PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia adalah faktor kesehatan yang
memegang peranan penting. Oleh karena itu pola aktivitas yang padat dan kurangnya
bersifat asam atau pedas merupakan salah satu faktor pencetus dari penyakit gastritis.
Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada
peradangan lambung yang merupakan akibat dari infeksi bakteri yaitu Helicobacter Pylory
(Santoso, 2015).
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat
menyebabkan gastritis. Beberapa kasus menunjukan lambung terjadi luka (tukak lambung)
atau pada bagian usus kecil. Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara
bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara permanen merusak
lapisan perut tetapi seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan
Penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia
maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa survey menunjukkan bahwa gastritis paling
1
Pada usia produktif masyarakat rentan terserang gejala gastritis, dari tingkat
kesibukan serta gaya hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah
gejala gastritis. Meskipun itu tidak jarang masyarakat masih beranggapan bahwa gastritis
B. RUMUSAN MASALAH
Keperawatan Pada klien Ny.R dengan Gastritis Di Ruang Rawat Inap Zaal Wanita
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Ilmiah ini yaitu menggambarkan Proses Asuhan
Keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita Puskesmas Bonjol.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita Puskesmas
Bonjol
c. Merumuskan rencana tindakan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita
Puskesmas Bonjol
d. Melakukan rencana tindakan keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal
Wanita Puskesmas Bonjol.
e. Melakukan evaluasi pada Ny. R dengan Gastritis Ruang Zaal Wanita Puskesmas
Bonjol
2
D.MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Gastritis dan asuhan keperawatan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. KONSEP DASAR
A. DEFENISI
yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi
adalah jenis gastritis superficial akut dan atrofik kronis (Price& Wilson, 2006)
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik
difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut (begah), tidak
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus
atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak epigastrum, mual,
mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan dalam saluran
pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung
( Sukarmin, 2012).
peradangan yang terjadi pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut maupun kronis.
4
B. ETIOLOGI
4. Kondisi yang stressfull (trauma, luka bakar, kemotherapi, dan kerusakan susunan
5. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschcicia coli, salmonella dan lain-
lain.
C. KLASIFIKASI
1. Gastritis akut
Gastritis akut berasal dari makanan terlalu banyak atau terlalu cepat, makanan-
penyakit, iritasi bahan semacam alcohol, aspirin, NSAID, lisol, serta bahan korosif
5
2. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus beningna atau maligna dari
3. Gastritis bacterial
Gastritis bacterial disebut juga gastritis infektrosa, disebabkan oleh refluks dari
duodenum
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Gastritis akut
Dengan endskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udem mungkin juga
2. Gastritis kronik
gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat besi, anemia permisiosa, dan
karsinoma lambung
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
Tes ini untuk memeriksa adanya antibody H. pylory dalam darah. Hasil tesyang
positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu
dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi,
tes darah dapat digunakan untuk memeriksa anemiayang terjadi akibat perdarahan
6
2. Pemeriksaan pernafasan
Tes ini dapat dmenentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H.Pylory atau tidak
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylory dalam feces atau tidak. Hasil yang
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknyamanan pada saluran cerna bagian
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di
rontgen
F. PATHWAY
Menurunnya produksi
