Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan Nasional dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Salah satu faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia adalah faktor kesehatan yang

memegang peranan penting. Oleh karena itu pola aktivitas yang padat dan kurangnya

memperhatikan asupan nutrisi adekuat serta banyaknya mengkonsumsi makanan yang

bersifat asam atau pedas merupakan salah satu faktor pencetus dari penyakit gastritis.

Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada

peradangan lambung yang merupakan akibat dari infeksi bakteri yaitu Helicobacter Pylory

(Santoso, 2015).

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat

menyebabkan Gastritis. Penyebabnya paling sering adalah infeksi bakteri Helicobacter

pylori yang menyebabkan peradangan pada lambung. Gangguan autoimun, penggunaan

jangka panjang obat anti-inflamatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dapat

menyebabkan gastritis. Beberapa kasus menunjukan lambung terjadi luka (tukak lambung)

atau pada bagian usus kecil. Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara

bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara permanen merusak

lapisan perut tetapi seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan

kekambuhan yang mengakibatkan nyeri di ulu hati (Ehrlich, 2011).

Penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia

maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa survey menunjukkan bahwa gastritis paling

sering menyerang usia produktif.

1
Pada usia produktif masyarakat rentan terserang gejala gastritis, dari tingkat

kesibukan serta gaya hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah

terjadi akibat pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bisa menyebabkan munculnya

gejala gastritis. Meskipun itu tidak jarang masyarakat masih beranggapan bahwa gastritis

timbul hanya karena faktor asupan makanan atau telat makan.

B. RUMUSAN MASALAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep dasar “Asuhan

Keperawatan Pada klien Ny.R dengan Gastritis Di Ruang Rawat Inap Zaal Wanita

Puskesmas Bonjol Kabupaten Pasaman Tahun 2019”

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Karya Ilmiah ini yaitu menggambarkan Proses Asuhan

Keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita Puskesmas Bonjol.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan Pengkajian pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita Puskesmas
Bonjol

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal


Wanita Puskesmas Bonjol

c. Merumuskan rencana tindakan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal Wanita
Puskesmas Bonjol

d. Melakukan rencana tindakan keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal
Wanita Puskesmas Bonjol.

e. Melakukan evaluasi pada Ny. R dengan Gastritis Ruang Zaal Wanita Puskesmas
Bonjol

f.  Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Gastritis di Ruang Zaal


Wanita Puskesmas Bonjol

2
D.MANFAAT PENULISAN

1. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi bagi masyarakat tentang Gastritis dan penanganannya

2. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Gastritis dan asuhan keperawatan

3. Bagi Institusi Pelayanan

Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Bonjol dalam pelaksanaan penanganan

Gastritis di poliklinik maupun di ruang rawat inap.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

I.    KONSEP DASAR

A. DEFENISI

Gastriris merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung

yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi

adalah jenis gastritis superficial akut dan atrofik kronis (Price& Wilson, 2006)

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik

difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut (begah), tidak

nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah (Ardiansyah, 2012).

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus

atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak epigastrum, mual,

muntah (suratun, 2010)

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan

ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel

mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan dalam saluran

pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung

( Sukarmin, 2012).

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan gastritis merupakan suatu

peradangan yang terjadi pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut maupun kronis.

4
B. ETIOLOGI

Beberapa penyebab dapat mengakibatkan seseorang menderita gastritis (suratun, 2010)

1. Mengkonsumsi obat-obatan kimia (asetaminofen (aspirin), digitalis asetaminofen dan

kortikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS

(nonsteroid anti inflammation drug) dan kostikosteroid mnghambat sintesis

prostaglandin sehingga sekresi HCL meningkat  dan menyebabkan suasana lambung

menjadi sangat asam sehingga menimbukan iritasi mukosa lambung.

2. Konsumsi alcohol: alcohol dapat menyebabkan kerusakan gaster

3. Terapi radiasi, refluk empedu, zat-zat korosif (cuka,lada) menyebabkan kerusakan

mukosa gaster dan menimbulkan edema dan perdarahan

4. Kondisi yang stressfull (trauma, luka bakar, kemotherapi, dan kerusakan susunan

saraf pusat) merangsang peningkatan poduksi HCL lambung

5.  Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschcicia coli, salmonella dan lain-

lain.

C. KLASIFIKASI

1. Gastritis akut

a. Gastritis akut tanpa perdarahan

b. Gastritis akut dengan perdarahan (gastritis hemoragik atau gastritiserosiva)

Gastritis akut berasal dari makanan terlalu banyak atau terlalu cepat, makanan-

makanan yang terlalu berbumbu atau yang mengandung mikroorganisme penyebab

penyakit, iritasi bahan semacam alcohol, aspirin, NSAID, lisol, serta bahan korosif

lain, refluks empedu atau cairan pancreas

5
2. Gastritis kronik

Inflamasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus beningna atau maligna dari

lambung atau oleh bakteri helicobacter pylory (H. Pylory)

3. Gastritis bacterial

Gastritis bacterial disebut juga gastritis infektrosa, disebabkan oleh refluks dari

duodenum

D. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis dari gastritis menurut Dermawan, (2010) yaitu:

1. Gastritis akut

Nyeri epigastrum, mual, muntah, dan perdarahan terselubung maupun nyata. 

