Anda di halaman 1dari 58

TUMBUH KEMBANG ANAK

& DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG


ANAK

OLEH :
ERNI SETIYORINI,S.Kep.,Ns
Tujuan Instruksional
Mahasiswa akan dapat :
• Menjelaskan pengertian tumbuh kembang
manusia
• Membedakan teori tentang tumbuh kembang
• Membedakan karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan setiap tahapan tumbuh kembang
anak
• Menjelaskan DDTK
• Menjelaskan stimulasi tumbuh kembang anak
PERTUMBUHAN

• Pertumbuhan adalah
proses pertambahan
jumlah dan atau ukuran
sel dan tidak dapat
kembali kebentuk
semula (irreversible),
dapat diukur
(dinyatakan dengan
angka, grafik dsb).
PERKEMBANGAN

• Perkembangan adalah proses


menuju ke tingkat
kedewasaan / pematangan
tidak dapat diukur tetapi hanya
dapat di amati.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG

Lingkungan
Genetik - keluarga
- keyakinan
– Gender - cuaca lingkungan
– Postur tubuh - budaya
– Ras - pendidikan

Pelayanan Kesehatan
PRINSIP
TUMBUH KEMBANG
• Merupakan proses kontinyu, teratur, bertahap
dipengaruhi oleh kematangan,
lingkungan, genetik.
• Semua manusia mengikuti pola tumbuh kembang
yang sama.
• Sekuensi tumbuh kembang pada setiap fase dapat
diprediksi, meskipun waktu terjadi, lama fase, dan
efek dari fase perkembangan itu bervariasi
• Setiap fase memiliki karakteristik tersendiri
• Directional trends :
– Cephalocaudal atau head to tail : kepala
kaki
– Proximal to distal
– Simple to complex atau mass to specific
• Pada beberapa fase tumbuh kembang terdapat
masa-masa kritis dibandingkan dengan fase
tumbuh kembang yang lainnya.
• tahapan setiap fase tumbuh kembang tidak sama,
misalnya : pada masa bayi proses tumbuh lebih
besar daripada masa kanak2
Tahapan Perkembangan (Sigmund
Freud)
• Oral : 0 - 18 bulan
• Anal : 8 bulan - 4 tahun
• Phallic : 3 - 7 tahun
• Latent : 5 - 12 tahun
• Genital : 12 - 20 tahun
Perkembangan Psikososial
(Erikson)

1. Trust vs Mistrust (0-1 tahun)


mulai percaya kepada orang lain
sehingga kebutuhan dasarnya terpenuhi
(kehangatan, makanan, rasa nyaman)
mistrust akan terjadi bila
kebutuhannya tidak terpenuhi
gangguan : rasa tidak percaya, menarik
diri
2. Otonomi vs malu dan ragu (2-3 tahun)
• Mengontrol diri dan lingkungan, kemauan
keras, egosentris
• Malu dan ragu terjadi bila orang tua over
protective dan tidak memberikan
kesempatan kepada anak untuk mencoba
ketrampilan baru
• Gangguan : malu, ragu
• Penyimpangan : temper tantrum
3. Inisiatif vs rasa bersalah (4-6 thn)
• Menemukan pengalaman baru,
membayangkan “bagaimana” dan “mengapa”
sesuatu hal di lingkungan terjadi
• Mulai berinisiatif dalam mempelajari sesuatu
• Kemampuan bahasa meningkat
• Anak dapat menghargai orang lain
• Gangguan : rasa bersalah, pasif, (-) inisiatif
4. Industri vs inferioritas (6-12 tahun)
– Keinginan menghasilkan sesuatu
memperoleh pengakuan dari keluarga,
guru, teman sebaya
– Belajar berkompetisi
– Sosialisasi dengan orang lain, saling
memberi, menerima,setia kawan
– Gangguan : malas, rendah diri, gangguan
dalam prestasi, takut bersaing
5. Identitas vs role confusion (12-18 thn)

