Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S
DENGAN TIPOID
Oleh : SEPTIN WULANDARI
NIM. 2012024
PENGKAJIAN DATA DASAR & FOKUS

• Data diambil tanggal : 27 Juni 2022


• Ruang rawat/kelas : DA/3.1.3
• No. Rekam Medik : 11.67.90

I. IDENTITAS ANAK IDENTITAS ORANG TUA

Nama : An. S Nama Ayah : Tn. J

Tanggal lahir : 01 – 08 – 2014 (8 thn) Nama Ibu : Ny. M

Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan ayah/ibu : Swasta/Guru

Tanggal MRS : 26 – 06 – 2022 Pendidikan ayah/ibu : Diploma/S1

Alamat : Jl. Rayung Wulan 4/2 Blitar Agama : Islam

Diagnosa medis : Typhoid Suku/bangsa : Jawa

Sumber informasi : Ibu Pasien Alamat : Blitra 4/2


Riwayat keperawatan sekarang

• Keluhan utama :
• Panas , mual dan muntah
• Riwayat penyakit saat ini :
Ibu pasien mengatakan anaknya panas sudah 4 hari sejak tanggal 22 Juni 2022
, panas naik turun, terutama sore hari. Saat dirumah sulit makan, dirumah
muntah 3 kali. Sudah berobat tapi belum sembuh.Bila minum obat, panas
turun, tapi kemudian panas lagi. Pasien mengatkan perut terasa tidak
enak/tidak nyaman. Periksa ke dr. Sukardi Sp.A. kemudian di anjurkan MRS.
Saat di IGD TTV : T : 100/70 mmHg, N= 92 x/mnt, RR : 22x/mnt, S = 38,2℃
Riwayat keperawatan sebelumnya

• Riwayat kesehatan yang lalu :


• Penyakit yang penah diderita : demam, batuk pilek
• Operasi : pasien tidak pernah operasi
• Alergi : tidak ada riwayat alergi
• Imunisasi: BCG 1x Polio 4x DPT 3 x Campak 2 x Hepatitis 3x
Riwayat penyakit keluarga

• Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga :


Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit kronis (DM, HT, TBC dll),
biasanya hanya batuk pilek
• Lingkungan rumah dan komunitas :
Lingkungan rumah bersih, tetangga di sekitar rumah saat ini tidak ada anak
yang sedang sakit
• Perilaku yang mempengaruhi keluarga :
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibelikan obat di apotik sendiri
bila keluhan tidak berkurang baru diperiksakan ke dokter.
• Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :
Orang tua khawatir mengenai penyakit anaknya
Riwayat nutrisi

• Nafsu makan : menurun


• Pola makan : 3 x sehari, 1/3 porsi
• Minum : Jenis teh, susu dan air putihJumlah : ± 1000 cc/hr
• Pantangan : tidak ada
• Menu makanan : nasi, sayur dan lauk
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

• BB saat ini : 24,5 Kg, TB: 125 cm, LK : 51 cm, LD : 68 cm, LLA : -
• IMT : 15, 7 Status gisi : normal
• BB lahir : 3000gr BB sebelum sakit : 25 kg
• Panjang lahir : 50 cm
• Pengkajian perkembangan (DDST) :
Pasien sudah bisa berpakainan sendiri, sudah mulai bisa menulis mengikuti garis, bisa
melompat , berlari dan bersepeda.
• Tahap perkembangan sosial :
Pasien sudah bisa memahami sebuah aturan, misalnya masuk sekolah harus sebelum jam 7.
Mampu mengikuti aturan dalam sebuah permainan
• Tahap perkembangan seksual : Pasien pada fase latent
GENOGRAM

Keterangan:
: Laki – laki
: Perempuan
: tinggal serumah
: pasien
OBSERVASI DAN PENGKAJIAN FISIK (BODY SISTEM)

