keperawatan infark
myocard acut
dan
komplikasi arithmia
EKO SURATMAN
Base Diagnosis :
1.Nyeri dada
2.EKG
3.Iso-Enzym
(Samsu, 2007).
Sindrom Koroner Akut (Acute Coronary Syndrome )
2. Gula darah
@ puasa
@2 jam Post pandrial ( PP )
Pemeriksaan laboratorium
3. Faal ginjal :
@ Ureum, kreatinin
4. Enzym jantung
@ CPK ( creatinin pospokinase )
@ CKMB( creatinin kinase muscel balance )
@ Troponin
ISOENZYM BIO MARKER
CKMB > 10 u/L
(Majid 2008)
Pathofisiologi
PRINSIP PENANGANAN
1. Morfin : Mengurangi/menghilangkan
nyeri dada
2. Oksigen harus diberikan pada pasien dengan
saturasi oksigen arteri <90%..
3. Nitrogliserin (NTG)
Nitrogliserin sublingual 5 mg dengan interval
5 menit..
4. Aspirin
Bagi penderita STEMI, penanganannya meliputi :
1. Oedema Paru
2. Gagal jantung
3. Aritmia ventrikel
4. Henti napas henti jantung
Komplikasi
Odema paru
1. Klasifikasi Killip
System yang digunakan secara individu
untuk menentukan IMA (heart attack), dan
komplikasi yang menyertai sekaligus
menentukan prognosis pasien.
Killip class
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): > 100 X/menit
- Gelombang P : Tidak terlihat
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik
Tindakan defibrilasi / cardioversi
Fibrilasi Ventrikel kasar (“Coarse”)