Anda di halaman 1dari 6

Nama : ilfa zahrotul ishthoq

NPM : 13320141
Kelas : 6A
TABEL 1.2
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF
N
o

Metode Kuantitatif
1. Desain
Desain tersebut telah ditentukan sejak awal
penelitian yang dijadikan pegangan dalam
melakukan penelitian.
Penskoran dalam skala politomus dan
dianalisis menurut Partial
Credit Model 1-PL dengan program
QUEST. Analisis bias
didasarkan faktor gender, lokasi, dan
jenjang kelas. Hasil pengukuran
menunjukkan, dengan kriteria mean INFIT
MNSQ
1,0 0,0 tes fit dengan model. Berdasarkan
kriteria batas INFIT MNSQ 0,77 - 1,30
seluruh item fit dengan model. Hasil
penyelidikan bias ternyata sebagian item
bias, baik dari segi gender, lokasi, atau
jenjang kelas.
2. Tujuan
Menguji teori
Penelitian ini bertujuan mengetahui bias
item tes keterampilan proses sains pola
divergen dan modifikasinya sebagai tes
kreativitas biologi SMA untuk assessment
for learning. Penelitian ini bertujuan
mengetahui bias item tes keterampilan
proses sains pola divergen dan
modifikasinya sebagai tes kreativitas
biologi SMA untuk assessment for learning
3. Teknik pengumpulan data
Kuisioner yaitu dengan Penskoran dalam

Metode Kualitatif
Desain
Penelitian ini menerapkan desain penelitian
kualitatif sesuai dengan yang disebutkan
dalam bab metode penelitian. Desain yang
digunakan bersifat fleksibel dan baru muncul
ketika proses penelitian berlangsung.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memahami
perilaku menyontek di kalangan mahasiswa
melalui pendekatan kualitatif. Partisipan
dalam penelitian ini sebanyak 26 orang
mahasiswa di sebuah PTS di Surakarta.

Teknik pengumpulan data


Participant observation yaitu Pengambilan

skala politomus dan dianalisis menurut


Partial
Credit Model 1-PL dengan program
QUEST. Analisis bias didasarkan faktor
gender, lokasi, dan jenjang kelas.
Instrumen penelitian
Tes, tes angket dan wawancara

Data
Hasil pengukuran variable yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrument
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan fokus pada penyelidikan
bias item alat pengukur keterampilan proses
sains pola divergen dan modifikasinya
sebabai alat pengukur kreativitas untuk
mata pelajaran Biologi pada peserta didik
SMA. Penyusunan instrumen alat ukur dan
ujicobanya sudah dilakukan oleh Bambang
Subali (2009) melalui penelitian disertasi.
Dalam penelitian Bambang Subali tersebut,
pengembangan instrumen tersebut diawali
dengan penyusunan learning continuum
sebagai abstract continuum pengukuran.
Dari enam perangkat alat pengukur
keterampilan proses sains pola divergen
untuk mata pelajaran Biologi SMA, dua
diantarannya dimodifikasi sebagai alat
pengukur kreativitas keterampilan proses

data dilakukan dengan meminta


mahasiswa untuk mengisi kuesioner terbuka
tentang perilaku menyontek

Instrument penelitian
Peneliti sebagai instrument yaitu Perekruitan
partisipan dilakukan dalam
kuliah Psikologi Keluarga dan sejumlah 26
orang mahasiswa bersedia berpartisipasi.
Pengambilan
data dilakukan dengan memberikan
kuesioner terbuka dan mahasiswa diminta
untuk
mengisinya di tempat tinggal masingmasing. Dalam kuesioner tersebut,
pertanyaan yang
diajukan adalah bagaimana pendapat anda
tentang perilaku menyontek
Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Perekruitan partisipan dilakukan
dalam kuliah Psikologi Keluarga dan
sejumlah 26 orang mahasiswa bersedia
berpartisipasi.

sains dengan cara membuang jawaban yang


berhasil dikerjakan benar 25% testi dalam
rubrik dari suatu soal untuk setiap item alat
ukur yang diujikan
Sampel
Sampel besar dan sudah ditentukan sejak
awal yaitu dengan Pengukuran dilakukan
pada peserta didik SMA kelas X, XI, dan
XII yang ada di Provinsi DIY dan Jawa
Tengah dan diselidiki biasnya.

