Anda di halaman 1dari 39

Pertumbuhan dan

Perkembangan pada
Anak

Tim Departemen Keperawatan Anak


Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
LEARNING OBJECTIVE

01 Mahasiswa mampu memahami


konsep tumbuh kembang pada
anak
Mahasiswa mampu memahami
02 tahapan tumbuh kembang:
neonates - remaja

03 Mahasiswa mampu memahami


teori perkembangan pada anak

04 Mahasiswa mampu memahami


masalah tumbuh kembang pada
anak
05
Mahasiswa mampu memahami
konsep bermain dan toilet training
Definisi Tumbuh Kembang
• Pertumbuhan → Meningkatnya jumlah dan ukuran sel; perubahan
dlm ukuran/nilai-nilai yg memberikan ukuran tertentu dlm
kedewasaan; berdampak terhadap aspek fisik; dan dapat diukur.

• Perkembangan → Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang


lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus,
bahasa dan personal sosial.

• Proses perkembangan pada anak akan mengalami hasil interaksi


kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.

• Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang terus terjadi


secara berkesinambungan selama kehidupan manusia.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

▪ Kontinue dari konsepsi → dewasa (mudah diamati).


▪ Perkembangan menimbulkan perubahan.
▪ Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
▪ Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda.
▪ Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
▪ Perkembangan mempunyai pola yang tetap → Perkembangan
terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
▪ Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
▪ Erat hubungannya dgn maturasi sistem saraf pusat.
Faktor dalam (internal) Faktor luar (ekstenal)
A. Faktor Prenatal
• Ras/etnik atau • Gizi
Faktor-faktor yang bangsa • Toksin/zat kimia
• Keluarga • Radiasi
memengaruhi Kualitas • Umur • Kelainan
Tumbuh Kembang • Jenis kelamin imunologi
• Penyakit • Infeksi
Anak genetik bawaan
C. Faktor Pasca Persalinan :
atau kongenital
• Gizi
• Penyakit kronis/kelainan kongenital
B. Faktor Persalinan • Lingkungan fisik
Komplikasi persalinan
• Psikologis Hubungan anak dengan
pada bayi seperti trauma
orang sekitarnya
kepala, asfiksia dapat
• Gangguan hormon
menyebabkan kerusakan
jaringan otak. • Sosio-ekonomi
• Lingkungan pengasuhan
• Stimulasi Perkembangan
• Obat-obatan
Pertumbuhan
Usia 1 - 6bulan
- BB b(+) 150-200 gr/minggu
- TB b(+) 2,5 cm/bulan
- Lingkar Kepala 1,5 cm/bulan
Usia 4-6 bulan
- BB 2 kali BBL
Usia 6-12 bulan
- BB b(+) 30-150 gr/mg
- TB b(+) 1,25 cm/bulan
- LK b(+) 0,5 cm/bulan
- Gigi mulai tumbuh
Akhir bulan ke-12
- BB b(+) 3 x BBL
- TB b(+) 0,5 x PBL
- Gigi atas & bawah sudah tumbuh
Usia 24 bulan
- BB b(+) 4 x BBL
- TB b(+) 50 % TB dewasa
Usia 36 bulan
- BB b(+) 2-3 Kg/tahun
- TB b(+) 6-8 cm/tahun
- LK 50 cm
Usia Sekolah
- BB b(+) 2-3 kg/tahun
- TB b(+) 6-7 cm/tahun
Usia Remaja
- TB 25%
- BB 50%
Perkembangan
CIRI DAN KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK
NEONATUS - USIA REMAJA

Neonatu Bayi Toddler Usia Usia Remaja


s (1 bulan-1 (1-3 tahun) Prasekolah sekolah (13-18 tahun)
(lahir – tahun) (4-6 tahun) (6-12
28 hari) tahun)

Pada tahap • Bayi mengalami • Masa dimana mobilitas • Lebih • Kelompok • Konsep diri berubah
ini, neonatus perkembangan yang pesat mendominasi adalah berkembang dari teman sebaya sesuai dengan
melakukan dalam kemampuan: bicara berjalan, berlari, memanjat, masa sebelumnya mempengaruhi perkembangan biologi
proses (mengoceh, menirukan meraih, dan berbicara. • Selama perilaku anak. • Mencoba nilai-nilai yang
adaptasi suara, mengulang bunyi, • Perkembangan fisik anak bermain, anak • Perkembangan berlaku
1.)
dengan dunia belajar menyatakan sangat pesa, koordinasi mencoba fisik, kognitif dan • Pertambahan maksimum

2.
luar. satu/dua kata) sarafnya berkembang pengalaman baru sosial meningkat. pada tinggi, berat badan
• Motorik sangat cepat dan peran sosial. • Anak • Stres meningkat terutama
kasar(mengangkat kepala, • Kemampuan fisik, mental, • Pertumbuhan meningkatkan saat terjadi konflik
tengkurap, duduk, belajar dan bahasa berkembang fisik lebih lambat. kemampuan • Anak wanita mulai
berdiri, belajar berjalan) paling aktif komunikasi. mendapat haid, tampak
• Motorik halus • Rasa ingin tahu sangat lebih gemuk
(memegang benda kecil, tinggi • Hubungan anak-orang
memindahkan benda, • Menemukan yang ingin tua mencapai titik terendah,
tepuk tangan) diketahui mulai melepaskan diri dari
• Personal sosial (tertawa, • Menentukan makna yang orang tua takut ditolak oleh
mengenal orang terdekat, ia temukan teman sebaya
tersenyum, bermain ciluk- • Aktif menjelajah
baa) lingkungan sekitarnya
Periode Tumbuh Kembang Anak
1). Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
• Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
• Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu
• Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
• a. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester kedua
kehidupan intra uterin. Terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
• b. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi.
• Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan janin.
Periode Tumbuh Kembang Anak
2). Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2
periode:
a. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
c. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
• Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung
• secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
• Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI
sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang
sesuai.
• Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga
dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Periode Tumbuh Kembang Anak

3). Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
• Kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
• perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus).
• Terjadi pertumbuhan serabut serabut saraf dan cabang-cabangnya,
sehingga
• terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks yang akan sangat
memengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
• Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran
sosial,
• emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
• Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk
pada masa ini.
Periode Tumbuh Kembang Anak

4). Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan)


• Pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan
aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan
proses berfikir.
• Anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangannya.
• Lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan dengan cara membawa
anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat
yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
• Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra
dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus
sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik.
• Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan
cara bermain.
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 0-3 Bulan
• Mengangkat kepala setinggi 450
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
• Melihat dan menatap wajah orang lai
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoce
• Suka tertawa kera
• Beraksi terkejut terhadap suara kera
• Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
• Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, kontak
Umur 3-6 Bulan
• Berbalik dari telungkup ke terlentang
• Mengangkat kepala setinggi 900
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
• Menggenggam pensil
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
• Memegang tangannya sendiri
• Berusaha memperluas pandangan
• Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
• Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat
bermain sendiri
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 6-9 Bulan Umur 9-12 Bulan
• Duduk • Mengangkat benda ke posisi berdiri
• Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian • Belajar berdiri selama 30 detik atau
berat badan berpegangan di kursi
• Merangkak meraih mainan atau mendekati • Dapat berjalan dengan dituntun
seseorang • Mengulurkan lengan/badan untuk meraih
• Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan mainan yang diinginkan
yang lain • Mengenggam erat pensil
• Memungut 2 benda, masing-masing lengan pegang • Memasukkan benda ke mulut
1 benda pada saat yang bersamaan • Mengulang menirukan bunyi yang didengarkan
• Memungut benda sebesar kacang dengan cara • Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
meraup • Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin
menyentuh apa saja
• Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada,
• Beraksi terhadap suara yang perlahan atau
tatata
bisikan
• Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
• Senang diajak bermain “CILUK BAA”
• Bermain tepuk tangan/ciluk baa • Mengenal anggota keluarga, takut pada orang
• Bergembira dengan melempar benda yang belum dikenali
• Makan kue sendiri
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 12-18 Bulan Umur 18-20 Bulan

• Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik


• Berdiri sendiri tanpa berpegangan • Berjalan tanpa terhuyung-huyung
• Bertepuk tangan, melambai-lambai
• Membungkung memungut mainan kemudian berdiri • Menumpuk 4 buah kubus
kembali • Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
• Berjalan mundur 5 langkah
• Menggelindingkan bola kearah sasaran
• Memanggil ayah dengan kata “papa”. Memanggil ibu • Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
dengan kata “mama” • Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
• Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum
• Menumpuk 2 kubus sendiri.

• Memasukkan kubus di kotak

• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa


menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara
yang menyenan gkan atau menarik tangan ibu.

• Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing


Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 24-36 Bulan
• Jalan naik tangga sendiri
• Dapat bermain dengan sendal kecil
• Mencoret-coret pensil pada kertas
• Bicara dengan baik menggunakan 2 kata
• Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda
atau lebih
• Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta
• Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
• Melepas pakiannya sendiri.
Umur 36-48 Bulan
* Berdiri 1 kaki 2 detik
* Melompat kedua kaki diangkat
* Mengayuh sepeda roda tiga
* Menggambar garis lurus
* Menumpuk 8 buah kubus
* Mengenal 2-4 warna
* Menyebut nama, umur, tempat
* Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan.
* Mendengarkan cerita
* Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
* Mengenakan celana panjang, kemeja baju
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 48-60 Bulan Umur 60-70 Bulan

• Berdiri 1 kaki 6 detik, melompat-lompat 1 kaki, • Berjalan lurus


dan menari • Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
• Menggambar tanda silang, lingkaran, orang dengan • Menggambar dengan 6 bagian, menggambar
3 bagian tubuh orang lengkap
• Mengancing baju atau pakian boneka • Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
• Menyebut nama lengkap tanpa di bantu • Menggambar segi empat, mengerti arti lawan kata
• Senang menyebut kata-kata baru dan bertanya • Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata
tentang sesuatu atau lebih
• Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar • Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari
• Bicara mudah dimengerti apa dan kegunaannya
• Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari • Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10, me
uku ran dan bentuknya ngenal warna-warni
• Menyebut angka, menghitung jari, menyebut nama- • Mengungkapkan simpati, mengikuti aturan
nama hari permainan
• Berpakian sendiri tanpa di bantu • Berpakaian sendiri tanpa di bantu.
• Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal
ibu
.
Teori-teori Perkembangan
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang
lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan
mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku
seperti menggigit kuku, mengunyah permen
karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum
alkohol, makan terlalu banyak, overdependen.

Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya


memberikan kenyamanan dan keamanan.
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan temper tantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman


yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan
kepribadian yang kreatif dan produktif
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
➢Organ genital sebagai sumber kenyamanan
➢Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti
➢Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
➢Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam
indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan
takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali


hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul
(tidur).
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada
waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif
dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual


e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai
dewasa)
Karakteristik :
➢genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual
➢Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
➢Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur
➢Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan
memberi cinta.

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan


sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )

a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)


Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan
masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa
hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan
kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat ---
bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal
ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang
buruk.
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame &
doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa
mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan
memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke
toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua,
mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan,
anak akan menjadi pemalu.
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6
tahun)
Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku)
diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif,
perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua
yang berjenis kelamin sama.
Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang
berlawanan dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak
orang lain.
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12
tahun)
Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun
rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari
sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan
produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui
pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang
usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui
menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan
dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman.
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 -
18 tahun)

Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri,


merencanakan aktualisasi diri
Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu
menemukan identitas diri
Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran,
yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-
raguan.
Teori perkembangan Kognitif Piaget
(1952)

a. Fase Sensorimotor (lahir – 2 tahun)


▪tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1 bulan)
▪tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
▪tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
▪tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)
▪tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)
▪tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)
b. fase preoperasional (2-7 tahun)

Simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan


tempat.
Kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu
waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis
mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada
anjing tersebut

- tahap pre konseptual (2-4 tahun)


Sangat egosentris, “saya”, perkembangan bahasa, kata-kata
dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan
satu atribut biasanya warna atau bentuk
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
❖memecahkan masalah konkret
❖mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya
ukuran, mengerti kanan dan kiri
❖Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi
tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat
berpikir mengenai masalah ke depan

d. Fase formal operasional (11-15 tahun)


➢pemikiran rasional, bersifat keakanan
➢kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan
muncul pemikiran ilmiah
➢menyadari masalah moral dan politik dari berbagai
pandangan yang ada
Masalah Tumbuh Kembang
Anak
Gangguan bicara dan
bahasa
Cerebral palsy (kelainan gerakan tubuh tdk
progresif)
Sindroma Down (kecerdasan yang
terbatas)
Perawakan pendek (short
stature)
Autisme (gangguan interaksi sosial, komunikasi,
perilaku)
Retardasi mental (ketidakmampuan untuk belajar dan
beradaptasi)
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH)
Bermain Pada Anak
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan keinginanya sendiri dalam memperoleh
kesenangan.

