Muhammad Azfa Ozora (2007010257) Kelas: Psikologi 5F Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif
JURNAL 1 (Desain Penelitian Quasi Eksperimen)
Judul: Improving the Psychological Well-Being of Nurses through Islamic Positive Psychology Training Penulis: Ismiyati Yuliatun, Usmi Karyani Rumusan Masalah: Apakah training psikologi positif islam mampu meningkatkan psychological well-being pada perawat? Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas pelatihan psikologi positif berbasis Islam dalam meningkatkan kesejahteraan tersebut dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test dari kelompok kontrol dan eksperimen yang digunakan. Prosedur Penelitian: Persiapan penelitian dimulai dengan menyeleksi peserta pelatihan yang mengisi formulir informed consent antara tanggal 12 Desember 2021 sampai dengan 17 Desember 2021 yaitu 40 perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Surakarta yang berusia 22-52 tahun dan memiliki pengalaman kerja 2,5-38 tahun. Para peserta secara acak dibagi menjadi dua kelompok, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan 20 responden di masing-masing. Mereka kemudian diberikan pre- test berupa pengisian skala Psychological Well Being. Pelatihan psikologi positif berbasis Islam pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada Rabu, 22 Desember 2021, mulai pukul 08.00 hingga 14.30 WIB, dengan jumlah peserta 20 orang. Satu peserta tidak dapat menyelesaikan program pelatihan. Post-test diberikan kepada kelompok eksperimen setelah menyelesaikan serangkaian pelatihan psikologi positif berbasis Islam dan mengumpulkan tugas selama 7 hari. 19 peserta menyelesaikan tugas sepenuhnya. Post-test juga diberikan kepada kelompok kontrol dan juga diisi oleh 19 peserta Sampel Penelitian: Subjek penelitian adalah 40 perawat Rumah Sakit Jiwa Surakarta yang beragama Islam, aktif memberikan pelayanan kepada pasien, dan bersedia menjadi responden dengan mengisi formulir informed consent. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Pola quasiexperimental yang digunakan adalah nonequivalent group design dimana penempatan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random. Kelompokkelompok tersebut diberikan pre-test dan post-test. Teknik Analisis Penelitian: Kesejahteraan psikologis diukur dengan menggunakan skala kesejahteraan psikologis Ryff yang diadaptasi oleh Randa (2018). Ini terdiri dari 28 item, dan terdiri dari enam dimensi kemandirian, penguasaan lingkungan, pertumbuhan pribadi, hubungan positif dengan orang lain, tujuan hidup, dan penerimaan diri. Penentuan skor didasarkan pada skala Likert dengan empat pilihan jawaban: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS), dengan nilai berkisar antara 1 hingga 4. Skala ini telah diuji oleh Randa (2018) untuk validitas dan reliabilitas, dengan alpha Chronbach sebesar 0,887. JURNAL 2 (Desain Penelitian Non-Eksperimen Korelasional) Judul: Pengaruh Aktivitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Psychological Well Being Pada Mahasiswa Penulis: Alfian Natyo Gewys Rumusan Masalah: Apakah terdapat pengaruh antara aktivitas penggunaan media sosial terhadap Psychological Well-Being pada Mahasiswa? Tujuan Penelitian: Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penggunaan media sosial terhadap Psychological Well-Being Mahasiswa Prosedur Penelitian: Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi atas tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis data. Dalam tahap persiapan peneliti mencari dan menentukan masalah yang akan diteliti, melakukan pendalaman teori untuk menyusun landasan teori, menentukan kriteria serta jumlah sampel, serta menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. Alat ukur yang dipakai merupakan alat ukur yang sudah diterjemahkan tanpa melakukan uji coba ulang. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dengan menyebarkan alat ukur dalam media google form melalui beberapa media komunikasi daring seperti instagram dan whatsapp, yang dilaksanakan selama satu bulan yaitu tanggal 1-30 April 2021 Sampel Penelitian: Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna aktif media sosial Instagram. Dengan jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 213 subjek. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik yang menentukan sampel berdasarkan kebetulan, apabila individu yang kebetulan ditemui cocok untuk dijadikan sumber data maka ia dapat dipakai sebagai sampel (Siyoto & Sodik, 2015). Dengan kriteria sampel yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu: - Merupakan pengguna Instagram - Minimal membuka Instagram satu kali dalam satu hari - Berusia 18-25 tahun - Masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Teknik Analisis Penelitian: Tahap analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Ver. 25 (Statistical Package for Social Science) dengan menggunakan uji regresi linear sederhana. Analisa uji regresi ini merupakan hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan antar variabel (Priyono, 2016). JURNAL 3 (Desain Penelitian Non-Eksperimen Komparatif/Perbandingan) Judul: Studi Komparatif Mengenai Psychological Well Being Antara Siswa Perempuan dan Laki- Laki di SMA Boarding School Penulis: R. Rachmi Aulia Rumusan Masalah: Apakah terdapat perbedaan psychological well-being antara siswa perempuan dan laki-laki di SMA boarding school. Tujuan Penelitian: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya perbedaan psychological well-being antara siswa perempuan dan laki-laki di SMA boarding school. Prosedur Penelitian: Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat ukur berupa kuisioner dan data penunjang yang akan diisi oleh responden penelitian. Alat ukur yang digunakan erdasarkan pada Psychological Well-Being Scale dari Carol D. Ryff (1995). Total item alat ukur Yudharani (2011) yaitu berjumlah 62 item, namun setelah peneliti melakukan analisis item, didapatkan item total sebanyak 53 item pada penelitian ini. Peneliti juga menggunakan data penunjang yang berisi pertanyaan terbuka mengenai dampak positif dan hambatan yang dirasakan siswa-siswa terkait dimensi-dimensi psychological well- being, pendapatan orang tua, alasan memilih masuk boarding school, dan kebetahan siswa. Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji coba alat ukur (try out), dengan pertimbangan alat ukur Yudharani (2011) telah sesuai dengan konteks yang akan diteliti pada penelitian ini, yaitu siswa SMA Boarding School, alat ukur pun memiliki reliabilitas sebesar 0,927 yang artinya alat ukur dapat diandalkan, dan sudah teruji validitasnya yang ditentukan dari segi content validity dengan metode expert judgment. Selain itu tidak melakukan try out karena terbatasnya waktu yang yang diberikan oleh pihak sekolah. Sampel Penelitian: Penelitian ini dilakukan di SPK SMA Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung, pada bulan November – Desember 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa perempuan dan siswa laki-laki SPK SMA Pribadi Billingual Boarding School tahun ajaran 2016/2017 yang tinggal di asrama dengan jumlah 126 orang. Terdiri dari 50 siswa perempuan dan 76 siswa laki-laki. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan melihat pada table for determining sample size from a given population dari Krejcie dan Morgan (1970), kemudian diperoleh jumlah minimum sampel sebanyak 106 orang, dengan proporsi siswa perempuan sebanyak 42 orang, dan laki-laki sebanyak 64 orang. Selanjutnya teknik sampling yang digunakan penelitian ini adalah stratified random sampling, didapatkan 44 siswa perempuan dan 62 siswa laki-laki. Teknik Analisis Penelitian: Analisis validitas yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk melihat korelasi skor total psychological well-being dengan skor total masing-masing dimensi yang mendasarinya, diperoleh nilai korelasi masing-masing dimensi psychological well-being, terdapat 3 dimensi yang tergolong memiliki validitas yang tinggi dan satu dimensi tergolong validitas yang sedang. Sehingga pada alat ukur ini variabel psychological well-being dapat diukur dari masing- masing dimensi.