Dengan endskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udem mungkin juga

ditemukan, erosi dan perdarahan aktif

2. Gastritis kronik

Kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih berkaitan dengan komplikasi

gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat besi, anemia permisiosa, dan

karsinoma lambung

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah

Tes ini untuk memeriksa adanya antibody H. pylory dalam darah. Hasil tesyang

positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu

dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi,

tes darah dapat digunakan untuk memeriksa anemiayang terjadi akibat perdarahan

lambung akibat gastritis

6
2. Pemeriksaan pernafasan

Tes ini dapat dmenentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H.Pylory atau tidak

3. Pemeriksaan feces

Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylory dalam feces atau tidak. Hasil yang

positif dapat menindikasikan terjaidnya infeksi

4. Endoskopi saluran cerna bagian atas

Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknyamanan pada saluran cerna bagian

atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x

5. Rontgen saluran cerna bagian atas

Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.

Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan

rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di

rontgen

F.      PATHWAY

Obat-obatan NSAID Helicobacter Kafein


phylori

Menurunnya produksi
Mengganggu pembentukan Melekat pada epitel
bikarbonat
sawat mukosa lambung lambung


Menghancurkan lapisan Menurunkan     kemampua
mukosa lambung n protektif terhadap asam

Menurunnya barier lambng Menyebabkan difusi Kekurangan volume cairan


terhadap asam dan pepsin kembali asam lambung

7
dan pepsin

Inflamasi Erosi mukosa Perdarahan


lambung

Nyeri epigastrium Menurunnya tonus dan Mukosa lambung


peristaltic lambung kehilangan integritas
jaringan

Refluk isi
Nyeri akut duodenum ke lambung

Menurun sensori untuk


makan

Dorong ekspulsi isi


Mual lambung ke mulut

Muntah
Anoreksia

Ketidak seimbangan Kekurangan volume


nutrisi kurang dari cairan
kebutuhan tubuh

8
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

masukan nutrisi tidak adekuat

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukkan cairan tidak cukup dan

kehilangan cairan berlebihan karena muntah

H. INTERVENSI

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri

dapat berkurang dengan criteria hasil:

a. Mampu mengontrol nyeri

b. Melaporkan nyeri berkurang

c.  Melaporkan rasa nyaman

Intervensi:

a.  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

b.  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

c.   Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien

d.   Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

e.   Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi

f. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

g. Tingkatkan istirahat

h. Kolaborasikan dengan dokter jik ada tindakan nyeri tidak berhasil

9
g.   Kolaborasi dalam pemberian analgetik

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan

nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil:

a.  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

b.  Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

c. Tidak terjadinya penurunan BB yg berarti

Intervensi:

a. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

b. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

c. Berikan makanan yang terpilih (sesuai konsultasi dg ahli gizi)

d. Monitor lingkungan selama makan

e. Monitor kulit kering dan perubahan pugmentasi

f. Monitor turgor kulit

g. Monitor mual dan muntah

h. Monitor kalori dan intake nutrisi

3.   Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukkan cairan tidak cukup dan

kehilangan cairan berlebihan karena muntah

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan

volume cairan dapat terpenuhi dengan criteria hasil:

a.   Tanda-tanda vital normal

10
b.   Tidak ada dehidrasi

c.   Turgor kulit baik, mukosa lembab

Intervensi:

a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

b. Monitor status nitrisi

c. Monitor tanda-tanda vital

d. Dorong masukan oral

e.  Kolaborasi pemberian cairan IV

f.  Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

4.  Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diet dan proses


penyakit

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan


pengetahuan bertambah dengan criteria hasil:

a.  Menyatakan pemahaman penyakit

b.  Mampu melaksanakan prosedur

c.  Mampu menjelaskan kembali

Intervensi:

a.  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan

b.  Jelaskan patofisiologi dari penyakit

c.  Jelaskan tanda dan gejala yang muncul

d.  Gambarkan proses penyakit

e.   Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat

f.   Sediakan informasi tentang kondisi pasien

g.  Diskusikan pilihan therapi

11
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas diri Klien

Nama Pasien/Umur : Ny. R / 38Th

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Kumpulan

Tanggal masuk Rs : 23-1-2019

Suku : Minang

Pekerjaan : Ibu RT

Tanggal Pengkajian : 24-1-2019

Ruangan : Zaal Wanita

Diagnosa Medis : GASTRITIS

a. Status kesehatan saat ini


Keluhan utama: Kepala sakit ,pusing, nyeri ulu hati, mual, badan lemah letih, nafsu
makan kurang, tidur kurang,batuk berdahak

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Klien ada riwayat menderita penyakit ini sebelumnya

12
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

d. Pola Nutisi

Sehat Sakit
BB : 45 Kg TB : 150 Cm BB 44 Kg
Frekwensi makan : 3 x sehari Frekwensi makan : 3 sehari
Jenis makanan : Makanan biasa Jenis makanan : Makanan Lunak
Makanan yang disukai : - Jenis diet : ML TKTP
Makanan yang tidak disukai : - Nafsu makan : Kurang
Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : baik Keluhan makan : tidak suka nasi terlalu
Perubahan BB 6 bulan terakhir : 1 Kg lunak dan terlalu keras
Jenis diet : MB
Nafsu makan : baik
Pengeluaran NGT : -
Keluhan makan : tidak ada

e. Pola Eliminasi

Sehat Sakit
BAB : BAB :
Frekwensi : 1 x/hari Frekwensi : 1 x/hari
Waktu : Pagi Waktu : pagi
Warna : Kuning Warna : Kuning
Konsistensi : Biasa Konsistensi : biasa
Kesulitan : tidak ada Kesulitan : tidak ada

BAK : BAK :
Frekwensi : 5-6 x/hari Frekwensi : 6-7 x/hari
Warna : Kuning Jernih Warna : Kuning jernih

13
Kesulitan : Tidak ada Kesulitan : Tidak ada

f. Pola tidur dan istirahat

Sehat Sakit
Lama tidur : 6-7 jam/hari Lama tidur : 4-5 jam/hari
Kesulitan dalam hal tidur : tidak ada Kesulitan dalam hal tidur : nyeri ulu hati
waktu :- Waktu : malam hari ,siang hari

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
a. Kepala
Inspeksi : Rambut warna hitam, ada sedikit uban, kulit kepala bersih, tidak ada
tampak lesi pada kulit kepala
Palpasi : Tidak teraba ada pembengkakan pada kepala

b. Mata
Inspeksi: Posisi mata simetris kiri dan kanan,kulit kepala bersih,warna rambut
hitam,tidak ada lesi pada kulit kepala
Palpasi ; tidak teraba ada massa disekitar mata

c. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak ada lesi pada daerah telinga
Palpasi : tidak teraba ada benjolan pada telinga,tidak ada nyeri tekan

d. Hidung dan sinus


Inspeksi : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan,tidak terlihat ada pembengkakan
pada hidung, tidak ada perdarahan di hidung.
Palpasi : Tidak teraba ada pembengkakan pada hidung

e. Mulut dan Tenggorokan

14
Inspeksi : bentuk mulut simetris kiri dan kanan, tidak lesi pada mulut, mukosa bibir
kering

f. Leher
Inspeksi : Tidak terlihat ada pembengkakan pada kelenjar limfe,tidak terlihat ada
pembengkakan pada kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak teraba ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak teraba ada
pembengkakan pada kelenjar tyroid

g. Thorak
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi paru : sonor pada semua lapangan paru

Perkusi jantung : Batas jantung dalam batas normal

Kanan atas : RIC II linea parasternal dextra

Kanan bawah: RIC IV linea parasternal dextra

Kiri atas : RIC II linea parasternal sinistra

Kiri bawah : RIC V linea parasternal sinistra

Auskultasi Paru : Tidak Terdengar bunyi ronkhi, tidak terdengar bunyi wheezing
Pola ventilator : -
Deskripsi ventilator : -
Auskultasi Jantung : bunyi jantung I dan II normal, tidak ada bunyi
tambahan/murmur

h. Sirkulasi
Frekwensi nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu tubuh : 36,2˚C
Napas : 20 x/menit

15
Turgor kulit: kurang baik

i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris,tidak tampak asites
Palpasi : Tidak teraba pembesaran pada hepar,tidak teraba pembesaran pada limpa

Perkusi : hipertimpani
Auskultasi : bising usus positif
j. Ekstremitas
Inspeksi : Kedua kaki tidak tampak ada udema, terpasang infus pada ekstremitas kiri
Massa otot : baik
Kekakuan : tidak ada
Kejang : tidak ada

2. DATA PENUNJANG
a. Data Laboratorium : Tidak ada pemeriksaan labor
b. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Foto Thorak : Tidak dilakukan
EKG : -

3. PENGOBATAN
- IVFD RL 20 tts/menit
- Ranitidin 3x1
- Antasida 3x1
- Parasetamol 3x1
- Domperidone 3x1
- Ctm 3x1
- Ambroxol 3x1

DATA FOKUS :

DO : - Klien tampak meringis kesakitan

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak memegang perut yang sakit

16
- Skala nyeri 3-4

- Klien tampak lemah ,letih

- Bibir klien tampak kering

- Klien tidak nafsu makan,makanan yg disediakan hanya habis ¼ porsi

- Klien tidak mengerti tentang penyakitnya

- TD 110/70 MmHg

- Nadi 88 x/menit

- Suhu 36,2’C,Napas 20 x/menit

DS : - Klien mengatakan nyeri tekan pada ulu hati

- Klien mengatakan dadanya sakit

- Klien mengatakan kepala sakit, badan lemah,letih

- Klien mengatakan nafsu makan kurang

- Klien mengatakan mual

- Klien mengatakan Tidak mengerti tentang penyakitnya

   ANALISA DATA

No Data fokus Etiologi Problem

1 DS: Agen injuri Nyeri akut


biologis
-         Pasien mengatakan
perutnya terasa sakit

- klien mengatakan nyeri tekan


pada ulu hati

- Klien mengatakan kepalanya


sakit

DO: -         Pasien tampak


meringis kesakitan

-         Pasien tampak
memegangi perutnya yang sakit

-         Pasien tampak

17
gelisah,ekspresi wajah tegang

- Skala nyeri 5

- TD :110/70 mmhg nadi 88


x/menit,napas 20 x/menit,suhu
36,2’c

2 DS; Ketidakmampuan Ketidakseimbangan

-   Klien mengatakan tidak nafsu meangabsorpsi nutrisi kurang dari


makan
nutrient kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan mual
ketidakmampuan
- Klien mengatakan perutnya
sakit meangabsorpsi

- Klien mengatakan badannya nutrient

terasa lemah,letih,lesu      

DO :

- Klien tampak tidak nafsu

makan,makanan yg disediakan

hanya habis ¼ porsi

- Klien tampak lemah,letih,lesu

- Mukosa bibir klien tampak

kering

- Turgor kulit jelek/kurang baik

3 DS: Kurang paparan Kurang


sumber informasi pengetahuan
-   Klien mengatakan kurang tentang penyakit
mengerti tentang penyakitnya

-    Klien mengatakan hanya


mengerti sakit perut

DO:

-     Klien tidak mengerti tentang

18
penyakitnya

-     Klien sering bertanya


tentang penyakitnya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.  Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis.

2.  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien

3. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan sumber

informasi.

D.INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL & TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI


NO Dx. KEP
JAM HASIL KEPERAWATAN

1. 24-1-2019 Nyeri akut NOC: NIC :


berhubungan
Jam 14.00 dengan agen ❖   Pain Level a. Lakukan pengkajian
injuri biologis nyeri secara
❖   Comfort Level komprehensif
Setelah dilakukan tindakan
b.  Observasi reaksi
keperawatan selama 2x24
non verbal dari
jam, nyeri klien dapat
ketidaknyamanan
teratasi dengan kriteria
hasil: c. Gunakan
❖  Melaporkan bahwa nyeri komunikasi terapeutik
berkurang untuk mengetahui
pengalaman nyeri
❖    Menyatakan rasa klien
nyaman setelah nyeri
berkurang  d.  Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri

e.   Ajarkan tentang
tekhnik non

19
farmakologi

f. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri

g. Tingkatkan istirahat

h.Kolaborasikan
dengan dokter jika ada
tindakan nyeri tidak
berhasil

2. 24-1-2019 Ketidakseimbang NOC : NIC :


an nutrisi kurang
Jam 14.00 dari kebutuhan  Nutritional Status : a. . Kaji kemampuan
wib tubuh food and Fluid pasien untuk
berhubungan
Intake
dengan mendapatkan
ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan
mengabsorpsi keperawatan selama 3 x 24 nutrisi yang
nutrien
jam dibutuhkan
Kriteria Hasil :
b. Berikan informasi
 Adanya peningkatan
tentang kebutuhan
berat badan sesuai
dengan tujuan nutrisi
 Mampu c. Berikan makanan
mengidentifikasi
yang terpilih
kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda (sesuai konsultasi
tanda malnutrisi dg ahli gizi)

d. Monitor

lingkungan selama

makan

e. Monitor kulit

kering dan

perubahan

20
pugmentasi

f. Monitor turgor

kulit

g. Monitor mual dan

muntah

h. Monitor kalori dan

intake nutrisi

3. 24-1-2018 Kurang NOC: NIC:

Jam 14,30 pengetahuan ❖ Knowledge :disease .a.      Beri penilaian


wib. 00 proses Setelah dilakukan tentang tingkat
tentang penyakit pengetahuan pasien
tindakan kepearwatan
berhubungan selama 2 x 24 jam masalah b.      Jelaskan
patofisiologi dari
dengan kurang kurang pengetahuan teratasi penyakit
dengan kriteria hasil :
paparan sumber c.       Jelaskan tanda
- Klien dan keluarga
dan gejala yang
informasi. menyatakan pemahaman muncul
tentang penyakit dan
d.      Gambarkan
program pengobatan proses penyakit
- Klien dan keluarga
e.       Identifikasi
mampu menjelaskan kemungkinan
kembali apa yg penyebab dengan cara
yang tepat
dijelaskan perawat
f.       Sediakan
informasi tentang
kondisi pasien

g.      Diskusikan
pilihan therapy

21
D. CATATAN PERKEMBANGAN

No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)


KEPERAWATAN jam 18.00 Wib
1. Nyeri akut a.Melakukan pengkajian S : - Klien
24-1-2019 mengatakan ulu
berhubungan nyeri secara
Jam 14.00 hatinya masih terasa
dengan agen injuri komprehensif
wib nyeri namun sudah
biologis b.Melakukan Observasi mulai berkurang
- Klien mengatakan
reaksi non verbal
kepalanya masih
dari
pusing
ketidaknyamanan - Klien kadang masih
tampak meringis
c. Mengguunakan
kesakitan
komunikasi
- Skala nyeri 3
terapeutik untuk -Ekspresi wajah
masih tampak tegang
mengetahui
- Tanda-tanda vital :
pengalaman nyeri
TD :
klien 110/80mmHg,nadi
80 x/menit, napas
d.  Mengontrol
20 x/menit
lingkungan yang
A: Masalah nyeri
dapat mempengaruhi belum teratasi
P : Intervensi
nyeri
dilanjutkan
e.   Mengajarkan klien

tentang tekhnik non

farmakologi dengan

22
cara latihan napas

dalam

f.Memberikan analgetik

untuk mengurangi

nyeri seperti :

parasetamol

g.Meningkatkan

istirahat klien

2. Ketidakseimbangan NIC : S: Klien mengatakan


a. Mengkaji
25-1-2019 nutrisi kurang dari masih belum nafsu
Jam 14.30 kebutuhan tubuh kemampuan pasien makan
wib b.d - Klien
untuk mendapatkan
ketidakmampuan mengatakan makanan
nutrisi yang
mengabsorspi yang disediakan
nutrien dibutuhkan hanya habis 1/2 porsi
- Klien
b.Memberikan
mengatakan
informasi tentang
badannya masih
kebutuhan nutrisi terasa lemah,letih
O : - Klien tampak
c. Memberikan
belum nafsu untuk
makanan yang
makan
terpilih (sesuai -Makanan
yang disediakan
konsultasi dg ahli
hanya habis 1/2porsi
gizi)
- Klien masih tampak
d. Memonitor lemah, letih
- Turgor kulit kurang
lingkungan selama
baik, mukosa bibir
makan
tampak kering

23
e. Memonitor turgor A : Masalah
Perubahan
kulit
nutrisi belum teratasi
f. Memonitor mual dan
P : Interevensi
muntah dilanjutkan

g. Memonitor kalori

dan intake nutrisi

3. Kurang a. Memberi penilaian S : - Klien


24-1-2019 mengatakan mulai
pengetahuan tentang tingkat
Jam 14.30 mengerti tentang
tentang penyakit pengetahuan pasien
wib penyakitnya
berhubungan b.      Menjelaskan O : - Klien tampak
mulai memahami
dengan kurang patofisiologi dari
tentang penyakitnya
paparan sumber penyakit
- Klien mulai bisa
informasi. c.       Menjelaskan menjawab
pertanyaan yg
tanda dan gejala yang
diberikan tentang
muncul
penyakitnya
d.      Menggambarkan A : Masalah kurang
pengetahuan teratasi
proses penyakit
sebagian
e.       Mengidentifikasi
P : Intervensi
kemungkinan penyebab dilanjutkan

dengan cara yang tepat

f.       Menyediakan

informasi tentang

kondisi pasien

g.      Mendiskusikan

24
pilihan therapy

No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)


KEPERAWATAN jam 18.00 Wib
1. Nyeri akut a.Melakukan pengkajian S : - Klien
25-1-2019 mengatakan nyeri ulu
berhubungan nyeri secara
Jam 09.00 hati sudah tidak ada
dengan agen injuri komprehensif
wib lagi
biologis b.Melakukan Observasi - Klien mengatakan
kepalanya tidak
reaksi non verbal
pusing lagi
dari
- Klien tidak tampak
ketidaknyamanan meringis kesakitan
lagi
c. Mengguunakan
- Skala nyeri 0
komunikasi
-Ekspresi wajah
terapeutik untuk tampak
- Tanda-tanda vital :
mengetahui
TD :
pengalaman nyeri
110/80mmHg,nadi
klien 80 x/menit, napas
20 x/menit
d.  Mengontrol
A: Masalah nyeri
lingkungan yang
teratasi
dapat mempengaruhi P : Intervensi
dipertahankan
nyeri

e.   Mengajarkan klien

tentang tekhnik non

farmakologi dengan

cara latihan napas

dalam

f.Memberikan analgetik

25
untuk mengurangi

nyeri seperti :

parasetamol

g.Meningkatkan

istirahat klien

2. Ketidakseimbangan NIC : S: Klien mengatakan


a. Mengkaji
25-1-2019 nutrisi kurang dari nafsu makan mulai
Jam 10.00 kebutuhan tubuh kemampuan pasien baik
b.d - Klien
untuk mendapatkan
ketidakmampuan mengatakan makanan
nutrisi yang
mengabsorpsi yang disediakan
nutrien dibutuhkan sudah habis 3/4
porsi
b.Memberikan
- Klien
informasi tentang
mengatakan
kebutuhan nutrisi badannya masih
terasa sedikit letih
h. Memberikan
O : - Klien tampak
makanan yang
mulai nafsu untuk
terpilih (sesuai makan
-Makanan
konsultasi dg ahli
yang disediakan
gizi)
habis 3/4 porsi
i. Memonitor - Klien tampak mulai
berkurang lemahnya
lingkungan selama
- Turgor kulit mulai
makan
baik, mukosa bibir
j. Memonitor turgor mulai basah
A : Masalah
kulit
Perubahan
k. Memonitor mual dan
nutrisi teratasi

26
muntah sebagian
P : Intervensi
l. Memonitor kalori
dilanjutkan
dan intake nutrisi

3. Kurang a. Memberi penilaian S : - Klien


25-1-2019 mengatakan sudah
pengetahuan tentang tingkat
Jam 10.00 mengerti tentang
tentang penyakit pengetahuan pasien
wib penyakitnya
berhubungan b.      Menjelaskan O : - Klien tampak
sudah memahami
dengan kurang patofisiologi dari
tentang penyakitnya
paparan sumber penyakit
- Klien sudah bisa
informasi. c.       Menjelaskan menjawab
pertanyaan yg
tanda dan gejala yang
diberikan tentang
muncul
penyakitnya
d.      Menggambarkan - Klien sudah bisa
mengulangi yg
proses penyakit
dijelaskan
e.       Mengidentifikasi
A : Masalah kurang
kemungkinan penyebab pengetahuan teratasi
sebagian besar
dengan cara yang tepat
P : Intervensi
f.       Menyediakan
dipertahankan
informasi tentang

kondisi pasien

g.      Mendiskusikan

pilihan therapy

No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)

27
KEPERAWATAN jam 18.00 Wib
1. Ketidakseimbangan NIC : S: Klien mengatakan
a. Mengkaji
26-1-2019 nutrisi kurang dari nafsu makan sudah
Jam 10.00 kebutuhan tubuh kemampuan pasien baik
b.d - Klien
untuk mendapatkan
ketidakmampuan mengatakan makanan
nutrisi yang
mengabsorbsi yang disediakan
nutrien dibutuhkan sudah habis 1 porsi
- Klien
b.Memberikan
mengatakan
informasi tentang
badannya sudah
kebutuhan nutrisi mulai bertenaga
O : - Nafsu makan
m. Memberikan
klien tampak sudah
makanan yang
membaik
terpilih (sesuai - Makanan yang
disediakan sudah
konsultasi dg ahli
habis 1 porsi
gizi)
- Klien tampak
n. Memonitor bersemangat
- Turgor kulit baik,
lingkungan selama
mukosa bibir basah
makan
A : Masalah
o. Memonitor turgor Perubahan
nutrisi teratasi
kulit
P : Intervensi
p. Memonitor mual dan
dipertahankan
muntah

q. Memonitor kalori

dan intake nutrisi

BAB IV

28
PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dengan studi kasus

Asuhan Keperawatan Ny. R dengan Gastritis pada tanggal 24 Januari 2019, pembahasan yang

penulis lakukan akan meliputi Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi, Implementasi

dan Evaluasi.

A. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah salah satu dari komponen proses keperawatan yang merupakan

suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan pasien, meliputi

usaha pengumpulan data dan membuktikan data tentang status kesehatan seorang pasien.

Keahlian dalam melakukan observasi, komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik

sangat penting untuk mewujudkan fase proses keperawatan (Muttaqin,2009).

Penulis dalam mendapatkan data dari pasien menggunakan teknik pengumpulan data

dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Pada saat pengkajian penulis sedikit

menemukan kesulitan karena pasien saat dikaji pasien dalam keadaan gelisah, namun

pada akhirnya penulis mampu menggali data tentang pasien.

Pengkajian yang dilakukan yang dilakukan penulis meliputi pengkajian identitas klien

dan riwayat penyakit, pengkajian pola fungsional gordon, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, dan pengkajian program therapy.

Pengkajian identitas klien meliputi pengkajian nama, umur, alamat, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, agama, suku, bangsa, identitas penanggung jawab yaitu nama, umur,

alamat, pekerjaan, dan hubungan dengan pasien. Pada pengkajian Ny.R didapatkan data

identitas klien adalah Ny. R, umur 38 tahun. Yang beralamat di Kumpulan. Pendidikan

terakhir SD. Pasien berjenis kelamin perempuan, Agama islam, bekerja sebagai ibu

rumah tangga.

29
Pengkajian riwayat penyakit, hal hal yang di kaji yaitu Riwayat Penyakit Sekarang,

Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Penyakit Keluarga. Pada pengkajian riwayat penyakit

Ny. R didapatkan data pasien mengeluhkan nyeri ulu hati pada tanggal 24 Januari 2019.

Pasien masuk lewat IGD Puskesmas Bonjol pada tanggal 23 Januari 2019. Dan

dilakukan perawatan di ruang zaal wanita . Menurut penanggung jawab pasien, pernah

menderita penyakit ini sebelumnya.

Pengkajian pemeriksaan fisik, penulis mengkaji tentang keadaan umum pasien,

mengkaji kesadaran pasien, skor GCS pasien, pemeiksaan tanda-tanda vital: tekanan

darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh pasien. Pemeriksaan kepala meliput: bentuk

kepala,warna rambut, konjungtiva apakah anemis atau tidak, mukosa bibir lembab atau

tidak, dan mengkaji pada kepala apakah ada luka atau tidak. Pemeriksaan leher apakah

ada pembesaran kelenjar thyroid atau tidak. Pemeriksaan thorax meliputi: inspeksi:  hal

yang di kaji bagaimana pengembangan dada pasien apakah simetris atau

tidak,  palpasi: dikaji apakah ada nyeri tekan atau tidak, perkusi: dikaji apakah sonor,

hypersonor, atau redup, auskultasi:dilakukan pengkajian menggunakan stetoskop dan di

dengarkan apakah ada suara wheezing, ronkhi atau tidak. Pemeriksaan abdomen

meliputi: inspeksi:hal yang di kaji pada inspeksi abdomen yaitu adakah tampak asites

atau tidak, auskultasi: dikaji bising usus berapa kali permenit, palpasi:dikaji apakah ada

nyeri tekan atau tidak. Perkusi: dikaji apakah hasilnya timpani , atau hipertimpani.

Pemeriksaan genetalia dikaji apakah pasien terpasang kateter urin atau tidak.

Pemeriksaan ekstremitas meliputi tangan dan kaki, dikaji apakah terpasang infuse atau

tidak, apakah akral teraba dingin atau hangat, apakah ada edema atau tidak, bagaimana

kekuatan ototnya.

Pada pemeriksaan fisik Ny. R didapatkan data keadaan umum pasien baik, kesadaran

composmetis, Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, Respirasi 20 x/menit,

30
Suhu 36,2°C. bentuk kepala simetris, rambut hitam, konjungtiva tidak anemis, mukosa

bibir kering, Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid. Pada thorax tampak

pengembangan dada simetris, palpasi nyeri tekan epigastrium, perkusi sonor, auskultasi

bersih tidak ada wheezing. Pada abdomen tampak warna merata, tidak ada luka, ada

nyeri tekan di perut bagian atas, perkusi timpani, bising usus aktif. Pada genetalia pasien

tidak terpasang kateter. Pada ekstremitas pasien terpasang infus di tangan kiri, tidak

terdapat edema pada tangan dan kaki, kekuatan otot sempurna.

Pada pemeriksaan penunjang, tidak ada pemeriksaan labor dan rongten. Pada

pengkajian Therapy medis yang diberikan kepada Ny. R yaitu: IVFD RL 20 tts/menit,

Ranitidin 2x1, Parasetamol 3x1, antasida 3x1,Domperidone 3x1, ctm 3x1, ambroxol 3x1.

Pada saat pengkajian, penulis memperoleh data fokus bahwa klien mengalami nyeri ulu

hati , pusing, sakit kepala, mual, nafsu makan kurang, badan lemah,letih,dan kurang

mengerti dengan penyakit yang dideritanya.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan didefinisikan sebagai penilaian klinis tentang pengalaman/

respon individu, keluarga, kelompok, atau komunitas tehadap masalah kesehatan/ proses

kehidupan aktual atau potensial, dan memberi dasar pemilihan intervensi keperawatan

untuk mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan (NANDA, 2012).

Diagnosa keperawatan pada kasus Ny. R yang ada pada teori dan ada pada

tinjauan kasus yaitu nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi dan defisiensi pengetahuan,

penulis mengambil iagnosa ini karena adanya kesesuaian antara teori dan praktek

dilapangan.

31
Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan teori kekurangan volume cairan,

penulis tidak mengambil diagnosa ini karena kurangnya data yang mendukung terhadap

diagnosa tersebut.