Mengganggu pembentukan Melekat pada epitel
bikarbonat
sawat mukosa lambung lambung
Menghancurkan lapisan Menurunkan kemampua
mukosa lambung n protektif terhadap asam
7
dan pepsin
Refluk isi
Nyeri akut duodenum ke lambung
Muntah
Anoreksia
8
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukkan cairan tidak cukup dan
H. INTERVENSI
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri
Intervensi:
g. Tingkatkan istirahat
9
g. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Intervensi:
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukkan cairan tidak cukup dan
10
b. Tidak ada dehidrasi
Intervensi:
Intervensi:
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Kumpulan
Suku : Minang
Pekerjaan : Ibu RT
12
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
d. Pola Nutisi
Sehat Sakit
BB : 45 Kg TB : 150 Cm BB 44 Kg
Frekwensi makan : 3 x sehari Frekwensi makan : 3 sehari
Jenis makanan : Makanan biasa Jenis makanan : Makanan Lunak
Makanan yang disukai : - Jenis diet : ML TKTP
Makanan yang tidak disukai : - Nafsu makan : Kurang
Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : baik Keluhan makan : tidak suka nasi terlalu
Perubahan BB 6 bulan terakhir : 1 Kg lunak dan terlalu keras
Jenis diet : MB
Nafsu makan : baik
Pengeluaran NGT : -
Keluhan makan : tidak ada
e. Pola Eliminasi
Sehat Sakit
BAB : BAB :
Frekwensi : 1 x/hari Frekwensi : 1 x/hari
Waktu : Pagi Waktu : pagi
Warna : Kuning Warna : Kuning
Konsistensi : Biasa Konsistensi : biasa
Kesulitan : tidak ada Kesulitan : tidak ada
BAK : BAK :
Frekwensi : 5-6 x/hari Frekwensi : 6-7 x/hari
Warna : Kuning Jernih Warna : Kuning jernih
13
Kesulitan : Tidak ada Kesulitan : Tidak ada
Sehat Sakit
Lama tidur : 6-7 jam/hari Lama tidur : 4-5 jam/hari
Kesulitan dalam hal tidur : tidak ada Kesulitan dalam hal tidur : nyeri ulu hati
waktu :- Waktu : malam hari ,siang hari
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
a. Kepala
Inspeksi : Rambut warna hitam, ada sedikit uban, kulit kepala bersih, tidak ada
tampak lesi pada kulit kepala
Palpasi : Tidak teraba ada pembengkakan pada kepala
b. Mata
Inspeksi: Posisi mata simetris kiri dan kanan,kulit kepala bersih,warna rambut
hitam,tidak ada lesi pada kulit kepala
Palpasi ; tidak teraba ada massa disekitar mata
c. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak ada lesi pada daerah telinga
Palpasi : tidak teraba ada benjolan pada telinga,tidak ada nyeri tekan
14
Inspeksi : bentuk mulut simetris kiri dan kanan, tidak lesi pada mulut, mukosa bibir
kering
f. Leher
Inspeksi : Tidak terlihat ada pembengkakan pada kelenjar limfe,tidak terlihat ada
pembengkakan pada kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak teraba ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak teraba ada
pembengkakan pada kelenjar tyroid
g. Thorak
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi paru : sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi Paru : Tidak Terdengar bunyi ronkhi, tidak terdengar bunyi wheezing
Pola ventilator : -
Deskripsi ventilator : -
Auskultasi Jantung : bunyi jantung I dan II normal, tidak ada bunyi
tambahan/murmur
h. Sirkulasi
Frekwensi nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu tubuh : 36,2˚C
Napas : 20 x/menit
15
Turgor kulit: kurang baik
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris,tidak tampak asites
Palpasi : Tidak teraba pembesaran pada hepar,tidak teraba pembesaran pada limpa
Perkusi : hipertimpani
Auskultasi : bising usus positif
j. Ekstremitas
Inspeksi : Kedua kaki tidak tampak ada udema, terpasang infus pada ekstremitas kiri
Massa otot : baik
Kekakuan : tidak ada
Kejang : tidak ada
2. DATA PENUNJANG
a. Data Laboratorium : Tidak ada pemeriksaan labor
b. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Foto Thorak : Tidak dilakukan
EKG : -
3. PENGOBATAN
- IVFD RL 20 tts/menit
- Ranitidin 3x1
- Antasida 3x1
- Parasetamol 3x1
- Domperidone 3x1
- Ctm 3x1
- Ambroxol 3x1
DATA FOKUS :
16
- Skala nyeri 3-4
- TD 110/70 MmHg
- Nadi 88 x/menit
ANALISA DATA
- Pasien tampak
memegangi perutnya yang sakit
- Pasien tampak
17
gelisah,ekspresi wajah tegang
- Skala nyeri 5
terasa lemah,letih,lesu
DO :
makan,makanan yg disediakan
kering
DO:
18
penyakitnya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis.
informasi.
D.INTERVENSI KEPERAWATAN
e. Ajarkan tentang
tekhnik non
19
farmakologi
f. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
g. Tingkatkan istirahat
h.Kolaborasikan
dengan dokter jika ada
tindakan nyeri tidak
berhasil
d. Monitor
lingkungan selama
makan
e. Monitor kulit
kering dan
perubahan
20
pugmentasi
f. Monitor turgor
kulit
muntah
intake nutrisi
g. Diskusikan
pilihan therapy
21
D. CATATAN PERKEMBANGAN
farmakologi dengan
22
cara latihan napas
dalam
f.Memberikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri seperti :
parasetamol
g.Meningkatkan
istirahat klien
23
e. Memonitor turgor A : Masalah
Perubahan
kulit
nutrisi belum teratasi
f. Memonitor mual dan
P : Interevensi
muntah dilanjutkan
g. Memonitor kalori
f. Menyediakan
informasi tentang
kondisi pasien
g. Mendiskusikan
24
pilihan therapy
e. Mengajarkan klien
farmakologi dengan
dalam
f.Memberikan analgetik
25
untuk mengurangi
nyeri seperti :
parasetamol
g.Meningkatkan
istirahat klien
26
muntah sebagian
P : Intervensi
l. Memonitor kalori
dilanjutkan
dan intake nutrisi
kondisi pasien
g. Mendiskusikan
pilihan therapy
27
KEPERAWATAN jam 18.00 Wib
1. Ketidakseimbangan NIC : S: Klien mengatakan
a. Mengkaji
26-1-2019 nutrisi kurang dari nafsu makan sudah
Jam 10.00 kebutuhan tubuh kemampuan pasien baik
b.d - Klien
untuk mendapatkan
ketidakmampuan mengatakan makanan
nutrisi yang
mengabsorbsi yang disediakan
nutrien dibutuhkan sudah habis 1 porsi
- Klien
b.Memberikan
mengatakan
informasi tentang
badannya sudah
kebutuhan nutrisi mulai bertenaga
O : - Nafsu makan
m. Memberikan
klien tampak sudah
makanan yang
membaik
terpilih (sesuai - Makanan yang
disediakan sudah
konsultasi dg ahli
habis 1 porsi
gizi)
- Klien tampak
n. Memonitor bersemangat
- Turgor kulit baik,
lingkungan selama
mukosa bibir basah
makan
A : Masalah
o. Memonitor turgor Perubahan
nutrisi teratasi
kulit
P : Intervensi
p. Memonitor mual dan
dipertahankan
muntah
q. Memonitor kalori
BAB IV
28
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dengan studi kasus
Asuhan Keperawatan Ny. R dengan Gastritis pada tanggal 24 Januari 2019, pembahasan yang
dan Evaluasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu dari komponen proses keperawatan yang merupakan
suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan pasien, meliputi
usaha pengumpulan data dan membuktikan data tentang status kesehatan seorang pasien.
Penulis dalam mendapatkan data dari pasien menggunakan teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Pada saat pengkajian penulis sedikit
menemukan kesulitan karena pasien saat dikaji pasien dalam keadaan gelisah, namun
Pengkajian yang dilakukan yang dilakukan penulis meliputi pengkajian identitas klien
Pengkajian identitas klien meliputi pengkajian nama, umur, alamat, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, agama, suku, bangsa, identitas penanggung jawab yaitu nama, umur,
alamat, pekerjaan, dan hubungan dengan pasien. Pada pengkajian Ny.R didapatkan data
identitas klien adalah Ny. R, umur 38 tahun. Yang beralamat di Kumpulan. Pendidikan
terakhir SD. Pasien berjenis kelamin perempuan, Agama islam, bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
29
Pengkajian riwayat penyakit, hal hal yang di kaji yaitu Riwayat Penyakit Sekarang,
Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Penyakit Keluarga. Pada pengkajian riwayat penyakit
Ny. R didapatkan data pasien mengeluhkan nyeri ulu hati pada tanggal 24 Januari 2019.
Pasien masuk lewat IGD Puskesmas Bonjol pada tanggal 23 Januari 2019. Dan
dilakukan perawatan di ruang zaal wanita . Menurut penanggung jawab pasien, pernah
mengkaji kesadaran pasien, skor GCS pasien, pemeiksaan tanda-tanda vital: tekanan
kepala,warna rambut, konjungtiva apakah anemis atau tidak, mukosa bibir lembab atau
tidak, dan mengkaji pada kepala apakah ada luka atau tidak. Pemeriksaan leher apakah
dengarkan apakah ada suara wheezing, ronkhi atau tidak. Pemeriksaan abdomen
meliputi: inspeksi:hal yang di kaji pada inspeksi abdomen yaitu adakah tampak asites
Pemeriksaan genetalia dikaji apakah pasien terpasang kateter urin atau tidak.
Pemeriksaan ekstremitas meliputi tangan dan kaki, dikaji apakah terpasang infuse atau
tidak, apakah akral teraba dingin atau hangat, apakah ada edema atau tidak, bagaimana
kekuatan ototnya.
Pada pemeriksaan fisik Ny. R didapatkan data keadaan umum pasien baik, kesadaran
30
Suhu 36,2°C. bentuk kepala simetris, rambut hitam, konjungtiva tidak anemis, mukosa
bibir kering, Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid. Pada thorax tampak
pengembangan dada simetris, palpasi nyeri tekan epigastrium, perkusi sonor, auskultasi
bersih tidak ada wheezing. Pada abdomen tampak warna merata, tidak ada luka, ada
nyeri tekan di perut bagian atas, perkusi timpani, bising usus aktif. Pada genetalia pasien
tidak terpasang kateter. Pada ekstremitas pasien terpasang infus di tangan kiri, tidak
Pada pemeriksaan penunjang, tidak ada pemeriksaan labor dan rongten. Pada
pengkajian Therapy medis yang diberikan kepada Ny. R yaitu: IVFD RL 20 tts/menit,
Ranitidin 2x1, Parasetamol 3x1, antasida 3x1,Domperidone 3x1, ctm 3x1, ambroxol 3x1.
Pada saat pengkajian, penulis memperoleh data fokus bahwa klien mengalami nyeri ulu
hati , pusing, sakit kepala, mual, nafsu makan kurang, badan lemah,letih,dan kurang
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
respon individu, keluarga, kelompok, atau komunitas tehadap masalah kesehatan/ proses
kehidupan aktual atau potensial, dan memberi dasar pemilihan intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan pada kasus Ny. R yang ada pada teori dan ada pada
tinjauan kasus yaitu nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi dan defisiensi pengetahuan,
penulis mengambil iagnosa ini karena adanya kesesuaian antara teori dan praktek
dilapangan.
31
Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan teori kekurangan volume cairan,
penulis tidak mengambil diagnosa ini karena kurangnya data yang mendukung terhadap
diagnosa tersebut.
C. INTERVENSI
untuk mengulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan terpenuhnya kebutuhan klien (Maryam. 2008). Intervensi yang dilakukan
Intervensi pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis yaitu:
mengabsorspi nutrien
makanan yang terpilih, Monitor lingkungan selama makan, Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi, Monitor turgor kulit, Monitor mual dan muntah, Monitor
32
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan sumber
informasi.
pilihan therapy
D. IMPLEMENTASI
direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk
mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh
Implementasi yang dilakukan penulis pada diagnose nyeri akut dilakukan selama 2
hari yaitu tanggal 24-25 Januari 2019. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada
Pada diagnosa ketidakseimbangan nutrisi dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 24-26
Januari 2019. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. R yaitu ; Mengkaji
intake nutrisi
33
E. EVALUASI
terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta perencanaan
(dalami,dkk,2011).
Penulis merencanakan masalah nyeri akut ini dapat berkurang dalam waktu 2 x 24
jam. Dan pada saat evaluasi hasilanya nyeri hilang,pasien tampak nyaman
mengabsorspi nutrien
Pada saat evaluasi setelah 3 hari tindakan keperawatan yaitu : nafsu makan pasien
informasi.
Pada saat evaluasi setelah 2 hari tindakan keperawatan, hasilnya pasien sudah
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian dan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. R
dengan Gastritis dari tanggal 24 Januari 2019 sampai dengan 26 Januari 2019 dapat
bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di
1. Adapun tanda dan gejala Gastritis adalah : Nyeri epigastrium, mual dan muntah,
sumber informasi.
3. Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari, untuk diagnosa pertama nyeri akut
selama 3 hari dan diagnosa ke tiga kurang pengetahuan dapat diatasi selama 2 hari.
35
B. SARAN
a. Bagi Penulis
sesuai dengan standar yang ada serta memberikan pendidikan kesehatan pada klien
pendidikan kesehatan juga diberikan pada keluarga guna memotivasi klien dalam
merubah pola hidup yang lebih sehat untuk mencegah penyakit yang lebih parah.
b. Bagi Pasien
c. Bagi Keluarga
penyuluhan yang disertai leaflet. Bagi tenaga gizi hendaknya lebih mengaktifkan
pelayanan konseling gizinya melalui koordinasi dengan perawat baik bagi pasien
dirawat inap maupun yang di rawat jalan dalam mengatur diet klien Gastritis yang
36
37