– Perubahan fisik yang nyata dan pesat


– Anak mencari seseorang yang dianggap
sebagai penuntun
– Kunci sosialisasi : teman
sebaya,kelompok
– Bila diterima masyarakat : identitas diri
positif
– Gangguan : bingung, merasa asing,
hilang rasa percaya diri, disfungsi peran
6. Intimacy vs isolation (young adult)
• Close personal relationships based on
commitment to others
• Gangguan : bila gagal membina hubungan
isolasi sosial, menyendiri
7. Generativity vs stagnation (middle
adult)
• Perhatian dan bimbingan terhadap generasi
yang lebih muda, teman, komunitas
• Gangguan : kurang perhatian dan minat, tidak
mampu memenuhi kebutuhan dirinya
8. Integritas vs perpisahan (>65 tahun)

– Menerima kehidupan sebagai sesuatu


yang berharga dan unik
– Mempersiapkan menerima kematian
– Gangguan : kehilangan rasa cinta
Theory of Cognitive development (Jean
Piaget)
• Perkembangan kognitif terjadi secara
bertahap
• Terdiri dari 5 tahap dan mempunyai
karakteristik yang unik
• Terdapat 2 proses yang mendukung :
– asimilasi : proses yang kontinyu, mengintegrasikan
pengalaman baru kedalam pemikiran yang telah ada
– akomodasi : kaitannya dengan proses pemikiran untuk
menghubungkan data yang lebih kompleks
Cognitive developmental tasks
 Sensorik motorik (lahir - 2 tahun)
– anak menggunakan indera dan aktifitas motorik untuk
mengenal lingkungan
– bayi memberikan jawaban atas rangsangan

Reflective (0 - 1 bulan)
Primary circular reactions (1-4 bulan)
Secondary circular reactions (4-8 bulan)
Coordination of secondary schemata (8-12 bulan)
Tertiary circular reactions (12-18 bulan)
Invention of new means through mental combinations (18-24 bln)
• Preoperational (2 - 7 tahun)
– Mulai belajar bahasa dan gambar
– Mulai mengenal simbol-simbol
– perkembangan konsep

– Preconceptual (2 - 4 tahun)
• pendekatan egosentris
• menggali lingkungan
– Intuitive (4 - 7 tahun)
• perkembangan bahasa yang cepat
• asosiasi kata dan benda
Concrete operational
• Mulai mengembangkan berpikir logis, terarah
dan menggolongkan
• membina hubungan dalam suatu komunitas
yang luas
• mulai berkurangnya egosentris
• mengerti : menjumlah dan mengukur
• mampu mengkomprehensifkan penjelasan
dasar, dan memahami persepsi orang lain
Formal operational (>11 thn)
• Berpikir abstrak, hipotesis
• mampu menghubungkan konsep yang
umum dengan situasi, konsekuensi, dan
pertimbangan yang lebih spesifik
• mampu memecahkan masalah secara
rasional
• mampu memikirkan hal yang akan terjadi
Tahap tumbuh kembang anak

• Neonatal : lahir - 28 hari


• Infancy : 1 bulan - 1 tahun
• Toddler : 1 – 3 tahun
• Preschool : 3 - 6 tahun
• School age : 6 - 12 tahun
• Adolescence : 12 - 20 tahun
Tumbuh Kembang Infant
(0-1 thn)
– Fisik : BB meningkat 150-200 gr/mg
TB meningkat 2,5 cm/bln
Lingkar kepala meningkat 1,5
cm/bln

– Motorik : Mengangkat kepala dibantu


Ditengkurapkan, kepala menoleh
Refleks primitif (+)

– Sensorik : Mengikuti sinar tengah

– Sosialisasi : Mulai tersenyum


Usia 2 – 3 bulan
Fisik : fontanel post menutup
Motorik : - mengangkat kepala dibantu
- memasukkan tangan ke mulut
- meraih benda2 yang menarik
- dpt duduk dgn punggung
disokong
- mulai main dgn jari & tangan
Sensorik : - bisa mengikuti sinar ke tepi
- mendengar suara
Sosialisasi : - tertawa pada seseorang
- menangis mulai kurang
Usia 4 – 5 bulan
Fisik : BB = 2X BB Lahir
kord. menelan (-)
Motorik : - kepala & punggung mulai kuat
- tengkurap : kepala tegak lurus
& bisa miring
- refleks primitif mulai hilang
- meraih benda dengan tangan

Sensorik : - kenal orang


- akomodasi mata (+)
Sosialisasi & Vokalisasi :
- interaksi dengan orang lain
- mengeluarkan suara tidak senang bila
mainan / benda diambil orang
Usia 6 - 7 bulan
• Fisik : BB meningkat 90 – 150 gr / mg
TB meningkat 1,25 cm / bln
Gigi mulai tumbuh

• Motorik : Membalikkan badan


Memindahkan benda
Mengambil mainan dgn tangan
Memasukkan kaki ke mulut
Memasukkan makanan ke mulut

• Sosialisasi : Stranger anxiety


Dpt menyebut m…m…m…m
Cpt menangis & cpt tertawa
Usia 8 – 9 bulan
• Motorik : Bisa duduk sendiri
Kordinasi tangan ke mulut lebih sering
Tengkurap sendiri & belajar merangkak
Mengambil dengan menggunakan jari

• Sensorik : Tertarik pada benda2 kecil

• Sosialisasi : Stranger anxiety


Memeluk orang yang dicintai
Ada reaksi bila dimarahi
Mengulang kata : “dada”
Usia 10 – 12 bulan
• Fisik : BB = 3X BB lahir
TB = 65 – 75 cm
Gigi atas & bawah sdh tumbuh

• Motorik : belajar berdiri sendiri


belajar berjalan dgn bantuan
bisa berdiri dan duduk sendiri
belajar makan menggunakan sendok
senang corat-coret kertas

• Sosialisasi : emosional (+)


takut lingkungan asing
mengerti perintah sederhana
tahu namanya
menyebut : dada, mama

Hereditary more strongly influences height than weight


Tumbuh Kembang Toddler (1 – 3
tahun)
• Usia 15 bulan
Motorik kasar : berjalan sudah baik
Motorik halus : memegang cangkir
memasukkan jari ke lubang
membuka kotak
melempar benda
• Usia 18 bulan
Motorik kasar : berlari tapi sering jatuh
menarik mainan
naik tangga
Motorik halus : menggunakan sendok
membuka halaman buku
belajar menyusun balok
• Usia 24 bulan
Motorik kasar : berlari sudah baik
naik tangga sendiri
Motorik halus : bisa membuka pintu
bisa membuka kunci
menggunting
minum dengan gelas
bisa menggunakan sendok
• Usia 36 bulan
Motorik kasar : bisa naik turun tangga sendiri
memakai baju dengan bantuan
mulai bisa sepeda roda tiga
Sosial & Emosional Toddler :
• Bermain sangat penting untuk perkembangan sosial
• Solitary play

Pertumbuhan Fisik :
• Usia 2 tahun : BB = 4X BBL
TB = 50% TB org dewasa
• Usia 3 tahun : BB meningkat 2-3 kg/th
TB meningkat 6-8 cm/th
Tumbuh Kembang Pra Sekolah
• Usia 4 tahun :
Motorik kasar : berjalan jinjit
melompat
menangkap bola
melempar bola dari atas kepala

Motorik halus : menggunakan gunting dg lancar


menggambar kotak
menggambar garis vertikal
belajar buka pasang kancing
Usia 5 tahun
• Motorik kasar
berjalan mundur sambil jinjit
menangkap & melempar bola dgn baik
melompat dg kaki bergantian

• Motorik halus
menulis angka, huruf, kata2
belajar menulis nama
belajar mengikat tali sepatu
Sosial & Emosional Toddler
• Bermain sendiri mulai berkurang
• Sering berkumpul dg teman
• Interaksi sosial meningkat

Pertumbuhan Fisik
• BB meningkat 3,3 kg/th
• TB meningkat 6,75-7,5 cm/th
Tumbuh Kembang Usia Sekolah
• Motorik
– Lebih mampu menggunakan otot2 kasar
– Motorik halus berkurang
– Anak laki2 lebih aktif
• Sosial Emosional
– Mencari lingkungan yg lebih luas
– Sekolah lebih berperan dlm membentuk kepribadian anak
– Peranan guru sangat besar
• Pertumbuhan Fisik
– BB meningkat 2 – 3 kg / th
– TB meningkat 6 -7 cm / th
Tumbuh kembang remaja
PR
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)

TUJUAN :
• Menemukan penyimpangan tumbuh kembang
balita secara dini

Agar lebih mudah diintervensi


Cara DETEKSI DINI Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN :
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik

PERKEMBANGAN
• Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes
Daya Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes
Daya Lihat),
• Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME,
autis dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian
dgn kuesioner Conners
PADA USIA BERAPA SAJA
DILAKUKAN KPSP????
• 3, 6,9,12,15,18,21,24  @ 3 bln – 2 thn
• >2 th @ 6 bln
Beberapa gangguan tumbuh kembang
yg sering ditemukan :
Sindrom down

Perawakan pendek
Gangguan bicara dan bahasa
Cerebral
palsy
Retardasi mental

GPPH

Ciri-ciri:
Anak-anak tidak bisa duduk tenang, selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak
kenal lelah, implusif
Penyebab GPPH
• GPPH dapat muncul sebagai efek dari adanya
infeksi bakteri, cacingan, keracunan logam
dan zat berbahaya (Pb, CO, Hg), gangguan
metabolisme, gangguan endokrin, diabetes,
dan gangguan pada otak
Tips utk orang tua
• Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat
mengatur dirinya dengan baik.
• Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif
bukanlah kesalahan anak Anda.
• Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai
anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia
akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.
• Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak.
Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi
anak.
Cont...
• Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan
memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara
lainnya.
• Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan
bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang
dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak
normal.
• Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang
lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan
mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah
dilakukannya.
Cont....
• Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala
tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau
orang lain.
• Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak
normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu,
pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi “setiap satu
menit sekali”.
• Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah
ketika sedang berada di meja makan dan kita meminta dia
makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan
makanannya atau berlari- lari mengelilingi meja makan. Jangan
marahi dia! Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus
menyuapi mereka dengan sabar.
Autisme

Kelainan perkembangan
yang luas dan berat, dan
mempengaruhi anak secara
mendalam. Gangguan
tersebut mencakup bidang
interaksi sosial , komunikasi
, dan perilaku.
Gejala – gejala pada autisme mencakup ganggguan
pada :

1.Gangguan pada bidang komunikasi verbal dan


non verbal
2.Gangguan pada bidang interaksi sosial
3.Gangguan pada bidang perilaku dan bermain
4.Gangguan pada bidang perasaan dan emosi
5.Gangguan dalam persepsi sensoris
Terapi autis
1. Terapi perilaku

2.Terapi
wicara
3.Terapi Biomedik

4.Terapi Makanan
Dianjurkan Dihindari
5. Applied Behavioral Analysis (ABA)

6.terapi okupasi

7.Terapi Fisik
8.Terapi sosial &
bermain
10.Terapi perkembangan
11.Terapi visual
Stimulasi tumbuh kembang
masa pra sekolah
Kemampuan gerak kasar
• Dorong anak main bola, permainan menjaga
keseimbangan tbh, berlari, lompat dg satu
kaki, lompt jauh
• Naik sepeda, bermain sepatu roda
Kemampuan gerak halus
• Menulis nama, kata2 pendek, angka,main
berhitung,menggambr, memilih,
mengelompokkan, menggunting,puzzle.
• Mengerti Urutan kegiatan
• Berlatih mengingat-ingat
• Membuat sesuatu dari tanah liat/lilin
• Bermain “pasaran”
• Belajar bertukang
• Mengumpulkan benda-benda
• Belajar memasak
• Mengenal kalender
• Mengenal waktu
• Menggambar dari berbagai sudut pandang
• Belajar mengukur
Kemampuan bicara dan bahasa
• Berlangganan majalah/ meminjam buku-buku
anak
• Mengenal benda-benda serupa dan berbeda
• Bermain tebak-tebakan
• Berlatih mengingat-ingat
• Menjwb pertanyaan “mengapa?”
• Mengenal rambu-rambu lalu lintas
• Mengenal uang logam
• Mengamati/meneliti keadaan sekitar
Kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian
• Dorong anak berpakaian sendiri,menyimpan
mainan, membantu kegiatan rumah,
rencanakan kegiatan ke luar, beri kesempatan
memilih acara TV
• Berkomunikasi dg anak
• Berteman dan bergaul
• Mematuhi peraturan keluarga

Anda mungkin juga menyukai