENREKANG
<1% - https://jezapermatasari.blogspot.com/2016/06/hubungan-jarak-
kehamilan-dan-usia-ibu.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/131550768/PROSIDING-KONAS-JEN-14-pdf
<1% -
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5a4300edb6f97/permohonan-izin-
penelitian-bagi-mahasiswa
<1% - https://calondokterkonyol.blogspot.com/2011/
<1% - https://www.academia.edu/32278212/LO_BLOK_13_SKENARIO
<1% - https://crisejump607.weebly.com/blog/tinjauan-pustaka-kckt-pdf
<1% - https://rindaathreeani.blogspot.com/2015/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/329338836_Etika_Jurnalistik_dan_Jurnal
isme_Bencana_pada_Pemberitaan_Gunung_Agung_di_Portal_Berita_Balipostcom

Anda mungkin juga menyukai