• Keadaan umum : sedang, akral hangat


• TD : 100/70 mmHg S :38,2 oC N : 92 x/menit RR : 22 x/mnt
• PERNAPASAN
a. Bentuk dada : Normal
b. Pola nafas : Frekuensi 22 x/menit, irama teratur, bunyi nafas vesikular
c. Retraksi otot bantu nafas : Tidak ada
d. Perkusi thorax : Sonor
e. Alat bantu pernafasan :  Tidak ada
f. Batuk :  Tidak
• KARDIOVASKULAR
a. Nyeri dada : TidaK
b. Irama jantung : Reguler
c. Pulsasi : Kuat
d. Bunyi jantung : S1, S2 tunggal
e. CRT : < 3 detik
f. Cyanosis : Tidak
g. Clubingfinger : Tidak
• PERSYARAFAN
a. Kesadaran : Composmentis
b. GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Nilai total GCS : 15
c. Reflek - reflek
Mengisap: Ada
Menolah : Ada
Menggenggam : Kuat
Babinsky : Positif
Moro : Ada
Patella : Positif
d. Kejang : Tidak ada
e. Kaku kuduk : Tidak
f. Brudsky 1 : Tidak
g. Nyeri kepala :Tidak
h. Istirahat dulu : 7-8 jam
i. Kebiasaan sebelum tidur :Minum susu
i. Kelinan N. Cranialis : Tidak
GENETOURINARIA
a. Bentuk :Normal
b. Uretra :Normal   
c. Kebersihan alat kelamin : Bersih
Frekuensi kemih :6 X/hr warna : kuning jernih bau : khas
Produksi urine : 550 cc/24 jam

PENCERNAKAN
a. Mulut :
Mukosa : Kering
Bibir : Normal
Lidah : Kotor, rongga mulut bersih, gosok gigi 2x sehari, tidak ada caries gigi
b. Tenggorokan : tidak ada keluhan
c. Abdomen : Mual, perut kembung, tidak ada nyeri tekan,peristaltik 20x/mnt, BAB
1x/hari, konsistensi : lembek , warna : kuning , bau khas
Masalah eliminasi alvi : tidak ada masalah
• MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMEN
a. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) :
Pasien bisa menggerakkan kedua tangan dan kakinya dengan bebas.

b. Kekuatan otot / tonus otot : 5 5


5 5
c. Fraktur : Tidak
d. Dislokasi : Tidak
e. Kulit : normal
f. Akral : Hangat
g. Turgor : Baik
h. Kelembaban : Kering
i. Oedema : Tidak ada
j. Kebersihan : Bersih

• PENGINDRAAN
a. Mata :Pupil isokor, Reflek cahaya positif , Konjungtiva merah muda, Sklera tidak ikterik
Palpebra tidak edem, tidak memakai alat bantu mata
b. Hidung : Normal , mukosa pucat, tidak ada kelainan
c. Telinga : bentuk normal, tidak ada serumen, ketajaman pendengaran normal
d. Perasa :  Manis  Pahit  Asin
c. Peraba : PanasDingin
ENDOKRIN
a. Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak
b. Pembesaran kelenjar parotis : Tidak
c. Hiperglikemia : Tidak
d. Hipoglikemia :Tidak

ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Ekspresi efek dan emosi : Sedih dan diam
b. Hubungan dengan keluarga : Akrab
c. Dampak hospitalisasi bagi anak : Pasien merasa sedih karena sakitnya, pasien hanya terlihat diam
saja
d. Dampak hospitalisasi bagi orang tua : ibu merasa kuwatir dengan kondisi anaknya terutama saat
demam dan sulit makan
TERAPI KEGUNAAN

Infus KAEN 3B 1000cc/24 jam Memelihara keseimbangan elektrolit

Cefotaxim 3x400 gr IV Antibiotik yang bekerj dengn membunuh bakteri dan menghambat
pertumbuhan bakteri

Cortidex 3 x 1/2 ampul IV Anti inflamasi golongan glukokortikoid yang berfungsi untuk menekan
proses peradangan

Ranitidin 2 x 10 mg IV Obat golongan antagonis H2 yang berfungsi untuk menurunkan produksi


asam lambung

Ondansentron 3 x 2 mg IV Serotonin 5-HT3 reseptor antagonis untuk mencegah mual dan muntah

Sanmol infus 100mg IV / drip Analgetik dan antipiretik, meredakan demam, sakit kepala tau sakit gigi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JENIS PEMERIKSAAN NILAI NORMAL HASIL

Darah Lengkap

Hemoglobin 11,8 – 15,0 g/dl 13

Eritrosit 2,8 – 4,8 10ᶺ g/ul 5,27

Leukosit 4,0 – 11 X 10³/ul 10

Trombosit 150 – 400 X 10³/ul 377

Hematokrit 35 – 43 % 37,6

MCV 80 – 100 fl 71,3

MCH 26 – 34 pg 24,7

MCHC 32 – 36 g/dl 34,6

SEROLOGI

Anti IgM Salmonela Non Reaktif Reaktif

Anti IgG Salmonela Non Reaktif Reaktif


ANALISA DATA
No Data Diagnosa Keperawatan Kemungkinan Penyebab
1 DS : Hipertermia (D.0130) Infeksi S. Typhi
- Ibu pasien mengatakan pasien panas. ↓
DO : Peradangan
- Akral hangat ↓
- Nadi:92x/menit Pelepasan zat pirogen
- Suhu :38,2 °C  
 
Demam
 
2 DS Nausea (D.0076) Peningkatan asam lambung
- Klien mengatakan malas makan karena mual ↓
DO Inflamasi usus halus
- Porsi makan dihabiskan 1/3 porsi ↓
- Nafsu makan turun Gangguan sal.pencernaan

penurunan peristaltic usus

Peningkatan asam lambung

mual
3 DS Resiko Defisit Nutrisi Inflamasi usus halus
- Klien mengatakan malas makan karena mual (D.0032) ↓
DO Gangguan sal.pencernaan
Porsi makan dihabiskan 1/3 porsi ↓
Nafsu makan turun penurunan peristaltic usus

Peningkatan asam lambung

Mual
 
Resiko Defisit Nutrisi
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 
1. Hipertemi (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit
2. Nausesa (D.0076) berhubungan dengan distensi abdomen
3. Resiko Defisit nutrisi (D.0032) dengan faktor resiko faktor psikologis keengganan untuk makan
 
Rencana Tindakan Keperawatan

n
Diagnosa
N
O
Keperawata Luaran Intervensi
n
1.
Hipertermia (D.0130) b.d. Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia (I. 15506)
proses penyakit tindakan Observasi :
keperawatan 2x24 a. Identifkasi penyebab hipertermi (mis: dehidrasi terpapar lingkungan panas
jam, termoregulasi
membaik dengan penggunaan incubator)
kriteria: b. Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh c. Monitor kadar elektrolit
membaik d. Monitor haluaran urine
- Suhu kulit e. Monitor komplikasi akibat hipertermia
menurun Terapeutik :
f. Sediakan lingkungan yang dingin
g. Longgarkan atau lepaskan pakaian
h. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
i. Berikan cairan oral
j. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebih)
k. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
l. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
m. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
n. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
o. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2
.
Nausea (D.0076) Setelah dilakukan tindakan
Manajemen Mual (I. 03117)
b.d. distensi keperawatan 2 x 24 jam, Observasi :
abdomen. tingkat nausea menurun a. Identifikasi pengalaman mual
dengan kriteria: b. Identifikasi dampak mual terhadap
- Keluhan mual menurun kualitas hidup (mis. nafsu makan,
- Nafsu makan meningkat aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran,
dan tidur)
c. Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan
tingkat keparahan)
d. Monitor asupan nutrisi dan kalori
 
Terapeutik :
e. Berikan makan dalam jumlah kecil dan
menarik
 
Edukasi :
f. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
g. Anjurkan sering membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang mual
 
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Resiko defisit nutrisi (D.0032) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
dengan faktor resiko keenganan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan Observasi
untuk makan asupan nutrisi adekuat 1. Identifikasi status nutrisi
  Kriteria hasil : 2. Identifikasi intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang dihabiskan 3. Identifikasi makanan yang disukai
meningkat 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jeneis
2. Nafsu makan membaik nutrisi
5. Mnitor asupan nutrisi
6. Monitor berat badan
Terapeutik
7. Lakukan oral higiene
8. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
9. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
10. Anjurkan posisi duduk
Kolaborasi
11. Pemberian antiemetik
IMPLEMENTASI
N
o Diagnosa Implemenasi Evaluasi
.
1 Hipertermia 1. Memonitor dan mencatan tanda dan gejala hipertemia S:
(D.0130) b.d. 2. Menganjurkan klien untuk memakai pakaian longgar dan tipis - Ibu pasien mengatakan pasien panas.
proses penyakit 3. Menyediakan minum untuk klien sebanyak 1 lt O:
4. Menganjurkan klien untuk banyak minum - Akral hangat
5. Memberikan kompres hangat kepada klien - Nadi:96x/menit
6. Menganjurkan klien untuk tirah baring - Suhu :38,1 °C
7. Melakukan kolaborasi dalam pemberian infus A : Masalah teratasi sebagiaN
8. Berkolaborasi dalam pemberian terapi P : Lanjutkan intervensi
2 Nausea 1. Mengidentifikasi keluhan mual S:
(D.0076) 2. Mengidentifikasi nafsu makan klien - Ibu pasien mengatakan anaknya masih sulit makan
b.d. 3. Memonitor mual O:
distensi
abdome 4. Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Porsi makan dihabiskan 1/3 porsi
n. 5. Menyajikan makan dalam porsi kecil dan menarik - Nafsu makan turun
6. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup A : Masalah teratasi sebagian
7. Menganjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang P : Lanjutkan intervensi
mual
 