Analisis
Analisis setelah selesai pengumpulan data
yaitu Dalam penelitian ini deteksi bias
dianalisis menggunakan program QUEST.
Penskoran menggunakan penskalaan
polutomus dan dianalisis menggunakan
Partial Credit Model 1 parameter logit
(PCM 1-PL). Untuk penyelidikan bias item
berkait dengan faktor gender ditetapkan
sebanyak dua kategori, yakni
kelompok/grup laki-laki versus perempuan
dan untuk lokasi ditetapkan lokasi provinsi
versus lokasi kabupatan/kecamatan. Untuk
penyelidikan bias berkait dengan jenjang
kelas diperbandingkan antara kelas X
versus kelas XI IPA dan versus kelas XII
IPA. Dalam hal ini, pembandingan
dilakukan bertahap.
Hubungan dengan responden
Peneliti memiliki kedudukan yang lebih
tinggi daripada responden. Hubungan antara
peneliti dengan responden hanya sebatas
saat hipotesis terjawab.
Usulan desain
Hipotesis telah dirumuskan dengan jelas
pada awal penelitian. Desain ditulis rinci
sebelum terjun mencari data

Sampel
Perekruitan partisipan dilakukan dalam
kuliah Psikologi Keluarga dan sejumlah 26
orang mahasiswa bersedia berpartisipasi.
Pengambilan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner terbuka dan
mahasiswa diminta untuk mengisinya di
tempat tinggal masing-masing.
Analisis
Dalam menganalisis hasil penelitian ini,
peneliti cenderung melakukannya untuk
mencari sebuah teori dan pola tertentu, yaitu
Analisis data
dilakukan dengan analisis isi (content
analysis). Tiga tema yang muncul dalam data
adalah pandangan terhadap perilaku
menyontek, pengalaman mahasiswa dalam
menyontek,
dan
faktor-faktor
yang
memengaruhi perilaku menyontek.

Hubungan dengan responden


Di sini, peneliti memiliki kedudukan yang
sama dengan obyek penelitian. Karena
peneliti melakukan observasidimana dirinya
juga turut serta.
Usulan desain
Focus penelitian ini diperoleh setelah
peneliti mendapat data awal dari lapangan.
Peneltian ini juga tidak merumuskan
hipotesis, tetapi justru menemukan suatu
hipotetis setelah diperolehnya hasil studi

Kapan penelitian di anggap selesai


Penelitian dikatakan selesai jika semua
langkah yang telah ditentukan di awal telah
terselesaikan semua.
Kepercayaan terhadap hasil penelitian

pendahuluan.
Kapan penelitian dianggap selesai?
Penelitian ini dianggap selesai ketika sudah
tidak ditemukan data yang baru.
Kepercayaan terhadap hasil penelitian

TABEL 1.1
PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Aksioma dasar
Sifat realitas
Hubungan peneliti dengan
yang diteliti

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Penelitian
ini
bersifat
independen. Terbukti dengan
penggunaan
teknik
pengumpulan data berupa
kuesioner salah satunya, yang
nampak pada abstrak.

Hubungan variable

Pada penelitian ini, dapat


diketahui dengan jelas mana
variable independen dan mana
variable dependennya.
Dari variable tersebut dapat
dicari seberapa besar pengaruh
variable independen terhadap
variable dependen.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Ngemplak.
Teknik pengambilan sampel
dengan
cluster
random
sampling. Hasil pemilihan
sampel
secara
acak
menetapkan kelas X3 sebagai
kelompok eksperimen kelas
X6 sebagai kelompok kontrol
yang
menerapkan
model
pembelajaran konvensional.
Kelas X3 dan kelas X6
masing-masing memiliki 35
orang siswa.
Dan
kesimpulan
dari
penelitian ini menyatakan
bahwa model pembelajaran

Pada penelitian ini, peneliti


bertindak sebagai human
instrument. Pengumpulan data
dilakukan dalam suatu proses
pembelajaran
yang
menggunakan teknik beragam
seperti
observasi
yang
penelitinya turut berperan
serta, dan wawancara yang
mendalam.
Dalam penelitian ini, tidak
diketahui
mana
variable
independen dan dependennya.
Hubungan antar variable pada
obyek yang diteliti lebih
bersifat interaktif (saling
mempengaruhi).

Kemungkinan generalisasi

Tidak terdapat generalisasi


dalam penelitian ini. Ada
penekaan
kedalaman
informasi pada kesimpulan
penelitian ini. Namun pada
penelitian
ini
terdapat
transferability.
Artinya,
kesimpulan yang ada pada
penelitian ini dapat di transfer
dan diterapkan pada tempat
lain yang kondisinya seupa
atau hampir sama dengan
tempat penelitian. Misalnya,
penelitian ini dilakukan di
Provinsi Aceh, maka untuk hal
yang sama penelitian ini dapat
juga dilakukan pada daerah
yang kondisinya seperti di

Problem Based Instruction Aceh.


disertai media audio visual
berpengaruh nyata terhadap
hasil belajar biologi siswa
kelas kelas X SMA Negeri 1
Ngemplak baik pada ranah
kognitif,
afektif
maupun
psikomotorik.
Peneliti
melakukan
generalisasi
karena
kesimpulan yang di dapat
pada
kelompok
sampel
diberlakukan ke populasi di
mana populasi tersebut di
ambil.
Peranan nilai

Anda mungkin juga menyukai