Anda di halaman 1dari 40

TAHAP

PERKEMBANGAN
MENTAL &
PERUBAHAN STATUS
KESEHATAN
BY. YULI TRI HENDRIANTO
(P07220419045)

L/O/G/O
Pengantar
• Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan
dalam ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik
atau pertumbuhan tubuh yang melaju pada titik optimum dan kemudian
menurun menuju keruntuhannya.
• Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul
dan bersatu dgn pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan
tingkah laku individu. Kematangan mula-mula merupakan hasil dari adanya
perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu,
seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar
yang disebut dengan kematangan biologis. Kematangan pada aspek psikis,
meliputi keadaanberpikir, rasa, kemauan.
• Perubahan yang terjadi dalam perkembangan dapat dibagi kepada empat
bentuk, yaitu perubahan dalam ukuran besarnya, dalam proporsinya, hilangnya
bentuk atau ciriciri lama, timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru.
Ciri Pertumbuhan & Perkembangan

• Perubahan dalam aspek fisik dan psikis


• Perubahan dalam proporsi
• Lenyapnya tanda-tanda yang lama
• Diperoleh tanda-tanda baru
Tahap-Tahap Tumbuh
Kembang Manusia

1. Neonatus (lahir – 28 hari)

• Pada tahap ini, perkembangan


neonatus sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai keinginan.
• Implikasi keperawatan : membantu
orang tua untuk mengidentifikasi dan
menemukan kebutuhan yang tidak
ditemukan
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)

Bayi usia 1-3 bulan :


• mengangkat kepala
• mengikuti obyek dengan mata
• melihat dengan tersenyum
• bereaksi terhadap suara atau bunyi
• mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran dan kontak
• menahan barang yang dipegangnya
• mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Bayi usia 3-6 bulan :
• mengangkat kepala sampai 900
• mengangkat dada dengan bertopang tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Bayi 6-9 bulan :
• duduk tanpa dibantu
• tengkurap dan berbalik sendiri
• merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
• memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
• memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
• bergembira dengan melempar benda-benda
• mengeluarkan kata-kata tanpa arti
• mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
• mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
Bayi 9-12 bulan :
• berdiri sendiri tanpa dibantu
• berjalan dengan dituntun
• menirukan suara
• mengulang bunyi yang didengarnya
• belajar menyatakan satu atau dua kata
• mengerti perintah sederhana atau larangan
• minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
• ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
• berpartisipasi dalam permainan
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga
kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.
3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
• mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling
rumah
• menyusun 2 atau 3 kotak
• dapat mengatakan 5-10 kata
• memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Anak usia 18-24 bulan :
• mampu naik turun tangga
• menyusun 6 kotak
• menunjuk mata dan hidungnya
• menyusun dua kata
• belajar makan sendiri
• menggambar garis di kertas atau pasir
• mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
• menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih
besar
• memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan
mereka
Anak usia 2-3 tahun :
• anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
• membuat jembatan dengan 3 kotak
• mampu menyusun kalimat
• mempergunakan kata-kata saya
• bertanya
• mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
• menggambar lingkaran
• bermain dengan anak lain
• menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk


mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar
perkembangan anak tetap optimal.
 bertanya bagaimana anak
4. Pre sekolah (3-6 tahun) dilahirkan
Dunia pre sekolah berkembang. mendengarkan cerita-cerita
Selama bermain, anak mencoba bermain dengan anak lain
pengalaman baru dan peran sosial. menunjukkan rasa sayang
Pertumbuhan fisik lebih lambat. kepada saudara-saudaranya
 dapat melaksanakan tugas-tugas
Anak usia 3-4 tahun: sederhana.
 berjalan-jalan sendiri
mengunjungi tetangga
 berjalan pada jari kaki
 belajar berpakaian dan membuka
pakaian sendiri
 menggambar garis silang
 menggambar orang (hanya
kepala dan badan)
 mengenal 2 atau 3 warna
 bicara dengan baik
Anak usia 4-5 tahun :
• mampu melompat dan menari
• menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
• dapat menghitung jari-jarinya
• mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
• minat kepada kata baru dan artinya
• memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
• membedakan besar dan kecil
• menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek
dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan
tempertantrum
• mungkin menentang dan
tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk


bermain dan berinteraksi sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun) • cemas terhadap kegagalan
Kelompok teman sebaya • kadang malu atau sedih
mempengaruhi perilaku anak. • peningkatan minat pada bidang
Perkembangan fisik, kognitif dan spiritual
sosial meningkat. Anak
meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
• membaca seperti mesin
• mengulangi tiga angka mengurut
ke belakang
• membaca waktu untuk
seperempat jam
• anak wanita bermain dengan
wanita
• anak laki-laki bermain dengan
laki-laki
Anak usia 8-9 tahun:
• kecepatan dan kehalusan
aktivitas motorik meningkat
• menggunakan alat-alat
seperti palu
• peralatan rumah tangga
• ketrampilan lebih individual
• ingin terlibat dalam segala
sesuatu
• menyukai kelompok dan
mode
• mencari teman secara aktif
Anak usia 10-12 tahun: • menggambar, senang menulis
• pertambahan tinggi badan surat atau catatan tertentu
lambat • membaca untuk kesenangan
• pertambahan berat badan cepat atau tujuan tertentu
• perubahan tubuh yang • teman sebaya dan orang tua
berhubungan dengan pubertas penting
mungkin tampak • mulai tertarik dengan lawan
• mampu melakukan aktivitas jenis
seperti mencuci dan menjemur • sangat tertarik pada bacaan,
pakaian sendiri ilmu pengetahuan
• memasak, menggergaji,
mengecat

Implikasi keperawatan : memberikan


waktu dan energi agar anak dapat
mengejar hoby dan aktivitas sekolah.
Mengakui dan mendukung prestasi
anak.
6. Remaja (12-18/20 tahun)  anak laki-laki lebih menyukai olahraga,
 Konsep diri berubah sesuai dengan anak wanita suka bicara tentang
perkembangan biologi pakaian, make-up
 Mencoba nilai-nilai yang berlaku  hubungan anak-orang tua mencapai titik
 Pertambahan maksimum pada tinggi, terendah, mulai melepaskan diri dari
berat badan orang tua
 Stres meningkat terutama saat terjadi  takut ditolak oleh teman sebaya
konflik  Pada akhir masa remaja : mencapai
 Anak wanita mulai mendapat haid, maturitas fisik, mengejar karir, identitas
tampak lebih gemuk seksual terbentuk, lebih nyaman dengan
diri sendiri, kelompok sebaya kurang
 Berbicara lama di telepon, suasana hati begitu penting, emosi lebih terkontrol,
berubah-ubah (emosi labil), kesukaan membentuk hubungan yang menetap.
seksual mulai terlihat
 menyesuaikan diri dengan standar
kelompok

Implikasi keperawatan: bantu


remaja untuk mengembangkan
kemampuan koping atau strategi
mengatasi konflik.
Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan
kejiwaan pada remaja
• Perubahan emosi : Sensitif atau • Perkembangan intelegensia :
peka, Mudah bereaksi bahkan Cenderung mengembangkan cara
agresif terhadap gangguan atau berpikir abstrak, suka memberikan
rangsangan luar yang kritik; Cenderung ingin mengetahui
mempengaruhinya, Ada hal-hal baru, sehingga muncul
kecenderungan tidak patuh pada perilaku ingin mencoba-coba.
orang tua, dan lebih senang pergi
bersama dengan temannya
daripada tinggal di rumah.

Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan pada remaja
menyebabkan para remaja sadar dan lebih sensitif terhadap bentuk tubuhnya dan
mencoba membandingkan dengan teman-teman sebaya. Jika perubahan tidak
berlangsung secara lancar maka berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan
emosi anak, bahkan terkadang timbul ansietas, terutama pada anak perempuan
bila tidak dipersiapkan untuk menghadapinya. Sebaliknya pada orangtua keadaan
ini dapat menimbulkan konflik bila proses anak menjadi dewasa ini tidak dipahami
dengan baik.
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
• Gaya hidup personal berkembang.
• Membina hubungan dengan orang lain
• ada komitmen dan kompetensi
• membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai
orang tua
• Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan
berpikir rasional meningkat
• pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam
pekerjaan meningkat.
Implikasi keperawatan : menerima
gaya hidup yang mereka pilih,
membantu dalam penyesuaian diri,
menerima komitmen dan kompetensi
mereka, dukung perubahan yang
penting untuk kesehatan.
8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
• Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain,
seperti anak meninggalkan rumah
• anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
• dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis
lipatan pada muka, dan lain-lain
• waktu untuk bersama lebih banyak
• Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara
menikah lagi (dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu
membuat perencanaan sebagai
antisipasi terhadap perubahan hidup,
untuk menerima faktor-faktor risiko
yang berhubungan dengan kesehatan
dan fokuskan perhatian individu pada
kekuatan, bukan pada kelemahan.
9. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74
tahun : beradaptasi dengan masa
pensiun (penurunan
penghasilan), beradaptasi
dengan perubahan fisik, dapat
berkembang penyakit kronik.

Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga


aktivitas fisik dan sosialnya, mempertahankan interaksi
dengan kelompok sebayanya.
b. Middle-old (tua-menengah), 75-84
tahun : diperlukan adaptasi terhadap
penurunan kecepatan dalam
pergerakan, kemampuan sensori dan
peningkatan ketergantungan
terhadap orang lain.

Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi


kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang
tercinta).
c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas :
terjadi peningkatan gangguan
kesehatan fisik.

Implikasi keperawatan : bantu


individu dalam perawatan diri dan
mempertahankan kemampuan
mandirinya jika memungkinkan
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang
lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku,
mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan
obat, minum alkohol, makan terlalu banyak,
overdependen.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya
memberikan kenyamanan dan keamanan.
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun/toddler)
Karakteristik :
• Organ anus dan rectum merupakan sumber
kenyamanan
• Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
• Mengotori adalah aktivitas yang umum
• Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan
kepribadian obsesifkompulsif seperti keras kepala, kikir,
kejam dan tempertantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai


pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat
dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif
c. Tahap falik (3-6 tahun/pra sekolah)
Karakteristik :
• Organ genital sebagai sumber kenyamanan
• Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
• Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks
Elektra
• Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan
otoritas, ekspresi malu, dan takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak


sebaiknya mengenali hubungan dengan orang lain di luar
anggota keluarga.
d. Tahap latensi (6-12 tahun/masa sekolah)
Karakteristik :
• energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
• Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak
muncul (tidur).
• Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis
kelaminnya.
• Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
• Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan


intelektual
e. Genital (13 tahun keatas/pubertas atau remaja sampai
dewasa)
Karakteristik :
• genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual
• Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
• Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang
matur
• Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan


sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
Perkembangan Reproduksi (Pubertas)
• Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin
releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh perubahan
sistem endokrin yg kompleks yg melibatkan sistem umpan balik negatif
dan positif. Selanjutnya, diikuti dgn timbulnya tanda-tanda seks sekunder,
pacu tumbuh, & kesiapan utk reproduksi.

• Pada saat remaja atau pubertas, inhibisi/hambatan SSP terhadap


hipotalamus menghilang sehingga hipotalamus mengeluarkan GnRH
akibat sensitivitas gonadalstat. Peningkatan GnRH (usia sktr 6 thn) akan
berikatan dengan reseptor di hipofisis sehingga sel-sel gonadotrop akan
mengeluarkan luteneizing hormone (LH) dan follicle stimulating
hormone (FSH). Hal ini terlihat dengan terdapatnya peningkatan sekresi LH
1-2 tahun sebelum awitan pubertas. Sekresi LH yang pulsatil terus berlanjut
sampai awal pubertas.
Lanjutan~