3 Resiko defisit nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih sulit makan
(D.0032) dengan 2. Mengidentifikasi intoleransi makanan O:
faktor resiko 3. Mengidentifikasi makanan yang disukai Porsi makan dihabiskan 1/3 porsi
keenganan untuk 4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jeneis nutrisi Nafsu makan turun
A : Masalah teratasi sebagian
makan 5. Memonitor asupan nutrisi
P : Lanjutkan intervensi
  6. Memonitor berat badan
  7. Melakukan oral higiene
8. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
9. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
10. Menganjurkan posisi duduk
11. Memberikan antiemetik
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI 1 HARI 2
No.Dx Hari ke 3
1 S : Ibu pasien mengatakan masih demam tapi S : Ibu pasien mengatakan panas anaknya S : Ibu pasien mengatakan,
tidak seperti kemarin sudah mulai turun anaknya sudah tidak demam
O:  
• Nadi:92x/menit O: O:
• Suhu Badan:38,0°C • Nadi : 92 x/mnt • Nadi : 92 x/mnt
• RR:22x/menit • S : 37,7 ℃ • S : 37, 1℃
• akral hangat • RR : 22 x/mnt • RR : 22 x/mnt
A: • Akral hangat • Akral hangat
Masalah teratasi sebagian O A : masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi : A : masalah teratasi sebagian P : hentikan intervensi
I: P : Lanjutkan intervensi
• Memonitor dan mencatan tanda dan gejala I:
hipertemia • Memonitor dan mencatan tanda dan gejala
• Menganjurkan klien untuk memakai pakaian hipertemia
longgar dan tipis • Menganjurkan klien untuk memakai
• Menganjurkan klien untuk banyak minum pakaian longgar dan tipis
• Memberikan kompres hangat kepada klien • Menganjurkan klien untuk banyak minum
• Menganjurkan klien untuk tirah baring • Memberikan kompres hangat kepada klien
• Melakukan kolaborasi dalam pemberian • Menganjurkan klien untuk tirah baring
infus • Melakukan kolaborasi dalam pemberian
• Berkolaborasi dalam pemberian terapi infus
E : suhu tubuh turun • Berkolaborasi dalam pemberian terapi
E : suhu tubuh turun
CATATAN PERKEMBANGAN
2. S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah S : Pasien mengatakan sudah tidak S : pasien mengatakan sudah tidak
mulai mau makan, mual berkurang terlalu mual, sudah makan mual
O:    
• Makan dihabiskan1/2 porsi O: O:
• Nafsu makan membaik • Makan dihabiskan ¾ porsi • Makan dihabiskan 1 porsi
• Nafsu makan membaik
A: A: • Nafsu makan baik
• Masalah teratasi sebagian • Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi P :Lanjutkan intervensi P : Hentikan intervensi
I: I:
• Mengidentifikasi keluhan mual • Mengidentifikasi keluhan mual
• Mengidentifikasi nafsu makan klien • Mengidentifikasi nafsu makan
• Memonitor mual klien
• Memonitor asupan nutrisi dan kalori • Memonitor mual
• Menyajikan makan dalam porsi kecil • Memonitor asupan nutrisi dan
kalori
dan menarik
• Menyajikan makan dalam porsi
E : makan 1/2 porsi kecil dan menarik
E : makan ¾ porsi
CATATAN PERKEMBANGAN
3 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai S : Pasien mengatakan sudah tidak S : pasien mengatakan sudah tidak
mau makan, mual berkurang terlalu mual, sudah makan mual
O: O:  
• Makan dihabiskan1/2 porsi • Makan dihabiskan ¾ porsi O:
• Nafsu makan membaik • Nafsu makan membaik • Makan dihabiskan 1 porsi
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian • Nafsu makan baik
P : Lanjutkan intervensi P :Lanjutkan intervensi A : Masalah teratasi
I: I: P : Hentikan intervensi
• Mengidentifikasi status nutrisi • Mengidentifikasi status nutrisi
• Mengidentifikasi intoleransi makanan • Mengidentifikasi intoleransi
• Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jeneis makanan
nutrisi • Mengidentifikasi kebutuhan kalori
• Memonitor asupan nutrisi dan jenis nutrisi
• Memonitor berat badan • Memonitor asupan nutrisi
• Melakukan oral higiene • Menyajikan makanan secara menarik
• Menyajikan makanan secara menarik dan suhu dan suhu yang sesuai
yang sesuai • Memberikan makanan tinggi kalori
• Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi dan tinggi protein
protein • Menganjurkan posisi duduk
• Menganjurkan posisi duduk • Memberikan antiemetik
• Memberikan antiemetik  
E : makan ½ porsi E : makan ¾ porsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai