Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH DZIKIR TERHADAP REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA


TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Kelompok 8
Gumelar Ferdiansyah (3F)
1. NIM.2007010227
Pratama
2. Nora Zaharani Yasmin NIM.2007010229 (3F)
3. Aulia Muti’ah Salsabila NIM.2007010241 (3F)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


DESEMBER, 2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menempuh
pendidikan di perguruan tinggi, dan juga merupakan calon intelektual yang
dituntut untuk bisa berpikir kritis dan juga memecahkan masalah secara mandiri.
Menurut Sabtrock (2003), jika dilihat dari segi perkembangannya, mahasiswa
berada pada kategori remaja akhir, pada rentang usia antara 18 sampai 20 tahun.
Pada rentang usia ini, tak jarang remaja yang mengalami stres akibat tuntutan
yang berasal dari berbagai faktor. Shihab (2008) menjelaskan bahwa, era saat ini
merupakan era kegelisahan. Permasalahan

mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi


terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Emosi
sangatlah berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi
dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat
mengganggu perilaku intensional manusia (Prawitasari, 1995). Emosi pada
umumnya berlangsung dalam waktu yang relative singkat, sehingga emosi
berbeda dengan mood. Mood atau suasana hati pada umumnya berlangsung dalam
waktu yang lama dari pada emosi, tetapi intensitasnya kurang apabila
dibandingkan dengan emosi.
Menurut badan kesehatan internasional atau WHO, aspek agama atau
spiritual merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. WHO
memberikan batasan sehat hanya dari aspek. Yaitu sehat fisik/organobiologis,
sehat mental/psikologis, sehat secara sosial, dan juga sehat spiritual/bio-psiko-
sosio-spiritual). Dipandang dari segi psikologis/kejiwaan, dzikir mengandung
unsur psikoterapi yang mendalam. Psikoterapiutik jika digabungkan dengan
psikoreligius akan mengandung kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan
rasa percaya diri dan optimisme.
Subandi (2009) mengatakan bahwa untuk menurunkan tingkat stres
diperlukan kegiatan berdzikir kepada Allah/dzikrullah. Psikoterapiutik dengan
terapi dzikir, selain dapat untuk meredakan stres, rupanya ampuh untuk
mengurangi kecemasan. Dzikir apabila ditinjau dari segi bahasa, dapat diartikan
sebagai mengingat, sedangkan secara istilah, dzikir berarti membasahi lidah
dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah SWT. Dengan berdzikir, kita bisa
memperoleh ketenangan jiwa dan batin, karena senantiasa mengingat Allah.
Dzikir menurut Al-Jauziyah (2002) mempunyai beragam manfaat. Dzikir
berguna sebagai makanan hati dan ruh, membersihkan hati dari kotoran,
menghadirkan ketenangan, dan senantiasa berada di bawah naungan Allah SWT.
Mahasiswa dengan beragam peran dan tanggung jawabnya, akhir-akhir ini
sangat rentan terhadap stres yang timbul dari berbagai sumber. Para ahli
menjelaskan bawa afek negatif memiliki potensi yang besar terjadi pada
mahasiswa. Namun dengan intervensi berupa dzikir, dapat menurunkan afek
negatif tersebut. Dzikir mampu menjadi alternati yang baik untuk mengelola stres
dan juga mengontrol emosi yang seringkali tidak terkendali dengan berlandaskan
pendekatan psikologis berbasis islam pada mahasiswa tingkat akhir Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh terapi dzikir terhadap regulasi emosi pada
mahasiswa tingkat akhir di Universitas Muhammadiyah Purwokerto?
2. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dzikir dalam meregulasi
emosi pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah
Purwokerto?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seperti apa pengaruh terapi dzikir terhadap regulasi
emosi pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
2. Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat dzikir dalam
meregulasi emosi mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
D. Urgensi Penelitian
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui seperti apa
pengaruh terapi dzikir terhadap regulasi emosi pada mahasiswa tingkat akhir
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
E. Target Penelitian
Target pada penelitian ini yaitu beberapa mahasiswa tingkat akhir
yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
kontibusi pada bidang penelitian psikologi islam tentang Pengaruh Terapi
Dzikir Terhadap Regulasi Emosi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Secara Praktis

Sedangkan secara praktis, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan


informasi untuk penelitian lain dalam mengembangkan dan menelaah
serta mendalami tentang Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Regulasi
Emosi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dzikir >> Bisa menimbulkan kepercayaan diri, dan meningkatkan kualitas diri
(efikasi diri) >> dari efikasi diri tersebut, bagaimana jika dilihat dari cara mahasiswa
mengatur emosinya. Apakah dengan dzikir mahasiswa bisa lebih percaya diri dalam
melakukan tugasnya, sehingga bisa memberikan hasil yang terbaik? dan apakah
dengan dzikir tersebut, emosi mahasiswa saat melakukan aktivitas bisa terkendali?

G. Rumusan Masalah
H. Tujuan Penelitian
I. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB III
METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai