1. ROSTIANI : 1520122016
2. MIRDA LESTARI : 1520122008
3. AULYA NUR HAJAH PATIMAH : 1520122018
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Psikologi Dalam Praktik Kebidanan”.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Pengertian Kesehatan ...............................................................................2
B. Pengertian Psikologi..................................................................................2
C. Psikologi Dalam Praktik Kebidanan.........................................................3
D. Kesehatan Mental Dalam Periode Kehamilan Persalinan Dan Nifas........5
BAB 3. PENUTUP...............................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan yang lahir
seiring dengan perkembangan filsafat ilmu dan sepanjang masa telah
mengalami perkembangan dan kemaju- an. Diketahui, sejak awal kelahirannya,
psikologi telah memberikan ba- nyak kontribusi di dalam kehidupan manusia.
(Fieter & Lubis, 2010).
Selain itu, kesehatan mental merupakan kondisi individu yang memiliki
kesadaran akan kemampuan diri, dapat menghadapi tekanan hidup, dapat hidup
dengan produktif serta mampu berkontribusi dalam komunitas (World Health
Organization, 2005). Kondisi ini merupakan kondisi yang perlu dijaga di setiap
siklus kehidupan, termasuk saat seorang wanita mengalami kehamilan.
Penyebab munculnya depresi dan perubahan emosional di masa perinatal
memang belum diketahui secara pasti, namun perubahan hormon secara drastis
di tubuh perempuan saat hamil dan melahirkan dapat menyebabkan perasaan
yang lebih sensitif dan kondisi emosional tidak stabil. (Hardaniyati, 2023)
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna kesehatan dan psikologi
2. Bagaimana psikologi pada praktik kebidanan
3. Apa saja gangguan psikologis periode masa kehamilan, persalinan dan nifas
C. Tujuan
1. Mengetahui arti kesehata dan psikologi
2. Mengetahui psikologi dalam praktik kebidanan
3. Mengetahui apa saja gangguan psikologis pada ibu di masa kehamilan,
persalinan dan nifas
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan
Mengacu pada Undang – Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan, sehat didefinisikan sebagai suatu keadaan sehat baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dari pengertian diatas,
dapat diketahui bahwa kesehatan merupakan hal yang luas dan bukan
hanya kesehatan secara fisik. (Mengenal Makna Kesehatan, 2021)
Oleh karena itu, sehat bisa di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Sehat Fisik
Memiliki arti bahwa kondisi dimana tubuh seseorang berada dalam
keadaan sehat dan bugar.
2. Sehat Sosial
Kondisi dimana seseorang bisa berhubungan baik dengan lingkungan
beserta orang-orang disekitar
3. Sehat jiwa
Sehat jiwa meliputi banyak kondisi, diantaranya adalah Merasa
senang dan bahagia, Mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan
sehari – hari, hingga mampu menerima kelebihan dan kekurangan diri
sendiri dan teman – teman di sekitarnya.
B. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental dan jiwa
dalam kaitannya dengan perilaku manusia. Di dalam ilmu ini, manusia
menempati kedudukan istimewa, sebagai objek sekaligus sebagai subjek.
Berposisi sebagai subjek karena manusia bertindak sebagai peneliti dan
objek karena manusia pulalah yang menjadi sasaran penelitian. Kondisi
yang demikian itu, menjadikan psikologi sebagai ilmu yang terus
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan manusia.
(Ghufron & S, 2010)
Beberapa ahli yang mengemukakan definisi psikologi di antaranya:
Bigot dan Konstam, 1954 (dalam Hendrojuwono, 1988), mengata-
kan psikologi ialah ilmu yang mempelajari jiwa dan kehidupan
jiwa.
Garet, 1961 (dalam Hendrojuwono, 1988), mengatakan psikologi
adalah studi yang sistematis tentang tingkah laku manusia. Ruch
dan Zimbardo, (1970) mengatakan psikologi ialah ilmu yang
mempelajari perilaku organisme.
2
Woodwort dan Marquis (dalam Hendrojuwono, 1988) mengatakan
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ak
tivitas atau tingkah laku individu di dalam hubungannya dengan
alam sekitarnya. Hal ini menunjukkan psikologi merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku manusia dan
hubungannya dengan manusia lain.
William James, 1980 (dalam Atkinson, 1980) mengatakan
psikologi ialah ilmu yang mempelajari kehidupan mental dan
fenomena psi- kologisnya, seperti perasaan, keinginan, kognitif,
persepsi, pikiran logis, dan sebagainya.
Ricard Mayer 1981 (dalam Hendrojuwono, 1988) mengatakan psi-
kologi ialah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia,
proses mental, dan daya ingatan.
3
sampai tahun kedua kehidupan anal yang merupakan peristiwa
yang
4
membutuhkan adaptasi kompleks karena terjadi perubahan
fisiologis dan psikologis.
5
5. Kesehatan Mental Dalam Periode Kehamilan Persalinan Dan Nifas.
Perubahan emosi yang sering terjadi pada periode kehamilan,
persalinan dan nifas yaitu:
Depresi
Panik disorder
OCD
Stres
Tidak percaya diri
1. Masa Kehamilan
Masa kehamilan adalah Masa bertemunya dua buah sel dalam
tubuh manusia yaitu sperma dan ovum. Pada saat ibu hamil terjadi
perubahaan adaptasi psikologi dalam kehamilan. Adaptasi individu dan
keluarga terhadap kehamilan. (PISIKOLOGI KEBIDANAN, 2019)
A. Adaptasi Psikologis Dalam Kehamilan
Adaptasi individu dan keluarga terhadap kehamilan
Kehamilan sebagai suatu krisis, utamanya pada kehamilan
pertama.
Perubahan dalam waktu singkat.
Kadang kopingnya tidak tepat.
C. Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum
pada masa kehamilan. Hal ini sering menjadi pemicu, dan muncul
bersamaan dengan gejala gangguan kesehatan mental lainnya
seperti gangguan kecemasan, obsessivecompulsive disorder, dan
gangguan pol a makan. Depresi pada ibu hamil memiliki pola yang
bervariasi. Pada trimester pertama dan ketiga, biasanya depresi
akan terasa makin berat, namun cenderung lebih rendah atau
menurun pada trimester kedua. Depresi saat hamil ditangani sama
seperti depresi p ada umumnya dengan pilihan penanganan utama
6
yang aman bagi janin, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi
kejiwaan interpersonal.
2. Masa Persalinan
Masa melahirkan adalah masa yang paling ditunggu-tunggu oleh
sepasang suami istri. Disini seorang istri terutama akan mengalami
banyak masalah psikologis mulai dari kelahiran hari pertama namun
hal tersebut bisa dilalui karena faktor pembiasaan. Masa melahirkan
merupakan masa yang paling ditakuti oleh ibu dimana pada saat ibu
seorang ibu harus menahan rasa sakit bahkan bisa dibilang
mempertaruhkan jiwa dan raga untuk mengeluarkan bayi yang ada
dlm kandungannya.
Pada saat persalinan biasanya tidak sedikit ibu yang akan
mengalami gangguan psikologis, diantarannya:
Stres
Merasa takut yang berlebih
Merasa tidak percaya pada diri sendiri
Gelisah
3. Masa Nifas
Masa Nifas adalah masa sesudah melahirkan terhitung dari saat
menyelesaikan sampai pulihnya kembali alat kandungan ke keadaan
sebelum hamil. Tidak sedikit juga ibu yang mengalami masalah
emosi setelah melahirkan, diantaranya:
Penyesuaian seorang ibu
7
1. Fase dependent selama 1-2 hari setelah melahirkan semua
kebutuhan ibu dipenuhi oleh orang lain. Sehingga ibu tinggal
mengalihkan energi psikologisnya untuk anak.Dia perlu merubah
peran dari anak ibu menjadi ibu.
2. Fase independent
Ibu secara berselang menerima pemeliharaan dari orang lain dan
berusaha untuk melakukan sendiri semua kegiatannya. Ibu dan
keluarga harus segera menyesuaikan diri dengan anggota
keluarga, hubungan dengan pasangan, meskipun ada kehadiran
orang baru dalam keluarganya.
3. Penyesuaian orangtua
Penyesuaian orangtua ditandai oleh kesiapan mental dalam
menerima anggota baru. Kemampuan untuk merespon dan
mendengarkan apa yang dilakukan oleh anggota baru
tersebut.
4. Fase Taking In
Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang tidak
nyaman seperti lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat
bergantung dan membutuhkan perlindungan dan perawatan dari
orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan terfokus pada
dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman
yang telah dilalui yaitu hamil dan melahirkan sehingga cenderung
pasif terhadap lingkungan sekitar. Pada fase ini pula, seorang ibu
nifas biasanya akan mengalami kekecewaan atau fase denial,
entah itu dari dalam dirinya, bayi yang dilahirkan, suami atau
keluarga. Perasaan bersalah juga sering muncul pada fase ini.
Biasanya berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan.
6. Fase Letting Go
Fase Letting Go adalah fase di mana seorang ibu nifas sudah
menerima tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang
ibu. Seorang ibu nifas pada masa ini sudah mampu melakukan
perawatan diri sendiri dan bayinya secara mandiri dan sudah
mampu menyesuaikan diri. Secara umum, adaptasi ibu nifas akan
berjalan seperti teori tersebut. Namun, ada beberapa hal yang
8
tidak selalu sama karena respons setiap individu pun berbeda
sesuai dengan tingkat kematangan dan lingkungan. Namun
alangkah baiknya, keluarga mengenali fase tersebut. Agar seorang
ibu baru terhindar dari Syndrome Baby Blues maupun Postpartum
Depression.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi dalam praktik kebidanan membahas psikologi dan komunikasi
ibu dan bayi, adaptasi menjadi orang tua, masalah kesehatan maternal, kesehatan
mental perinatal, kesehatan mental dalam periode kehamilan persalinan dan nifas.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan
kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fieter, H. Z., & Lubis, N. L. (2010). Pengantar Psikologi Kebidanan. Jakarta: Kencana.
Ghufron, M. N., & S, R. R. (2010). TEORI - TEORI PSIKOLOGI. Jogjakarta: Ar-rruz Media.
Dipetik Juli 22, 2023, dari http://repository.iainkediri.ac.id/id/eprint/584
Mengenal Makna Kesehatan. (2021, Agustus 24). Dipetik Juni 22, 2023, dari PUSAT
KRISIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI:
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/mengenal-makna-kesehatan
11