• Proses menarke normal terdiri dalam tiga fase yaitu fase folikuler, fase
ovulasi, dan fase luteal (sekretori). Pada fase folikuler, pe↑ GnRH pulsatif dari
hipotalamus akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH yang
kemudian merangsang pertumbuhan folikel. Folikel akan mensekresi
estrogen yg menginduksi proliferasi sel di endometrium. Pada puncak sekresi
estrogen, hipofisis mensekresi LH lebih banyak & ovulasi terjadi 12 jam setelah
pe↑ LH. Pada fase luteal yg mengikuti fase ovulasi ditandai dgn adanya korpus
luteum yg dibentuk dari proses luteinisasi sel folikel yg akan mengkonversi
kolesterol menjadi estrogen & progesteron. Progesteron ini mempunyai efek
berlawanan dgn estrogen pada endometrium yaitu menghambat proliferasi &
perubahan produksi kelenjar sehingga memungkinkan terjadinya implantasi
ovum. Tanpa terjadinya fertilisasi ovum & produksi human chorionic
gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa bertahan. Regresi korpus
luteum mengakibatkan pe↓ kadar progesteron & estrogen yg menyebabkan
terlepasnya endometrium, proses tersebut dikenal sebagai menstruasi.
Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi.
Lanjutan~
• Pada anak laki-laki, perubahan hormonal ini dimulai dgn pe↑ LH &
FSH. Luteinising hormon akan menstimulasi sel Leydig testis untuk
mengeluarkan testosteron, hormon ini merangsang pertumbuhan
seks sekunder, sedangkan FSH merangsang sel sertoli untuk
mengeluarkan inhibin sebagai umpan balik terhadap aksis hipotalamus-
hipofisis-gonad. Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan
tubulus seminiferus menyebabkan terjadinya pembesaran testis.
Pada saat pubertas terjadi spermatogenesis akibat pengaruh FSH &
testosteron yang dihasilkan oleh sel Leydig. Pada periode pubertas,
selain terjadi perubahan pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad,
terdapat hormon lain yang juga memiliki peran yang cukup besar
selama pubertas yaitu hormon pertumbuhan (growth hormone/GH).
Tahap perkembangan pubertas anak
pada laki-laki menurut Tanner
Tahap perkembangan pubertas anak
pada perempuan menurut Tanner
Masalah Kesehatan pada Anak

• Mudah terinfeksi → daya tahan tubuh yg masih dlm


proses pembentukan, contoh : flu, ISPA
• Diare → pola makan yg belum teratur, serta kebiasaan
bermain dgn hal2 yg kotor
• Demam → daya tahan tubuh yg kurang, fisiologi tubuh
yg belum sempurnah → sehingga mekanisme
homeostatis di dlm tubuh mudah terganggu
• Kurang Gizi → anak cenderung memiliki pola makan yg
kurang baik
Masalah Kesehatan pada Dewasa

• Pada usia dewasa perubahan satatus kesehatan banyak


didominasi oleh masalah yg terkait pola hidup yg tdk
sehat, faktor stress antara lain :
 Obesitas
 Diabetes melitus
 Hipertensi
Masalah Kesehatan pada Lansia

• Pada lansia perubahan satatus kesehatan banyak


didominasi oleh masalah terkait penurunan fisiologis
sistem di dlm tubuh antara lain :
 Osteoporosis
 Reumatoid Arthritis
 Hipertensi
 Gout
APLIKASI KONSEP TUMBUH KEMBANG
DALAM KEPERAWATAN
• Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat
perlu mengaplikasikan beberapa teori perkembangan utk
memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian
maupun implementasi tindakan keperawatan
• Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah utk disamakan antara
individu yg satu dgn yg lain terhdp tugas-tugas perkembangannya.
• Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian,
mengetahui tingkatan perilaku klien, & memberikan intervensi
keperawatan
• Konsep pertumbuhan & perkembangan manusia ini dpt dijadikan
sebagai dasar dlm mempelajari konsep tumbuh kembang pada
berbagai usia
Kesimpulan dan Quotes

• Proses menjadi dewasa akan dilalui setiap anak dalam


pertumbuhannya, meliputi berbagai aspek di antaranya aspek
hormonal, aspek fisik, dan aspek psikososial.

• Menjadi DEWASA bukan hanya secara FISIK. Tapi KEDEWASAAN


DIRI dalam hal MENGHARGAI ORANG LAIN, MENGHARGAI
PENDAPAT, MENGHARGAI MASUKAN, MENGHARGAI DIRI
SENDIRI.

• Seberapa BESAR anda MENGHARGAI ORANG LAIN, sebesar itu


pula PENGHARGAAN ORANG LAIN kepada ANDA
Thank You!!!
Semoga
Bermanfaat 

L/O/G/O R
U
IM
T
I MAN T A N
P
O

LI
AN TE
AL

AT KNI
K K E SE H
K

Anda mungkin juga menyukai