C.  INTERVENSI

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

untuk mengulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan

dengan tujuan terpenuhnya kebutuhan klien (Maryam. 2008). Intervensi yang dilakukan

oleh penulis yaitu:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis

Intervensi pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis yaitu:

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif,  Observasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan,Gunakan komunikasi terapeutik, Kontrol lingkungan,  Ajarkan

tentang tekhnik non farmakologi, Berikan analgetik,Tingkatkan

istirahat,Kolaborasikan dengan dokter jika ada tindakan nyeri tidak berhasil

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan

mengabsorspi nutrien

Intervensi yang dilakukan yaitu : Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan

nutrisi yang dibutuhkan, Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi, Berikan

makanan yang terpilih, Monitor lingkungan selama makan, Monitor kulit kering dan

perubahan pigmentasi, Monitor turgor kulit, Monitor mual dan muntah, Monitor

kalori dan intake nutrisi.

32
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan sumber

informasi.

Intervensi pada diagnosa Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan

dengan kurang paparan sumber informasi yaitu:  Beri penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien,  Jelaskan patofisiologi dari penyakit,  Jelaskan tanda dan gejala

yang muncul,    Gambarkan proses penyakit,       Identifikasi kemungkinan penyebab

dengan cara yang tepat,       Sediakan informasi tentang kondisi pasien, Diskusikan

pilihan therapy

D. IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah

direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk

mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh

masalah keperawatan dan kesehatan  (Ali, Z. 2016).

Implementasi yang dilakukan penulis pada diagnose nyeri akut dilakukan selama 2

hari yaitu tanggal 24-25 Januari 2019. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada

Ny. R yaitu  mengkaji keluhan pasien, mengukur ttv,memberikan therapy parasetamol

3x1,ranitidin 2x1,antasida 3x1,domperidone 3x1,menggunakan komunikasi terapeutik,

mengajarkan teknik nafas dalam, menganjurkan pasien untuk beristirahat.

Pada diagnosa ketidakseimbangan nutrisi dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 24-26

Januari 2019. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. R yaitu  ; Mengkaji

kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, memberikan informasi

tentang kebutuhan nutrisi,memberikan makanan yang terpilih,Memonitor lingkungan

selama makan,Monitor turgor kulit,memonitor mual dan muntah,memonitor kalori dan

intake nutrisi

33
E.  EVALUASI

Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengevaluasi kemajuan klien

terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta perencanaan

(dalami,dkk,2011).

Evaluasi yang dilakukan penulis dalam melakukan proses asuhan keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis

Penulis merencanakan masalah nyeri akut ini dapat berkurang dalam waktu 2 x 24

jam. Dan pada saat evaluasi hasilanya nyeri hilang,pasien tampak nyaman

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan

mengabsorspi nutrien

Pada saat evaluasi setelah 3 hari tindakan keperawatan yaitu : nafsu makan pasien

sudah baik,nasi sudah habis 1 porsi,pasien tambapk bersemangat,tidak lemah,letih lagi

3.Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan sumber

informasi.

Pada saat evaluasi setelah 2 hari tindakan keperawatan, hasilnya pasien sudah

mengerti dengan penyakitnya dan melakukan pencegahan dengan baik

34
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengkajian dan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. R

dengan Gastritis dari tanggal 24 Januari 2019 sampai dengan 26 Januari 2019 dapat

disimpulkan bahwa : Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di

perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah

1. Adapun tanda dan gejala Gastritis adalah : Nyeri epigastrium, mual dan muntah,

perasaan penuh pada perut, anoreksia.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut :

a.  Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis.

b.  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien

c.  Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan

sumber informasi.

3. Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari, untuk diagnosa pertama nyeri akut

teratasi selama 2 hari, sedangkan diagnosa kedua ketidakseimbangan nutrisi teratasi

selama 3 hari dan diagnosa ke tiga kurang pengetahuan dapat diatasi selama 2 hari.

35
B. SARAN

a. Bagi Penulis

Agar terus belajar guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam

melakukan asuhan keperawatan secara professional dengan melakukan tindakan

sesuai dengan standar yang ada serta memberikan pendidikan kesehatan pada klien

dengan Gastritis guna mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat,

pendidikan kesehatan juga diberikan pada keluarga guna memotivasi klien dalam

merubah pola hidup yang lebih sehat untuk mencegah penyakit yang lebih parah.

b. Bagi Pasien

Diharapkan klien dapat memperbaiki dan menerapkan pola hidup sehat,

makan nasi secara teratur, dan hindari stres.

c. Bagi Keluarga

Diharapkan keluarga dapat memberi motivasi /dukungan bagi klien dalam

mengontrol kesehatannya dan dalam pengaturan dietnya.

d. Bagi Institusi Puskesmas

Diharapkan ada standar operasional yang membimbing tenaga keperawatan

dalam membantu klien menyelesaikan masalah Gastritis, meningkatkan pemberian

penyuluhan yang disertai leaflet. Bagi tenaga gizi hendaknya lebih mengaktifkan

pelayanan konseling gizinya melalui koordinasi dengan perawat baik bagi pasien

dirawat inap maupun yang di rawat jalan dalam mengatur diet klien Gastritis yang

disertai dengan leaflet gizi untuk dibaca saat klien pulang.

36
37

Anda mungkin juga menyukai