DISUSUN OLEH:
DEVI TRISMIA PUSPITASARI
NIK.198603052010012008
MENGETAHUI
KEPALA UPT PUSKESMAS SUKOREJO
Drg.WISMA YUNIAR
197704062010012003
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Konsep Gastritis
1. Definisi
2. Etiologi
1) Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid/OAINS
(Indometasin, Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid,
Kokain, agen kemoterapi (Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat
dan Digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2) Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin
3) Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci,
Staphyloccoci, Proteus species, Clostridium species, E.coli, Tuberculosis dan
secondary syphilis
4) Infeksi virus oleh Sitomegalovirus
5) Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis.
6) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat dan refluks usus-lambung
7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi
mukosa lambung
8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus kecil ke
mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa
9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung
10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang dapat
menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung.
3. Klasifikasi
a. Gastritis Akut
Gastritis akut merupakan peradangan mukosa lambung yang menyebabkan
perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan dan merupakan suatu penyakit
yang mudah ditemukan, biasanya bersifat jinak dan dapat disembuhkan.
b. Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
bersifat menahun, yang disebabkan oleh ulkus atau bakteri helicobacter pylori.
Gastritis kronis cenderung terjadi pada usia muda yang menyebabkan penipisan
dan degenerasi dinding lambung.
4. Manifestasi Klinis Gastritis
1) Manifestasi Klinis Gastritis Akut
a. Nyeri pada ulu hati
b. Mual dan muntah
c. Perut kembung
d. Anoreksia
2) Manifestasi Klinis Gastritis Kronis
a. Nyeri menetap pada epigastrium
b. Anoreksia
c. Perasaan penuh di dalam perut
d. Mual dan muntah
e. Hematemesis melena (perdarahan pada saluran cerna)
5. Patofisiologi
Faktor Predisposisi
Peningkatan asam
lambung
Peradangan mukosa
lambung
Muntah
Anemia pernisiosa
Kehilangan cairan
Volume darah merah ↓ secara aktif
Volume cairan ↓
Suplai O2 ke jaringan ↓
RESIKO
HIPOVOLEMIA
Kelemahan fisik
INTOLERANSI
AKTIVITAS
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk
pemeriksaan adanya infeksi h. Pylori
2) Analisis lambung, untuk mengkaji sekresi asam hidroklorat
3) Kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah dievaluasi untuk mengetahui
adanya anemia
4) Kadar vitamin B12 serum, diukur untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya
anemia pernisiosa. Kadar normal vitamin B12 adalah 200-1000 pg/ml
5) Endoscopi saluran cerna atas, untuk menginspeksi perubahan mukosa lambung
mengidentifikasi area perdarahan dan mendapatkan jaringan untuk biopsy.
8. Penatalaksanaan
1) Antasida doen yang berisi aluminium, karbonat kalsium dan magnesium, untuk
mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asamlambung, tukak lambung,
gastritis, dengan gejala mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati dan perasaan penuh pada
lambung
2) Histamine (H2) blocker, seperti ranitidine, untuk pengobatan jangka pendek tukak
lambung, gastritis, tukak usus 12 jari, pengobatan keadaan hiperekskresi patologis
3) Inhibitor pompa proton (PPI), seperti omeprazole untuk pengobatan jangka pendek tukak
duodenum, tukak lambung, refluks esophagus, gastritis
4) Lanzoprazole, pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak usus
9. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Nausea (D.0076)
Tingkat Nausea (L.08065)
Perasaan ingin muntah menurun
c. Nyeri Akut (D.0077)
Tingkat Nyeri (L.08066)
Keluhan nyeri menurun
Meringis menurun
Sikap protektif menurun
Gelisah menurun
Kesulitan tidur menurun
Frekuensi nadi membaik
d. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
Toleransi Aktivitas (L.05047)
Keluhan lelah menurun
Dispnea saat aktivitas menurun
Dispnea setelah aktivitas menurun
Frekuensi nadi membaik
e. Resiko Hipovolemia (D.0034)
Status Cairan (L.03028)
Kekuatan nadi meningkat
Output urin meningkat
Membran mukosa lembab meningkat
Ortopnea menurun
Dispnea menurun
Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) menurun
Edema anasarka menurun
Edema perifer menurun
Hemoglobin membaik
Hematokrit membaik
Frekuensi nadi membaik
Tekanan darah membaik
Tekanan nadi membaik
Turgor kulit membaik
Jugular venous pressure (JVP) membaik
BAB II
A. PENGKAJIAN DATA DASAR & FOKUS
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : jl. Kampar gg.8 RT 3 Rw 2 Kel.Tanjungsari
Keluhan utama : klien mengatakan nyeri perut sampai ulu hati
Riwayat penyakit saat ini : klien puasa sejak tgl 6 Mei. klien sebelumnya berpuasa 1
bulan penuh selama ramadhan. Selama puasa ramadhan klien tidak ada keluhan tetapi setelah
berpuasa syawal sejak tgl 6 Mei mulai ada keluhan nyeri perut tapi tidak dihiraukan, keesokan
Riwayat Sakit dan Kesehatan
harinya saat berbuka puasa perut terasa bertambah nyeri, nyeri perut sampai ke ulu hati dan
klien merasa mual.
Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi biasa pengobatan rutin di klinik jantung RS Mardi
Waloya sebulan sekali
Tanda vital TD: 150/80 Nadi: 100 Suhu Badan: 36,6 RR: 22
Masalah:
Tidak ada keluhan
Abdomen
Perut Tegang Kembung Ascites √ Nyeri tekan,
lokasi:
Peristaltik : 4-5 x/mnt
Pembesaran hepar Ya √ Tidak
Pembesaran lien Ya √ Tidak
Buang air besar : 2 x/minggu Teratur: Ya √ Tidak
Konsistensi Bau: khas BAB Warna: Kekuningan
Lain-lain:
Masalah: mual
Kulit
Warna kulit: Ikterus Sianotik Kemerahan √Pucat
B6 (Bone)
Hiperpigmentasi
Hipoglikemia Ya √ Tidak
Luka gangren Ya √ Tidak
Lain-lain
Masalah:
Tidak ada gangguan
Mandi : 1x/hari dengan seka Sikat gigi 2x/hari dibantu keluarga
Pers. Higiene
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: klien jarang berkumpul dengan tetangga lebih
Psiko-sosio-spiritual
Masalah:
Tidak ada masalah
Terapi
Metoclorpamid 3x1 tab
Antasida 3x1 tab
Analisis Data
Diagnosa keperawatan
Lanjutkan intervensi
Nausea 7 Maret 2022 Mengidentifikasi mual(mis. Frekwensi, durasi, tingkat S : klien mengatakan mual dan
berhungan keparahan) tidak nafsu makan
dengan iritasi Monitor asupan nutrisi kalori O : Klien sering menelan saliva
lambung Mengontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis. - Mulut terasa asam
bau tak sedap, suara, dan stimulasi visual yang tidak Makan 2 kali saja sehari dan
menyenangkan)
No. Diagnosa Hari/Tgl Implementasi Evaluasi
memberi makanan dalam jumlah kecil dan menarik ½ Porsi saja yang dihabiskan
memberi cairan dingin, cairan bening, tidak berbau A : masalah teratasi sebagian
dan tidak berwarna jika perlu P : lanjutkan intervensi
menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup
menganjurkan sering membersihkan mulut, kecuali
jika merangsang mual
menganjurkan makan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
mengajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengelola muntah (mis. Biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur)
Kolaborasi pemberian antiemetik