BERMAIN SEBAGAI TERAPI BAGI ANAK


Bermain sebagai bentuk komunikasi dengan anak-
anak yang lebih mampu mengekspresikan dirinya
melalui aktivitas fisik dari pada lewat komunikasi
verbal.
Klasifikasi Bermain Pada anak

KLASIFIKASI BERDASARKAN ISI


KLASIFIKASI BERDASARKAN KARAKTER
▪ Sosial affective play → bermain dengan
orang yang disenangi anak SOSIAL

▪ Sense of pleasure play → permaianan yang ▪ Onlooker play : anak hanya mengamati
disukai anak temannya yg sedang bermain, tanpa
▪ Skill play → permainan yg sifatnya ada inisiatif untuk berpartisifas
memberikan keterampilan pada anak ▪ Solitary play : anak tampak berada
dalam kelompoknnya tetapi anak
▪ Dramatik Role play → anak bermain
imajinasi/fantasi bermain sendiri dengan alat permainan
yg dimilikinya.
▪ Games → permaianan yg menggunakan ▪ Parallel play : anak menggunakan alat
alat permaianan yg sama, tetapi antara satu
▪ Un occupied behaviour → permaianan anak dgn anak lain tidak terjadi kontak
tanpa alat tetapi menguunakan objek satu sama lain sehingga antara anak
disekelilingnya objek anak. satu dgn lainya tida ada sosialisasi.
▪ Associative play : permainan ini sudah
terjadi komunikasi antara satu anak dgn
anak lain, tetapi tidak terorganisasi,
tidak ada pemimpin.
Bermain di Rumah Sakit

• Kelompok umur yang sama


• Mempertimbangkan keamanan dan infeksi
silang
• Tidak banyak energi
• Permainan yang singkat
• Permainan yang sederhana dan tidak
terlalu kompleks
• Permainan tidak bertentangan dengan
pengobatan dan perawatan
• Waktu bermain melibatkan orang tua atau
keluarga.
Fungsi Bermain di Rumah Sakit

• Untuk menjembatani keadaan–keadaan yang


tidak enak dan stres pada anak
• Untuk memberikan kesempatan belajar tentang
konsep tubuh, fungsi dan penyakit-penyakitnya
• Untuk koreksi konsep yang salah tentang
kegunaan dan tujuan pengobatan dan prosedur
• Untuk membantu anak beradaptasi dengan
lingkungan asing (rumah sakit)
• Untuk mengkoreksi interaksi dan perkembangan
sikap yang positif terhadap orang lain
• Untuk membantu mengekspresikan kemampuan
yang dimiliki anak dalam mengungkapkan ide-ide
yang kreatIf dan menarik
Toilet Training
Toilet training merupakan suatu usaha yang dilakukan orang tua
untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan
buang air kecil dan buang air besar.

Toilet training dilakukan pada fase kehidupan anak yaitu umur 18


bulan – 2 tahun (sudah munculnya kesiapan fisik, psikologis dan
intelektual)

Tehnik Toilet training


Tehnik lisan > memberikan instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum
dan sesudah BAB/BAK
Tehnik modeling > Anak akan meniru setelah diberi contoh, namun jika
contoh salah => dampak jelek
Referensi
1. Ball, J.W., Bindler, R.C., & Cowen, K.J. (2011). Principles of pediatric nursing, 5th edition. Prentice
Hall.
2. Ball, J.W., & Bindler, R.C. (2014). Pediatric nursing: Caring for children. Principles of pediatric
nursing, 5th edition. Prentice Hall.
3. Bowden, V.R., & Greenberg, C.S. (2014). Children and their families: the continuum of nursing
care. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincot Williams & Wilkins.
4. Hanny, R., & Waldi, N. (2009). Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. In WHO Indonesia (Vol.
1, Issue pelayanan masyarakat).
5. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2013).Wong’s essential of pediatric nursing (9th Ed.). Missouri:
Mosby-Elsevier.
6. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2015).Wong’s Nursing Care of Infant and Children (10th Ed.).
Missouri: Mosby-Elsevier.
7. Hendyca, D. S. (2014). Keperawatan Anak dan Tumbuh Kembang (pengkajian dan
pengukuran). Nuha Medika.
8. Moersintowati, N. B., Sularyo, T. S., Soetjiningsih, H. S., & Ranuh, I. G. N. G. (2008). Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja. Nancy Pardede. Masa Remaja. Jakarta: CV Sagung Seto.
https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2016.04.013
9. Kemenkes RI. (2016). Stimulasi, deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang anak. Jakarta : Kemenkes
10. Tirtawinata. (2020). Pendidikan Seks Sesuai Tahap Perkembangan Anak. Diunduh pada tanggal
1 Oktober 2021 dari https://binus.ac.id/character-building/2020/04/pendidikan-seks-sesuai-
tahap-perkembangan-anak/
"Anak selalu takut terhadap apa yang mereka belum
pernah alami, tetapi mereka selalu ingin tahu
terhadap apa yang mereka belum ketahui“

(Gusgus Ghraha R)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai