TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronik (Reeves, 2002) dalam Saferi
bersifat akut, kronik, diffus atau lokal. Menurut penelitian, sebagian besar
Selain itu beberapa bahan yang sjering dimakan dapat menyebabkan rusaknya
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori dan pada awal
diabaikan akan menjadi kronik (Sudoyo Aru dkk, 2009) dalam (Nurarif dan
Kusuma, 2015).
Klasifikasi gastritis (Wim De Jong, et al. 2005) dalam (Nurarif dan Kusuma,
2015):
erosiva)
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat,
aspirin, lisol, serta bahan korosif lain, refluks empedu atau cairan
pankreas.
b. Gastritis kronik
(H. Pylory).
c. Gastritis Bacterial
1. Definisi
2. Etiologi
c. Merokok
d. Alcohol
g. Endotoksin bakteri
3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada gastritis superfisialis akut menurut Saferi &
c. Anorexia
dan hematemesis
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Endoskopi
b. Hispatologi biopsy
5. Komplikasi
b. Ulkus
6. Penatalaksanaan
dapat dihilangkan
1. Definisi
kehilangan sel parietal. Terjadi akibat produksi HCl, pepsin dan faktor
atrofik)
mekanisme imunologik
3. Manifestasi Klinis
b. Anorexia, nausea
e. Keluhan-keluhan anemia
4. Patofisiologi
dan pepsin. Bila mukosa lambung rusak maka terjadi difusi asam
sehingga terjadi perpindahan cairan dari insta sel ke ekstra sel dan
sendirinya.
akan terjadi terus menerus. Jaringan yang meradang akan diisi oleh
terjadi atropi sel mukosa lambung akan menurun atau hilang sehingga
Vitamin B12 ini berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel
Patofisiologi Gastritis
Mengacu pembentukan
sawat mukosa lambung Menghancurkan lapisan Me Kemampuan
mukosa lambung protektif terhadap asam
Nyeri epigastrium
Me tonus dan peristaltic
Mukosa lambung kehilangan
lambung
integritas jaringan
Anoreksia
gastritis. Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan
yang terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung. Namun, gejala
sakit gastritis tersebut tidak harus terasa perih, akan tetapi rasa tidak nyaman
pada lambung yang dibarengi denga mual atau kembung dan sering sendawa
atau cepat merasa kenyang juga merupakan gejala sakit gastritis. Serta gejala
lainnya adalah rasa pahit yang dirasakan di mulut. Rasa pahit ini timbuk
sehingga kadang kala timbul rasa asam ataupun pahit pada kerongkongan dan
mulut.
nyeri epigastrium, mual, muntah, kembung, sering flaus, cepat kenyang, rasa
penuh di dalam perut, rasa panas seperti terbakar dan sering sendawa
kimia tertentu.
6. Pemeriksaan Penunjang
normal, atau meninggi pada gastritis kronik yang berat, pemeriksaan asam
lambung untuk mengetahui ada atau tidak peningkatan asam lambung
ada atau tidak peningkatan asam lambung, lab fases untuk tes akan H.
awak karena pengosongan gaster berat atau muntah atau diare berdarah.
7. Penatalaksanaan
Pada klien yang mengalami mual dan muntah anjurkan pasien untuk
(Hirlan, 2009).
Bila terjadi perdarahan akibat erosi lambung maka perlu dilakukan
tranfusi darah untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh dan dilakukan
lavage (bilas) lambung. Bila tidak dapat dikoreksi maka pembedahan dapat
mengkonsumsi alkohol, kafein, teh panas atau zat iritan bagi lambung serta
merubah gaya hidup dengan pola hidup sehat dan meminimalisasi stress
(2007:1) kebutuhan dasar manusia ada lima lingkaran atau hierarki dan
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki (Love and Belonging Needs)
aman nyaman nyeri dan nutrisi. (Mubarak & Chayatin, 2007:1-2). Nyeri
adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang
perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat (priharjo, 1992). Adapun
menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman. Dalam teori kebutuhan dasar
yaitu aman dari berbagai aspek baik psikologis maupun fisiologis, karena
adanya nyeri maka salah satu kebutuhan dasar manusia terganggu, untuk itu
4. Obesitas (kegemukan)
5. Kelaparan
C. Proses Keperawatan Gastritis
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
3) Mual / muntah
pembedahan lambung
gastritis
2. Diagnosa keperawatan :
aktif
3. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan pada pasien Gastritis menurut (Nurarif dan
Kusuma, 2015) tertera pada tabel 1
Tabel 2.1
Rencana Keperawatan pada kasus Gastritis pada An. A di Ruang Anak RS. Mayjend HM. Ryacudu Lampung Utara
4 Ansietas b.d ancaman SLKI: Tingkat Ansietas SIKI: Reduksi Ansietas (I.09314)
terhadap konsep diri d.d (L.09093) 1. Monitor tanda_tanda ansietas
merasa bingung, tampak Setelah dilakukan asuhan 2. Ciptakaan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
gelisah, tampak tegang, keperawatan selama 2x24 jam kepercayaan
sulit tidur dan sulit tingkat ansietas menurun dengan 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
berkonsentrasi criteria hasil: 4. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
5. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
1. Verbalisasi khawatir akibat 6. Latih teknik relaksasi
kondisi yang dihadapi
2. Perilaku gelisah menurun
3. Perilaku tegang menurun